Anda di halaman 1dari 19

1

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada saat ini, perbankan syariah selalu mengalami perkembangan yang

baik. Perkembangan ini tentunya harus juga seimbang dengan kinerja bank yang

baik dalam mewujudkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan

(Stakeholder) terhadap penanaman modal yang mereka lakukan. Dalam

mewujudkan kepercayaan tersebut maka harus di lakukan pengukuran kinerja

terhadap laporan keuangan yang di bangun sesuai syariat islam. Karenanya

dibutuhkan suatu alat untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja bank syariah

tersebut.

Dalam Islam, keberadaan pengukuran kinerja sangat diperlukan.

Melakukan perhitungan merupakan suatu hal yang mendasar dari pengukuran

kinerja, yang dapat diaplikasikan bagi perorangan atau perusahaan. Kemudian hal

ini dapat menjadi pertimbangan yang penting perlunya dilakukan pengukuran

kinerja untuk bank syariah.1

Kinerja organisasi perusahaan yang baik memberikan kontribusi yang

penting dalam memajukan perusahaan tersebut. Sebaliknya kinerja perusahaan

yang kurang baik atau yang tidak baik akan menghambat proses pertumbuhan dan

perkembangan perusahaan.2

1
Sayekti Endah Reto Meilani, Dita Andraeny, Anim Rahmayati, “Analisis Kinerja
Perbankan Syariah di Indonesia Mengguakan Pendekatan Islamicity Indices”, Dalam Jurnal
Seminar Nasional dan The 3rdCall For Syariah Paper.
2
Risma Adelina Simanjuntak, I Kadek Agus Budiastawa, “Pengukuran Kinerja
Perusahaan dengan Mneggunakan Kriteria Malcolm Baldrige Guna Menentukan Level
Keunggulan Perusahaan”, Dalam Jurnal Seminar Nasional IENACO-2017
2

Bank islam seperti halnya perusahaan lain yang ada di Indonesia yang

melihat kinerja bisnisnya sebagai standar keuangan. standar kinerja keuangan

pada bank islam yaitu rasio pengembalian aset (ROA), rasio pengembalian ekuitas

(ROE), Rasio beban operasional (BOPO), rasio kecukupan modal (CAR), rasio

peminjaman modal (LDR), dll. Sedangkan bagi bank islam standar non keuangan

(non_nancing )masih belum menjadi aspek penting. Padahal, untuk mengetahui

apakah kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum tidak

cukup di lihat dari aspek keuangannya saja. Hal ini disebabkan ukuran-ukuran

keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan,

karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi _finansial misalnya sisi

pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal

kedua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan perusahaan. 3

Bank Muamalat Indonesia, berdiri pada tahun 1991 dan mulai

melaksanakan kegiatan operasionalnya pada bulan Mei 1992. Pendirian Bank

Muamalat awalnya dipelopori oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), kemudian

setelah itu didukung oleh sekumpulan pengusaha dan cendekiawan muslim. Bank

pertama yang mengoperasikan kegiatannya berdasarkan prinsip islam yaitu Bank

Muamalat Indonesia (BMI). Seperti bank pada umumnya, BMI melaksanakan

kegiatan operasionalnya sama seperti bank-bank konvensional lainnya selama

kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah. BMI merupakan

usaha untuk mencapai keuntungan dengan prinsip bagi hasil dengan nasabah.

Selain itu, BMI juga harus selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian Bank

3
Cahyo Halim Istiqlal, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol.03, No.02.
3

(prudential Banking) dalam mengoperasikan usahanya agar tetap dalam kondisi

kinerja yang baik dan memenuhi kriteria bank sehat.4

Tabel 1

Perkembangan rasio keuangan Bank Muamalat tahun 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019


ROA 0,190 % 0,207 % 0,097 % 0,080 % 0,051 %
ROE 2,102 % 2,238 % 0,468 % 1,172 % 0,406 %
CAR 12,00% 12,74% 13,62% 12,62% 12,42%
BOPO 97,36% 97,76% 97,68% 98,24% 99,50%
LDR 822,50 % 1052,61 % 1112,88 % 1042,20 % 1074,35 %
Sumber : Laporan Keuangan Bank Muamalat5

Pengukuran kinerja yang di gunakan untuk mengukur kinerja karyawan

salah satunya dengan menggunakan pendekatan Malcolm baldrige. Malcolm

Baldrige merupakan metode untuk melihat peningkatan kinerja secara

keseluruhan dan terus menerus. Malcolm Baldrige memiliki 7 (tujuh) kriteria

yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan dan pasar, ukuran

analisis dan manajemen pengetahuan, fokus kepada tenaga kerja, fokus kepada

operasi dan hasil kinerja.6

Pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan Malcolm Baldrige

karena dianggap mampu mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan kesempatan-

kesempatan untuk perbaikan, pendekatan Malcolm Baldrige juga telah terbukti

telah memberikan peningkatan kepada keunggulan kinerja yaitu dengan

4
Ahmad Faisol, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada Pt Bank Muamalat Indonesia
Tbk”, Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan, Vol.3, No.2.
5
Laporan Keuangan Bank Muamalat, di akses melalui
https://www.bankmuamalat.co.id/uploads/hubungan_investor/1_laporan-tahunan-2019.pdf

6
Edi Susanto, “Analisis Pendekatan Malcolm Baldrige Criteria For Performance
Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja di PT. KINENTA Indonesia”, Jurnal sistem Teknik
Industri, Vol. 19, No. 1
4

memberikan kebebasan kepada managemen untuk melaksanakan strategi-strategi

mandiri dan program untuk peningkatan keunggulan kinerja.7

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penyusun akan melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Karyawan di Bank Muamalat

palopo menggunakan Malcolm Baldrige”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat di rumuskan masalah

penelitian yaitu Bagaimana kinerja Karyawan Bank Muamalat ditinjau dari

penerapan Malcolm Baldrige?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu mengetahui kinerja

Karyawan Bank Muamalat ditinjau dari penerapan Malcolm Baldrige.

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian tentang Analisis kinerja karyawan di Bank Muamalat

menggunakan Malcolm Baldrige dapat memberikan pemahaman kepada pembaca

dan juga sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis dan para

pembaca.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu masukan atau

sumbangan pemikiran bagi Bank Muamalat untuk menentukan langkah-langkah

selanjutnya dalam menghadapi masalah kinerja karyawan khususnya di bank

Muamalat cabang palopo.

7
Arga Kurniawan, “Analisis Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Kantor
Diklat dan Litbang Kabupaten Demak”,
5

5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bagian, memiliki kandungan

atau isi yang saling berkaitan dalam proses penelitian, berikut ini di uraikan

sistematika penulisan :

a. BAB I PENDAHULUAN , berisi tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

b. BAB II KAJIAN TEORI, berisi tentang teori-teori yang berkaitan

dengan variabel penelitian, hasil-hasil penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran dan hipotesis.

c. BAB III METODE PENELITIAN, berisi tentang jenis penelitian,

populasi dan sampel, waktu dan lokasi penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data dan definisi operasional.

d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang

deskripsi hasil data penelitian dan pembahasan.

e. BAB V PENUTUP, berisi tentang kesimpulan yang di ambil dari

penelitian serta saran.

B. TINJAUAN TEORI

1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Syarifuddin Tippe dengan judul “Kinerja Perusahaan Pt Baramulti

Sukses Sarana Dengan Menggunakan Teknologi Pengukuran Malcom

Baldrige Dalam Rangka Penyesuaian Di Perusahaan Batubara Yang Berkelas

Dunia Di Indonesia”. Hasil evaluasi kinerja perusahaan berbasis metode

MBCfPE – 2012, diperoleh nilai skor total perusahaan sebesar 334 poin
6

memposisikan kelas kinerja global perusahan saat ini berada dalam klasifikasi

kelas EARLY RESULT.8

Risma Adelina Simanjuntak dan I Kadek Agus Budiastawa

“Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Kriteria Malcolm

Baldrige Guna Menentukan Level Keunggulan Perusahaan”. dalam penelitian

ini menunjukan bahwa Department Store & Supermarket XXX berada pada level

keunggulan Early Result, yang artinya perusahaan tersebut masih berada pada

tahap awal pencapaian hasil-hasil kinerja yang sudah membaik dan masih

memerlukan perbaikan kinerja untuk mencapai level yang lebih tinggi.9

Regi Mayani, Ambar Harsono dan Sugih Arijanto “Pengukuran

Performansi Berdasarkan Mbcfpe Pada Kategori Proses Fokus Operasi Serta

Kategori Hasil Item Produk Dan Proses Di Yayasan X”. Total skoring yang

diperoleh oleh Yayasan X yaitu sebesar 278 dari 1000 poin maksimum dan

menepatkannya pada level keunggulan Early Result.10

2. Kinerja Karyawan

Dalam perspektif islam, bekerja tidak hanya sebatas ubudiyah saja,

pekerjaan itu merupakan proses yang frekuensi logisnya adalah amal (ibadah)

yang akan di terima.11Dalam hal ini, pekerjaan tidak hanya bersifat ibadah dan

8
Syarifuddin Tippe, “Kinerja Perusahaan Pt Baramulti Sukses Sarana Dengan
Menggunakan Teknologi Pengukuran Malcom Baldrige Dalam Rangka Penyesuaian Di
Perusahaan Batubara Yang Berkelas Dunia Di Indonesia”, Jurnal Sosioteknologi Edisi 28.
9
Risma Adelina Simanjuntak, I Kadek Agus Budiastawa, “Pengukuran Kinerja
Perusahaan dengan Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige Guna Menentukan Level
Keunggulan Perusahaan”, Dalam Jurnal Seminar Nasioanal IENACO-2017
10
Regi Mayani, Ambar Harsono dan Sugih Arijanto “Pengukuran Performansi
Berdasarkan Mbcfpe Pada Kategori Proses Fokus Operasi Serta Kategori Hasil Item Produk Dan
Proses Di Yayasan X”, Jurnal Online Institut Teknologi nasional, Vol.03, No.03.
11
Ferawati, Kompensasi dalam perspektif ekonomi islam, Skripsi Sarjana Ekonomi
Syariah, (sul-sel: STAIN Palopo 2015), 29.
7

ukhrowi tetapi juga pekerjaan-pekerjaan yang bersifat duniawi. Sesuai firman

Allah SWT, Dalam Q.S An-Nahl(16) ayat 97:

         
       
 
Terjemahnya :

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, Maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik. dan akan kami beri balasan
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” 12

Menurut Narmodo dan Wajdi13 kinerja karyawan merupakan hasil kerja

selama beberapa periode tertentu yang dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan seperti standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah

disepakati bersama. Sementara itu, Gibson et al (menurut Narmodo dan Wajdi)

menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu hasil yang didapatkan dari perilaku

Kinerja seseorang adalah sebuah dasar yang di gunakan untuk mengukur kinerja

perusahaan.

Sementara itu, Flippo juga menjelaskan standar ukuran untuk mengetahui

tingkat kinerja seseorang antara lain:

a) Kualitas hasil dari suatu pekerjaan meliputi ketepatan waktu, ketelitian,

dan kerapian kerja.

b) Kuantitas hasil pekerjaan meliputi jumlah pekerjaan reguler dan jumlah

pekerjaan tambahan yang diselesaikan.

12
Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahnya, (Jakarta: Al huda kelompok gema
insane,2005), 279.
13
Narmodo Hernowo dan M. Farid Wajdi, “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap
Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri”, Jurnal Daya Saing.
8

c) Ketangguhan terhadap suatu pekerjaan yaitu mengikuti petunjuk yang ada,

melakukan prosedur keselamatan (safety) yang baik, inisiatif, ketepatan

waktu, dan juga kehadiran.

d) Sikap dalam suatu pekerjaan meliputi tanggung jawab terhadap

pelaksanaan pekerjaan, dan bagaimana tingkat kerja sama dengan rekan

kerja.14

Menurut Syamsir Torang dalam bukunya mengatakan bahwa kinerja

(performance) adalah kualitas atau kuantitas hasil kerja dari suatu individu atau

sekelompok orang di dalam sebuah perusahaan di mana dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya harus berpedoman pada norma, standar operasional

prosedur, kriteria dan ukuran yang telah di tetapkan atau yang berlaku dalam

sebuah perusahaan.15

Kinerja juga didefinisikan sebagai kerja nyata yang di tampilkan setiap

individu sebagai keunggulan kerja yang di hasilkan oleh karyawan sesuai dengan

tugas dan perannya dalam perusahaan. Sedangkan karyawan merupakan seseorang

yang bekerja pada suatu lembaga (kantor,perusahaan,dsb) dan mendapat gaji

(upah).

