Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS AKUT

SCABIES
Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi

Persyarat Program Pendidikan Profesi Dokter

Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas

Pembimbing:
dr. Amalia Rizki

Oleh :
Mariska Oktaviani 114170038

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2020
LAPORAN KASUS

1 Identitas
A. Identitas Pasien
Nama : An.F
Usia : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ender
Agama : Islam
B. Identitas Orangtua Pasien
Nama Bapak / Usia : Tn.S/ 45 tahun
Pekerjaan : Pekerja Swasta
Nama Ibu/ Usia : Ny. M / 36 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ender
2 Anamnesis
a. Keluhan Utama
Gatal di jari-jari tangan sejak 2 minggu yang lalu
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik Puskesmas pangenan dengan keluhan gatal di tangan sejak 2
minggu yang lalu. Gatal dirasakan muncul tiba-tiba. Gatal dirasakan bertambah berat saat
malam hari. Gatal dirasakan tidak disetai rasa perih, seringkali karena tidak tahan pasien
menggaruknya. Pada awalnya berupa bintil kecil berwarna merah, namun semakin lama
semakin meluas.. Kebiasaan mengganti sprei tidak tentu (kadang-kadang lebih dari 4
minggu), handuk digunakan sekitar 1 minggu.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 6 bulan yang lalu.
d. Riwayat Keluarga :
Adik pasien juga mengalami keluhan yang sama sebelumnya, namun sudah membaik.
e. Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan maupun obat.
f. Riwayat Sosial
Pasien tinggal di rumah, bersama ayah, ibu, adik, sprei diganti tidak tentu (kadang-

kadang lebih dari 4 minggu) pasien tidur dengan adiknya. Pencahayan dan ventilasi

kurang baik.

3 Pemeriksaan Fisik.
2.3.1 Status Generalis
Keadaan Umum : baik

Kesadaran compos mentis

1. Tanda Vital
Respiratory rate : 20 x/mnt

Nadi : 89 x/menit

Suhu :36,6C

2. Kepala
Kepala : Normocephal, jejas (-)

Mata :conjungtiva palpebra anemis (-/-),sklera ikterik(-/-)

Hidung : deviasi -, PCH-, CN tenang/tenang, secret -/-

Mulut : bibir sianosis (-), perdarahan (-), tifoid tongue (-) mukosa
bibir kering (-)

Tenggorok : Tonsil T1-T1

Leher : deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-/-)

3. Thorax
Thorax: bentuk dada normal, jejas (-)
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V di medial
Linea Midclavicula Sinistra
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, bising (-), gallop (-)
Paru : Inspeksi : Simetris statis dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
4. Abdomen
Inspeksi : Datar, jejas (-)

Auskultasi : Bising usus (+) N

Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen

Palpasi : Supel, Nyeri Tekan (-), Defans Muskular (-)

5. Ekstremitas
Superior Inferior

Akral Dingin -/- -/-

Edema -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Capillary Refill ≤2’’/≤2’’ ≤2’’/≤2’’

2.3.2 Status Dermatologi


1. Lokasi: Dorsum manus dextra et sinistra
2. Efloresensi : Regio dorsum manus: Papul eritema, makula hiperpigmentasi,
tidak teratur, batas tegas, bagian tepi tampak multiple papul, eritema pada tepi
lesi, skuama dan erosi
4. Diagnosis Kerja
 Skabies
5. Diagnosis Banding
 Pioderma
 Dermatitis kontak alergi
6. Resume
Pasien An.F usia 5 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Pangena dengan
keluhan gatal di tangan sejak 2 minggu yang lalu. Gatal dirasakan muncul tiba-tiba. Gatal
dirasakan bertambah berat saat di malam hari, seringkali karena tidak tahan pasien
menggaruknya. Pada awalnya berupa bintil kecil berwarna merah, namun semakin lama
semakin meluas terutama bintik yang berada di tangan. Kebiasaan mengganti sprei tidak
tentu (kadang-kadang lebih dari 4 minggu), handuk digunakan sekitar 1 minggu.
Status dermatologi lokasi dorsum manus papul eritema, terdapat makula
hiperpigmentasi, tidak teratur, batas tegas, bagian tepi tampak multiple papul, eritema
pada tepi lesi, skuama dan erosi.
7 Usulan Pemeriksaan
Usulan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan diagnosis banding :
 Pemeriksaan histopatologi
 Kerokan kulit
8 Penatalaksanaan
1) Non medikamentosa
 Menjelaskan kepada pasien/keluarga mengenai penyakit pasien.
 Merendam pakaian, handuk, sprei yang dipakai oleh penderita dengan air mendidih,
kemudian dicuci dengan deterjen (dicuci terpisah), selanjutnya dijemur dibawah sinar
matahari dan diseterika.
 Mandi air dingin menggunakan sabun.
 Menjaga kebersihan badan (mandi minimal 2x sehari)
 Menghindari banyak keringat.
 Menggunakan obat sesuai penjelasan dokter.
 Menganjurkan keluarga pasien yang tinggal serumahn untuk diperiksa.

2) Medika mentosa
 Cetirizine 1 X 10mg
 Scabimite krim 5% (Permetrin) 1x oles malam hari, didiamkan selama 8-10jam lalu
dibilas.

9 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Environment
Usia Usia rentan Kebersihan lingkungan
dengan penyakit
kurang

Sering bermain
ditempat panas
Skabies
Kebiasaan dan berdebu

Jarang Mengganti
Sprey
Agent

Virus, bakteri, parasit

Pengetahuan keluarga yang


kurang tentang kebersihan
lingkungan
DIAGNOSTIK HOLISTIK

- Aspek Personal

Pasien datang agar penyakit gatal pasien sembuh

- Aspek Klinik

Skabies

- Aspek risiko internal

Lingkungan pasien yang panas dan kotor memungkinkan pasien mendapatkan penyakit

Kurangnya memperhatikan kebersihan lingkungan

- Aspek psikososial keluarga

Lingkungan pasien tidak bersih

Sosio-ekonomi pasien rendah

Pengetahuan sikap dan perilaku keluarga pasien yang lainnya kurang baik mengenai
kebersihan lingkungan
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (planning)

No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Keterangan


diharapkan

1 Aspek Pasien, 3 hari  Kesembuhan Cetirizine 1x10mg


personal ibu, ayah, pada pasien Scabimet cream 5% (Permetrin)
adik.  Pasien kembali
ke puskesmas 1x oles malam hari, didiamkan
atau rumah sakit selama 8-10 jam lalu dibilas.
jika tidak sembuh
 Mengerti
kebersihan rumah
dan kebersihan Evaluasi mengenai kebiasaan
lingkungan
dan kebersihan lingkungan
tempat tinggal pasien

Edukasi:

Untuk menjaga kebersihan dan


menghindari memakai peralatan
pribadi bersama-sama

2 Aspek Pasien 3 hari Keluhan menghilang


klinik dan perbaikan klinis

Scabies

3 Aspek
risiko
internal

Menjaga Pasien dan 3 hari Keluhan menghilang Evaluasi: keluhan dan perbaikan
Hygenitas keluarga dan perbaikan klinis klinis
diri dan
lingkungan Edukasi: mengenai penyakit
scabies.

4 Aspek
psikososial,
keluaraga
dan
lingkungan
Lingkungan Kelurga 3 hari  Meningkatkan Edukasi untuk memebersihkan
rumah pasien dan penegetahuan lingkungan sekitar
pasien yang tetangga keluarga dan
tidak bersih sekitar tetangga sekitanya
mengenai
lingkungan yang
bersih dan
manfaatnya
 Menciptakan
lingkungan yang
bersih
Pengetahua Meningkatkan Edukasi mengenai penegelolaan
n sikap pengetahuan pasien penggunaan alat pribadi dan
perilaku dan keluarga kebersihan lingkungan.
pasien dan mengenai cara
keluarga membersihkan rumah
yang kurang yang baik
baik
mengenai
kebersihan
lingkungan
KESIMPULAN PENATALAKSAAN PASIEN DALAM BINAAN

Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan

Aspek personal:

Sehat dan dapat tumbuh dengan baik

Aspek klinik:

Kesembuhan dari penyakit scabies

Aspek risiko internal:

Usia rentan teradap penyakit

Lingkungan pasien yang kotor memungkinkan pasien terkena penyakit

Aspek psikososial kelurga:

Lingkungan rumah pasien yang tidak bersih

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:

Sikap orang tua yang mau mendukung kesembuhan dan berusaha menjaga
kesehatan anaknya

Rumah pasien yang dekat dengan puskesmas

Faktor penghambat terselesaikan masalah kesehatan pasien :

Sosiso ekonomi yang rendah

Pendidikan orang tua yang rendah

Lingkungan rumah pasien yang tidak menjaga kebersihan di sekitar

Rumah yang tidak sehat


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai