Anda di halaman 1dari 18

HORMONAL

CONTRACEPTIVE
S
Tipe dari kontrasepsi hormonal
1. Kontrasepsi oral kombinasi
 Monophasic
 Biphasic
 Triphasic
2. Kontrasepsi Hanya- Progestin
3. Kontrasepsi darurat atau kontrasepsi pasca
senggama
Kontarsepsi oral kombinasi
(Pil)
 Mengandung estrogen & progestin  21 hari
 Estrogen : ethinyl estradiol, mestranol
 Progestin : levonorgestrel (beberapa progestins
yang digunakan bersifat androgenic, berefek antiestrogen)
 Efficacy  99,99%
 Generasi pertamaestrogen 50-100µg
progestin 2 – 10 mg
Kontarsepsi oral kombinasi (Pil)

 Monophasic pill  dosis tetap dari estrogen+progesteron 21


days, diikuti 7 hari “bebas pil”

 Biphasic and Triphasic : 2 atau 3 dosis yang berbeda dari progestin


yang harus diambil pada waktu yang berbeda selama 21 hari
HORMONAL REGULATION
ON MENSTRUAL CYCLE

 Fase folikuler:
 Pertumbuhan folikel ovarium
 Estrogen disekresi dari folikel
yang matang yang dirangsang
oleh FSH
 Endometrium  proliferation
.
 Fase Lutheal:
 Progesterondisekresi dari korpus
luteum yang dirangsarang oleh
LH
 Endometrium  secretion
Mekanisme aksi dari
kontrasepsi oral kombinasi
 Pencegah ovulasi dengan menekan LH, FSH:
 Aksi multipel dari estrogens dan progestins pada sumbu
hypothalamic-pituitary-ovarium selama siklus menstruasi
 Estrogen menekan FSH terlepas dari pituitary selama fase
folikuler pada siklus menstruasi
 Komponen Progestin menghambat estrogen menginduksi LH
surge pada pertengahan siklus
 Efek lain:
 Menghambat transportasi pada tuba falopi  motilitas
menurun
 efek progestin lendir servix tebal  penetrasi sperma
menurun, keadaan endometrium  endometrium tipis dan
tidak siap untuk implantasi
Kontrasepsi hanya Progestin
 Pil Progestin-only  "minipill";
 Dosis rendah dari progestins (350 µg of norethindrone, or
75 µg of norgestrel) diminum setiap hari
 Suntikankontrasepsi efektif untuk 3 bulan
 MPA (medroxy progesterone acetate) 150mg
 Subdermal Implant  216 mg norgestrel
 Pelepasan yang lambat & aksi jangka panjang (5 tahun)
 Intrauterine device (IUD)  melepaskan jumlah yang rendah
dari hormon progestin secara lokal
Mekanisme dari aksi
kontrasepsi Progestin-only

 Efficacy 90 %, blok ovulasi hanya 60-80%


 Penebalan mukosa serviks  penetrasi sperma menurun
 Perubahan Endometrium  mengganggu
implantasi
 Efek lokal dari intrauterine device (IUD)
 Depo of MPA  menghambat ovulasi
Kontrasepsi darurat

 Kontrasepsi pasca senggama (“the morning after pill”)


 estrogen dosis tinggi  tidak disetujui oleh FDA
 FDA menyetujui :
1. Dua dosis minipill (0,75 mg levonorgestrel) dipisahkan
dalam 12 jam
2. Dua dosis kontrasepsi oral dosis tinggi (0,25mg
levonorgestrel + 0,05mg ethinyl estradiol) dipisah dalam 12
jam
Efek Samping dari kontrasepsi hormonal

 Terutama disebabkan oleh Estrogen :


 Hypertension

 Thromboemboli

 Perubahan metabolisme lemak dan karbohidrat

 Edema, pusing, sakit kepala, depresi, mual, muntah, diare,


nafsu makan meningkat, berat badan meningkat dll
Efek tak diinginkan
 Cardiovascular :
 Dosis tinggi hypertensi , myocardial infarction,
thromboemboli hanya pada perokok &
faktor resiko lainnya
 Dosis rendah  tak signifikan pada efek sistem
kardiovaskuler
 Cancer :
 Resiko kanker payudara
Kontraindikasi
 Kontraindikasi mutlak:
 Riwayat dari thromboembolic , cerebrovascular , myocardial
infarction, penyakit arteri koronaria,atau hyperlipidemia
kongenital.
 Diketahui atau diduga karsinoma payudara, karsinoma dari
saluran reproduksi Wanita
 Perdarahan vagina Abnormal yang tidak terdiagnosis.
 Diketahui atau diduga hamil.
Kontraindikasi
 Kontraindikasi Relative :
 Migrain

 Sakit kepala
 Hypertension

 Diabetes Melitus
 ikterus obstruktif
Manfaat kesehatan
Noncontraceptive
 Keuntungan dari efek antiestrogenik dari Progesteron:
1. Penurunan kehilangan darah menstruasi & memperbaiki anemia
2. Mengurangi risiko Ca rahim, Ca endometrium
3. Penurunan reseptor estrogen dalam payudara sehingga risiko
menurun pada penyakit payudara jinak fibrokistik

 Keuntungan dari menghambat ovulasi :


 Menurunkan frekuensi dysmenorrhea  Tx dysmenorrhoe
 Menstruasi lebih teratur
Interaksi Kontrasepsi:
 Obat-obat yg menurunkan efektivitas Kontrasepsi Oral
 Antibiotik, barbiturat, isoniazid, rifampin, griseofulvin

 Kontrasepsi oral menurunkan efektivitas obat-obat berikut :


 Antikonvulsan, obat hypoglikemik, oral antikoagulan,
theophylline
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai