Lap Prak P3P
Lap Prak P3P
PERCOBAAN 3 DAN 4
Isolasi Glikosida Flavonid dari Manihot utilissima Folium dan Identifikasi Falovonoid
dengan Kromatografi Lapis Tipis
Disusun oleh :
1. Kiki Faysh Fauzi G1F013032
2. Ananda Dwi Rahayu G1F013034
3. Syaiful Eko Prayitno G1F013036
4. Murti Setiati G1F013038
Golongan/kelompok : 1/IV B
Hari/tanggal : Kamis, 28 Mei 2015
A. Tujuan Praktikum
Memahami dan melakukan isolasi flavonoid dari daun ketela (Manihot
utilissima).
B. Pendahuluan
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan
biru serta sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan
(Lenny, 2006). Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90°C
selama 15 menit. Infusa adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan–bahan nabati.
Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar
oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak
boleh disimpan lebih dari 24 jam. Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan
oleh perusahaan obat tradisional. Dengan beberapa modifikasi cara ini sering
digunakan unuk membuat ekstrak. Dekokta adalah ekstraksi dengan pelarut air
pada temperatur 90°C selama 30 menit. Penguapan ekstrak larutan dilakukan
dengan penguap pengurangan tekanan, yaitu rotary evaporator sehingga diperoleh
ekstrak yang kental (Harborne, 1987).
C. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah aquadest, eter, asam klorida
(HCl 2 N), dan natrium sulfat anhidrat.
Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum adalah panci infusa, corong
besar, erlenmeyer (50 ml dan 250 ml), tabung reaksi, corong pisah (250 ml), cawan
porselen, flakon (3 buah).
D. Cara Kerja
50 gram serbuk bahan
Dimasukkan ke dalam panci infusa 1 (atas),
Ditambahkan dengan 240 ml aquadest,
Diletakkan berisi air biasa, ditunggu sampai mendidih dan suhu di
diatas panci infusa 2 (bawah) yang telah panci atas mencapai 90 oC,
dibiarkan selama 15 menit
(untuk mendapatkan infusa),
Disaring melalui corong buchner sehingga diperoleh
filtrat yang jernih,
Dipindahkan ke dalam erlenmeyer 250 ml,
Disimpan dalam almari es hingga terbentuk kristal amorf putih
kekuningan (± 1 minggu),
18. Dipisahkan bagian air asam dan Warna bagian air = jernih
organik eter, Warna bagian organik eter =
kuning jernih
19. Dikocok kembali lapisan air asamnya
dengan 10 ml dietil eter yang baru
dalam corong pisah,
20. Dipisahkan bagian air asam dan Warna bagian air = jernih
organik eter, dan dicampurkan dengan Warna bagian organik eter =
yang pertama, kuning jernih
21. Disaring sari eternya dengan kertas
saring yang berisi 1 gram natrium
sulfat anhidrat ke dalam cawan
porselin,
22. Diuapkan eternya tanpa pemanasan Diperoleh sari II
dan larutkan residu yang diperoleh
dengan 2 ml metanol dalam flakon
(Sari II).
E. 2. Pembahasan
F. Kesimpulan
Dari praktikum ”Isolasi Glikosida Flavonoid dari Manihot utilissima Folium”
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
2. Flavanoid didalam bahan yang diisolasi bersifat polar sehingga dapat disari
dengan air panas dan dikristalkan dengan pendinginan.
Lenny, Sovia, 2006, Karya Ilmiah Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida, dan
Alkaloida, www.library.usu.ac.id. Diakses pada 08 Juni 2014.
Kerugian : banyak komponen polar yang dapat larut bersama air, media air
memungkinkan timbulnya jamur atau bakteri jika disimpan di suhu ruang,
tidak selektif, dan untuk pengeringan diperlukan waktu lama.
A. Tujuan Praktikum
Melakukan analisis kualitatif golongan senyawa flavonoid dengan metode
kromatografi lapis tipis.
B. Pendahuluan
Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan yang berpembuluh tetapi beberapa
kelas lebih tersebar daripada yang lainnya. Flavonoid mengandung sistem aromatik
yang terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pita serapan kuat pada sprektum
UV dan sprektum tampak. Flavonoid pada umumnya terdapat dalam tumbuhan,
terikat terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon falvonoid yang mana pun
mungkin saja terdapat dalam satu tumbuhan dalam beberapa bentuk kombinasi
glikosida. Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air. Mereka
diekstraksi dengan etanol 70% dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak ini
dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu
warnanya berubah bila ditambah basa amonia, jadi mereka mudah dideteksi pada
kromatogram atau dalam larutan. Tidak ada benda lain yang begitu mencolok
dibandingkan flavonoid yang member konstribusi keindahan dan kesemarakan
pada bunga dan buah-buahan di alam. Flavin akan memberikan warna kuning atau
jingga, antosianin akan member warna merah, ungu atau biru yaitu semua warna
yang terdapat pada pelangi terkecuali warna hijau. Secara biologis, flavonoid
memainkan peranan penting dalam kaitannya dengan penyerbukan pada tanaman
oleh serangga. Sebagian flavonoid memiliki rasa yang pahit sehingga dapat
menolak sejenis ulat tertentu. (Sastroamidjoyo, 1996).
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah lempeng KLT GF 254, metanol,
amonia, pereaksi sitroborat, fase atas dari campuran n-butanol : asam asetat : air (3
: 1 : 1) v/v sebagai eluen. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum adalah
chamber KLT, pipa kapiler/ tusuk gigi, pinset, alat penyemprot, oven, lampu UV
244 nm.
D. Cara Kerja
HASIL
E. Hasil dan Pembahasan
2. Dielusi pada chamber KLT yang telah berisi Ke-5 sampel terelusi
campuran n-butanol : asam asetat : air (3 : 1 : 1) hingga garis akhir.
v/v sebagai eluen,
4. Dideteksi :
1. Sinar UV 365, ditandai bercaknya,
Pembahasan
F. Kesimpulan
Dari praktikum ”Identifikasi Falovonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis”
dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
Rutin merupakan salah satu jenis glikosida flavonoid yang bersifat polar,
sehingga dapat diekstraksi dengan pelarut polar, seperti air, methanol atau
etanol. Filtrate yang didapat dari hasil penyarian didinginkan untuk
mempercepat pembentukan kristal.Pemisahan aglikon dan glikosidanya dapat
dilakukan dengan hidrolisis asam, seperti menggunakan HCl. Akan didapat
hasil berupa kuersetin dan glukosa dari hidrolisis rutin. Terlihat berupa tidak
berwarna pada sinar tampak, berwarnabiru keunguan pada sinar UV
254nm,birukeunguan pada sinar UV 366nm, dan memberikan fluoresensi
berwarna biru terang dengan penampak bercak AlCl3.
3. Berikan 2 contoh fase gerak lain yang bisa digunakan daam identifikasi
flavonoid?
Metal asetat, heksan, methanol. Methanol sifatnya polar. Heksan sifatnya
nonpolar . Metil asetat sifatnya semi polar.