Anda di halaman 1dari 3

Apa yang kamu pelajari selama di organisasi CERC

In CERC as secretary Department Risearch and Technology I learn something new

Pengalaman selama 2 tahun terakhir saat memimpin sebuah tim?

Dalam 2 tahun terakhir saya pernah memimpin sebuah tim bukan dalam suatu organisasi namun
dalam project kelompok kecil untuk merealisasikan suatu karya. Di beberapa tugas kelompok kecil
beberapa hal yang saya pimpin adalah project tugas video mata kuliah Bahan Konstruksi Teknik
Kimia (memimpin 5 orang), tugas (Proses Industri Kimia) yang memimpin 9 orang selama 1 semester
dan juga memimpin penjualan suatu produk baru

Pengalaman yang saya dapatkan adalah bagaimana me managed semua anggota agar mampu
mengerjakan rolenya masing masing, cara menghadapi masalah dan menyelesaikannya, cara
memfollow up agar semua anggota tetap semangat dalam melakukan penjualan hingga hari ketiga,
cara memberikan opini berupa kritik atau saran dan menghargai setiap anggota dengan melakukan
evaluasi dan apresiasi.

Managed people, problem solving, follow up member, giving opinion like critic, advice and give
respect to all member with evaluation and appreciation

Dalam 2 tahun terakhir, apa saja ide inovatif kamu dan bagaimana mewujudkannya?

Ide inovatif saya adalah menjual produk berupa minuman segar dari buah buahan dengan bahan
utama jeruk karena kondisi saat itu dilingkungan tempat prodi kami sedang mengadakan Pekan
olahraga teknik dan perwujudannya dengan cara pemasaran melalui media sosial, penawaran secara
langsung dan meminta untuk follow up dengan orang terdekat

isitu saya berperan sebagai ketua acara. Menjadi ketua acara tidaklah mudah, karena
kita harus berpikir extra lebih keras dari biasanya. Dari segi keuangan pun seperti
pengumpulan dana harus sangat lebih giat mencarinya, karena kalau tidak bekerja
dengan keras acara pun akan minus alias gagal. Menjadi ketua pun harus bisa
merangkul para seksi-seksi yang terlibat menjadi panitia pelaksanaan acara. Dan kita
harus bisa saling bekerja sama demi suksesnya sebuah acara yang akan dilaksanakan.

Pada saat setelah pembentukan panitia, saya mengadakan rapat untuk menargetkan
kapan acaranya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan per orang dari dalam
komunitas saya sendiri tanpa meminta dari akar-akar kami di luar Bogor. Kami sepakat
dengan harga Rp 250.000/orang dan dikumpulkan di bendahara. Dan kami pun sepakat
batas pembayaran terakhir jatuh dua bulan setelah rapat atau dua minggu sebelum
acara di mulai. Setelah menentukan biaya, kami membicarakan penempatan acaranya
dimana dan saya menunjuk kepada empat orang untuk mensurvey tempat acaranya
akan diadakan. Setelah membagi tugas, saya mengadakan rapat seminggu kemudian
untuk menyetujui tempat yang akan dijadikan acara berlangsung. Setelah sepakat
semua, saya memberi tugas kembali kepada bagian humas untuk memberi berita
kepada akar-akar komunitas kami di Bandung, Karawang, Purwakarta, Yogyakarta,
Jakarta, dan Sumedang bahwa acara akan diadakan pada tanggal sekian agar para akar-
akar yang disana tidak bentrok dan bisa hadir semua di acara ulang tahun komunitas
yang saya ikuti. Dan juga mendata siapa saja band yang akan tampil di acara. Setelah
itu, saya menunjuk ke bagian seksi acara untuk mencari alat-alat sound band dan
membuat rundown band yang akan tampil di acara.

Beberapa minggu sebelum acara, ternyata ada beberapa orang yang tidak sanggup
membayar uang perorang yang telah ditentukan oleh kami semua. Ada juga yang bayar
pada hari H acara. Saya sebagai ketua acara pun agak sedikit bingung, tapi saya harus
bersikap profesional karena saya membuat acara besar karena mengundang akar-akar
kami di luar Bogor sana. Saya pun hanya bisa berfikir positif. Pada saat hari H acara,
acara pun di mulai. Para tamu dari luar kota mulai berdatangan. Band-band pun mulai
tampil membawakan lagu-lagu mereka masing-masing dan para kawan-kawan yang lain
terhibur dengan dendangan lagu yang dibawakan band-band tersebut. Di balik itu,
orang-orang yang berjanji bayar pada hari H pun mulai bayar meskipun tidak bayar full.
Setelah acara selesai, kami pun menemukan sisa uang yang lebih dari acara tersebut.
Alhamdulillah acaranya pun berjalan dengan sukses tanpa adanya kendala. Saya sebagai
ketua panitia pun merasa lega karena acara berjalan dengan lancar dan sukses berkat
kerja sama dari teman-teman.

Sekian cerita pengalaman pribadi saya tentang kepemimpinan. Saya menarik


kesimpulan dari pengalaman saya sendiri, yaitu jangan pernah menyerah dan jangan
pernah menolak menjadi seorang pemimpin. Karena pemimpin sangat dibutuhkan oleh
orang-orang yang membutuhkan sesosok pemimpin dari kita.

Menurut Gardner, jawaban terbaik yang Anda berikan dalam interview kerja
tersebut harus mencakup pada tujuan yang sudah Anda tetapkan,
bagaimana Anda mengumpulkan tim untuk bisa mencapai tujuan dan
bagaimana Anda mengaplikasikan apa yang telah Anda pelajari tersebut
untuk hal lain. Dengan begitu, pewawancara akan melihat bahwa Anda juga
termasuk pribadi yang mau terus belajar.

Miriam Park, seorang perekrut dari Amazon pun setuju dengan pendapat
Gardner. Park, direktur perekrutan universitas Amazon memberitahu CNBC
Make It bahwa pengusaha juga ingin mengetahui bagaimana Anda memiliki
sebuah peran dan menggerakan diri untuk maju, menunjukan rasa ingin
tahu, dan di mana saja Anda telah berhasil memecahkan masalah.

Rasa ingin tahu dan mau belajar juga menjadi poin plus yang dicari oleh
perusahaan karena tiap masalah yang Anda hadapi hingga akhirnya dapat
dipecahkan akan membuat Anda bisa belajar lebih banyak. Park juga
menyarankan kandidat karyawan untuk tidak jatuh pada perangkap
pertanyaan wawancara kerja dengan apa yang mereka pikir ingin didengar
oleh perusahaan, tetapi lakukanlah dengan menunjukan kejujuran dan
otentik. Dengan sikap tersebut, Anda pun dilihat sebagai pribadi yang
memiliki kelebihan dibandingkan dengan kandidat lain.

Anda mungkin juga menyukai