Anda di halaman 1dari 2

8. Bagaimana cara penegakan diagnosis?

 Anamnesis
-Melakukan tanya jawab dengan pasien tentang keluhan,
-waktu terjadinya keluhan
-riwayat penyakit,
-mencari kelainan yang menggangu faal hemostasis, misalnya penyakit hati kronik,
SLE( systemic lupus erythematosus), gagal ginjal kronik, keganasan hematologik
dan lain-lain
-mencari riwayat perdarahan abnormal
- riwayat pengobatan dan pemakaian obat
-riwayat perdarahan dalam keluarga
-serta keluhan lainnya.
 Pemeriksaan Fisik
Melihat tanda tanda tidak normal pada fisik pasien
a) Demam
b) Tanda-tanda perdarahan kulit seperti purpura, peteki, dan ekimosis dan
perdarahan mukosa seperti gusi mudah berdarah
c) Bagian abdomen tentukan apakah terjadi spenomegali, kelenjar para- aorta,
kelenjar inguinal
d) Tanda-tanda infeksi lainnya

 Pemeriksaan Penunjang
Tes saring terdiri atas
1. Tes untuk menilai pembentukan hemostatic plug
a. Hitung trombosit
b. Apusan darah tepi
c. Bleeding time
2. Tes untuk menilai pembekuan thrombin terdiri atas
a. APTT (activating plasma thromboplastin time) menila intrinsic
b. PPT (plasma prothrombin time)
3. Tes untuk menilai reaksi thrombin-fibrinogen
a. Thrombin time
b. Stabilitas bekuan dalam salin fisiologik dam 5m urea
4. Tes parakoagulan
Tes khusus (tes untuk mengetahui penyebab kelainan faal hemostasis tersebut)
 Tes faal trombosit
 Tes ristocetin
 Pengukuran factor spesifik (factor pembekuan)
 Pengukuran alpha – 2 antiplasmin

Referensi: Baktal, i. made. 2015. Hematologi klinik ringkas. Jakarta. Egc

Anda mungkin juga menyukai