Jika di lihat dari definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa kinerja

karyawan merupakan seseorang yang mendedikasikan hidupnya pada suatu

Yunita Lidya Kandou, Victor p.k. Lengkong, Greis Sendow, “Pengaruh Knowledge
14

Manajement, Skill dan Attitude Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
Vol.16, No.01.
Syamsir Torang, Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi,
15

(Bandung:Alfabeta,2012), 118
9

perusahaan atau instansi, dengan mencurahkan segala kemampuan yang di

milikinya untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.16

Ketika karyawan bekerja, perusahaan akan melihat bagaimana para

karyawannya bekerja, apakah mereka telah memenuhi keinginan perusahaan atau

tidak. Pada dasarnya kinerja adalah sesuatu yang di lakukan atau tidak di lakukan

oleh seorang karyawan. Kinerja karyawan juga memperlihatkan seberapa besar

karyawan memberikan kontribusi terhadap perusahaan. Perusahaan perlu

mengetahui apa yang telah di berikan karyawannya pada perusahaan, untuk itu di

perlukan penilaian kinerja.17Penilaian kinerja merupakan standar yang digunakan

dalam menentukan jumlah kompensasi. Penilaian kinerja ini (performance

appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci yang digunakan dalam

mengembangkan suatu organisasi agar terjadi secara efektif dan efisien.

Teori yang berhubungan dengan kinerja karyawan yaitu Expectancy

Theori, yaitu teori yang di gunakan untuk memotivasi para karyawan agar mereka

dapat bekerja dengan baik, dapat menciptakan ide-ide yang luar biasa, serta

meningkatkan kinerja mereka. Dengan Expectancy theory, perusahaan dapat

membuat perencanaan dan pemetaan motivasi terhadap para karyawan untuk

mencapai tujuan dari suatu perusahaan.18

3. Malcolm Baldrige

Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) merupakan suatu

sistem manajemen yang berlaku di Amerika Serikat. Sebagai penghormatan


16
Herma Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2013),
123.
Agus Ahyari, Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produk,(Yogyakarta:
17

BPFE,1994), 124

Teguh Suripto, “Meningkatkan Kinerja Karyawan Melalui Expectancy Theory Dalam


18

Motivasi”, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol.2, No.2


10

kepada Malcolm Baldrige, Pertama kali dibentuk oleh U.S Congress tahun 1987

dibawah Public Law 100-107.19 Commerce Department Secretary. Malcolm

Baldrige National Quality Improvement Act of 1987 disahkan menjadi undang-

undang pada 20 Agustus 1987 oleh presiden Ronald Reagan. Public Law 100-107,

menetapkan tiga kategori bisnis yang dapat menerapkan MBCfPE, yaitu

manufaktur, jasa dan bisnis kecil. Hingga tahun 2007, lebih dari 70-an negara

didunia dengan puluhan ribu perusahaan telah menggunakan metode Malcolm

Baldrige. Termasuk salah satunya Indonesia yang menggunakan MBCfPE untuk

menjadikan Indonesian Quality Award (IQA) sebagai penghargaan atas kinerja

BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Malcolm Baldrige merupakan salah satu pendekatan atau metode yang di

gunakan dalam meningkatan kinerja suatu organisasi secara keseluruhan dan terus

menerus.20 Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE)

juga merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan dan

memberikan nilai kinerja organisasi atau unit-unit kerja baik yang berorientasi

profit atau non-profit. Kriteria kinerja Malcolm Baldrige dapat memberdayakan

organisasi, industri, untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, memperbaiki dan

menjadikan hasilnya dapat bersaing dengan perusahaan lain melalui keselarasan

perencanaan, proses, keputusan, pegawai, tindakan dan hasil. Dengan

menggunakan kriteria Baldrige akan memberikan nilai secara keseluruhan yang

akan menunjukkan dimana organisasi berada dan kemana organisasi harus berada.
19
Arfan Bakhtiar, Adrian Hartanto, Heri Suliantoro, “Perbandingan Metode-metode
Pengukuran Kinerja”, Dalam Jurnal Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV
20
Risma Adelina Simanjuntak, I Kadek Agus Budiastawa, “Pengukuran Kinerja
Perusahaan dengan Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige Guna Menentukan Level
Keunggulan Perusahaan”, Dalam Jurnal Seminar Nasioanal IENACO-2017
11

Kriteria memberikan suatu alat yang diperlukan untuk menguji semua bagian

sistem manajemen dan memperbaiki proses serta hasil yang diinginkan organisasi

atau perusahaan secara keseluruhan. Terdapat 7 (tujuh) kriteria antara lain:

kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan, pengukuran, analisis,

manajemen pengetahuan, fokus tenaga kerja, fokus operasi, dan hasil bisnis.

