Anda di halaman 1dari 5

PROSES PENGOLAHAN KARET ALAM

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

NAMA : ALI ARISWANTO


NIM : 1400 854 201 055

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS BATANGHARI
2016
PROSES PENGOLAHAN KARET ALAM

Proses pengolahan karet mentah atau karet alam telah mengalami berbagai
pengembangan teknis.

Berikut beberapa tahapan dari proses pengolahan karet mentah tersebut:

Getah pohon karet atau biasa disebut dengan lateks biasanya dipisahkan
dengan kandungan karet di dalamnya dengan cara tertentu yang menghasilkan
satu produk yang biasa disebut dengan koagulan. Koagulan tersebut selanjutnya
diproses menjadi karet alam setengah jadi dengan melakukan beberapa cara atau
tehnik tertentu.

Secara tradisional karet alam telah dibuat menjadi lembaran yang kualitasnya
bisa dikategorikan secara visual atau mudah untuk dibedakan. Selain dalam
bentuk lembaran karet alam juga diperdagangkan dalam bentuk crepes, yang mana
dalam bentuk crepes ini juga mudah untuk dibedakan dalam mutunya hanya
dilihat dari penampilannya.

Metode pengolahan menjadi lembaran dan bentuk crepes ini masih banyak
dipergunakan oleh para petani pada saat ini. Dan sejak pertengahan tahun 1960-
an Negara Malaysia telah mengembangkan proses pengolahan menjadi bentuk
karet blok, dan metode untuk penilaian mutu atau kualitas karet alam ini lebih
detail dan lebih bersifat tehnis sehingga memerlukan alat atau mesin laboratorium
untuk mendapatkan hasil yang lebih detail.

Hingga saat ini pengembangan teknis terus dilanjutkan dan termasuk tehnik
pengolahan baru untuk lateks terus dikembangkan.

Penjelasan singkat dari proses tersebut adalah sebagai berikut:

Karet Lembaran

Lateks dari berbagai sumber awalnya dikumpulkan dan dicampur dalam


suatu tangki besar yang disebut dengan tempat pencampuran. Proses pencampuran
ini penting untuk memastikan keseragaman dan konsistensi dari karet alam itu
nantinya. Setelah itu dilakukan proses penggumpalan atau biasa disebut dengan
proses koagulasi. Proses ini dipengaruhi atau tergantung oleh penambahan
koagulan (bahan penggumpal), seperti asam format atau asetat. Dalam pabrik
pengolahan skala kecil, proses koagulasi dilakukan di tangki kecil, di mana lateks
pertama diencerkan dengan air kemudian dilakukan pengentalan lateks yang
dibagi-bagi dalam penampung sekitar 4-5 liter per tempat penampungan.
Kemudian hasil dalam tiap penampungan itu dilakukan proses penggilingan untuk
menghasilkan lembar karet dengan ketebalan yang seragam. Selanjutnya
lembaran-lembaran karet alam tersebut dilakukan proses pengeringan dengan cara
dijemur atau dilakukan proses pengasapan dengan kondisi suhu yang diatur
perubahannya makin lama makin tinggi. Pada petani kecil, lembar
karetalam sering dikeringkan dengan proses ventilasi alami dan kemudian dijual
ke pengepul dengan harga yang disepakati oleh para pengepul tersebut. Proses
pembuatan karet lembaran relatif sederhana dan masih umum digunakan pada
perkebunan rakyat dan perkebunan kecil.

Crepes

Karet dalam bentuk crepes diproses baik dari lateks maupun dari hasil
mangkuk karet. Metode tradisional pengolahan karet untuk menghasilkan
karet crepe mirip dengan karet lembaran. Langkah tambahan penting dalam
membuat karet crepe adalah penghapusan pigmen karotenoid kuning dalam lateks.
Selain itu, lateks digumpalkan dengan proses koagulasi yang bertahap yaitu:

 Tahap pertama adalah menghasilkan produk yang stabil


 Tahap kedua biasa disebut dengan fraksi, di proses ini bahan baku kuning
diolah menjadi crepe warna pucat di mana crepe memiliki kelas yang relatif
rendah

Gumpalan karet alam yang terbentuk kemudian dicuci dan dimasukkan ke


mesin rol berputar dengan kecepatan yang berbeda dan menghasilkan atau
memproduksi karet alam menjadi crepes tipis. Crepes yang dihasilkan kemudian
dikeringkan baik dalam ruang pengeringan panas atau dikeringkan pada area
terbuka.

Blok Karet

Sejak pertengahan tahun 1960-an, proses baru telah dikembangkan untuk


memproduksi karet alam yang memiliki tingkatan teknis yang bervariasi dari
bahan baku lateks yang direaksikan dengan koagulan atau penggumpal. Produksi
blok karet ini melibatkan mesin yang relatif lebih canggih dan membutuhkan daya
atau tenaga yang lebih besar.

Proses produksi blok karet atau flow chart dari lateks dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut:
Urutan proses produksi karet blok adalah sebagai berikut:

Lateks yang dikumpulkan dari beberapa sumber atau lokasi yang berbeda
pertama-tama dicampur dalam suatu tangki besar. Bahan kimia ditambahkan
untuk mengatur keseragaman kekentalan / viskositas dan warna. Lateks kemudian
digumpalkan dengan menambahkan koagulan (asam format). Gumpalan lateks
yang terbentuk kemudian diolah menjadi potongan-potongan kecil yang teratur
dan memiliki kondisi fisik yang sudah diatur atau diharapkan.

Proses pengolahan ini melewati beberapa tahapan dan kondisi tertentu, seperti
proses penghancuran atau penggilingan hingga menjadi remah-remah melewati
mesin hammermill yang kemudian masuk ke proses penggilingan melalui mesin
ekstruder. Dalam beberapa kasus karet remah-remah tersebut mendapat tambahan
minyak yang bersifat tidak menyatu atau tidak kompatibel di mana hanya
berfungsi sebagai pembasah atau wetting saja. Pada kondisi tersebut akan
dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan udara panas. Karet kering
yang dihasilkan akhirnya dicampurkan, biasanya dilakukan dengan menggunakan
proses tekanan hidrolik dan kemudian dilakukan pembungkusan dengan
menggunakan plastik untuk mencegah terjadinya adhesi atau lengketnya antara
karet blok di peti.

Anda mungkin juga menyukai