Anda di halaman 1dari 19

LK-9 SISTEMATIKA LAPORAN BEST PRACTICE

LAPORAN BEST PRACTICE


PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI NORMA DAN KEADILAN


KELAS VII MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
DESCOVERY LEARNING BERORIENTASI HOTS PADA MATA PELAJARAN PPKn
DI SMP MUSLIMIN CILILIN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NAMA : Eulis Sumartini, Sag


NUPTK : 1557748649300022
SEKOLAH TEMPAT TUGAS : SMP Muslimin Cililin
KABUPATEN : Bandung Barat
PROVINSI : Jawa Barat

HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk best practice berjudul hasil belajar pada materi norma dan
keadilan kelas VII melalui saintifik dengan model pembelajaran Discovery Learning
Berorientasi HOTS pada mata pelajaran PPKn di SMP Muslimin Cililin Tahun ajaran
2019/2020.
Nama : Eulis Sumartini, Sag

Asal Sekolah : SMP Muslimin Cililin

Hari : Kamis

Tanggal : 12 Desember

Telah disahkan oleh ;

KEPALA SMP MUSLIMIN CILILIN GURU INTI

M. Adko Hamdani, SAg Ahmad Gojali,S.Pd


NUPTK. NIP.

Disahkan Oleh
Pengawas

Heri Taryana M.Pd


NIP.

BIODATA PENULIS
Nama :Eulis Sumartini,Sag
NUPTK ;1556748649300022
Jabatan : Guru PPKn
Tempat/tanggal Lahir : Bandung,24 Pebruari 1970
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S-1
Unit Kerja : SMP Muslimin Cililin
Alamat : Kp.Sumur Kembang rt/01 rw/07
Desa. Citalem
Kec.Cipongkor
Kab.Bandung Barat
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum.Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karuninyasehingga penulis dapat menyelesaikan pada tanggal Desember 2019.

Dalam penyusunan Best Prectice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai banyak pihak. Oleh karena itu,penulis mengucapkan trimakasih kepada yan
terhorm
at:
1. Kepala SMP Muslimin Cililin yang telah memberi izin kesempatan dan kepercayaan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-luasnya
2. Semua rekan guru di SMP Muslimin Cililin yang telah memberi bantuan selama proses
penelitian sampai terwujud dalam bentuk Best Prectice ini
3. Kepada keluarga yang telah memberikan dukungan,kekuatan dalam setiap langkah
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu penulis ucapkan trimakasih

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu keritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi pebaikan karya ini.

Wassalmmualaikum Wr.Wb.
Cililin Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
B. Bahan/Materi Kegiatan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
D. Alat/Instrumen
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
(menjelaskan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah
tersebut)
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran PPKn sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran
dalam satu pembelajaran.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama
ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak
ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi
bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru
dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang
hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari
dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk
mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir
secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model PBL, penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada
kelas VII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya.
Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai
sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan
model PBL.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaraan pada kelas VII
dengan materi Norma dan keadilan.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewaraga negaraan yang
berorientasi HOTS

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik
baik penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking
skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII semester 1
di SMP Muslimin Cililin sebanyak 30 orang per kelas dan kalas VII sebanyak
tujuh rombel.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas VII untuk materi norma dan keadilan KD nya berikut ini.
KD
3.2. Memahami norma norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
4.2. Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk mengetahui materi yang akan di ajarkan
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK
 3.2.1 Menyebutkan pengertian norma secara umum
3.2.2 Menyebutkan pengertian norma kesusilaan
3.2.3 Menyebutkan pengertian norma kesopanan
3.2.4 Menyebutkan pengertian norma agama
3.2.5 Menyebutkan pengertian norma hukum
3.2.6 Menyebutkan pengertian kebiasaan

4.2.1 Mengumpulkan informasi dari beragam sumber tentang perilaku


sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari
4.2.2 Mengumpulkan informasi dari beragam sumber tentang perilaku
tidak sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari
4.2.3 Mengolah informasi tentang perilaku sesuai/tidak sesuai norma
dalam kehidupan sehari-hari

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL) .
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model PBL.
Sintak Model Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi 1) Guru menyampaikan. 1) Menyimak penjelasan
Masalah 2) Guru mengajukan guru dan menjawab
pertanyaan, “apa yang pertanyaan guru.
kalian ketahui tentang
norma”
3) Guru meminta siswa
membaca macam-
macam norma yang
berlakudi
lingkunganmasyarakat
4) Bertanya jawab untuk
menyimpulkan
pengertian norma
5) Guru menyampaikan
tujuan materi pem-
belajaran hari itu
adalah membuat
6) Guru menyampaikan
bahwa kegiatan beri
kutnya.
7) Guru menyampaikan
tugas siswa yaitu (
Mengorganisasi 1) Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok. Setiap
kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 4-
5 orang.
2) Setiap kelompok
mengerjakan tugas
yang telah dijelaskan
oleh guru.
Membimbing 1) Guru membimbing
penyelidikan siswa menyelesaikan
tugasnya.
2) Guru memberi ban-
tuan dan atau menja-
wab pertanyaan dari
siswa bila dibutuhkan.
Mengembangkan Mendampingi siswa 1) Menyusun laporan
dan menyajikan dalam mengembangkan hasil kerja
laporan hasil dan menyajikan laporan kelompok.
karya hasil kerja. 2) Mempresentasikan
hasil kerjanya dalam
diskusi kelas.
3) Kelompok lain
memberikan tang-
gapan, mengajukan
pertanyaan, atau
usul terhadap hasil
kerja kelompok lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak
mengevaluasi mengevaluasi hasil penjelasan guru.
proses kerja siswa. 2) Mengajukan
pemecahan 2) Memberi penguatan pertanyaan dan atau
masalah. hasil belajar siswa. tanggapan bila
belum paham.
Pembelajaran setelah istirahat
Orientasi 1) Guru menyampai 1) Menyimak
Masalah kan bahwa agar dapat penjelasan guru.
hidup sesuai dengan 2) Menjawab
perubahan zaman pertanyaan guru.
maka kita harus patuh
terhadap aturan aatau
norma norma yang
berlaku supaya
masyarakat menjadi
aman ,damai,dan
tentram tidak ada
kerusuhan dsb.
2) Guru mengajukan
pertanyaan, “Dapatkah
kalian memberi contoh
apa yang terjadi jika kita
melanggar norma atau
aturan.
.
Mengorganisasi Guru meminta siswa 1) Duduk dalam
kembali duduk bersama kelompoknya.
kelompoknya untuk 2) Membagi tugas.
mengerjakan tugas
kelompok.
Membimbing 1) Menyajikan video 1) Menyimak tayangan
penyelidikan tentang cara berlalu video.
lintas yang baik 2) Membuat catatan
2) Mendampingi siswa penting sesuai
mengerjakan tugas dengan tugas yang
kelompoknya. harus dikerjakan.
Mengembangkan Mendampingi siswa 1) Mendiskusikan hasil
dan menyajikan menyelesaikan kerja simakan.
laporan hasil kelompoknya. 2) Mengerjakan tugas
karya yang disajikan
dalam LKS.
3) Mempresentasikan
hasil kerja
kelompok.
4) Menanggapi
presentasi kelompok
lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan
mengevaluasi mengevaluasi hasil guru.
proses kerja kelompok. 2) Mengajukan
pemecahan 2) Memberi penguatan pertanyaan bila belum
masalah. hasil belajar siswa. paham.
3) Membimbing siswa
membuat simpulan
hasil belajar hari itu .
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah
menggunakan vidio PLL(pendidikan lalu lintas) Instrumen yang digunakan
dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati
proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk
melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda
dan uraian singkat.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 5 Desember tahun
2019 bertempat di kelas VII SMP Muslimin Cililin
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran PPKn yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru
maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
PBL megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang
modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi
(pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang
benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep
modernisasi. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari
materi norma dan keadilan tentang perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi. Pemahaman tentang konsep moderisasi membantu
siswa dalam menganalisis prubahan sosial budaya sebagai akibat
moderisasi.
Pemahaman siswa tetang perubahan sosial budaya dalam rangka
moderisasi pada dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat
terhadap modernisasi. Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi
siswa untuk memahami bagai mana cara mematuhi aturan yang berlaku
baik aturan yang diterapkan di lingkungan
keluarsga,sekolah,masyarakat,maupun pemerintah.
Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara
mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
3. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang
diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan
kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang
disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan
sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan
juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi
juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data,
materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa
belajar dengan model PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan
yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa
lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran dengan PBL dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan
sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajakan
membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik
dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan
literasi digitalnya.

Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan
praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS,
tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DAPTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa
a. Lembar Pengesahan oleh Kepala Sekolah
b. Format berita acara
c. Format daftar hadir peserta
d. Format daftar hadir peserta yang akan presentasi
e. Jadwal presentasi
f. Format Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK)
g. Dokumentasi kegiatan
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LBerikan nilai pada
hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik
berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai