Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR

KEHAMILAN

A. KEHAMILAN
1. Pengertian
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Ai
Yeyeh R, 2009)
Menurut Ai Yeyeh, 2009. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester,
yaitu:
a. Trimester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12
minggu)
b. Trimester kedua, dari bulan keempat sampai bulan ke 6 (13-28
minggu)
c. Trimester ketiga, dari bulan ketujuh sampai bulan ke sembilan
(29-42 minggu).

2. Proses Kehamilan
a. Pembuahan (konsepsi=fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu proses penyatuan antara sel
sperma dan sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di
ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai ke empat belas
dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa
matangnya sel telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini
dilakukan coitus, sperma yang mengandung kurang lebih
seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma
dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke
serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum
dibuahi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi
yang dapat melintas zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak
dapat dilalui sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke
dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan
genetic dari wanita dan pria.
Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot
menurunkan bayi perempuan dan xy zigot menurunkan bayi
laki-laki. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah
pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium morula.
Hasil monsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga rahim oleh
arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil
konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.
b. Implantasi
Setelah 5-7 hari setelah terjadi ovulasai terjadi, blastosit
tiba di rahim dalam keadaan siap untuk implantasi. Produksi
progesterone sedang pada puncaknya. Progesterone
merangsang pembuluh-pembuluh darah yang sarat oksigen dan
zat gizi untuk memberi pasokan pada endometrium agar
tumbuh dan siap menerima blastosit. Blastosit mengambang
bebas di dalam rahim selama beberapa hari seraya terus
berkembang dan tumbuh.
Kira-kira sembilan hari setelah pembuahan, blastosit yang
kini terdiri atas beratus-ratus sel, mulai meletakkan dirinya ke
dinding rahim dengan penjaluran serupa-spons dari sel-sel
trofoblas. Penjaluran-penjaluran itu meliang ke dalam
endomentrium. Sel-sel tersebut tumbuh menjadi vilus korionik,
yang belakangan akan berkembang menjadi plasenta. Mereka
melepaskan enzim-enzim yang menembus lapisan rahim dan
menyebabkan jaringan terurai. Hal ini menyediakan sel darah
kaya gizi yang member makan blastosit. Blastosit perlu waktu
kira-kira 13 hari agar tertanam dengan kuat.

3. Tanda Pasti Hamil


a. Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat diperiksa pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut Jantung Janin
Dapat di dengar pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler).
Dengan Leanec, DJJ baru dapat di dengar pada usia kehamilan
18-20 minggu.
c. Melalui pemeriksaan USG dapat terlihat rangka janin dan
bagian bagian janin.

4. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III


a. Uterus
Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus
uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas
uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang
nyata antara bagian atas yang menjadi lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis. Batas itu dikenal sebagai lingkaran
retraksi fosiologis dinding uterus, di atas lingkaran ini jauh
lebih tebal dari pada dinding SBR.
1) 28 minggu: fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat
atau 1/3 jarak antar pusat ke posessus xifoideus (25 cm).
2) 32 minggu: fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak
pusat dan prosessus xifoideus (27 cm).
3) 40 minggu: fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah
prosessus xifoideus (33 cm).
b. System Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga
terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi
lancar.
c. System Respirasi
Pada kehamilan 32 minggu ke atas karena usus-usus
tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan
wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan
BB dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah
11-12 kg.
e. Sirkulasi Darah
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran
uterus. Walaupun aliran darah uterus meningkat 20x lipat,
ukuran konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya lebih
banyak oksigen diambil dari darah uterus selama kehamilan
lanjut. Pada kehamilan cukup bulan yang normal, 1/6 volume
darah total ibu berada di dalam system perdarahan uterus.
Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500ml/menit dan
konsumsi rata-rata oksigen uterus gravid ialah 25ml/menit.
Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus dan posisi maternal
mempengaruhi aliran darah. Estrogen juga berperan dalam
mengatur aliran darah uterus.
f. System Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita
berubah secara mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot dan
peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang karvatula spinalis. Payudara
yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan
semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol.
Pergerakan menjadi lebih sulit.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan
sedikit tonus otot. Selama trimester III otot rektus abdominis
dapat memisah, menyebabkan sisi perut menonjol digaris
tengah tubuh. Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap
kembali, tetapi pemisah otot recti abdominis menetap.
Hormon progesterone dan hormon relaxing menyebabkan
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal
pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini
memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan.
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan
karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk
mengompensasi penambahan berat badan ini, bahu lebih
tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung
pada beberapa wanita.

5. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III


Trimester III sering disebut sebagai periode penantian.
Sekarang wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya.
Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir
tepat pada waktunya. Fakta yang menempatkan wanita tersebut
gelisah hanya bias melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejala.
Trimester ke-3 adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada
kelahiran bayi. Seorang ibu juga mengalami selama hamil,
terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya dan merasa kehilangan
kandungan dan menjadi kosong. Ibu merasa canggung, jelek dan
tidak rapi, dan memerlukan lebih besar dan frekuensi perhatian
dari pasangannya.

6. Keluhan- keluhan yang Sering Terjadi pada Ibu Hamil


Trimester III
a. Sesak nafas
Penyebab:
Disebabkan oleh pembesaran rahim yang menenkan dada.

Penatalaksanaan:
1) Melakukan senam hamil dan latihan pernafasan.

b. Sulit tidur ( Insomnia )


Penyebab:
Disebabkan karena tekanan pada kandung kemih,
kekhawatiran, gerakan janin yang sering menendang,dan kram.

Penatalaksanaan:
1) Mengubah suhu dan suasana kamar menjadi lebih sejuk dan
mengurangi sinar yang masuk dan mengurangi kegaduhan.
2) Memposisikan tidur miring atau ke kanan dan beri ganjalan
pada kaki.
3) Mandi dengan air hangat sebelum tidur yang akan
menjadikan ibu lebih santai dan mengantuk.

c. Sakit pinggang/punggung
Penyebab:
Disebabkan oleh progesterone dan relaksin (yang melunakkan
jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta
meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim.

Penatalaksanaan:
1) Hindari mengangkat beban yang terlalu berat dan bila
mengambil atau mengangkat benda jangan membungkuk
tetapi sebaiknya berjongkok.
2) Latihan gerak panggul pada saat hamil.

d. Sering kencing
Penyebab:
Disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih karena
pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga
panggul.

Penatalaksanaan:
1) Latihan senam kegel.
2) Mengurangi minum pada malam hari sebelum tidur, tetapi
sering minum pada siang hari , karena pemasukan cairan
perlu untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
3) Menjaga agar jangan sampai terjadi infeksi pada saluran
kencing dengan cara meningkatkan vulva hygiene.
e. Oedema (bengkak)
Penyebab:
Disebabkan karena adanya perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.

Penatalaksanaan:
1) Kurangi asupan makanan yang mengandung garam.
2) Menghindari duduk dengan kaki menggangtung.
3) Menghindari duduk dengan kaki bersilang.

f. Konstipasi
Penyebab:
Disebabkan karena progesterone dan usu yang terdesak oleh
rahim yang membesar atau bias juga dikarenakan efek dari
terapi tablet zat besi.

Penatalaksanaan:
1) Diet atau kadang-kadang dapat diberikan pencahar ringan.
2) Mengonsumsi makanan serat tinggi, buah dan sayuran.
3) Menghindari makanan berminyak.

7. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester


1) Perdarahan Per Vaginam
a) Perdarahan pada awal kehamilan yaitu yang terjadi pada
masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Perdarahan
dikatakan tidak normal bila ada tanda keluar darah merah,
perdarahan yang banyak, perdarahan dengan nyeri.
b) Perdarahan pada masa kehamilan lanjut yaitu yang terjadi
pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum
persalinan. Perdarahan dikatakan tidak normal bila ada
tanda keluar darah merah segar atau kehitaman dengan
bekuan, perdarahan banyak kadang-kadang/ tidak menerus,
perdarahan disertai rasa nyeri.

2) Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang
hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia.

3) Masalah Penglihatan/Pandangan Kabur


Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya
penglihatann kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik dan
berkunang-kunang. Selain itu, adanya skotoma, diplopia dan
ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya
preeklamsia berat yang mengarah pada eklamsi. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks serebri atau di dalam retina.

4) Nyeri abdomen yang hebat


Nyeri abdomen yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
beristirahat telah menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa ibu hamil. Hal ini bias berarti appendicitis,
kehamilan etopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.

5) Bengkak pada muka atau tangan


Bengkak biasanya menunjukan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat
dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau preeklamsi.

6) Janin kurang bergerak seperti biasanya


Ibu mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke-5 atau
ke-6 beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih
awal. Jika janin tidur gerakannya akan melemah. Janin harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan
janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

B. ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE


1. Pengertian
Pelayanan atau asuhan antenatal merupakan pelayanan
yang diberikan pada ibu hamil secara berkala untuk menjaga
kesehatan ibu dan bayinya.

2. Tujuan Asuhan Antenatal


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang ibu dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental
dan social ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum.
d. Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan
dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian
asi eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi.

3. Jadwal Pemeriksaan Antenatal


Jadwal pemeriksaan antenatal:
a) Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
b) Pemeriksaan ulang
1) Setiap 1 bulan sekali pada umur kehamilan 28 minggu
2) Setiap 2 minggu sekali pada umur kehamilan 28 minggu
sampai 36 minggu
3) Setiap 1 minggu sekali pada umur kehamilan 36 minggu
sampai 40 minggu
Dalam pemeriksaan ANC terdapat standar 7T, 10T dan 14T.
a) 7T ANC meliputi:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2) Ukur tekanan darah.
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).
5) Pemberian tablet besi
6) Tes terhadap penyakit menular.
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

b) 10T ANC meliputi:


1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2) Ukur tekanan darah.
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6) Skrining status imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan.
7) Pemberian tablet tambah darah (Tablet FE).
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus).
9) Tatalaksana kasus.
10) Temu wicara (konseling).

c) 14T ANC meliputi:


1) Timbang berat badan dan tinggi badan.
2) Ukur tekanan darah.
3) Ukur tinggi fundus uteri.
4) Pemberian tablet tambah darah (Tablet FE).
5) Pemeriksaan imunisasi TT.
6) Pemeriksaan HB.
7) Pemeriksaan protein urine.
8) Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL.
9) Pemeriksaan urine reduksi.
10) Perawatan payudara.
11) Senam ibu hamil.
12) Pemberian obat malaria.
13) Pemberian kapsul minyak beryodium.
14) Temu wicara/konseling.
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah,A,Y, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans


Info Media.
Hani,U,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Kusmiyati,Y,Puji,H,W. 2012. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Penerbit
Fitramaya.
Nanni,V,Sunarsih,T. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Pantiawati,I,Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta:
Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai