MANAJEMEN DATA
RISET FASILITAS KESEHATAN 2019
KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Jakarta 2019
DAFTAR ISTILAH
2
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISTILAH 2
DAFTAR ISI 3
1. PENDAHULUAN 4
2. MANAJEMEN DATA UMUM 4
3. TAHAPAN MANAJEMEN DATA DI LAPANGAN 6
3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Entri Data oleh Enumerator
3.1.2 Persiapan Pengelolaan dan Pemeriksaan Data
3.2 Spesifikasi Laptop/Komputer
3.3. Setting Komputer/Laptop
3.4 Manajemen Data untuk Enumerator
3.4.1 Instalasi Program Entri
3.4.1.1 Instalasi Program CS Pro 7.1.3
3.4.1.2 Instalasi Program Rifaskes 2019
3.4.2 Entri Data
3.4.3 Pengiriman Data ke PJ Provinsi dan atau PJ Kab/Kota
3.4.4 Edit Data
3.4.5 Pengiriman Data ke Server / Sinkronisasi
3.5 Manajemen Data Untuk PJ Provinsi dan atau PJT Kabupaten/Kota
3.5.1 Instalasi Program CS Pro 7.1.3
3.5.2 Pengelolaan Data Kiriman Enumerator
3.5.3 Pemeriksaan Data Dengan CS Pro Data Viewer
3.5.4 Konfirmasi Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan Pengiriman Data
3.6 Laporan Kemajuan Data Berbasis Web
4. PENGIRIMAN KUESIONER 43
5.TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PROSES MANAJEMEN DATA 44
5.1 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pengumpul Data
5.2 Tugas dan Tanggung Jawab PJO Kabupaten/Kota
5.3 Tugas dan Tanggung Jawab PJT Kabupaten/Kota
5.4 Tugas dan Tanggung Jawab PJT/Wakil PJT Provinsi
5.5 Tugas dan Tanggung Jawab Korwil
5.6 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Manajemen Data
LATIHAN
3
1. PENDAHULUAN
Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) merupakan salah satu riset berskala
nasional yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan. Rifaskes yang pertama diadakan di tahun 2011 yang
menyediakan data dasar berbasis fasilitas kesehatan yang meliputi rumah sakit,
puskesmas, dan laboratorium. Rifaskes pada tahun 2019 ini merupakan Riset
Evaluatif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2019. Rancangan Riset Fasilitas
Kesehatan 2019 adalah studi potong lintang (cross sectional).
Dalam pelaksanaan Rifaskes 2019, semua kabukaten/kota se Indonesia
didatangi yakni sebanyak 514 kabupaten/kota, kemudian sampel penelitian adalah
rumah sakit umum pemerintah sejumlah 532 unit, puskesmas sejumlah 9.909 unit,
laboratorium sejumlah 403 unit, Apotek sejumlah 419, praktek Bidan sejumlah 402
unit, praktek Dokter mandiri sejumlah 411 unit, dan klinik sejumlah 417 unit di
seluruh provinsi di Indonesia.
Susunan tim dalam kegiatan pengumpulan data terdiri dari penanggung jawab
dan tim pengumpul data. Penanggung jawab teknis provinsi dan wakil berasal dari
peneliti Badan Litbangkes. Penanggungjawab teknis kabupaten/kota berasal dari
peneliti Badan Litbangkes, dosen politeknik kesehatan (Poltekkes), kalangan
universitas (perguruan tinggi) atau staf dinas kesehatan provinsi yang direkrut oleh
setiap korwil dan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka (interview)
menggunakan kuesioner dan observasi fasilitas dan dokumen.
5
PJO Kabupaten/Kota mengirimkan kuesioner ke masing-masing korwil. Setelah
melakukan pengiriman kuesioner, PJO Kabupaten/Kota melaporkan ke Korwil
yang telah ditentukan.
Kegiatan receiving-batching (RB) yakni kegiatan mengelompokkan dan mencatat
(pembukuan) kuesioner yang sudah terisi dan melewati proses edit di lapangan
oleh Tim enumerator dan PJT kabupaten/kota. Kegiatan RB dilakukan di satker
korwil masing-masing.
PJT/Wakil PJT Provinsi dapat melihat kemajuan pengumpulan data
kabupaten/kota di wilayahnya melalui website. Jika ada masalah di lapangan
maka PJT Provinsi berkoordinasi dengan PJT Kabupaten/Kota.
Ketua Korwil dan wakil dapat melihat kemajuan pengumpulan data Kabupaten/
Kota dan provinsi di wilayahnya melalui website. Jika ada masalah di lapangan
maka ketua korwil/ wakil berkoordinasi dengan PJT/Wakil PJT Provinsi.
Tim Manajemen Data melihat kemajuan pengumpulan data di setiap korwil
melalui website. Jika ada masalah yang berkaitan dengan kemajuan
pengumpulan data, tim manajemen data harus berkoordinasi dengan masing-
masing Korwil.
Catatan:
Setiap PJT Kabupaten/Kota dan WAJIB memberikan tanggapan hasil entri
tim enumerator sebelum dilakukan SINKRONISASI (pengiriman hasil entri
yang telah lengkap dan final melalui program entri data).
Setiap PJT/Wakil PJT Provinsi dan korwil harus memantau kemajuan laporan
kemajuan pengumpulan data. Jika terjadi masalah di provinsi, maka korwil
harus berkoordinasi dengan PJT/Wakil PJT Provinsi. Sedangkan jika terjadi
masalah di kabupaten/kota, maka PJT/Wakil PJT Provinsi harus
berkoordinasi dengan PJT Kabupaten/Kota.
6
Gambar 3. Pembagian Manajemen Data
3.1.2 Persiapan Pengelolaan dan Pemeriksaan Data oleh PJ Provinsi dan PJT
Kabupaten/Kota
Kegiatan pengelolaan dan pemeriksaan merupakan tahapan-tahapan
manajemen data. Penggunaan perangkat yang tepat, pengelolaan kiriman data dan
pemeriksaan data yang cermat, tepat dan baik untuk meningkatkan kualitas data
yang dihasilkan.
Pengelolaan data dapat dimulai dengan membuat catatan oleh setiap PJ
Provinsi dan/atau PJ Kab/Kota pada data yang dikirim dan diperiksa. Pemeriksaan
data dijalankan dengan program CS Pro 7.1.3 menggunakan CS Pro Data
viewer dan laptop WAJIB menggunakan Sistem Operasi (OS) Windows.
Program TIDAK BISA dijalankan menggunakan OS LINUX atau MAC. Program
ini mempunyai kemampuan untuk melihat hasil entri data enumerator.
7
3.2. Pemeriksaan Spesifikasi Laptop/Komputer
Spesifikasi komputer/notebook yang digunakan pada Riset Fasilitas
Kesehatan tahun 2019 sebagai berikut:
Sistem Operasi atau Operating System (OS) menggunakan Windows
Processor minimal 1,60 GHz
RAM minimal 2 GB
Resolusi minimal 1024 x 768 pixel
Hard disk drive C free space minimal 1 GB
Terkoneksi dengan WIFI atau modem
Baterai dalam kondisi baik
Setting komputer harus memiliki format region Indonesia
Gambar 5
8
4. Pilih System
Gambar 6
5. Atau dengan Klik lambang Windows dan huruf R secara bersamaan pada
keyboard, kemudian ketik: “dxdiag”
Gambar 7
9
3.2.2 Pemeriksaan Resolusi Komputer/Laptop
Tahapan pemeriksaan resolusi layar pada komputer/laptop windows 7 yaitu:
1. Klik start
2. Pilih control panel, klik Appearance and Personallization
Gambar 8
3. Pilih Display
Gambar 10.
10
5. Atau dengan alternatif lain dengan mengklik kanan pada desktop dan pilih
screen resolution
Gambar 11
Gambar 12
11
Pemeriksaan resolusi layar pada komputer/laptop windows 10 yaitu dengan
langkah mengklik tanda search, ketik “display”, klik Change display settings”, lihat
resolusi layar komputer/laptop.
Gambar 12.
