Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kesehatan, kesempatan, dan semangat kepada kami untuk menyusun makalah ini. Makalah ini

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemerintah Daerah, yang dipandang

perlu untuk dikuasai oleh mahasiswa dalam rangka membekali diri agar dapat bekerja sesuai

dengan tugas masing-masing. Terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen

Pemerintah Daerah yang telah mengajar kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan

dengan baik. Kepada teman-teman dan sumber-sumber lainnya yang telah berpartisipasi

dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih. Dengan adanya

keterbatasan, baik kemampuan maupun kesempatan, kami menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran, serta

sumbangan pemikiran dari pembaca sebagai bahan masukan yang membantu untuk

penyempurnaan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk

pembaca.

Semarang, 1 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………..........i

Daftar Isi …………………………………………………………………..ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang …………………………………………………………1

B. Rumusan masalah ………………………………………………………2

C. Tujuan …………………………………………………………………..2

BAB II Pembahasan

Sumber-sumber Pendapatan Negara

a. Bumi, Air, dan Kekayaan Alam ……………………………………….3


b. Pajak-Pajak, Bea, dan Cukai …………………………………………..3
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak (Non-Tax) ………………………….5
d. Hasil Perusahaan Negara………………………………………………6
e. Sumber-Sumber Lain ………………………………………………….6
Sumber-sumber Pengeluaran Negara

a. Belanja Negara menurut organisasi …………………………………..7


b. Belanja Negara menurut fungsi ………………………………………7
c. Belanja Negara menurut jemisnya ……………………………………8

BAB III Penutup

A. Kesimpulan ……………………………………………………………9

B. Saran …………………………………………………………………..9

Daftar Pustaka …………………………………………………………...10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh negara untuk membiayai

dan menjalankan setiap program-program pemerintahan, sedangkan sumber-sumber

penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut

akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh

rakyat Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

dan Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa pendapatan

negara adalah semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan,

penerimaan negara bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri.

Dalam melaksanakan pembangunan, negara memerlukan dana yang tidak sedikit sebagai

syarat mutlak agar pembangunan dapat berhasil. Oleh karena itu, negara membutuhkan

sumber-sumber penerimaan yang terdiri dari bumi, air, kekayaan alam, pajak-pajak, bea,

cukai, hasil perusahaan negara, penerimaan negara bukan pajak, dan sumber-sumber lain.

Penerimaan negara yang paling potensial adalah dari peneriman pajak. Pengeluaran Negara

dalam hal ini belanja Negara, menurut UU No. 10 Tahun 2011 adalah semua pengeluaran

Negara yang digunakan untuk membiayai belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah-

daerah. Sumber penerimaan dan pengeluaran pemerintah merupakan bentuk dari pembiayaan

pembangunan. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat mau tidak mau pasti

memerlukan biaya. Segala bentuk pembiayaan dalam hal ini sumber penerimaan dan

pengeluaran semuanya tercantum dalam APBN.

1
B. Rumusan Masalah

Apa saja sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran negara dan undang-undang yang

mengaturnya?

C. Tujuan

Mengetahui apa saja sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran negara dan undang-

undang yang mengaturnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber-sumber Penerimaan Negara

Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh negara untuk membiayai

dan menjalankan setiap program-program pemerintahan, sedangkan sumber-sumber

penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut

akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh

rakyat Indonesia. Pengelompokan sumber-sumber penerimaan negara sebagai berikut.

a. Bumi, Air, dan Kekayaan Alam

Pasal 33 UUD 1945 mengatur bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat yang

sebesar-besarnya. Selanjutnya Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Pokok Agraria

menegaskan bahwa bumi, air, dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang

Maha Esa. Bumi, air, dan ruang angkasa milik bangsa Indonesia merupakan kekayaan

nasional. Yang termasuk pengertian menguasai adalah mengatur dan menyelenggarakan

peruntukan, penggunaan, persediaan, dan pemeliharaannya, menentukan dan mengatur

yang dapat dimiliki atas bagian dari bumi, air, dan ruang angkasa, serta mengatur

hubungan hukum antara subjek hukum dan pembuatan-pembuatan hukum mengenai

bumi, air, dan ruang angkasa. Negara hanya menguasai bumi, air, dan ruang angkasa.

Sehingga, dapat dipahami bahwa negara tidak dapat menjual tanah kepada pihak swasta.

Contoh penerimaan negara dari kekayaan alam adalah minyak dan gas bumi.

b. Pajak-Pajak, Bea, dan Cukai

1. Pajak adalah sumber terpenting dari penerimaan negara. APBN tahun 2010, 64 %

anggaran penerimaan dari pajak. Dari tahun ke tahun penerimaan pajak terus

3
meningkat dan memberi andil yang besar dalam penerimaan pajak. Menurut Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan

Indonesia yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007,

pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma

hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan

kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung. Pajak

merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk

melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pajak dipungut dari warga

Negara Indonesia dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan

penagihannya. Pembangunan nasional Indonesia pada dasarnya dilakukan oleh

masyarakat bersama-sama pemerintah. Oleh karena itu peran masyarakat dalam

pembiayaan pembangunan harus terus ditumbuhkan dengan meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. Berdasarkan APBD tahun 2011

sektor pajak daerah memiliki peran yang semakin besar karena akan digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Peran

pajak sangatlah penting bagi penerimaan kas Negara. Hal ini dapat dilihat dari tabel

APBD 2011. Pajak merupakan alternatif yang sangat potensial. Sebagai salah satu

sumber penerimaan Negara yang sangat potensial, sektor pajak merupakan pilihan

yang sangat tepat, selain karena jumlahnya yang relatif stabil juga merupakan

cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan. Jenis

pungutan di Indonesia terdiri dari pajak Negara (pajak pusat), pajak daerah, retribusi

daerah, bea dan cukai dan penerimaan Negara bukan pajak. Salah satu 2 pos

Penerimaan Asli Daerah (PAD) dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD)

adalah pajak daerah. Pajak yang paling penting terdiri dari Pajak Penghasilan dan

Pajak Pertambahan Nilai.

4
2. Bea

Bea Masuk : Bea yang dipungut dari jumlah harga barang yang dimasukkan ke daerah

pabean dengan maksud untuk dipakai dan dikenakan bea menurut tarif tertentu.

Bea Keluar : Bea yang dipungut dari jumlah harga barang-barang tertentu yang

dikirim keluar daerah Indonesia, dan dihitung berdasarkan tarif tertentu

3. Cukai

Cukai adalah pungutan yang dikenakan atas barang barang tertentu berdasarkan tarif

yang sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu. Cukai tidak

dikenakan atas semua barang. Barang barang yang dikenakan cukai antara lain adalah

Tembakau dan minuman keras.

c. Penerimaan Negara Bukan Pajak (Non-Tax)

Dalam pasal 2 UU No. 20 Tahun 1997 terdapat tujuh jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP), yaitu:

1. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah yang terdiri:

- Penerimaan jasa giro,

- Penerimaan sisa anggaran pembangunan (SIAP) dan sisa anggaran rutin (SIAR)

2. Penerimaan dari pemanfaatan SDA terdiri:

- Royalti bidang perikanan,

- Royalti bidang kehutanan,

- Royalti bidang pertambangan, kecuali Migas.

Royalti adalah pembayaran yang diterima oleh negara sehubungan dengan pemberian

izin atau fasilitas kepada pihak lain untuk pemanfaatan atau mengolah kekayaan

negara.

3. Penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan dari:

- Bagian laba pemerintah,

5
- Hasil penjualan saham pemerintah,

- Deviden: Pembayaran berupa keuntungan yang diterima oleh negara sehubungan

dengan keikutsertaan mereka selaku pemegang saham dalam suatu perusahaan.

4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilakukan pemerintah, terdiri:

- Pelayanan pendidikan,

- Pelayanan kesehatan,

- Pemberian hak paten, hak cipta, dan merk.

5. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan, yang terdiri:

- Lelang barang,

- Denda,

- Hasil rampasan yang diperoleh dari kejahatan.

6. Penerimaan berupa hibah.

7. Penerimaan lain yang diatur dengan UU.

d. Hasil Perusahaan Negara

Yang tergolong dalam perusahaan negara adalah semua perusahaan yang modalnya

merupakan kekayaan negara dengan tidak melihat bentuknya. Selain itu, ada perusahaan

negara yang berada dalam lapangan hukum perdata yang berbentuk PT yang sahamnya

seluruhnya berada di tangan pemerintah atau kementerian yang bersangkutan.

e. Sumber-Sumber Lain

Yang termasuk sumber-sumber lain ialah pencetakan uang (deficit spending). Pemerintah

Indonesia pernah melaksanakannya dalam rangka memenuhi kebutuhan akan investasi

negara untuk membiayai pembangunan yang tercermin dalam Anggaran Belanja dan

Pembangunan. Sumber lainnya dari penerimaan negara adalah Pinjamam Negara, baik

dari dalam negeri maupun luar negeri. Pinjaman dalam negeri ada dua, yakni pinjaman

jangka pendek dan pinjaman jangka panjang. Pinjaman jangka pendek dengan cara

6
pemberian pembukaan uang muka oleh Bank Indonesia kepada pemerintah sebelum

penerimaan negara masuk ke kas negara. Pemberian uang muka ini untuk mencegah

kevakuman dalam rangka pemerintah melakukan pengeluaran-pengeluaran. Pinjaman

jangka panjang dilaksanakan dengan cara menerbitkan obligasi berjangka waktu.

Penjualan obligasi untuk membiayai pembangunan. Pinjaman luar negeri terdiri dari dua

macam:

1. Bantuan Program, yaitu bantuan keuangan yang diterima dari luar negeri berupa

devisa kredit. Devisa kredit ini kemudian dirupiahkan dan akan digunakan untuk

pembiayaan pembangunan.