Kriteria fokus operasi menguji bagaimana organisasi dalam membentuk sistem

kerja, pengendalian biaya sistem kerja, kesiapan dalam keadaan darurat,

mendesain proses kerja,penerapan dari proses kerja, Supply chain management,

dan perbaikan proses.21MBNQA digunakan sebagai suatu metode untuk mengukur

dan mengevaluasi kinerja manajemen. MBNQA dapat membantu organisasi

dalam menghadapi lingkungan dinamis, membangun sistem kerja yang tinggi,

menuangkan visi dan misi ke dalam strategi, membangun kesuksesan jangka

pendek serta menstabilitas organisasi untuk jangka panjang.22

Kriteria Baldrige mempunyai kelebihan dibanding dengan sistem

pengukuran lainnya, yaitu kemampuanya untuk memberikan penilaian secara

menyeluruh dan terpadu yang dapat membantu pemimpin untuk berfikir

visioner.23

4. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan faktor yang telah di identifikasi sebagai masalah penting.

Regi Mayani, Ambar Harsono, Sugih Arijanto, “Pengukuran Performansi Berdasarkan


21

MBCFPE pada kategori proses Fokus Operasi serta Kategori Hasil Item Produk dan Proses di
Yayasan X”, Jurnal Online Teknologi Nasional, Vol.03, No.03.
22
Gaspersz, Total Quality Management, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002),
23
Nirva Diana, “Evaluasi Manajemen Mutu Internal di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dengan Metode Malcolm Baldrige Criteria for Education”, Jurnal Keguruan dan Ilmu Teknologi,
Vol.02, No.02.
12

Kerangka pikir di gunakan untuk mempermudah dalam memahami persoalan

yang sedag di teliti serta mengarahkan penelitian pada pemecahan masalah yang

di hadapi. Maka penulis membuat suatu kerangka pikir, sebagai berikut :

Kepemimpinan

Perencanaan Strategis

Fokus Pelanggan dan


Pasar
Malcolm Kinerja
Pengukuran,Analisis Dan
Baldrige Karyawan
Manajemen Pengetahuan

Fokus Tenaga Kerja


13

Manajemen Strategis

Hasil - Hasil

Berdasarkan pada kerangka pikir di atas, penelitian ini ingin mengetahui

tentang analisis kinerja karyawan dengan menggunakan metode Malcolm

baldrige.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang di gunakan yaitu penelitian Kuantitatif . Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang di gunakan untuk penelitian yang menggunakan

populasi dan sampel tertentu. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif

berdasarkan sifat realitasnya yaitu hanya dapat menentukan beberapa variabel saja

dari objek yang di teliti dan kemudian dapat membuat instrument untuk

mengukurnya. Sedangkan berdasarkan hubungan antar variabel yaitu penelitian

kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang di teliti lebih

bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel

independen dan dependen.24 Penelitian kuantitatif menekankan analisis datanya

pada data-data angka (numerical) yang diolah dengan metode statistika.25

2. Lokasi Penelitian

24
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2013), 16
25
Azwar, Reabilitas dan Validitas, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2010), 5
14

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana peneliti

melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data-data yang di perlukan.

Penelitian akan di lakukan di Bank Muamalat palopo.

3. Definisi Operasional Variabel

Kinerja Karyawan merupakan Hasil kerja yang di capai para karyawan

dalam melaksanakan tugasnya yang di ukur dengan melihat a) Kualitas b)

Kuantitas c) Ketangguhan terhadap pekerjaan d) Sikap Tanggung Jawab

Malcolm Baldrige merupakan suatu metode pendekatan untuk

menganalisis kualitas kinerja karyawan yang di ukur dengan melihat 1)

Kepemimpinan senior; 2) Perencanaan strategis; 3) Fokus pada pelanggan dan

pasar; 4) Pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan; 5) Fokus tenaga

kerja; 6) Manajemen proses; dan 7) Hasil

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah subyek atau objek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang di perlukan peneliti sebagai bahan penelitian. 26

Populasi dalam penelitian ini yaitu Karyawan di Bank Muamalat Palopo.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh

populasi.27 Pembagian jenis sampel yang di terapkan oleh sugiyono ada berbagai

26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, (Bandung:
Alfabeta, 2013), 119
27
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.(cet.20;
Bandung:Alfabeta, 2014), 81
15

macam. Diantaranya penulis menerapkan dalam penelitian dengan menggunakan

“sampel jenuh” atau “sampling jenuh”, di mana teknik pengumpulan sampel

menggunakan semua anggota populasi.28

Berdasarkan teori di atas maka dalam penelitian ini semua jumlah

populasi karyawan yang berada di Bank Muamalat cabang palopo di jadikan

sampel , yaitu sebanyak 9 orang.

5. Sumber Data

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer. Data primer di peroleh dari penyebaran kuesioner kepada responden

dalam hal ini adalah karyawan Bank Muamalat cabang Palopo.

6. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan aspek penting dalam penelitian, oleh sebab

itu pengumpulan datanya harus baik sehingga informasi yang dihasilkan sesuai

dengan tujuan penelitiannya.29

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan membagikan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

dengan mengisi pertanyaan atau pernyataan.

7. Teknik Analisis Data

Pengukuran kinerja karyawan di Bank Muamalat dengan menggunakan

kuesioner yang di lakukan untuk mencari ranking sesuai dengan criteria Malcolm

Baldrige. Kuesioner ini mengukur kinerja karyawan dalam bentuk persentase

dengan interval 0-100 % yang mengacu pada pedomen penggunaan metode

28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…96
Nasution dan Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Lembaga Penerbit
29

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), 95


16

MBCFE. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis berpedoman pada MBCfPE

2012. Secara keseluruhan pengolahan dan system penilaiannya dilakukan dengan

mengidentifikasi 7 (tujuh) kriteria kinerja berdasarkan MBCfPE yaitu

1)Kepemimpinan senior; 2) Perencanaan strategis; 3) Fokus pada pelanggan dan

pasar; 4) Pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan; 5) Fokus tenaga

kerja; 6) Manajemen proses; dan 7) Hasil.

Sistem penilaian respon terhadap ketujuh kriteria dan umpan balik

berdasarkan pada dua dimensi penilaian, 1) Proses, menggunakan konsep A-D-L-

I, dan 2) Hasil, menggunakan konsep L-T-C-I. Selanjutnya olah data dipetakan

menggunakan matriks bantu pemetaan kinerja. Hasil pemetaan digunakan untuk

mengidentifikasi strength dan OFI (Opportunity for Improvement) perusahaan.

Tahap berikutnya, data hasil pemetaan, ditransformasikan ke dalam

bentuk skor menggunakan tabel bantu penilaian setiap item kriteria kinerja

MBCfPE. Skor yang diperoleh dikalikan skor bobot masing-masing kriteria

MBCfPE, hasilnya dijumlahkan, sehingga diperoleh skor total kinerja perusahaan.

Skor total perusahaan digunakan untuk menentukan posisi kelas kinerja

perusahaan berdasarkan kerangka kelas kinerja dunia MBCfPE 201230. Berikut

disajikan kriteria penilaian dari Malcolm Baldrige31 :

Kategori Skor Kriteria


876-1000 World Leader
776-875 Benchmark Leader
Excellent 676-775 Industry Leader
576-675 Emerging Industry Leader
30
Syarifuddin Tippe, “Kinerja Perusahaan Pt Baramulti Sukses Sarana Dengan
Menggunakan Teknologi Pengukuran Malcom Baldrige Dalam Rangka Penyesuaian Di
Perusahaan Batubara Yang Berkelas Dunia Di Indonesia”, Jurnal Sosioteknologi Edisi 28.
31
Nirva Diana, “Evaluasi Manajemen Mutu Internal di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dengan Metode Malcolm Baldrige Criteria for Education”, Jurnal Keguruan dan Ilmu Teknologi,
Vol.02, No.02.
17

476-575 Good Performance


Average 376-475 Early Improvement
276-375 Early Result
Poor 0-275 Early development

Pendekatan yang digunakan untuk implementasi kriteria Malcolm

Baldrige adalah ADLI yaitu: Aproach (pendekatan), Deployment

(penyebarluasan), Learning (pembelajaran), dan Integration (integrasi). Kriteria

proses dan pendekatan Level, Trend, Comparation, Integration (LTCI) untuk

kriteria hasil-hasil.32

DAFTAR PUSTAKA

Ahyani Agus, 1994, “Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produk”,


(Yogyakarta: BPFE)
Arga Kurniawan, “Analisis Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Pada
Kantor Diklat dan Litbang Kabupaten Demak”,
Azwar, 2010, “Reabilitas dan Validitas”, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar)
Bakhtiar Arfan, dkk., “Perbandingan Metode-metode Pengukuran Kinerja”,
Jurnal Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV
Departemen Agama RI, 2005, “Al-Quran dan terjemahnya”, (Jakarta: Al huda
kelompok gema insane).
Diana Nirva, “Evaluasi Manajemen Mutu Internal di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan dengan Metode Malcolm Baldrige Criteria for Education”,
Jurnal Keguruan dan Ilmu Teknologi, Vol.02, No.02.
Faisol Ahmad, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada Pt Bank Muamalat
Indonesia Tbk”, Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan, Vol.3, No.2.

32
Risma Adelina Simanjuntak, I Kadek Agus Budiastawa, “Pengukuran Kinerja
Perusahaan dengan Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige Guna Menentukan Level
Keunggulan Perusahaan”, Dalam Jurnal Seminar Nasioanal IENACO-2017
18

Ferawati, 2015, “Kompensasi dalam perspektif ekonomi islam”, Skripsi Sarjana


Ekonomi Syariah, (sul-sel: STAIN Palopo).
Gaspersz, 2002, “Total Quality Management”, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama).
Hernowo Narmodo dan M. Farid Wajdi, “Pengaruh Motivasi dan Disiplin
Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Wonogiri”, Jurnal Daya Saing.
Istiqlal Cahyo Halim, “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode
Balanced Scorecard”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol.03, No.02.
Kandou Yunita Lidya, Victor p.k. Lengkong, Greis Sendow, “Pengaruh
Knowledge Manajement, Skill dan Attitude Terhadap Kinerja Karyawan”,
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol.16, No.01.
Laporan Keuangan Bank Muamalat, di akses melalui
https://www.bankmuamalat.co.id/uploads/hubungan_investor/1_laporan-
tahunan-2018.pdf
Mayani Regi,, Ambar Harsono, Sugih Arijanto, “Pengukuran Performansi
Berdasarkan MBCFPE pada kategori proses Fokus Operasi serta Kategori
Hasil Item Produk dan Proses di Yayasan X”, Jurnal Online Teknologi
Nasional, Vol.03, No.03.
Meilani Sayekti Endah Reto, Dita Andraeny, Anim Rahmayati, “Analisis Kinerja
Perbankan Syariah di Indonesia Mengguakan Pendekatan Islamicity
Indices”, Dalam Jurnal Seminar Nasional dan The 3rdCall For Syariah
Paper.
Nasution dan Usman, 2007, “Proses Penelitian Kuantitatif”, (Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia)
Simanjuntak Risma Adelina dan I Kadek Agus Budiastawa, 2017, “Pengukuran
Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige
Guna Menentukan Level Keunggulan Perusahaan”, Dalam Jurnal Seminar
Nasioanal IENACO.
Sofyandi Herma, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, (Yogyakarta:Graha
Ilmu).
19

Sugiyono, 2013, “Metode Penelitian Bisnis”, (Bandung: Alfabeta).


Sugiyono, 2013, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi”,
(Bandung: Alfabeta).
Sugiyono, 2014, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”,(cet.20;
Bandung:Alfabeta).
Suripto Teguh , “Meningkatkan Kinerja Karyawan Melalui Expectancy Theory
Dalam Motivasi”, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol.2, No.2
Susanto Edi, “Analisis Pendekatan Malcolm Baldrige Criteria For Performance
Excellence (MBCFPE) Terhadap Kinerja di PT. KINENTA Indonesia”,
Jurnal sistem Teknik Industri, Vol. 19, No. 1
Tippe Syarifuddin, “Kinerja Perusahaan Pt Baramulti Sukses Sarana Dengan
Menggunakan Teknologi Pengukuran Malcom Baldrige Dalam Rangka
Penyesuaian Di Perusahaan Batubara Yang Berkelas Dunia Di Indonesia”,
Jurnal Sosioteknologi Edisi 28.
Torang Syamsir, 2012, “Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi”,
(Bandung:Alfabeta).

Anda mungkin juga menyukai