Atau dengan alternatif lain dengan mengklik kanan pada desktop dan pilih
Display settings
Gambar 13.
12
3.2.3 Pemeriksaan Hard Disk free space
Tahapan pemeriksaan hard disk free space yaitu:
1. Buka My Computer
2. Lihat free space yang ada di Hard Disk C
Gambar 14
13
2. Lakukan setting tanggal, waktu dan zona waktu dengan memilih Clock, Language
and Region
Gambar 15
Gambar 16
Gambar 17.
14
5. Atur waktu dan tanggal sesuai dengan saat dan lokasi pengumpulan data, klik OK
Gambar 18.
Gambar 19.
15
7. Atur zona waktu sesuai dengan lokasi pengumpulan data dengan mengacu pada
KepPres 41/1987 yaitu:
Waktu Indonesia Barat (WIB) mencakup Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan
Tengah, dan Kalimantan Barat
Waktu Indonesia Tengah (WITA) mencakup Pulau Sulawesi, Bali, NTT,
NTB, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan & Kalimantan Timur
Waktu Indonesia Timur (WIT) mencakup: Pulau Maluku dan Papua
Gambar 20
8. Setelah selesai mengatur tanggal, waktu dan zona waktu. Kemudian kembali ke
Clock, Language and Region dan pilih Region and Language
Gambar 21.
16
9. Klik region, pilih Indonesia untuk format
Gambar 22.
Gambar 23.
Gambar 24.
17
12. Memastikan Customize Format Number dalam decimal menggunakan tanda
koma (,)
Gambar 25
Gambar 26
Gambar 27
18
3.4. Manajemen Data untuk Enumerator
3.4.1. Instalasi Program Entri
Proses instalasi dilakukan dengan membuka program Rifas2019,
kemudian pilih install
Gambar 28
Gambar 29
19
Pilih icon "Yes", maka CS Pro telah terinstalasi.
Gambar 30
Pilih agree pada kotak license agreement yang muncul
Gambar 31
Klik Install, maka proses instalisasi akan berlangsung dan mengambil
letak di hard disk C
Gambar 32
20
Klik Finish pada dialog box yang muncul, maka pada desktop akan
muncul ikon CS Pro 7.1
Gambar 33
Gambar 34.
Gambar 35
21
Klik Close pada dialog box yang muncul
Gambar 36
Gambar 37
22
3.4.2 Entri Data
Input/entri data Rifaskes 2019 dilakukan di setiap jenis instrumen fasilitas
kesehatan (faskes) yang menjadi sampelnya. Ada 8 jenis faskes yang ada dalam
menu program entri yaitu:
1. Dinas Kesehatan (DK)
2. Rumah Sakit (RS)
3. Puskesmas (PKM)
4. Apotek (APT)
5. Laboratorium (LAB)
6. Praktek Mandiri Bidan (PMB)
7. Praktek Mandiri Dokter (PMD)
8. Klinik (KL)
Program entri data Rifaskes 2019 dapat dibuka dengan 2 cara yaitu:
Cara pertama
1. Klik 2 kali short cut Rifaskes2019 yang ada di Desktop
Gambar 38
Gambar 39.
23
Cara ke dua
1. Masuk ke hard disk C dan klik folder C:Rifas2019
2. Pilih folder jenis fasilitas kesehatan yang akan dientrikan
Gambar 40
3. Contoh jenis fasilitas kesehatan Apotek maka yang yang dipilih folder 4.APT
dan klik APT
Gambar 41
Setelah dipilih jenis fasilitas yang akan dientrikan maka akan ada tampilan dialog
box. Klik OK
Gambar 42
24
Setelah masuk ke masing-masing menu program entri, yang perlu SANGAT
diperhatikan, kode/nomor identititas di setiap faskesnya.