2. Bantuan Proyek, yaitu bantuan kredit yang diterima pemerintah dari negaradonor

berupa peralatan dan mesin-mesin untuk membangun proyek tertentu, misal

proyek tenaga listrik, jembatan, jalanan, pelabuhan, telekomunikasi, dan irigasi.

Sumber-sumber Pengeluaran Negara

Pengeluaran Negara dalam hal ini belanja Negara, menurut UU No. 10 Tahun 2011

adalah semua pengeluaran Negara yang digunakan untuk membiayai belanja pemerintah

pusat serta transfer ke daerah-daerah. Pengeluaran Negara terdiri dari 3 jenis. Berikut adalah

jenis pengeluaran pemerintah menurut UU No. 10 tahun 2010 tentang APBN 2011.

a. Belanja Negara menurut organisasi ialah belanja pemerintah pusat yang dialokasikan

pada kementerian atau lembaga yang sesuai dengan program-program rencana kerja

pemerintah yang akan dilakukan.

b. Belanja Negara menurut fungsi ialah belanja pemerintah pusat yang dipakai untuk

menjalankan fungsi pelayanan umum, fungsi ekonomi, fungsi pertahanan, fungsi

pendidikan, fungsi ketertiban dan keamanan, fungsi lingkungan hidup, fungsi

7
perumahan, dan fasilitas umum, fungsi agama, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan

budaya, serta fungsi perlindungan sosial.

c. Belanja Negara menurut jemisnya ialah belanja pemerintah pusat yang dipakai atau

digunakan untuk membiayai subsidi, belanja pegawai, belanja barang, belanja modal,

belanja hibah, pembayaran bunga utang, bantuan sosial, dan belanja lainnya.

Adapun sumber pengeluaran Negara berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu

sebagai berikut:

a. Pengeluaran rutin ialah pengeluaran pemerintah yang sifatnya rutin dan bisa dilakukan

setiap tahun. Pengeluaran ini terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa di

dalam dan luar negeri, subsidi, serta pembayaran cicilan hutang.

b. Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran yang sifatnya temporer atau tidak

dilakukan secara rutin. Pengelaran ini terdiri atas pengeluaran rupiah (belanja langsung),

dan bantuan proyek.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-
Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa pendapatan negara adalah
semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara
bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri. Sumber-sumber
penerimaan negara berasal dari bumi, air, kekayaan alam, pajak-pajak (Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai, dan pajak lainnya), bea, cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP), hasil perusahaan negara, dan sumber-sumber lain (pinjamam negara dan
sebagainya). Penerimaan negara akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan
meningkatkan kesejahtraan seluruh rakyat Indonesia. Penerimaan negara yang terbesar
berasal dari pajak, sehingga penerimaan negara diaplikasikan dari rakyat dan digunakan
untuk kesejahteraan rakyat. Pengeluaran Negara dalam hal ini belanja Negara, menurut UU
No. 10 Tahun 2011 adalah semua pengeluaran Negara yang digunakan untuk membiayai
belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah-daerah. Pengeluaran Negara terdiri dari 3
jenis, yaitu belanja negara menurut organisasi, belanja negara menurut fungsi, belanja negara
menurut jemisnya

B. Saran

Dari penjelasan diatas, semoga semoga seluruh aparat negara dapat melaksanakan tugasnya

masing-masing dengan baik.begitu juga dengan masyarakat luas, semoga kesadaran untuk

membayar pajak dapat meningkat, sehingga penerimaan negara semakin bertambah. Karena

salah satu manfaat dari penerimaan negara itu sendiri untuk kesejahteraan masyarakat.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Kami

selaku penulis makalah meminta maaf serta mohon kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi terciptanya sebuah makalah yang lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

---. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “http://www.bpkp.go.id/”, diakses pada Jumat,

10 Oktober 2014, pukul 11.55 WIB.

---. Pajak Sebagai Pendapatan Negara. “http://usupress.usu.ac.id/”, diunduh pada Jumat 10

Oktober 2014, pukul 12.19 WIB

---. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara . “id.wikipedia.org”, diakses pada Jumat, 10

Oktober 2014, pukul 12.26 WIB

Eko Bhepe. Sumber-Sumber Pendapatan Negara. “http://merapikancatatan. blogspot.com.”,

diakses pada Jumat, 10 Oktober 2014, pukul 12.05 WIB

Indonesia . Undang-Undang tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Indonesia.

UU No. 28 Tahun 2007

Indonesia. Undang-Undang tentang Keuangan Negara. UU No.17 Tahun 2003.

Indonesia. Undang-Undang tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.UU No. 5 tahun

1960.

Indonesia.Undang-Undang tentang Perbendaharaan Negara. UU No.1 Tahun 2004

Muhammad Malik. Sumber-Sumber Pendapatan Negara. “http://simplenews05.

blogspot.com/”, diakses pada Sabtu, 11 Oktober 2014, pukul 20.15 WIB

Zulvina, Susi. 20011. Pengantar Hukum Pajak. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai