PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum,dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi,kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional.Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu,trimester kedua 15 minggu(minggu ke 13
hingga ke 27),dan trimester ketiga 13 minggu(minggu ke-28 hingga ke-40).
(Sarwono Prawirohardjo,2009;213)
Trimester III yaitu memiliki periode kehamilan antara 28-40
minggu.Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat.Masa ini
disebut masa pematangan.Tubuh sudah siap untuk proses persalinan.
(Marmi,2011;77-78)
Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik,diperlukan pengetahuan
dan kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan
proses kehamilan.Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan
pengaruh hormonal serta perubahan anatomik dan fisiologik selama
kehamilan.(Sarwono Prawirohardjo,2009;213)
B. Tujuan
1. Mampu menerapkan asuhan kebidanan kepada ibu hamil normal TM III
secara komprehensif
2. Membantu petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil trimester III
3. Memenuhi tugas target praktek fisiologis Program Studi Diploma IV
Kebidanan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang
C. Manfaat
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga
dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan setiap asuhan kebidanan
pada ibu hamil TM III
BAB II
Tinjauan Teori
Cara mengurangi :
Makan dengan porsi sedikit tetapi sering
Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar
bagi lambung
Menhindari makanan berlemak,makan bersamaan dengan
minum,makanan dingin,makanan pedas,rokok,kopi,coklat,dan
alkohol
Upayakan minum susu murni daripada susu manis
Menghindari berbaring setelah makan(Marmi,2011;134)
c. Konstipasi
Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan
relaksasi otot polos pada usus bsar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesteron.Konstipasi juga dapat terjadi sebagai akibat dari efek samping
penggunaan zat besi,hal ini akan memperberat masalah pada wanita
hamil.
Cara mengatasi :
Asupan cairan yang adekuat yaitu dengan minum air minimal 8
gelas perhari ukuran gelas minimum
Istirahat cukup
Makan makanan berserat dan mengandung serat alami,misalnya
selada,seledri
Memiliki pola defekasi yang baik dan teratur,buang air besar
segera setelah ada dorongan dan pipis secara
teratur(Marmi,2011;137)
d. Kram kaki
Biasanya terjadi setelah kehamilan 24 minggu.Terjadi akibat kekurangan
asupan kalsium,ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor,pembesaran
uterus,sehingga memberikan tekanan pada pembuluh darah pelvik,dengan
demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah.
Cara mengatasi :
Kurangi konsumsi susu
Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang
terkena kram
Gunakan penghangat untuk otot (Marmi,2011;137)
e. Sering berkemih
Peningkatan frekuensi berkemih berkemih pada trimester ketiga paling
sering dialami oleh wanita primigravida setelah lightening
terjadi.Lightening menyebabkan bagian terendah janin akan menurun
masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada
kandung kemih.
Cara mengurangi :
Segera mengosongkan kandung kemih saat terasa ingin berkemih
Membatasi minuman yang mengandung bahan cafein
Perbanyak minum disiang hari
Mengurangi minum dimalam hari ( Marmi,2011;134)
F. Tanda bahaya kehamilan Trimester III
- Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah
menderita hipertensi sebelum hamil atau disebut pre eklamsia
tidak murni.Hipertensi dalam kehamilan sering dijumpai dalam
klinis,yang terpenting adalah menegakkan diagnosis seawal
mungkin.Menurut WHO hipertensi dalam kehamilan yaitu apabila
tekanan sistol <140 atau tekanan diastol<90 mmHG.Kenaikan
tekanan sistolik <15 mmHG dibandingkan tekanan darah sebelum
hamil atau pada trimester pertama kehamilan.(Marmi
S.ST,2011,217)
- Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil bisa mengeluh nyeri kepala yang hebat.Sakit
kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan.Namun saat sakit kepala pada kehamilan dapat
menunjukkan suatu masalah serius apabila sakit kepala itu
dirasakan menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kondisi
sakit kepala yang hebat dalam kehamilan dapat menjadi gejala dari
pre eklamsia. (Marmi,2011;224)
- Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan,tidak hilang setelah beristirahat,dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain.Hal ini bisa merupakan pertanda
anemia,gagal jantung atau pre eklamsia ( Marmi,2011;225)
- Gerak janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan
trimester 3.Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas
ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan,kematian
janin,perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala
sudah masuk panggul pada kehamilan aterm. ( Marmi,2011;225)
- Nyeri perut yang hebat
Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester 3.Apabila
nyeri abdomen itu berhubungan dengan proses persalinan normal
adalah normal.Tetapi nyeri abdomen yang hebat,menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat sangat berkemungkinan
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa ibu
hamil dan janin yang dikandungnya.Nteri hebat tersebut bisa
berarti epindisitis,kehamilan ektopik,aborsi,penyakit radang
panggul,persalinan preterm,gastritis,penyakit kantung
empedu,uterus yang iratabel,abrupsio plasenta,ISK atau infeksi
lain.( Marmi,2011;226)
II. Tinjauan teori asuhan kebidanan
- PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama
Nama merupakan identitas khusus yang membedakan seseorang
dengan orang lain.Hendaknya klien dipanggil sesuai dengan nama
panggilan yang biasa baginya atau yang disukainya agar ia merasa
nyaman serta lebih mendekatkan hubungan interpersonal bidan
dengan klien(Widatiningsih dkk,2017,162)
b. Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak.
Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi
wanita terhadap sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun
meningkatkan insiden preeklamsia. Usia di atas 35 tahun
meningkatkan insiden diabetes, hipertensi kronis, persalinan
lama, dan kematian janin.(Varney,2008;619)
c. Pendidikan
Tanyakan pendidikan tertinggi klien tamatkan. Informasi ini
membantu klinis memahami sebagai individu dan memberi
gambaran kemampuan baca tulisnya. (Marmi,2011;155)
d. Agama
Tanyakan pilihan agama klien dan sebagai praktik terkait agama
yang harus diobservasi. (Marmi,2011;155)
e. Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui
apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji
potensi kelainan premature dan pajanan terhadap bahaya
lingkungan kerja,yang dapat merusak janin.(Marmi,2011;155)
f. Suku Bangsa
Praktik budaya suku bangsa tertentu pada masa hamil jika tidak
dapat dilakukan terkadang menimbulkan distress dan
kekhawatiran yang perlu mendapatkan perhatian dari
bidan.Misalnya untuk suku bangsa jawa ada upacara empat bulan
kehamilan.Tujuh bulan dan sebagainya.(Widatiningsih,2017,163)
g. Alamat
Memberi gambaran mengenai jarak dan waktu yang ditempuh
pasien menuju pelayanan kesehatan,serta mempermudah
kunjungan rumah bila diperlukan.(Widatiningsih dkk,2017;163)
I. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Hal hal yang mendasari kedatangan ibu hamil sesuai dengan ungkapan
ibu. (widatiningsih,2017;163-164)
2. Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati,2009,167)
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan merupakan identifikasi keluhan sekarang, penyakit
umum yang pernah diderita, serta penyakit yang dialami saat masa
sebelum kehamilan maupun saat hamil.(Marmi S.ST,2011,154)
a. Sistem kardiovaskuler
Jantung
Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu saling
mempengaruhi karena kehamilan memberatkan penyakit
jantung dan penyakit jantung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim. Jantung yang normal dapat
menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem jantung
dan pembuluh darah yang disebabkan oleh kehamilan,yaitu
dorongan diafragma oleh besarnya hamil sehingga dapat
mengubah posisi jantung dan pembuluh darah dan terjadi
perubahan dari kerja jantung. (Marmi,2011;161-162)
Hipertensi
Yang dimaksud hipertensi disertai kehamilan adalah hipertensi
yang telah ada atau sebelumnya kehamilan. Apabila dalam
kehamilan disertai dengan proteinuria dan oedema maka di
sebut pre eklamsia yang tidak murni atau superimposed pre-
eklamsia. Penyebab utama hipertensi esensial dan penyakit
ginjal.(Marmi,2011,162)
b. Sistem Pernafasan
Asma
Penyakit asama pada kehamilan,kadang-kadang bertambah
berat atau malah berkurang dalam batas yang wajar,penyakit
asma tidak banyak pengaruhnya pada kehamilan.
