Anda di halaman 1dari 4

A.

   Pengertian dan Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan


Bimbingan dan Konseling Perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling
yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan/kelemahan, minat, dan
isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian
penting dan integral dari keseluruhan program pendidikan. Bimbingan dan konseling
perkembangan lebih mengutamakan pertumbuhan aspek positif dari setiap individu
daripada orientasi pada penanganan krisis. Dalam implementasinya melibatkan kepala
sekolah, guru, dan orang tua siswa dalam kerjasama yang merupakan suatu ”tim
bimbingan dan konseling”.

Dalam model Bimbingan dan Konseling Perkembangan memungkinkan Guru


Pembimbing atau Konselor untuk memfokuskan perhatiannya tidak sekedar pada
gangguan emosional siswa, melainkan lebih mengupayakan pencapaian tujuan dalam
kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan siswa, menjembatani tugas-tugas
perkembangan yang muncul pada saat tertentu, dan meningkatkan sumber daya serta
kompetensi konselor dalam memberikan bantuan kepada upaya pencapaian tugas
perkembangan siswa secara optimal. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling
perkembangan di sekolah, muncul dari adanya karakteristik dan masalah-masalah
perkembangan siswa. Pendekatan perkembangan dalam bimbingan dan konseling di
sekolah dipandang sangat tepat, karena pendekatan ini lebih berorientasi pada
pengembangan lingkungan atau ekologi perkembangan siswa.

Terkait dengan tugas perkembangan siswa, bahwa yang dimaksud dengan tugas


perkembagan adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode
tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil dalam pencapaiannya akan
menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, akan menimbulkan ketidak bahagiaan, tidak diterima
oleh masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya (A
developmental tasks is a tasks which arises at or about a certain periode in the life of the
individual, succesfull achievement of which leads to his happiness and to success with
later tasks; while failure leads to unhappiness an the individual, disapproval by the society,
and difficulty with later tasks) (Havigurst, 1953:2).

Atas dasar itulah maka implementasi bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah


diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi individu/konseli, yang
meliputi aspek: pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan
pribadi konseli  sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis,
sosial, dan spiritual).
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling perkembangan, Guru Pembimbing atau
Konselor melibatkan tim kerja, bukan bekerja sendiri. Bimbingan dan konseling
perkembangan dirancang dengan sistem terbuka, dengan demikian penyempurnaan dan
modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang diperlukan. Bimbingan dan konseling
perkembangan mengintegrasikan berbagai pendekatan, dan orientasinya multi budaya,
sehingga tidak mencabut klien dari akar budayanya. Tidak fanatik menolak suatu teori,
melainkan meramu apa yang terbaik dari masing-masing teori.

Muro & Kottman (1995:50-53) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling


perkembangan adalah program bimbingan dan konseling yang mengandung prinsip-
prinsip sebagai berikut:

1. Bimbingan dan konseling diperlukanoleh seluruh siswa.Layanan bimbingan dan


konseling diperlukan oleh seluruh siswa, termasuk di dalamnya siswa yang mengalami
kesulitan. Seluruh siswa ingin memperoleh pemahaman diri, meningkatkantanggung
jawab terhadap kontrol diri,memiliki kematangan dalam memahami lingkungan, dan
belajar membuat keputusan. Setiap siswa memerlukan bantuan dalam mempelajari
cara pemecahan masalah, dan memiliki kematangan dalam memahami nilai-
nilai.Semua siswa memerlukan rasadisayangi dan dihargai,memiliki kebutuhan untuk
memahami kekuatan/kelemahan pada dirinya.
2. Bimbingan dan konseling perkembangan     memilikifokuspada kegiatan belajar
siswa.Sekolah   saat  ini memerlukan tenagaspesialis.   Spesialis untuk membantu
siswa membaca, memainkan instrumen musik, dan membantu pertumbuhan
fisik.    Guru  Pembimbing atauKonselor dipandang  sebagai       spesialisdalam
pertumbuhan dan perkembangan siswa, dalam mempelajari   dan memahami dunia
diri siswa.

3. Guru Pembimbing atau Konselor danGuru adalah fungsionaris bersama dalam


program bimbingan   dan konseling perkembangan.Pendidikan di Sekolah lebih
berorientasi pada siswa    daripada   pelajaran.Oleh karena
itu,    konselor  dan   gurubekerjasama   membantu menyelesaikan masalah siswa.
Guru Pembimbingatau Konselor membantu Guru
dalammenelusuri    masalah  siswa,   mendengarkan   sungguh-sungguh    perasanyan
g dicurahkan siswa,  memperjelas,menentukan   pendekatan yang akandigunakan,
dan membantu  mengevaluasi  kegiatan   pembelajaran    yangbaru.
4. Kurikulum   yang  diorganisasikan dandirencanakan, merupakan bagian penting
dalam   bimbingan  dan konselingperkembangan.Seluruh program bimbingan dan
konseling perkembangan
hendaknya   berisiperencanaan  dan    pengorganisasiankurikulum yang
matang.  Sama halnyadengan kurikulum sekolah yang biasaseperti: Matematika, IPA,
IPS; layanandasar bimbingan dan konseling perkembangan berisi tujuan dan sasaran
untuk membantu siswa   dalam   pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
Kurikulum menekankan pada   aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhanyang normal.
Materi  program  berupakegiatan yang dirancang untuk meningkatkan harga
diri,motivasi berprestasi,kemampuan pemecahan masalah,   perumusan tujuan,
perencanan,  efektivitas hubungan antar pribadi, ketrampilan
berkomunikasi,   keefektifan   lintasbudaya,  dan   perilaku     bertanggungjawab.
5. Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada   penerimaandiri,
pemahaman diri, dan  peningkatan diri.Kegiatan dalam bimbingan   dan konseling
perkembangan dirancang    untuk  membantu   siswa mengetahui   lebihbanyak
tentang dirinya, menerima dirinya, serta memahami   kekuatan   dankelemahan pada
dirinya.
6. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong
perkembangan siswa.Metode mendorong (encouragement)diarahkan
untuk: (a) menempatkan nilai pada diri   siswa  sebagaimana dirinya
sendiri,   (b) percaya pada dirinya,(c)percaya akan kemampuan  diri
siswa,  membangun penghargaan akandirinya, (d) pengakuan untuk bekerjadan
berusaha dengan  sungguh-sungguh, (e)memanfaatkan kelompok untuk
mempermudah   dan  meningkatkan perkembangan siswa,    (f) memadukan kelompok
sehingga siswa merasa memiliki tempat   dalam kelompok,(g) membantu
pengembangan ketrampilan secara berurutan dan secara  psikologis memungkinkan
untuk sukses,(h) mengakui dan memfokuskan padakekuatan dan aset
siswa,   dan   (i) memanfaatkan minat siswa sebagai energi dalam pengajaran.
7. Bimbingan dan konseling perkembangan lebih peduli  pada  pengembanganyang
terarah daripada   akhir  perkembangan yang definitif. Guru Pembimbing
atau Konselor   perkembangan mengakui perkembangansiswa sebagai suatu ”proses
menjadi”(on becoming process), sehingga pertumbuhan fisik dan
psikologisnya   memiliki  berbagai   kemungkinan  sebelummencapai masa
dewasa.   Oleh karenanya pengembangan yang   terarah adalah sesuatu yang lebih
penting.
8. Bimbingan dan konseling perkembangan yang berorientasi pada
”tim” (teamoriented)   menuntut  pelayanan   dari konselor
profesional.Keberhasilan  program bimbingan dankonseling perkembangan
memerlukanupaya bersama   seluruh  staf sekolah.Untuk memperoleh keefektifan
maksimum dari program,  sekolah    hendaknya memiliki akses   terhadap
pengetahuan dan ketrampilan   konselor  yangterlatih,  antara   lain dalam
konselingindividual, konseling kelompok, pengukuran, dan perkembangan siswa.
9. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli dengan identifikasi awal akan
kebutuhan-kebutuhan khusus siswaa.Guru Pembimbing atau Konselor bekerjasama
dengan Guru   untuk  menemukan kebutuhan   siswa,   yang jika
tidakterpenuhi   akan  menjadi  kendala dalam kehidupan siswa
selanjutnya. Melakukan   pendekatan   dengan   siswabaik secara
individual  maupun  kelompok. Menjalin hubungan erat denganorang tua merupakan
bagian yang takterpisahkan dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan khusus siswa.
10. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada penerapan psikologi.Guru
Pembimbing atau   Konselor  perkembangan tidak sekedar peduli  pada”assessment”
kemampuan anak untukbelajar, melainkan pada penerapan psikologi pada
bagaimana   anak menggunakan kemampuannya.
11. Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki kerangka dasar   psikologi
anak, perkembangan anak, dan teori-teori belajar.Dalam
implementasinya,   bimbingandan konseling   perkembangan mengaplikasikan prinsip-
prinsip dari psikologi anak, perkembangan anak,dan teoribelajar.
12. Bimbingan dan konseling perkembangan mempunyai sifat fleksibel dan
sekuensial.Dalam   implementasinya,  bimbingandan
konseling  perkembangan   mengikuti urutan,   artinya program bimbingan dan
konseling perkembangan dirancang   sesuai   dengan   tingkat perkembangan
siswa;   dan   fleksibel,   artinyaprogram    hendaknya        disesuaikandengan
perbedaan individual siswa.    

Anda mungkin juga menyukai