1. Fungsi Kopling
Kopling sendiri terbagi menjadi dua tipe berdasarkan cara kerjanya yaitu kopling
manual dan kopling otomatis.
Sedangkan tipe kopling berdasarkan jumlah platnya dibagi menjadi dua yaitu
kopling plat tinggal dan kopling plat ganda.
Sedangkan tipe kopling berdasarkan kondisi kerjanya dibagi menjadi dua yaitu
kopling kering dan kopling basah.
Tipe penggerak kopling dibagi menjadi dua yaitu tipe penggerak mekanik dan tipe
penggerak hidrolik.
Fungsi kopling kendaraan sendiri yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan putaran
dari mesin ke transmisi.
2. Jenis Kopling
Jenis kopling dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :
a. Kopling dengan menggunakan gigi
Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis Syncronmesh
3. KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING
Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya (rumah
kopling). Ada dua jenis cluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu :
1. Jenis Diafragma Spring
Clutch disc (k Kopling)
Diafragma Spring
Release bearing
Clutch cover
Release fork
Release cylinder
Preasure plat
Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus
dan mobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar.
Cover clutch
Cover clutch atau tutup kopling ini pada umumnya terdapat dua tipe berdasarkan
pegas penekan yang digunakan, yaitu tipe pegas diafragma dan tipe pegas coil. Cover clutch
ini digunakan sebagai tutup kopling yang dipasangkan pada fly wheel (roda gila) dengan
sambungan baut.
Clutch cover ini sebagai dudukan dari pegas penekan, yang nantinya ketika pegas
penekan ini ditekan oleh release bearing maka pegas penekan akan mengungkit plat penekan
sehingga plat penekan tidak akan menekan plat kopling atau dengan kata lain plat kopling
menjadi bebas dan putaran dari mesin tidak diteruskan ke transmisi.
Selain itu pada cover clutch juga terdapat plat penekan yang berfungsi untuk menekan
plat kopling untuk menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi.
Tipe pegas penekan pada clutch cover dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Pegas tipe koil memiliki keuntungan yaitu tenaga penekanan terhadap plat kopling besar,
namun kerugian dari pegas penekan tipe koil ini yaitu tenaga yang dibutuhkan untuk
menekan plat kopling ini lebih berat dan kontruksi tipe ini lebih rumit dibandingkan dengan
tipe pegas diafragma.
Pegas tipe diafragma memiliki keuntungan yaitu tenaga yang dibutuhkan untuk menekan
pedal kopling ringan, tenaga penekanan pada plat kopling dapat merata dan tenaga pegas
penekan ini tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal. Namun kerugian dari pegas
penekan tipe diafragma ini adalah tenaga penekanan pada plat kopling lebih kecil
dibandingkan dengan tipe koil.
Plat kopling
Plat kopling atau disc clutch memiliki bentuk piringan dan berfungsi untuk
menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi tanpa tejadinya slip.
Pada plat kopling ini terdiri dari beberapa bagian yaitu clutch hub, facing, cushion
plate dan torsion damper, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Clutch hub pada plat kopling merupakan bagian yang berhubungan dengan input
poros transmisi. Pada clutch hub ini terdapat alur yang berfungsi untuk menghubungkan plat
kopling dengan poros input transmisi sehingga ketika plat kopling berputar maka poros input
transmisi juga ikut berputar.
Facing pada plat kopling merupakan bagian yang bergesekkan dengan fly wheel dan
plat penekan yang berfungsi untuk meneruskan putara dari mesin ke transmisi.
Cushion plate pada plat kopling berfungsi untuk memperlembut hubungan saat
kopling mulai menekan fly wheel.
Torsion damper berfungsi untuk meredam terjadinya kejutan saat kopling mulai
terhubung.