(Marmi,2017:161-162).
c. Sistem Endokrin
Hepatitis B
Pada wanita hamil yang mengidap penyakit hepatitis B
memiliki masalah yaitu bayi akan terinfeksi pada saat lahir dan
menjadi carrier konis yang menularkan penyakit ini ke
individu lain,atau bayi akan meninggal karsinoma
hepatoseluler,sirosis tau keduanya. (Marmi,2017:211)
Diabetes Mellitus
Diabetes yang dialami oleh ibu hamil dapat berupa :
- DM tipe 1 ( Insuline Dependency-DM) dan tipe 2 ( Non-
IDDM).Keduanya jika dialami ibu sejak sebelum hamil sering
disebut pregestasional DM
- Tipe spesifik lainnya(akibat infeksi,obat)
- Gestasional diabetes
- Pengaruh DM terhadap kehamilan tergantung pada baik
tidaknya kontrol glikemia/gula darah (widatiningsih, dkk,
2017, 86)
d. Penyakit menular seksual
HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV,janin akan
menjadi sangat rentan terhadap penularan selama proses
kehamilannya.Virus HIV kemungkinan besar akan ditransfer
melalui plasenta ke dalam tubuh bayi(Sulistyawati,2009;100)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Jika ada anggota dalam keluarga yang menderita penyakit yang bersifat
menurun seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kelainan/cacat
bawaan, penyakit jiwa, kembar, preeklamsi-eklamsi pada ibu/kakak/adik
kandung, maka klien akan berpotensi mengalaminya sehingga
membahayakan kehamilan. Begitu juga jika ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, typhoid, herpes maka
akan berisiko menularkannya pada ibu hamil. Selain itu jika suami
menderita penyakit kelamin seperti sifilis, GO, HIV/AIDS dapat menular
ke klien dan membahayakan kehamilan ini. (Widatiningsih, dkk.,
2017:172)
5. Riwayat Obstetrik
a.Riwayat Haid
- Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita
Indonesia umumnya mengalami menarche sekitar usia 12 tahun
sampai 16 tahun. (Sulistyawati,2009 : 167)
- Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan
menstruasi berikutnya,dalam hitungan hari.Biasanya sekitar 23 sampai
32 hari. (Sulistyawati,2009 : 167)
- Volume
Jawaban yag diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun
kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan
pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam
sehari. (Sulistyawati,2009 : 167)
- Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika
mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai
pingsan atau jumlah darah yang banyak (Sulistyawati,2009 : 167)
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT
HPHT perlu dikaji karena gambaran riwayat menstruasi klien
yang akurat biasanya membantu penetapan tanggal perkiraan
kelahiran (Estimated Date Delivery-EDD) yang sering disebut
taksiran partus. (Marmi, 2011:157)
HPL
Ditentukan setelah mengkaji riwayat haid ibu untuk
memperkirakan tanggal persalinan.Perlu menjadi catatn bahwa
tanggal perkiraan persalinan tidak selalu tepat.
(Widatiningsih,2017;166)
Gerakan Janin
Gerakan janin yang pertama kali(quekening) mulai dirasakan
ibu primigravida pada akhir bulan ke empat(18-20
minggu).Sedangkan pada multigravida biasanya pada minggu
ke 16-18.Apabila gerakan janin belum muncul pada usia
kehamilan ini maka harus waspada.(Widatiningsih,2017;166)
Usia kehamilan
Didasarkan pada HPHT dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan
lainnya.(Widatiningsih,2017;166)
Tanda bahaya
Perlu dikaji untuk mendeteksi dini tanda bahaya, kelainan,
komplikasi, dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu
hamil sehingga dapat segera dicegah dan diobati. Dengan
demikian angka morbiditas ibu dan bayi dapat berkurang.
(Marmi, 2011:215)
Imunisasi TT
Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali,dengan jarak
waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan dan ibu hamil harus
sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.
