I. KONSEP DASAR
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian
Kolitis ulseratif adalah kondisi kronis yang tidak diketahui penyebabnya, biasanya mulai pada
rektum dan bagian distal colon dan mungkin menyebar ke atas dan melibatkan sigmoid dan
colon desendren atau seluruh colon. Ini biasanya hilang timbul, tetapibeberapa individu
mengalami gejala terus-menerus.
2. Klasifikasi
a. Penyakit ini disebut ringan bila terdapat diare 3-4 kali sehari, demam kurang dari 390C,
berat badan tidak turun dan tidak anemis.
b. Penyakit ini disebut sedang bila diare menetap, kadang-kadang berdarah sampai lebih dari
6 kali sehari, demam lebih dari 390C penurunan berat badan 2,5 kg dan anemia.
c. Penyakit ini disebut berat bila terdapat 3 atau lebih gejala (diare, demam, penurunan berat
badan dan anemia) atau adanya mega colon toksik.
3. Etiologi
Etiologi belum diketahui. Faktor predisposisi virus dan bakteri
4. Anatomi Fisiologi
Terdapat luka pada colon biasanya mulai dari rektum dan bagian distal colon dan mungkin
menyebar ke atas dan melibatkan sigmoid dan colon desendren atau seluruh colon.
5. Patofisologi
Proses inflamasi yang terjadi biasanya dimulai di rektum, lalu dapat meluas ke proksimal namun
tak pernah melewati colon. Bila bagian rektum saja yang terkena atau meluas sampai sigmoid
disebut proktitis atau proktosigmoiditis, sedangkan bila seluruh colon terlibat disebut pankolitis.
6. Manifestasi Klinik
Gejala utama adalah rasa tidak enak pada perut disertai bertambahnya frekuensi defeksi. Rasa
sakit perut bisa digambarkan sebagai mules, rasa tidak enak yang menetap di perut kiri, rasa
tidak puas setelah buang air besar atau keinginan buang air besar tapi tidak ada yang keluar.
Sewaktu-waktu terdapat rasa nyeri yang hebat terutama di perut kiri bawah, nausea dan
anoreksia dapat timbul pada serangan kekambuhan.
7. Penatalaksanaan
a. Pada yang ringan
1) Pembatasan makanan, pemberian makanan lunak yang mudah dicerna.
2) Medikamedrosa : anti diare dipakai opiat, bubuk koloid atau obat-obat anti spas modik.
3) Billa pasien timbul aspek psikiatrik seperti depresi berikan tranfulizer dan psikoterapi.
b. Pada yang sedang
Penderita perlu dirawat di RS, pemberian kotikoseroid seperti kortison, prednison atau
deksametason dapat menolong, misalnya pemberian prednison 40-60 mg perhari, setelah
keadaan membaik dosis diturunkan, bila terdapat ulkus peptikum dapat dicoba pemberian
salazopirin 6-8 g sehari.
Perbaiki keadaan umum, antara lain pemberian cairan intravena bila dehidrasi atau gangguan
elektrolit, pemberian preparat besi atau transfusi darah bila anemi.
c. Pada yang berat
Pemberian ACTH Intravena sebanyak 40-80 g dalam 1 liter dektrosa 5% yang diberikan dalam
8 jam merupakan terapi awal yang utama. Kemudian dilanjutkan dengan prednison.
Pemeriksaan rontgen perlu untuk mengatahui mega kolon toksik dan perporasi. Pemberian
edema barium dan anti spasmodik dihindari karena merangsang terjadinya mega kolon toksik.
Bila demam tinggi boleh diberikan anti biotik spektrum luas karena mungkin adanya infeksi
sekunder.
Perbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan elektrolit atau transfusi darah. Bila 7-10 hari
tidak ada perbaikan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan.
A. PENGKAJIAN
I. Pengumpulan Data
a. Biodata
Nama klien : Ny. M
Jenis klamin : Perempuan
Umur : 63 tahun
Alamat : Jl. Menado No.2 A Bandung
Pekerjaan : HI Sipil
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Status : Kawin
Diagnosa Medis : Kolitis Ulseratif
No. Registrasi : 0750/XII/2003
Tanggal Masuk : 9 Desember 2003
Tanggal dikaji : 10 Desember 2003
b. Riwayat Kesehatan
1. Alasan masuk rumah sakit
Mengeluh mencret lebih dari 6 kali dengan keadaan veses tanpa lendir dan tanpa darah, klien
mengeluh muntah setiap kali makan dan sejak itu klien tidak mau makan, kemudian klien
dibawa ke UGD Rumah Sakit Dustira dan klien dianjurkan untuk di rawat.
2. Keluhan utama saat didata
Klien mengeluh sakit bahwa seluruh bagian abdomen terasa nyeri seperti di remas dengan skla
nyeri 3 (nyeri sedang) dan tubuh klien terasa lemas. Nyeri dirasakan menyebar ke daerah
diagfragma dan punggung dan nyeri dapat berkurang apabila ia diberikan kompres hangat di
daerah abdomen. Nyeri dirasakan oleh klien selama 30 menit secara bertahap
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan bahwa sakit perut dan diare sudah dirasakannya sejak 1 hari sebelum klien
dirawat di rumah sakit Dustira. Klien belum belum pernah di rawat sebelumnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit menular atau penyakit keturunan
serta belum pernah ada yang di rawat.
5. Struktur keluarga
Klien adalah anak pertama dari dua bersaudara, klien sudah menikah dan mempunmyai 4 orang
anak perempuan dan tinggal bersama adik, istri dan empat orang anaknya
Genogram
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Klien :
Tinggal serumah :
Hub. Pernikahan :
c. Data Biologis
1. Pola Kehidupan Sehari-Hari
NO
POLA
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
1
3
4
NUTRISI
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Jumlah
Makanan Alergi
Keluhan
b. Minum
Jumlah
Jenis
ELIMINASI
a BAB
Frekuensi
Konsisitensi
Warna
Bau
b BAK
Frekuensi
Warna
Bau
ISTIRAHAT TIDUR
Kuantitas
Malam
Siang
Kualitas
POLA KEBERSIHAN
Mandi
Gosok gigi
Keramas
Gunting kuku
AKTIVITAS
3x/hari
MB
Satu porsi habis
Tidak ada
t.a.k
1x/hari
Lembek
Kuning tengguli
Khas
3-4 x/hari
Kuning jernih
Tajam
6-7 jam/hari
Jam 22.00-04.00
Jam 13.00-14.00
Tidur nyenyak
8-9 gelas/hari
Air putih + oralit dan terpasang infus RL 500 cc tts/mnt
1x/hari
Encer tidak berlendir dan berdarah
Hijau kehitaman
Berbau busuk akibat pengaruh bakteri
4-5 x/hari
Kuning agak keruh
Tajam
4-5 jam/hari
Jam 22.00-02.00
Jam 14.00-15.00
Sering terbangun sehubungan dengan nyeri perut
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah
Belum pernah
Klien bedrest
2. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Ø Kesadaran : Compos Metis
Ø Klien tampak lemas/kelelahan, wajah klien pucat dan mata cekung
Ø Tanda-tanda vital :
T = 100/60 mmHg
N = 60 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36,5 0C
g) Dada
Ø R. Thorax
· Bentuk simetris, pergerakan teratur, respirasi tidak sesak
· Kulit permukaan dada tidak terdapat lesi maupun nodul
· Tidak terdapat nyeri tekan
Ø Paru-Paru
· Ekspansi paru simetris
· Focal femitus : vibrosi meningkat pada jalur nafas utama dan menurun pada jalur nafas
terakhir
Ø Jantung
· Tidak terdapat nyeri tekan
· Denytu jantung 80 x/menit
Ø Payudara
· Simetris kiri dan kanan
· Aerola berwarna hitam
· Tidak terdapat nodul
h) Abdomen
Ø Bentuk abdomen lembut dan datar
Ø Hepar tidak teraba dan tidak terdapat nyeri tekan
Ø Limfe tidak teraba membesar dan tidak ada nyeri tekan
Ø Terdapat nyeri tekan dan bising usus 17-18 x/menit
Ø Turgor kulit jelek
i) Ekstremitas Atas dan Bawah
Ø Kekuatan otot kaki dan tangan pada derajat 4
Ø Tidak terdapat oedema, tidak terdapat varices
Ø Turgor kulit lambat
Ø Pada lengan kanan terdapat infus RL 500 cc tts/menit
Ø Klien bedrest +4 +4
+4 +4
3. Data Psikologis
a) Status Emosi
Ekspresi wajah klien tampak murung, tapi klien dapat menerima keadaannya dengan harapan
dapat sembuh dan beraktivitas seperti semula
b) Body Image
Klien mengatakan penyakitnya tidak mempengaruhi terhadap body image
c) Harga Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya hanya dapat tidur terlentang
d) Ideal Diri
Klien berkeinginan cepat sembuh dan pulang sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasa
e) Peran
Klien mengatakan bahwa kebiasaannya sehari-hari tidak dapat dilakukannya lagi
4. Data Sosial
a) Gaya Komunikasi
Dalam menjawab setiap pertanyaan, klien menggunakan bahasa verbal, klien cukup terbuka
dalam mengungkapkan perasaannya serta dapat menerima masukan dari orang lain
b) Pola Interaksi
Klien dapat memberikan respon terhadap perawat atau teman bicara
c) Pendidikan : Sekolah Dasar
d) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e) Hub. Keluarga : Dapat berinteraksi dengan baik
f) Sosiokultural : Sunda
g) Gaya Hidup : Sederhana
5. Data Spiritual
Klien adalah seorang penganut agama Islam yang berusaha untuk menjalankan ibadah sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya dan klien berusaha, berdoa untuk kesembuhan
penyakitnya.
6. Data Penunjang
LED : LED 60/70
7. Terapi
Ø Infus RL 20 tts/menit
Ø Tetrasiklin 3x500 mg
Ø Paracetamol 3x500 mg
Ø Oralit
Ø Cyproraxal 2x500 mg
Ø Metronidogole 3x500 mg
II. Analisis Data
Nama Klien : Ny. M
Ruang : IX
NO
DATA PENYIMPANG
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH
1
2
3
4
DS :
Ø Pasien mengatakan merasa haus dan klien merasa cemas
Ø Klien mengeluh mual dan muntah serta BAB + 5-6 x/hari
DO :
Ø Turgor kulit jelek
Ø Mata cekung
Ø Konsistensi feses encer tapi tidak berlendir
Ø Warna feaces berwarna hijau agak kehiataman
Ø Bising usus meningkat
Ø Mukosa bibir kering
Ø Suhu 38,5OC
DS :
Klien mengeluh lemas mual, muntah serta tidak nafsu makan
DO :
Ø Makan ¼ porsi habis
Ø Kekuatan otot derajat 4
Ø Rambut rontok
DS :
Ø Klien mengatakan perut kembung dan terasa sakit
DO :
Ø Abdomen terasa distensi
Ø Bising usus
Ø Pasien tampak lemas
DS :
Ø Klien mengeluh sering terbangun sehubungan dengan nyeri pada perut
DS :
Ø Terdapat lingkaran, hitam di sekitar mata
Ø Mata sayu
DS :
Ø Klien mengeluh sejak masuk rumah sakit belum pernah melakukan personal hygiene
DO :
Ø Kulit kotor
Ø Rambut Kotor
Ø Gigi kotor
iritasi usus
Muntah
Intake berkurang
Fase terjaga
Bedrest
Mobilitas terbatas
B. PERENCANAAN
Nama klien : Ny. M
Ruang : IX
NO
DIGNOSA KEPERAWATAN
TGL DITEMUKAN
TGL TERATASI
PARAF
1
5
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sehubungan dengan output yang berlebihan
10-12-2004
10-12-2004
10-12-2004
10-12-2004
10-12-2004
11-12-2004
11-12-2004
11-12-2004
11-12-2004
11-12-2004
RENCANA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
1
2
3
5
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sehubungan dengan output yang berlebihan
ditandai dengan :
Ds :
Klien merasa haus, BAB 5-6 x/hari
Do :
Ø Turgor kulit jelek
Ø Mata cekung
Ø Konsistensi feaces cair, warna kuning, lendir (-)
Ø Suhu 38OC
Ø Mukosa bibir kering
Ds :
Ganguan mengatakan sering bangun sehubungan dengan nyeri pada perut
Do :
Ø Klien tampak lesu
Ø Mata sering
JANGKA PENDEK
Ø Pasien tidak mual dan muntah saat makan
Ø 1 porsi habis
Ø Pasien tidak lemah
JANGKA PANJANG
Ø Pola nutrisi klien terpenuhi
Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria :
JANGKA PENDEK :
Ø Wajah klien tidak pucat
Ø Fase nyeri berkurang
Ø Bising usus normal
JANGKA PANJANG
Ø Nyeri yang dirasakan dapat hilang
Ø Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan klien dalam pemenuhan personal hygiene
Ø Dengan membersihkan badan klien membuat klien segar
Ø Dapat menghilangkan ketombe dan rambut bersih
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
11-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
10-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
11-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
12-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
10-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
11-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
10-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
11-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
10-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
11-12-2003
10.00 wib
11.00 wib
12.00 wib
13.00 wib
Ø Mengobservasi tanda-tanda vital :
Hasil :
T : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 37OC
R : 20 x/menit
Ø Memberikan minum sebanyak 100 cc
Hasil :
Klien menghabiskan minum
Ø Memberikan makanan lunak dalam keadaan hangat
Hasil :
¼ porsi habis
Ø Memberikan obat paracetamol kepada pasien
Hasil :
Suhu badan pasien turun
NO
CATATAN PERKEMBANGAN
PARAF
5
1
1
2
Tangal 10-12-2003
S : Klien mengatakan ingin minum
O : Bibir klien kering dan pecah-pecah
A : Gangguan keseimbangan cairan belum teratasi
P : Melanjutkan intervensi
Tangal 11-12-2003
S : Klien mengatakan sudah banyak minum
O : Turgor kulit baik
A : Keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi sebagian
P : Melanjutkan intervensi
Tangal 12-12-2003
S : Klien mengatakan banyak minum
O : Turgor kulit baik
A : Keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi
P : Intervensi dihentikan