Kode ID yang harus diperhatikan saat input Dinas Kesehatan : 2 digit kode
Provinsi, 2 digit kode Kab/kota
B. Program Entri Rumah Sakit (Kode 2)
Kode ID yang harus diperhatikan saat input Rumah Sakit : 2 digit kode
Provinsi, 2 digit kode Kab/kota, 3 digit kode kecamatan & 7 digit Kode RS
25
C. Program Entri Puskesmas (PKM--Kode 3)
Kode ID yang harus diperhatikan saat input Apotek : 2 digit kode Provinsi, 2
digit kode Kab/kota & 2 digit Kode No Urut Apotek
26
E. Program Entri Laboratorium (LAB--Kode 5)
Kode ID yang harus diperhatikan saat input Praktek Mandiri Bidan (PMB) : 2
digit kode Provinsi, 2 digit kode Kab/kota, 3 digit kode kecamatan, Nama PMB,
& 2 digit Kode No Urut PMB
27
G. Program Entri Praktek Mandiri Dokter (PMD--Kode 7)
Kode ID yang harus diperhatikan saat input Praktek Mandiri Dokter (PMD) : 2
digit kode Provinsi, 2 digit kode Kab/kota, 3 digit kode kecamatan, Nama PMD,
& 2 digit Kode No Urut PMD
Kode ID yang harus diperhatikan saat input Klinik (KL) : 2 digit kode Provinsi,
2 digit kode Kab/kota, 2 digit Kode No Urut Klinik & Nama Klinik.
28
Proses entri data menggunakan contoh fasilitas kesehatan Apotek (4.APT)
dilakukan dengan tahapan yaitu:
1. Isikan no urut sampel faskes pada template kuesioner Blok I. Pengenalan
Tempat. Gabungan dari kode menjadi id bagi apotek yang dientrikan. Kode unik,
sehingga tidak akan ada id yang sama pada pengentrian di laptop yang sama.
Apablila ada duplikasi akan muncul dialog box warning
Gambar 43
2. Pada Blok II. Keterangan Pengumpul Data, pengisian tanggal dengan memilih
pada pop up kalender box yang muncul
Gambar 44
3. Untuk tipe pilihan jawaban seperti pada pertanyaan di Blok X. Ketersediaan Obat
PRB, maka pengisiannya bisa dengan mengklik pada nomor yang menjadi pilihan
jawaban atau mengetik nomor jawaban yang dipilih
Gambar 45
29
4. Tuliskan catatan penting atau temuan yang ditemukan saat di lapangan pada
kolom Catatan Pengumpul Data. Kemudian tekan enter maka akan muncul pesan
“ Accept this case “ klik Yes
Gambar 46
5. Penambahan data entry faskes (apotek) berikutnya dilakukan dengan mengklik
File, kemudian pilih add case
Gambar 47
6. Pada program entry Rifaskes 2019 disediakan menu partial save yang dapat
digunakan untuk menyimpan data entri yang belum selesai seluruhnya dientrikan.
Partial save dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
i. Klik File, kemudian pilih Partial Save atau
ii. Klik tombol Stop, kemudian pilih Partial Save atau
iii. Klik tanda Close hingga keluar warning Stop Adding, kemudian pilih
Partial Save
Gambar 48
30
Beberapa simbol dalam hasil entri data yaitu :
Kotak kuning penuh artinya fasilitas kesehatan terentri lengkap
Tanda (+) atau gambar pensil menandakan fasilitas kesehatan belum
lengkap terentri
Gambar 49
7. Proses entri telah selesai bila kotak kuning penuh, dan bersiap ke proses
berikutnya yaitu pengiriman CS Pro Data File ke email PJ Provinsi dan atau PJ
Kabupaten/Kota.
Gambar 50
8. Beberapa hal yang menjadi catatan pada tahapan entri data yaitu
i. Entri data SATU fasilitas kesehatan harus sampai selesai di SATU laptop.
Contoh: Entri data Puskesmas Karang Anyar harus dientri hingga selesai di
satu laptop yang sama
ii. Pastikan data sudah selesai diinput (simbol data kotak kuning penuh) sehingga
tidak boleh ada tanda “+” atau pensil
iii. Pada proses entri akan terbentuk 3 file di Folder C:Rifas2019/4.APT/DATA atau
sesuai fasilitas kesehatan yang dientrikan.
31
Gambar 51
3.4.3 Pengiriman Data ke PJ Provinsi dan atau PJT Kabupaten/Kota
Pengiriman data entri ke PJ Provinsi dan atau PJT Kabupaten/Kota bertujuan
untuk meminta pemeriksaan serta persetujuan pada data hasil entrian untuk diproses
lebih lanjut ke tahap pengiriman data ke server atau sinkronisasi.
Gambar 52
File yang dikirim hanya 1 file saja yaitu file data dengan ekstensi CS Pro Data
File yang berisi data entri.
Gambar 53
32
Pengiriman data dilakukan melalui media elektronik baik melalui email ataupun
media digital lainnya yang sesuai.
Gambar 54
3.4.4 Edit Data
Proses edit data dilakukan setelah pengecekan dari PJ Prov dan atau PJ
Kab/Kota apabila ada arahan perbaikan pada data yang dikirim melalui email. Bila
tidak ada perbaikan maka enumerator dapat langsung ke tahap sychronize
(pengiriman data ke server) melalui laptop enum. Proses pengeditan dilakukan pada
kotak kuning yang tertera id fasilitas kesehatan yang akan diperbaiki. Kemudian klik
modify case.
Gambar 55
Gambar 57
Gambar 58
34
Setelah proses synchronize maka ke 3 file “data puldata untuk faskes apotek”
tetap akan berada di C:Rifas2019/4.APT/DATA. Ke tiga file tersebut jangan dihapus
karena akan menjadi rumah bagi seluruh file apotek yang menjadi tugas tim tersebut.
Sehingga untuk pengentrian data fasilitas kesehatan (apotek) berikutnya dilakukan
dengan langsung membuka program Rifas2019/4.APT.
Gambar 59
35
Gambar 61
Setelah di klik, pilih kotak "Yes", maka CS Pro telah terinstalasi.
Gambar 62
Jika sebelumnya sudah pernah menginstal CS Pro 7.1.3, maka saat
muncul dialog box pilih OK
Gambar 63
36
Pilih agree pada kotak license agreement yang muncul
Gambar 64
Klik Install, maka proses instalisasi akan berlangsung dan mengambil
letak di hard disk C
Gambar 65
Klik Finish pada dialog box yang muncul, maka pada desktop akan
muncul ikon CS Pro 7.1
Gambar 66
37
3.5.2 Pengelolaan Data Kiriman Enumerator
Pengelolaan data kiriman dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
PJ Provinsi dan atau PJ Kab/Kota melakukan download FILE yang dikirim
enum dan menempatkan file CS Pro Data File pada drive yang mudah
diingat atau flashdisk. Contoh : my documents
Gambar 67
38
Gambar 68.
b. Cara ke dua dengan tahapan :
i. Klik window. Buka CS Pro 7.3.1. Kemudian Pilih Data Viewer
ii. Program CS Pro Data Viewer akan terbuka, klik file dan pilih open
iii. Pilih data yang akan diperiksa, kemudian klik open
Gambar 69.
c. Cara ke tiga dengan membuka file dengan open with dan kemudian
pilih Data Viewer
Gambar 70.
2. Kemudian akan muncul tampilan kotak kuning penuh yang berisi data fasilitas
kesehatan, lalu klik 2 kali kotak kuning untuk membuka data yang akan
diperiksa
39
3. Kemudian akan muncul tampilan
Gambar 71
40
dilakukan Tim Manajemen Data melalui website yang telah ditentukan yaitu
http://puldata.litbang.depkes.go.id:2019/rifas19/
Gambar 72
Laporan kemajuan data berupa jumlah fasilitas kesehatan yang terkirim ke
server akan terisi secara otomatis setelah melakukan proses “synchronize”. PJ
Mandat akan melakukan up date pada jumlah fasilitas kesehatan yang diterima
dan dinyatakan “clean”.
41
Gambar 74. Tampilan Laporan Kemajuan Data Per Korwil
42
Gambar 76. Tampilan Laporan Kemajuan Data Per Kabupaten/Kota
4. PENGIRIMAN KUESIONER
PJO Kabupaten/Kota mengirimkan kuesioner dan formulir rekapitulasi jumlah
kuesioner ke korwil pengampu masing-masing provinsi
No Korwil Satuan Kerja
1 Korwil 1 Puslitbang Sumber Daya dan
(Jawa Tengah, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Nusa Pelayanan Kesehatan
Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Aceh dan Riau)
2 Korwil 2 Puslitbang Upaya Kesehatan
(Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Masyarakat
Jawa Barat, Banten, Maluku, Bengkulu)
3 Korwil 3 Puslitbang Humaniora dan
(Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Sulawesi Utara, Manajemen Kesehatan
Maluku Utara, Papua dan Nusa Tenggara Barat)
4 Korwil 4 Balai Besar Litbang Tanaman
(Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Jambi, Obat dan Obat Tradisional
Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tengah dan Kepulauan Riau)
5 Korwil 5 Balai Besar Litbang Vektor dan
(Papua Barat, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Reservoir Penyakit
Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan
Selatan)
43
5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PROSES MANAJEMEN DATA
1. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pengumpul Data
a. Melakukan wawancara dan observasi sehingga dapat memperoleh data
yang lengkap.
b. Melakukan pendataan ulang jika dianggap belum lengkap oleh PJT Kab/
Kota.
c. Melakukan input hasil kelengkapan dan cleaning data atas hasil sinkronisasi
data secara berkala setelah sebelumnya berkoordinasi dengan PJT
kabupaten/kota.
2. Tugas dan Tanggung Jawab PJO Kabupaten/ Kota
a. Menerima dan mendistribusikan kuesioner dan pedoman pengisian kuesioner
kepada masing-masing ketua tim pengumpul data di Training Center (TC)
sesuai dengan jumlah sampel (Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas,
praktek Dokter dan Bidan, Apotik, Klinik dan laboratorium) yang akan
dikumpulkan.
b. Mengirimkan kuesioner yang sudah dikumpulkan oleh tim pengumpul data
dan diperiksa oleh PJT kabupaten ke Koordinator Wilayah (Korwil) masing-
masing.
c. Memberi laporan kepada tim manajemen data pusat mengenai jumlah
kuesioner yang dikirimkan melalui koordinasi dengan PJT kabupaten/kota.
3. Tugas dan Tanggung Jawab PJT Kabupaten/Kota
a. PJT Kabupaten/Kota harus mempunyai daftar Dinas kesehatan, Rumah
Sakit, Puskesmas, praktek nakes mandiri (dokter, bidan), Klinik dan
Laboratorium sebelum pelaksanaan pengumpulan data untuk kemudahan
pengumpulan data di lapangan.
b. PJT Kabupaten/Kota sudah berkoordinasi dengan pihak yang terkait di
Kabupaten/Kota untuk kemudahan pengumpulan data di lapangan.
c. Pengecekan kelengkapan kuesioner dilakukan kembali oleh PJT
Kabupaten/Kota, kemudian jika terdapat kekurangan atau kesalahan isian
harus dikembalikan ke tim pengumpul data untuk dilengkapi.
d. Setelah kuesioner dilengkapi oleh tim pengumpul data, PJT Kabupaten/Kota
melakukan rekapitulasi jumlah kuesioner. Kuesioner dan formulir tersebut
dikumpulkan dan diantar ke PJO Kabupaten/Kota.
e. PJT Kabupaten/Kota melakukan pengecekkan hasil data entri Tim
enumerator di seiap fasilitas kesehatan melalui Data Viewer CS Pro, setelah
sebelumnya mendapatkan file data dari enumerator.
44
4. Tugas dan Tanggung Jawab PJT/Wakil PJT Provinsi
a. Memantau laporan kemajuan pengumpulan data Kabupaten/ Kota di
wilayahnya melalui website.
b. Jika terjadi masalah pada pengumpulan data, PJT/ Wakil PJT Provinsi
berkoordinasi bersama dengan PJT dan PJO Kabupaten/Kota dengan pihak
Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan semua fasilitas kesehatan yang menjadi
sampel di kabupaten/kota tersebut.
5. Tugas dan Tanggung Jawab Korwil
a. Memantau kegiatan pengumpulan data di wilayahnya melalui website.
b. Melakukan koordinasi dengan tim manajemen data pusat, PJT/Wakil Provinsi
dan PJT Kab/Kota jika terjadi selisih jumlah yang dilaporkan
6. Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Data Pada Korwil Masing-masing
a. Receiving dan Batching (Penerimaan dan Pencatatan)
(Kegiatan ini dilakukan oleh tim receiving-batching yang diupayakan dan
difasilitasi masing-masing Korwil)
Tim receiving-batching Korwil menerima pengiriman kuesioner dari PJO
Kabupaten/Kota kemudian melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Tim mencocokkan dengan jumlah sampel Fasilitas Kesehatan di masing-
masing Kabupaten/ Kota, kemudian mencatat jumlah kuesioner ke dalam
formulir Kontrol Data.
- Kuesioner yang sudah tercatat dibagikan kepada tenaga pemeriksa
kuesioner untuk dilakukan pengecekan. Pada saat memberikan, tanggal
pengambilan dicatat supaya terkontrol rentang waktu yang digunakan.
Setelah kuesioner dikembalikan oleh editor kemudian dicatat kembali di
form kontrol data.
- Setelah kembali dari pemeriksa dilakukan penomeran yang bermanfaat
untuk mempermudah pencarian kuesioner pada saat cleaning data.
- Membantu pencarian kuesioner pada saat proses cleaning.
b. Pemeriksa Kuesioner
(Kegiatan pemeriksaan akhir kelengkapan data dilakukan oleh peneliti yang
menjadi PJT kabupaten/kota tersebut dalam satu ruangan yang dikoordinir
oleh tim manajemen data di Korwil)
- memeriksa kembali kode yang tertulis dikotak sesuai dengan yang dilingkari
pada isian jawaban kuesioner atau menuliskan kode yang belum tertulis.
- memeriksa konsistensi alur jawaban.
- Memberikan kode missing (sesuai yang ditentukan) pada isian yang kosong.
45
c. Cleaning dan imputasi data
(Kegiatan penggabungan, cleaning, dan imputasi dilakukan oleh tim khusus
dari Manajemen Data Pusat)
- Data yang sudah dientri oleh beberapa pengentri harus digabungkan
terlebih dahulu untuk proses selanjutnya. Kegiatan penggabungan ini bisa
dilakukan setiap hari.
- Melihat konsistensi jumlah record dan kode atau isian yang outlier untuk
masing-masing pertanyaan. Jika terjadi ketidakkonsistenan dan outlier maka
harus mengecek kembali ke kuesioner. Proses cleaning ini bisa dilakukan
secara bertahap setiap selesai menggabungkan. Langkah ini sekaligus
untuk mengontrol kualitas entri.
- Kegiatan imputasi dilakukan setelah seluruh data tergabung. Proses
imputasi menggunakan cara statistik untuk menggantikan nilai-nilai missing
atau outlier.
- Penyimpanan data sementara setiap tahap dan data final yang dapat
digunakan untuk analisis disimpan di dalam server yang sudah disediakan
46
47
1. Kode untuk latihan
a. Kode Provinsi 88
b. Kode Kab 99
c. No urut faskes berurutan sesuai jumlah peserta pelatihan
d. Kode Kecamatan 001
2. Menghapus data latihan yang masuk di server dengan tahapan yaitu :
a. Buka program Rifas2019
b. Pilih jenis faskes yang menjadi bahan latihan saat workshop
c. Hapus satu per satu (delete case) kotak kuning penuh yang berisi data pelatihan
saat workshop
d. Setelah dipastikan semua kotak kuning terhapus dan posisi kosong pilih
synchronize
e. Tutup program entry Rifas 2019 untuk faskes tersebut
f. Lakukan tahapan 2 – 5 untuk faskes lain yang berisi data latihan saat workshop
g. Setelah dipastikan semua faskes sudah tidak lagi berisi data latihan saat
workshop maka masuk ke hard disk C dan delete C:Rifas2019
3. Penghapusan data hanya dilakukan untuk data latihan saat workshop
48
49
50