(Marmi,2011;125)
Riwayat ANC
Riwayat ANC perlu dikaji apakah ibu sudah memenuhi
standar kunjungan ANC atau belum. Selama kehamilan
setidaknya ibu sudah melakukan ANC 4 kali yang dibagi
menjadi 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali
pada trimester III. (Widatiningsih,dkk. 2017:169).
d. Riwayat KB
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat
mempengaruhi tanggal perkiraan lahir,karena penggunaan metode
lain dapat membantu menanggali kehamilan. (Marmi,2017:158)
- Telinga
Simetris, tidak ada serumen,tidak ada gangguan pendengaran,tanda
infeksi
- Leher
Tidak ada nyeri pada pergerakan,pembengkakan kelenjar
tiroid,pembesaran kelenjar limfe
- Dada
Simetris,tidak ada retraksi otot interkostal,suara nafas vesikuler,tidak
ada wheezing,ronchi,stridor,irama jantung teratur,tidak ditemukan
murmur/bising jantung,tidak ada bunyi jantung tambahan lainnya
- Payudara
Teraba tegang,tidak ditemukan nyeri tekan,masa abnormal
- Abdomen
Tidak ada kembung,bekas luka operasi mungkin ditemukan atau
tidak,massa abnormal,nyeri tekan,pembesaran lien,pembesaran hepar
- Punggung
Tidak ada nyeri pergerakan,skoliosis,lordosis,kifosis,nyeri costo
vertebral
- Vulva
Tidak ada oedema, tidak ada varises
- Anus
Tidak ada haemoroid
- Ekstremitas
Simetris, sama panjang, tidak ada oedema. ,capillary refil <2 detik
- Reflek Patela: + , reflek baik
(Widatiningsih, dkk. 2017)
3. Status Obstetrik
a.) Inspeksi
- Muka = adakah kloasmagravidarum,keadaan selaput mata pucat
atau merah,adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan
lidah,gigi.
- Leher = apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyalit
jantung),apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe
membengkak.
- Dada = Bentuk payudara,pigmentasi putting susu,dan gelanggang
susu,keadaan putting susu,adakah colostrus.
- Perut = Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites
misalnya membesar ke samping),keadaan pusat,pigmentasi di
linea alba,nampakkan gerakan anak atau striae gravidarum atau
bekas luka.
- Vulva = Keadaan perinium,carilah varises,tanda chadwick,
condyloma, flour.(Marmi,2011:166-167)
b.) Palpasi
Maksud pemeriksaan raba ialah untuk menentukan:
- Besarnya rahim dan dengan ini menentukan umur
kehamilan.
- Menentukan letaknya anak dalam rahim.
- Selain dari pada itu harus diraba apakah ada tumor-tumor
lain dalam rongga perut, kista, myoma, pembesaran limpa.
(Marmi,2011;167)
- Leopold I:
Untuk menentukkan TFU dengan jari dimana tingginya
sesuai dengan usia kehamilan. Deskripsikan bagian yang
ada di fundus bila usia gestasi >28 minggu. Kepala
dideskripsikan sebagai teraba 1 bagian besar, bulat, keras,
melenting. Bokong dideskripsikan sebagai teraa 1 bagian
besar, lunak, kurang bulat (Widatiningsih, dkk., 2017:183)
- Leopold II
Untuk menentukkan bagian apa yang ada di sisi kanan dan
sisi kiri ibu. Punggung dideskripsikan sebagai teraba
bagian besar yang rata, memanjang dan terasa ada tahanan.
Sedangkan ekstremitas dideskripsikan sebagai teraba
bagian kecil-kecil yang menonjol. (Widatiningsih, dkk.,
2017:183)
- Leopold III
Untuk menentukkan apakah bagian terbawah janin dan
apakah bagian tersebut sudah masuk panggul ibu atau
belum. Jika teraba 1 bagian bulat, keras, melenting maka
itu adalah kepala. (Widatiningsih, dkk., 2017:183)
- Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada
dibawah dan untuk menegtahui apakah kepala sudah
masuk panggul atau belum. (Sulistyawati,2009 ; 92 )
c.) TFU dalam cm (jika usia gestasi >22 minggu)
TFU akan sesuai dengan usia kehamilannya dalam minggu dengan
rentang selisih ±2cm (Widatiningsih, dkk., 2017:183)
d.) Taksiran berat janin
N = 13 jika kepala belum masuk PAP sama sekali
N = 12 jika kepala sudah masuk PAP namun masih diatas spina
ischiadika(ditunjukkan dengan penurunan kepala 4/5-3/5) diatas
symphisis. (Widatiningsih,2017; 184)
e.) Auskultasi
Denyut jantung janin umumnya sudah jelas terdengar dengan
doppler mulai usia 16 minggu.Nilai normal DJJ antara 120-160
denyut per menit ,teratur,dengan punctum maksimum 1 terletak
sesuai dengan letak punggung. (Widatiningsih,2017; 184)
III. ASSASMENT
Data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian kemudian dianalisa
dan diinterpretasikan untuk dapat menentukan diagnosa dan masalah ibu.
( Widatiningsih,2017;185)
1. Diagnosa Kebidanan
Nama
Dikaji karena merupakan identitas khusus yang membedakan
seseorang dengan orang lain. (Widatiningsih, dkk. 2017:162)
Maternal
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau
tidak. Usia dibawah 16 tahun atau di atas 35 tahun
mempredisposisikan wanita terhadap sejumlah komplikasi.
Usia di bawah 16 tahun meningkatkan insiden preeklamsia.
Usia di atas 35 tahun meningkatkan insiden diabetes, hipertensi
kronis, persalinan lama, dan kematian janin (Varney, 2008:
691)
Paritas
Riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan
kehamilannya(jumlah,kehamilan).(Sulistyawati,2009;177)
Usia kehamilan dalam minggu
Usia kehamilan ditentukan dari waktu amenorhae, TFU,
mulai merasakan pergerakan, mulai terdengar DJJ,
masuknya kepala ke dalam panggul. (Sulistiyawati,
2009:86)
2. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah ‘’masalah’’ dan
‘’diagnosis’’.Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah
tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis,tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh.Masalah
sering berhubungan dengan bagaimana wanita itumengalami kenyataan
terhadap diagnosis. (Sulistyawati,2009,178)
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga.Langkah
ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan
pencegahan,sambil terus mengamati kondisi klien.Bidan diharapkan
dapat bersiap-siap bila diagnosis atau masalah potensial benar benar
terjadi.(Sulistyawati,2009;181)
4. Kebutuhan akan tindakan segera
Dalam pelaksanaannya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa
situasi yang memerlukan penanganan segera(emergensi) dimana bidan
harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien,namun
kadang juga berada pada situasi pasien yang memerlukan tindakan
segera sementara menunggu instruksi dokter,atau bahkan mungkin juga
situasi pasien yang memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan
lain.Disini bidan sangat dituntut kemampuannya untuk dapat selalu
melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat
dan aman. ( Sulistyawati,2009 ; 182 )
IV. PELAKSANAAN
Mengetahui,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester III pada
kasus Ny.D umur 28 tahun G2P1A0 suspect hamil 13 minggu dalam keadaan
baik, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda bahaya. Walaupun
demikian tetap diperlukan asuhan kebidanan secara tepat kepada Ny D untuk
memantau perkembangan kesehatan ibu dan janin.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyampaikan beberapa saran yang
bermanfaat :
1. Bagi ibu dan keluraga
a. Perlu meningkatkan pemahaman tentang tanda bahaya pada kehamilan, dan
segera membawa ke petugas kesehatan bila bayi mengalami tanda bahaya.
b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kebutuhan-kebutuhan pada
kehamilan dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Bagi bidan
a. Diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis.
b. Meningkatkan asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis
3. Untuk institusi
a. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan
prosedur, karena teori dan prosedur yang mendasari setiap praktek sehingga
menghindari kesalahan.
b. Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referennsi dan memberi masukan secara
konseptual tentang asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Varney, Hellen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC