Anda di halaman 1dari 29

      Penerapan bioteknologi di bidang farmasi/kedokteran

Bidang Kesehatan Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan


misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen
dan pembuatan antibiotik.
Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk
memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada
produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut
interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin
dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat
dipanen dari bakteri. Beberapa penyakit menurun atau kelainan antibiotik dapat
disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini
dikenal dengan istilah terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang
kesehatan:
a.       Insulin
Sel bakteri yang biasa digunakan dalam pembuatan insulin adalah bakteri
E.coli.Proses pembuatan insulin tersebut adalah sebagai berikut.:
1)      Sel bakteri  E.coli diambil plasmidnya.
2)      Gen insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam plasmid bakteri
sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan).
3)      Kimera tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E.coli.
4)      Bakteri E.coli tersebut dikulturkan untuk dikembangbiakkan.
5)      Bakteri-bakteri hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama dengan
bakteri semula sehingga mampu juga menghasilkan  insulin.
b.      Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal
atau sel klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Antibodi monoklonal memiliki manfaat, yaitu :
1)      Mendeteksi hormone carionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita hamil.
2)      Mengikat racun dan menonaktifkannya
3)      Mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
No Mikroorganisme Antibiotik
1 Streptomyches griseus Streptomisin
2 Streptomryches Erythromycin
erythreus
3 Streptomryches noursei Nystatin
4 Penicilium chrysogenum Penisilin
5 Actinomycetes Actinomisetin
6 Bacillus polymyxa Polymixin B
7 Bacillus licheniforis Bagitracin

Tahap-tahap pembuatan antibody monoklonal  melalui teknik hibridoma adalah


sebagai berikut.
1)      Antigen diinjeksi ke tubuh tikus percobaan untuk menghasilkan antibody
(dilakukan dengan sel β )
2)      Fusi sel antara sel myeloma (sel-sel kanker) dan sel β yang berasal dari tikus
menghasilkan hibridoma.
3)      Hibridoma dikembangbiakkan dan diseleksi untuk memperoleh satu hibridoma
penghasil antibody yang sesuai.
4)      Hibridoma yang telah diseleksi  tersebut dikultur agar diperoleh antibody
monoklonal.
c.       Vaksin
                        Teknologi rekombinasi DNA juga digunakan dalam pembuatan 
vaksin.Prinsip-prinsip rekayasa antibiotika dalam pembuatan vaksin adalah
sebagai berikut.
1)      Mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam
mengasilkan antigen.
2)      Menyisipkan gen-gen tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3)      Mengulturkan organisme hasil rekayasa  sehingga menghasilkan antigen dalam
jumlah banyak.
4)      Mengekstraksi antigen,lalu digunakan sebagai vaksin.

d.      Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh
mikroorganisme,dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain.Pada tahun 1924 Alexander Flemming menemukan zat
antibiotik dari jamur Peniillium notatum yang disebut penisilin.Berikut ini
beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme.      
Pembuatan antibiotik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1)      Microorganisme penghasil antibiotik dikembangbiakan.
2)      Mikroorganisme dipindahkan kedalam bejana fermentasi
3)       dan di pacu dengan lingkungan yang cocok agar berkembang biak secara tepat.
4)      Antibiotik dari cairan biakan diekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji
e.       Interferon
Interferon merupakan suatu senyawa anti virus yang dapat mengobati
beberapa jenis kanker dan beberapa jenis leukemia. Selain itu interferon juga
berfungsi untuk mengobati hepatitis, herpes simpleks, dan herpes zooter.
Interferon dihasilkan melalui fusi gen.
f.       Terapi antibiotik
Terapi genetic adalah perbaikan kelainan genetic dengan memperbaiki gen.
Setiap kelainan genetic yang disebabkan alel tunggal yang rusak, secara teoritis
mungkin untuk diganti dengan alel yang masih berfungsi normal. Dengan
mengetahui alel tunggal yang rusak maka dapat diupayakan untuk memperbaiki
atau , mengganti gen yang rusak dengan teknik rekombinasi gen atau terapi
genetic. Agar gen yang disisipkan atau diganti dalam terapi genetic bersifat
permanen maka sel-sel yang diterapi haruslah sel yang memperbanyak diri
sepanjang hidupnya (sel sumsum tulang) sehingga alel yang dicangkokan dapat
bereplikasi dan terus diekspresikan. Terapi genetic dapat dilakukan untuk
mengobati penyakit immunodefisiensi atau penyakit tidak memiliki kekebalan
tubuh karena sel T limfosit tidak mampu memproduksi hormone adenosine
deaminase (ADA). Terapi lain yang sudah dilakukan, yaitu untuk mengobati kanker
kulit

https://peran-bioteknologi-suedi-saldin.blogspot.com/?m=1

Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-
bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa. Dalam perkembangan lebih
lanjut, bioteknologi didefinisikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan
rekayasa terhadap organisme, sistem atau proses biologis untuk manghasilkan
atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa
bagi kepentingan hidup manusia.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Organisme Autotrof Dan
Heterotrof

Ruang Lingkup Bioteknologi

 Rekayasa genetika, meliputi tumbuhan dan hewan.


 Bioteknologi bidang industry, meliputi pangan dan minuman.
 Bioteknologi reproduksi, hewan, tumbuhan dan manusia.
 Bioteknologi kedokteran/farmasi/obat-obatan.
 Bioteknologi bidang pertanian.
 Bioteknologi bidang industry pertambangan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Mikroorganisme – Pengertian, Ciri,


Siklus, Perkembangbiakan, Penularan, Jenis, Pemanfaatan, Dampak

Macam dan Jenis Bioteknologi


 Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana yang menerapkan
ilmu biologi, biokimia. Rekayasa yang terjadi masih dalam tingkat yang terbatas.
Bioteknologi konvensional menggunakan jasad hidup secara utuh. Proses biokimia
dan proses genetik terjadi secara alami. Manipulasi yang dilakukan dalam
bioteknologi ini hanya sebatas manipulasi pada lingkungan dan media tumbuh
serta tidak sampai pada tahap rekayasa genetika.

Seandainya ad, rekayasa yang berlangsung bersifat sederhana dan perubahan


yang terjadi tidak tepat sasaran. Biotektologi konvensioanal tidak dipakai untuk
pembuatan produk secara mahal dan menggunakan biaya yang relatif rendah,
selain itu ilmu yang digunakan pun biasanya diwariskan secara turun-temurun.

 Ciri-cirinya adalah dengan menggunakan cara-cara/teknik sederhana, tanpa


menggunakan alat-alat yang banyak atau rumit, diproduksi dalam jumlah
kecil serta tidak menggunakan metode/prinsip ilmiah. Bioteknologi ini
biasanya hanya menggunkan satu mikroorganisme saja seperti bakteri dan
fungi.

 Bioteknologi modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan
terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik Teknik yang sering
digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup
secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi


bahan genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar
sel atau organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu,
bioteknologi modern juga dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang
ditujukan untuk menghasilkan organism transgenik Organisme transgenik adalah
organisme yang urutan informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah
sehingga mempunyai sifat menguntungkan.

 Ciri-cirinya adalah dengan menggunakan cara/teknik yang modern/baik,


dengan menggunakan alat-alat yang canggih atau kompleks, diproduksi
dalam jumlah yang besar serta menggunakan metode/prinsip ilmiah.
Bioteknologi ini selain menggunakan mikroorganisme juga menggunakan
bagian tubuh organisme lain seperti hewan atau tumbuhan.
Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern sudah
memanfaatkan metode- metode mutakhir, yaitu :

a. Kultur Jaringan Tumbuhan


Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik menumbuhkembangakan bagian
tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi aseptik secara in
vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan karena adanya sifat totipotensi, yaitu
kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi individu baru bila berada
dalam lingkungan yang sesuai.

Dalam kultur jaringan, tanaman yang akan dikulturkan sebiknya berupa jaringan
muda yang sedang tumbuh, misalnya akar, daun muda, dan tunas. Bagian
tumbuhan yang akan dikultur disebut sebagai eksplan.

1. Teknik Kultur Jaringan


Tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap
sebagai berikut.

1. Tahap inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media


yang digunakan adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat
pengatur tumbuh.
2. Tahap multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi
jaringan seperti kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
3. Tahap menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang
disebut plantlet.
4. Tahap aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media
padat. Setelah plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka
tanaman tersebut dipindah ke polybag.
Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan
terpenuhi. Syarat- syarat tersebut antara lain, yaitu :

 Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.


 Penggunaan medium yang cocok
 Keadaan aseptik.
 Pengaturan udara yang baik.

2. Manfaat dan Kelemahan Kultur Jaringan


Dengan melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai
berikut.

 Mendapat bibik banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
 Bibit terhindar dari hama dan penyakit.
 Menghasilkan varietas baru seperti yang dikehendaki.
 Mendapat hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya
karet, resin, tanpa areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu
tumbuhan dewasa.
 Melestarikan tanaman-tanaman yang hampir punah.

Selain memiliki manfaat, kultur jaringan juga memiliki kelemahan-kelemahan


yaitu sebagai berikut.

 Diperlukan biaya yang relatif tinggi.


 Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki
keahlian khusus.
 Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa
dalam kondisi lembap dan aseptik.

b.Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu proses perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk
hidup. Rekayasa genetika dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi
serta memperbanyak gen yang dikehendaki.

Berbagai teknik rekayasa genetika berkembang dimungkinkan karena


ditemukannya :

1. Enzim restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.


2. Enzim ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
3. Plasmid yang dapat digunakan sbagai wahana memindahkan potongan
benang DNA tertentu ke dalam sel mikroorganisme.

Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui :

1. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari organisme yang
berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama inj disebut
dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi atau digabungkan
pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik.

Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami dapat
terjadi dengan cara :

 Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada kromosom homolog


sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang.
 Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri
yang lain dengan prantara virus.
 Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu mikroba ke mikroba
lainnya melalui bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba pertama.
Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan penyambungan DNA secara in
vitro. Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara atau vektor untuk
memasukkan gen ke dalam sel target berupa plasmid bakteri, sehingga
merupakan bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah lingkaran kecil DNA bakteri
atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi.

Metode rekombinasi DNA adalah :

1. Identifikasi gen yang diinginkan, dilakukan pada gen donor.


2. Isolasi gen donor, dilakukan dengan cara memotong gen donor dari DNA
sekitar yang mengelilinginya.
3. Ekstrasi plasmid (cincin DNA) dari sel bakteri.
4. Membuka plasmid dan menyisipkan potongan DNA pembawa informasi
yang dikehendaki.
5. Memasukkan plasmid berisi DNA rekombinan ke dalam sel bakteri.
6. Membiakkan bakteri yang telah direkayasa di dalam tabung fermentasi.
Contoh rekombinasi DNA pada bakteri adalah pada pembuatan insulin oleh
bakteri E. coli.

2. Teknik Hibridoma/Fusi Sel.

Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun


sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma)
yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel
menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi.

Hal-hal yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu :

 Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan.
 Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan cepat (misalnya sel
mieloma).
 Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel (misalnya NaNO3).
Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting,
misalnya antibodi monoclonal, pembentukan spesies baru, dan pemetaan
kromosom.

3.Kloning
Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk
menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama
kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada
(kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan tersebut, kloning
dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer inti. Kloning embrio
dilakukan dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara
genetik identik untuk memproduksi hewan ternak.

Sedangkan kloning dengan tanspfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel
lain sehingga diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang
diterimanya. Kloning dengan transfer inti dilakukan dengan menggunakan sel
somatis sebagai sumber gen. Contoh kloning dengan transfer inti adalah domba
Dolly.

Contoh hasil rekayasa genetika :

1. Vaksin hepatitis, dihasilkan dari sel khamir yang telah disisipkan gen virus
akan menghasilkan selubung protein yang akan digunakan untuk membuat
vaksin hepatitis.

2. Hormon insulin, dihasilkan dari gen hormone insulin manusia yang


disisipkan ke DNA bakteri dengan menggunakan enzim. Sebelumnya DNA
bakteri dipotong dengan menggunakan enzim juga. Kemudian DNA bakteri
disisipkan ke dalam sel bakteri dan bertumbuh menggandakan diri bersama
dengan gen hormone insulin, sehingga dihasilkannya hormone insulin
dalam jumlah yang besar.
3. Antibodi monoclonal, dihasilkan dengan cara menggabungkan sel limfosit
(sel penghasil antibodi) dengan sel yang terkena penyakit. Antibodi
monoclonal ini dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker serta
untuk mencegah keracunan dan mengetahui tanda-tanda kehamilan.

4. Penggabungan protoplasma, merupakan rekayasa genetika yang dapat


digunakan dalam bidang pertanian. Seperti menggabungkan protoplasma
untuk menghasilkan tanaman hibrida yang memilikii sifat baru serta dapat
mengatasi penyakit.

Bioteknologi Farmasi/obat-obatan
Yaitu penerapan dan pengembangan bioteknologi dalam bidang farmasi/obat-
obatan yang menunjang perbaikan kesehatan makhluk hidup.

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang


mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di
dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh mikroorganisme
(seperti bakteri).

Penisilin (Inggris:Penicillin atau PCN) adalah sebuah kelompok antibiotika β-


laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena
bakteri, biasanya berjenis Gram positif. Penisilin ini dihasilkan dari fungi
Penicillium chrysogenum dan Penicillium notatum (fungi atau kapang
berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab
beberapa hari). Dikenal sebagai Penisilin G. Ditemukan oleh Alexander
Fleming, pada tahun 1928, scientis asal Skotlandia.


Streptomisin merupakan antibiotika yang dihasilkan oleh fungi
Streptomyces griceus. Antibiotika ini digunakan untuk mengobati penyakit
TBC.

Sefalosporin merupakan antibiotika yang diihasilkan oleh fungi


Cephalosporium acremonium. Antibiotika ini digunakan untuk mengobati
radang paru-paru (penyakit Pneumonia).

Asam amino yaitu asam amino yang dihasilkan oleh Bakteri


Corynebacterium glutamicum. Asam amino ini digunakan untuk keperluan
bidang gizi, kesehatan, industry pangan dan industry kimia lainnnya.

https://www.gurupendidikan.co.id/bioteknologi/#ftoc-heading-13

Bioteknologi menurut TanyaApoteker.com adalah cabang ilmu yang


memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, virus, fungi, dll) maupun produk makhluk
hidup (enzim, alkohol, dll) dalam proses menghasilkan barang atau jasa yang
nantinya bisa dimanfaatkan manusia.

Penerapan bioteknologi di bidang farmasi misalnya adalah pembuatan vaksin,


antibiotik, antibodi, dan insulin. Berikut kita bahas secara detail satu per satu dari
contoh bioteknologi farmasi:

1# Pembuatan Vaksin

 
Vaksin adalah suatu antigen yang di suntikan atau diberikan secara oral (lewat
mulut) dan menyebabkan peningkatan kekebalan tubuh aktif dari individu yang
diberi vaksin. Vaksin ini sebenarnya berasal dari virus atau bakteri penyebab
penyakit yang sudah di lemahkan atau dijinakan.

Cara kerja vaksin dalam tubuh juga sangat simpel, kita ambil contoh ketika vaksin
campak dimasukan maka tubuh akan merespon vaksin tersebut dengan
membentuk antibodi. 

Ketika kelak tubuh diserang penyakit campak maka tubuh sudah kebal karena
sebelumnya telah mengenal dan membentuk antibodi terhadap campak lewat
vaksin campak tersebut.

2# Antibiotik

Antibiotik adalah mikroorganisme tertentu yang dapat menghambat atau


memusnahkan mikroorganisme lain yang merugikan. 

Terdapat banyak sekali jenis antibiotik yang sudah ada hingga sekarang ini ,
contohnya seperti penisilin, rifampicin, aminoglikosida, makrolida, tetrasiclyn,
maupun kloramfenikol.

Namun seiring berkembangnya zaman, penggunaan antibiotik semakin tidak


terkontrol, akibatnya banyak sekali ditemukan kasus penyalahgunaan antibiotik,
hal inilah yang menyebabkan banyak penyakit menjadi resisten (kebal) dengan
antibiotik.

Dokter selalu menganjurkan untuk menghabiskan setiap antibiotik yang dibeli


untuk pengobatan, sebab jika tidak dihabiskan dikhawatirkan bakteri penyebab
sakit akan menjadi resisten dengan antibiotik tersebut.

 Simak ya : Daftar antibiotik yang aman dan berbahaya untuk anak

3# Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal
dan hanya bisa berfungsi pada satu antigen (penyebab penyakit). Antibodi
monoklonal banyak dikembangkan dalam pengobatan maupun pencegahan
kanker.

4# Insulin

Salah satu teknik rekayasa genetik dalam bidang kesehatan yang telah berhasil
dan giat dikembangkan adalah pembuatan insulin manusia oleh bakteri. Insulin
adalah protein yang bertugas mengontrol metabolisme gula dalam tubuh.

Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan, hal itulah
yang membuat para ilmuan bereksperimen mencari cara agar insulin ini bisa
dibuat oleh manusia. 

Dan benar saja, para ilmuan berhasil membuat insulin melalui perantara bakteri
dan insulin ini amat berguna terutama bagi penderita penyakit diabetes. 

Insulin mempunyai fungsi untuk mengolah glukosa di tubuh menjadi energi, jika
kekurangan insulin maka glukosa akan menumpuk di dalam tubuh. Inilah yang
menyebabkan munculnya penyakit diabetes mellitus.

https://www.kompasiana.com/elitalfarizi/5bfaa0cf12ae9461c60466f6/pengaplika
sian-penerapan-bioteknologi-farmasi?page=all#section2

Bioteknologi merupakan penerapan sistem biologi, organisme hidup, atau


turunannya dalam memodifikasi suatu produk atau proses untuk tujuan khusus.
Farmasi menggunakan bioteknologi untuk obat manufaktur, terapi gen, pengujian
genetik, dan pharmacogenomics. Perusahaan yang menggunakan bioteknologi,
biasanya memanipulasi dan memodifikasi organisme, pada tingkat molekul.
Bioteknologi farmasi menggunakan teknologi DNA rekombinan yang memerlukan
manipulasi genetik sel, atau antibodi monoklonal untuk membuat produknya.
Produk – produk farmasi biotek yang dibuat oleh perusahaan – perusahaan
biotek, digunakan untuk diagnosis atau pengobatan, pencegahan berbagai jenis
penyakit yang dialami oleh makhluk hidup. Formulasi dalam farmasi konvensional
merupakan molekul relatif sederhana yang diproduksi, melalui teknik trial and
error untuk mengobati berbagai gejala – gejala penyakit atau penyakit.

Biopharmaceuticals merupakan molekul biologis yang kompleks dan umumnya


dikenal dengan protein, yang bertujuan untuk mengjilangkan mekanisme yang
mendasari untuk pengobatan penyakit. Namun, hal tersebut tidak sesuai atau
tidak benar, ketika digunakan untuk mengobati kasus diabetes mellitus tipe I,
insulin hanya dapat digunakan untuk mengobati gejala – gejala penyakitnya, dan
bukan penyebab utama dari penyakit tersebut. Bioteknologi farmasi, umumnya
digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar dan kompleks dengan
bantuan sel – sel hidup.
Keuntungan dari adanya bioteknologi farmasi yaitu mampu membentuk vaksin
yang lebih baik. Biotek perusahaan dapat mendesain dan memprodukdi vaksin
yang lebih aman oleh organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetika.
Vaksin – vaksin dari biotek dapat meminimalkan resiko infeksi.

Pharmacogenomics merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


bagaimana warisan genetik mempengaruhi respon tubuh pada manusia untuk
obat. Biofarmasi bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat – obatan
yang disesuaikan dengan genetik masing – masing orang. Perusahaan
bioteknologi farmasi dapat mengembangkan obat – obatan khusus yang dibuat
untuk mempengaruhi terapi secara maksimal dan obat  - obatan bioteknologi
dapat diberikan pada pasien dalam dosis yang sesuai, sehingga dapat diketahu
genetika pasien dan proses tubuh dalam memetabolisme obat.

Baca juga:  Bioteknologi Pertanian

Produk bioteknologi farmasi, yaitu antibodi, protein, dan DNA rekombinan


produk.

1.      Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih dan digunakan
oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi virus, bakteri, dan zat asing
yang digunakan untuk melawan mereka. Contoh: antibodi monoklonal.

2.      DNA rekombinan produk merupakan rekayasa genetika DNA yang diciptakan


oleh penggabungan fragmen DNA dari organisme yang berbeda – beda.
Produknya antara lain DNA rekombinan obat, DNA rekombinan hormon
pertumbuhan, protein DNA rekombinan, dan vaksin DNA rekombinan.

3.      Protein dibuat dari asam amino yang besar, molekul kompleks yang sebagian
besar bekerja pada sel dan diperlukan bagi struktur, fungsi, dan regulasi jaringan
tubuh dan organ.

Bioteknologi dalam kedokteran, antara lain:


1.      Antibodi monoklonal

Merupakan antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klona
dengan hanya mengenal satu jenis antigen. Antibodi monoklonal dihasilkan dari
teknik hibridoma, yaitu penggabungan dua sel dari organisme yang sama maupun
berbeda, sehingga menghasilkan sel tunggal berupa hibrid yang memiliki
kombinasi dari sifat kedua sel tersebut.

2.      Terapi gen

Merupakan teknik untuk mengoreksi gen yang cacat yang bertanggung jawab
terhadap penyakit. Pengobatan terapi gen, dapat meliputi viro onkolitik, transfer
gen, dan imunoterapi.

3.      Antibiotik

Merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan senyawa ini
mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Empat
kelas utama, yaitu tetrasiklin, eritromisin, penisilin, dan sefalosporin. Penisilin
dapat menghentikan infeksi dari bakteri – bakteri yang berbahaya. Sefalosporin
merupakan senyawa lain yang dapat membunuh bakteri yang tahan terhadap
penisilin.

Referensi:

http://yuliyulianty01.blogspot.co.id/2012/08/bioteknologi-kedokteran-dan-
farmasi.html

http://liohabsyi.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bioteknologi-bioteknologi.html
1 BIOTEKNOLOGIBioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan
disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler.

2 Definisi Bioteknologi
Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang
memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang
dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.

3 Definisi Bioteknologi
Sedangkan jika ditinjau secara modern bioteknologi adalah pemanfaatan agen
hayati, atau bagian-bagian yang telah direkayasa secara in vitro untuk meng-
hasilkan barang dan jasa pada skala industri.Bioteknologi dikembangkan untuk
meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misalnya bakteri dan kapang. Selain itu,
bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan
sebagai bahan dasar berbagai proses industri.

4 Penerapan Bioteknologi
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa
dan perubahan atau transformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu
lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua subbagian:pembentukan suatu produk akhir
yang diinginkan, contohnya enzim, antibiotik, asam organik, dan
steroid.penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi
buangan industri, atau tumpahan minyak

Peran MikroorganismeMikroorganisme menjadi subjek pada berbagai proses


bioteknologi karena beberapa alasan berikut:Reproduksinya sangat cepat; dalam
hitungan menit dapat berkembang biak sehingga menjadi sumber daya hayati
yang sangat potensial.Mudah diperoleh dari lingkungan kita.Memiliki sifat tetap,
tidak berubah-ubah.Melalui teknik rekayasa genetika, para ahli dapat
memodifikasi atau mengubah dengan cepat sifat mikroorganisme sehingga dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan yang kita inginkan.Dapat menghasilkan
berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dan tidak tergantung musim atau
iklim.

7 Bioteknologi ModernTeknologi yang diterapkan untuk menghasilkan produk


dalam skala industri dengan menggunakan organisme, sistem, atau proses
bioteknologi, dikategorikan sebagai bioteknologi modern. Bioteknologi modern ini
sangat bergantung pada mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa
genetika.Bioteknologi modern memanfaatkan organisme dalam tingkat seluler
atau molekuler, antara lain kultur jaringan, rekayasa genetika, dan kloning.

8 Kultur JaringanKultur jaringan tumbuhan merupakan teknik perbanyakan


tanarnan secara vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi
tumbuhan. Totipotensi adalah kemampuan sel, atau jaringan organism untuk
tumbuh menjadi individu baru. Totipotensi tumbuhan membuat sel tumbuhan
dalam proses kultur jaringan dapat berkembang menjadi tumbuhan lengkap jika
ditumbuhkan pada kondisi yang memungkinkan. Dengan kultur jaringan, dalam
waktu yang bersamaan dapat diperoleh bibit tanaman dalam jumlah banyak.

9 Alat dan bahan kultur jaringan


Kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, misalnya laboratorium
khusus kultur jaringan. Selain tempat, alat, dan bahan, pelaku kultur jaringan pun
harus dalam keadaan steril. Artinya, alat dan bahan harus disterilkan sebelum
dipakai. Alat dan bahan disterilkan dengan cara mengautoklafnya selama 15
menit pada suhu 115°C. Kemudian, tangan pelaku harus dicuci bersih dan
disemprot dengan alkohol sebelum bekerja.

10 Keberhasilan kultur jaringan


Untuk memperbesar keberhasilan kultur jaringan, tanaman yang akan dikulturkan
sebaiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh, misalnya ujung akar, tunas
dan daun muda. Jaringan yang diambil dan ditumbuhkan melalui kultur jaringan
disebut eksplan. Sejak diambil dari tumbuhan induk sampai dengan dikulturkan,
eksplan harus dalam keadaan steril. Persiapan eksplan sampai penanaman dalam
medium buatan harus dilakukan di dalam entkas atau laminar air flow.

11 Menumbuhkan eksplanEksplan yang steril dikultur dalam botol yang berisi


medium cair. Medium cair terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh (ZPT).
Supaya nutrisi dapat meresap ke dalam eksplan, media kultur harus disimpan di
atas pengocok atau shaker. Dari eksplan akan tumbuh jaringan seperti kalus
berwarna putih yang disebut protocorm like body (PLB). PLB dapat dipecah-pecah
dan ditumbuhkan lagi menjadi banyak PLB. PLB kemudian disubkultur dalam
media padat yang terdiri dari larutan nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan agar.
Faktor-faktor lingkungan di luar nutrisi, seperti cahaya, temperatur, kelembapan,
dan pH juga harus dikondisikan agar sesuai untuk kelangsungan hidup PLB
tersebut.
12 Manfaat kultur jaringan
Kultur jaringan memiliki manfaat sebagai berikut:melestarikan sifat tanaman
indukmenghasilkan tanaman yang memiliki sifat seragammenghasilkan tanaman
baru dalam jumlah besardapat menghasilkan tanaman yang bebas virusdapat
dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfahuntuk menciptakan varietas
baru melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui
kultur sel sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap.

13 Persyaratan untuk menjadi eksplan


Berbagai bagian tanaman dapat digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan.
Berikut beberapa persyaratannya:Kultur meristem menggunakan jaringan (akar,
batang, daun) yang muda / meristematik.Kultur anter, menggunakan kepala sari
sebagai eksplan.Kultur embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio
kelapa kopyor yang sulit dikembangbiakkan secara alamiah.Kultur protoplas,
menggunakan sel jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding.Kultur kloroplas,
menggunakan kloroplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau membuat
varietas baru.Kultur polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.

14 Rekayasa GenetikaRekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan


manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA
rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang
urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita
inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan
fungsi yang kita inginkan. Misalnya, kita nembuat DNA rekombinan yang memiliki
fungsi membuat insulin. DNA ini kemudian kita masukkan ke dalam bakteri
dengan harapan bakteri tersebut dapat menghasilkan insulin.

15 Peran DNA dalam rekayasa genetika


Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang
diturunkan. Ketika Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa
materi genetik, makin banyak penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Salah satu
penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah
penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu set ke set yang
lain melalui lingkaran DNA kecil yang disebut plasmid. Bakteri eukariota uniseluler
ternyata sering melakukan pertukaran materi genetik ini untuk memelihara ciri-
cirinya. Dalam rekayasa genetika inilah plasmid berfungsi sebagai kendaraan
pemindah atau vektor.
16 Enzim restriksi sebagai pemotong materi genetika
Agar materi genetik yang dipindahkan sesuai dengan keinginan kita, maka kita
harus memotong materi genetik tersebut. Secara alami, sel memiliki enzim-enzim
pemotong yang sering disebut dengan enzim restriksi. Enzim ini dapat mengenali
dan memotong tempat-tempat tertentu di sepanjang molekul DNA. Untuk me-
nyambung kembali potongan-potongan DNA ini digunakan enzim ligase. Sampai
sekarang ini telah ditemukan lebih dari 200 enzim restriksi. Hal ini tentu saja
mempermudah pekerjaan para ahli rekayasa genetika untuk memotong dan
menyambung kembali DNA.

17 Penyatuan materi genetika dari dua organisme beda spesies


Genetika pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Sejak struktur DNA
diketahui dan kode genetika dipecahkan, serta proses transkripsi dan translasi
dapat dijabarkan dalam kurun waktu antara tahun 1952 sampai tahun 1953, telah
terbuka pintu untuk perkembangan penting di bidang genetika. Penemuan di atas
diikuti periode antiklimaks ketika beberapa ahli biologi molekuler antara tahun
1971-1973 berhasil melakukan rekayasa genetika, seperti pemotongan gen (DNA)
yang terkontrol dan rekombinasi DNA yang inti prosesnya adalah kloning atau
pengklonaan DNA (kloning gen). Dengan rekayasa genetika dapat disatukan
bahan genetik dan satu organisme dengan organisme lain dan dapat dihasilkan
makhluk hidup baru.

18 Produk DNA RekombinanRekayasa genetika melalui DNA rekombinan atau


kloning gen secara in vitro dapat menciptakan rekombinasi genetik yang tidak
terbatas, sama seperti jika terjadi secara alamiah melalui reproduksi seksual.
Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, saat ini telah dapat dihasilkan
berbagai zat, misalnya insulin manusia, hormon pertumbuhan manusia,
interferon alfa dan vaksin hepatitis B. Di Amerika Serikat dan Inggris, zat-zat
tersebut sudah dipasarkan sejak bulan September Sedangkan sejak bulan
November 1987 telah dipasarkan tPA (tissue Plasminogen Activator), suatu zat
yang dapat mencegah pembekuan darah dan serangan jantung.

19 Produk organisme bagi kehidupan


Nama tanamanZat yang dihasilkanKegunaanPapaver
somniferumKodeinPenghilang rasa nyeriDigitalis spDigoksinPengobatan penyakit
kardiovaskulerJasminum sp (melati)JasmineBahan parfumMenta
piperitaMentolUntuk aroma makananChinchona ledgerianaKinaObat
malariaChrysanthemum spPirethinInsektisidaCatharantus roseusIndol
alkaloidObat antileukemiaCaptis japonicaBerberinObat antiseptikDerris
ellipticaRotenonPanax ginsengSaponinTectona grandisKayuBahan bangunan dan
furniturPalaenopsis sp. (anggrek)BungaTanaman hiasCocos nucifera
(kelapa)Bahan masakan dapur

20 Teknik PlasmidPlasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat dalam sel
bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam rekayasa
genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan
tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dm en akit, adaptif terhadap
kekeringan dan kondisi tanah yang tidak subur, dan lain-lain. Lihat Gambar di
bawah ini..

21 Teknik Plasmid Bakteri

22 Teknik HibridomaTeknik hibridoma adalah penggabungan dua sel dari


organisme yang sama atau pun dari sel organisme yang berbeda sehingga
menghasilkan sel tunggal berupa sel hibrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi
sifat dari kedua sel tersebut. Teknik hibridoma ini penting untuk menghasilkan
antibodi dan hormon dalam jumlah besar.Berikut ini penjelasan mengenai pem-
buatan antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh
dari suatu sumber tunggal atau sel klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.

23 Pembentukan Antibodi Monoklonal


Pembentukan antibodi monoklonal dilakukan dengan menggunakan kelinci atau
tikus. Perhatikan Gambar di bawah yang memperlihatkan teknik pembuatan
antibodi monoklonal untuk pengobatan kanker. Langkah pertama adalah
menginjeksikan antigen ke tubuh kelinci atau tikus percobaan, kemudian
limpanya dipisahkan. Selanjutnya, dilakukan peleburan sel-sel limpa dengan sel-
sel mieloma (sel-sel kanker). Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma yang
menghasilkan antibodi. Sedangkan 10% set hibridoma akhir terdiri dari sel yang
menghasilkan antibodi. Setiap sel hibridoma hanya menghasilkan satu antibodi.

24 Antibodi monoklonal Kohler

25 Kegunaan Antibodi Monoklonal


Kegunaan antibodi monoklonal lainnya adalah sebagai berikut:a.untuk
mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin (HCG) dalam urin wanita
hamilb.untuk mengikat racun dan menon-aktifkannya, contohnya racun tetanus
dan kelebihan obat digoxin dapat dinonaktifkan oleh antibodi inic.mencegah
penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.Gambar. Teknik
pembuatan antibodi monoklonal oleh Kohler & Milstein

26 Terapi GenetikaBerbagai penyakit fatal, misalnya kanker, berpangkal pada sel-


sel sebagai unit terkecil jaringan. Kejanggalan berawal pada kelainan gen, yaitu
kelainan pem¬bawa kode di inti sel. Gen cacat inilah yang membuat sel jaringan
menjadi sel-sel kanker.Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel
itu dengan berbagai cara rekayasa genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal
dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik adalah perbaikan kelainan genetik
dengan memperbaiki gen. Sayangnya, penemuan itu tidak segera dapat
diterapkan. Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras
percobaan ini pada manusia. Rekayasa ini dikhawatirkan disalahgunakan untuk
mengubah gen pembawa sifat manusia, misalnya untuk membuat manusia super.

27 Dispensasi Terapi Genetika


Dispensasi tersebut mengizinkan penerapan terapi genetik untuk dua jenis
penyakit yaitu penyakit menurun yang sangat jarang, seperti Adenosine
Deaminase Deficiency (ADD), dan sejenis kanker kulit yang ganas.ADD adalah
kelainan yang mengakibatkan penderitanya tidak memiliki daya tahan tubuh sama
sekali. Kontak dengan kuman apa pun akan menyebabkan kematian. Penyakit ini
dialami oleh seorang anak dari Texas, AS, yang dijuluki "David The Bubble Boy".
David Vetter meninggal dunia setelah hidup selama 12 tahun dalam balon plastik
yang melindunginya dari kontaminasi. Dokter gagal menolongnya melalui
transplantasi sumsum tulang.

BIOTEKNOLOGI FARMASI/KEDOKTERAN
Bioteknologi juga membuka cakrawala baru dalam bidang farmasi/kedokteran,
misalnya dalam pembuatan vaksin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan
insulin.1.Pembuatan Antibodi MonoklonalProses pembuatan antibodi monoklonal
telah diuraikan di depan. Lihat kembali Teknik Hibridoma pada subbab Rekayasa
Genetika.

56 Lanjutann….biotek farmasi
Pembuatan VaksinBelum lama ini, para ilmuwan telah berhasil mengkultur
berbagai sel vertebrata. Prosesnya dimulai dengan memberi perlakuan terhadap
jaringan yang sesuai dengan enzim proteolitik, misalnya tripsin, untuk
memisahkan sel-sel. Sel-sel kemudian dipindah ke nutrien tertentu untuk
melekatkan sel-sel ke dasar wadah. Sel-sel tersebut akan membelah secara
mitosis membentuk satu lapis sel. Sel ini kemudian dapat digunakan untuk
membentuk kultur sekunder. Supaya sel-sel kultur ini terus membelah, maka
ditambahkan bahan kimia atau virus yang mendorong pembentukan sel-sel
kanker. sel-sel tersebut disebut neoplastik.

57 Produksi VaksinDi antara penerapan kultur sel hewan, produksi vaksin virus
merupakan metode tertua. Prosesnya adalah virus ditumbuhkan dalam kultur sel,
misalnya sel dari embrio ayam dan ginjal monyet. Virus-virus tersebut diekstraksi
dengan penyaringan. Hasil ekstraksi digunakan untuk mematikan virus tersebut.
Vaksin tersebut dapat dilemahkan dan disimpan dalam suhu rendah untuk
digunakan jika diperlukan. Contoh vaksin yang dibuat dengan cara ini adalah
vaksin poliomielitis, gondong, cacar air, rubella, dan rabies. Pemberian vaksin
memungkinkan tubuh membangun kekebalan dengan membentuk antibodi.

58 EFEK SAMPING VAKSIN KONVENSIONAL


Vaksin yang digunakan untuk melindungi atau rnencegah tubuh terserang
penyakit dapat berasal dari mikroorganisme (virus, bakteri) yang dilemahkan atau
toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. Namun, vaksin yang
diproduksi secara konvensional tersebut dapat menimbulkan efek samping yang
merugikan, misalnya:A.mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin
mungkin masih melanjutkan proses reproduksiB.mikroorganisme yang digunakan
untuk membuat vaksin mungkin masih dapat menyebabkan penyakitC.ada orang
yang alergi terhadap sisa-sisa sel dari produksi vaksin meskipun sudah dilakukan
proses pemurnianD.orang yang bekerja dalam pembuatan vaksin mungkin
bersentuhan dengan organisme berbahaya yang digunakan sebagai bahan
pembuat vaksin meskipun sudah dicegah dengan menggunakan pengaman
(masker, sarung tangan).

59 Prinsip Rekayasa Genetika dalam Pembuatan Vaksin


Dengan berkembangnya teknik rekayasa genetika, berbagai risiko yang tidak
diinginkan seperti di atas dapat dikurangi. Prinsip-prinsip rekayasa genetika dalam
pembuatan vaksin adalah sebagai berikut:a.mengisolasi (memisahkan) gen-gen
dari organisme penyebab penyakit yang berperan menghasilkan antigen yang
merangsang limfosit untuk menghasilkan antibodib.menyisipkan gen-gen yang
telah diisolasi tersebut ke tubuh organisme yang kurang
pathogenc.mengkulturkan organisme hasil rekayasa sehingga menghasilkan
antigen dalam jumlah banyakd.mengekstraksi antigen yang kemudian digunakan
sebagai vaksin.
60 Pembuatan Vaksin Malaria

61 Pembuatan AntibiotikMikroorganisme tertentu dapat menghasilkan obat


untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan mikroorganisme lainnya.Produk
metabolisme yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu dan bersifat
menghambat pertumbuhan atau merusak mikroorganisme lain, disebut
antibiotik.Penelitian tentang antibiotik pertama kali dilakukan oleh A. Gratia dan
S. Dath (1924). Penelitiannya menghasilkan aktinomisetin dari galur
Actinomycetes (bakteri mirip kapang). Actinomycetes tidak dipakai untuk
mengobati pasien, tetapi untuk melisis kultur bakteri dalam pembuatan vaksin.
Sejak 1940, banyak antibiotik kemoterapeutik yang telah diisolasi dari
Actinomycetes.

62 Penemuan AntibiotikAntibiotik pertama yang dipakai untuk mengobati


penyakit pada manusia adalah tirotrisin. Antibiotik ini diperoleh dari Bacillus
brevis, suatu bakteri tanah dan diisolasi oleh Rene Dubos dan Rockefeller Institute
of Medical Research (sekarang Universitas Rockefeller), New York.Tahun 1924,
Alexander Fleming menemukan bahwa cawan agar yang diinokulasi dengan
bakteri Staphylococcus aureus telah terkontaminasi sejenis kapang, dan koloni
kapang tersebut dikelilingi oleh suatu zona bening. Zona bening tersebut
menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri terhambat. Setelah diidentifikasi,
ternyata kapang tersebut adalah spesies Penicilliton, sehingga Fleming
menamakan zat antibiotik tersebut dengan penisilin.

63 Tahap tahap pembuatan antibiotik


a.Mikroorganisme penghasil antibiotik dikembangbiakkan.b.Mikroorganisme
dipindahkan ke dalam bejana fermentasi yang menyerupai tangki besar. Di
tempat ini, mikroorganisme dipacu dengan lingkungan yang cocok agar
berkembang biak secara cepat.c.Dari cairan biakan itu, antibiotik diekstraksi dan
dimurnikan, selanjutnya diuji dengan urutan sebagai berikut:1).zat diuji dalam
tabung reaksi, apakah dapat mematikan kuman atau tidak2).kemudian zat
diujikan pada hewan percobaan, termasuk diteliti efek sampingnya3).jika ternyata
aman, obat ini dapat diujikan pada sekelompok orang dengan pengawasan ketat
para ahli4).jika berhasil barulah diujikan pada orang sakit dan selanjutnya
dipasarkan.

64 Produksi AntibiotikZat antibiotik mulai diproduksi secara besar-besaran pada


Perang Dunia Kedua (PD II) oleh tim peneliti dari Inggris dan Amerika
Serikat.Antibiotik dibuat saat pertumbuhan mikroorganisme penghasil antibiotik
menunjukkan grafik menurun. Pada saat tersebut, metabolisme sekunder dan
produksi mikroorganisme berlangsung lebih lambat daripada metabolisme
primer. Hal ini berarti dibutuhkan teknik pengulturan sekali panen atau disebut C
bath fermentation.

65 Tahapan Produksi Penisilin


Pada pembuatan penisilin, tangki pengaduk untuk fermentasi diinokulasi dengan
kultur Peniclllium notatum atau Penicillium chrysogenum. Jamur-jamur tersebut
tumbuh pada kondisi optimum yaitu pada suhu 24°C, suplai O2, cukup, dan pH
yang agak basa. Setelah 30 jam, penisilin mulai dihasilkan dan akan mencapai
hasil maksimum setelah 4 hari. Produksi berhenti setelah 6 hari. Pada saat
tersebut, kandungan (isi) tangki fermentor di¬tampung. Karena penisilin
diproduksi di luar sel jamur, maka miselium jamur disaring, dicuci, dan dibuang.
Cairan sisa yang mengandung penisilin diekstraksi secara kimia lalu dimurnikan
menggunakan pelarut untuk membuat kristal murni. Setelah proses ini, penisilin
dikemas dan siap untuk digunakan. Tangki fermentor disterilisasi lagi, lalu
digunakan untuk membuat biakan baru.

66 Antibiotik Jenis BaruTimbulnya kekebalan mikroorganisme terhadap antibiotik


tertentu mendorong para ilmuwan untuk membuat antibiotik jenis baru.
Antibiotik baru ini dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh
dari rekayasa genetika. Namun, hal ini tidak mudah karena antibiotik adalah
metabolit sekunder yang dihasilkan lewat jalur metabolisme sekunder yang
panjang dan melibatkan sejumlah gen. Manipulasi untuk proses tersebut sangat
kompleks dan sulit. Sampai saat ini, masih dilakukan penelitian mengenai hal
tersebut.

67 InsulinSalah satu teknik rekayasa genetika dalam bidang kedokteran yang


telah berhasil dan giat dikembangkan adalah pembuatan insulin manusia oleh
bakteri.Insulin adalah protein yang bertugas mengontrol metabolisme gula dalam
tubuh manusia. Gen insulin terletak pada daerah dalam DNA manusia yang
memiliki informasi untuk menghasilkan insulin. Penderita diabetes tidak mampu
membentuk insulin dalam jumlah yang dibutuhkan.

68 Teknik Pencangkokan Gen Dalam Pembuatan Insulin


Untuk menyediakan insulin secara cepat dapat dilakukan pemanfaatan sel bakteri
melalui teknik pencangkokan gen (rekombinasi gen). Teknik pencangkokan gen
untuk menghasilkan insulin manusia oleh bakteri berlangsung sebagai berikut.
Insulin tersusun atas dua rantai protein, yaitu rantai A dan B. Urutan basa yang
mengode masing-masing rantai itu dibuat dalam tabung reaksi. Tiap DNA (A dan
B) ini kemudian dihubungkan dengan gen bakteri yang mengode enzim β-galak-
tosidase sehingga membentuk gen hibrid. Gen-gen hibrid ini secara terpisah
dimasukkan ke dalam sel-sel bakteri. Tiap gen hibrid menunjukkan ekspresinya
dan bakteri membuat suatu hibrid protein β-galaktosidase A (atau B).

https://slideplayer.info/slide/12053029/

Bioteknologi Modern Interferon dan Penjelasannya

 Post authorBy suharyanto
 Post dateJune 24, 2019

Jika sebelumnya kita mengenal yang namanya bioteknologi konvenisonal yang


merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan atau sains, maka kini
niteknologi tersebut sudah semakin berkembang dan melebarkan sayapany
sedemikain rupa.

Dikatakan demikian oleh karena bioteknologi tersebut kini sudah mengggunakan


teknologi yang modern dan juga tentunya canggih, oleh karena itulah kini yang
paling sering digunakan oleh para ahli sains tersebut adalah bioteknologi modern.

Karena dirasa dapat memberikan manfaat yang lebih besar atau maksimal dari
pada bioteknologi konvensional tersebut. Lantas seperti apa bioteknologi modern
tersebut? Berikut ini  penulis akan menyajikan ulasannya untuk anda. Cekidot.

1.Mengenal Bioteknologi Modern 

Adapun bioteknologi modern ini merupakan salah satu bagian dari sains atau
bagian dari bioteknologi yang menggunakan peralatan canggih dalam setiap
proses yang ada dalam bioteknologi modern tersebut.

Oleh karena menggunakan peralatan yang canggih, maka bioteknologi modern ini
akan mengasilkan jasa dan barang yang lebih banyak dan tentunya menggunakan
rekayasa genetika berupa DNA rekombinan di dalamnya.
Selain itu sobat, bioteknologi modern  ini memiliki salah satu ciri yang mana di
dalamnya menggunakan rekayasa sifa mahluk hidup. Dan dari hasil rekayasa
tersebutlah didapatkan berbagai macam agen biologi dengan sifat yang diinginkan
oleh manusia atau para pelaku sains tersebut.

Dan agen biologi tersebut aka mengolah bahan mentah yang akan digunakan
berbagai produk yang diinginkan. bioteknologi modern hormon brovine
somatotrophin bisa dijadikan sebagai informasi tambahan.

2. Bioteknologi Modern Interferon dan Penjelasannya

Adapun interfon tersebut merupakan hormon yang berbentuk sitokin yang


berupa protein berjenis glikoprotein yang diesekresikan oleh sel vertebrata
karena diakibatkan adanya rangasanan biologis sebut saja seperti virus, protozoa,
mycoplasma, mitogen, dan juag senyawa yang lainnya.

Adapun sejarah interefon ini dimulai pada tahun 1954 ketika Nagano dan Kojima
menemukannya pada virus kelinci. Dan tiga tahun setelah  itu, munculah Issac dan
juga Lindenman yang berhasil mengisolasi molekul yang serupa dari ayam dan
molekul tersebut disebut dengan interfon hingga dengan sekarang.

Berbicara mengenai bioteknologi modern dalam hal interferon tersebut sobat,


maka bioteknologi modern berperan untuk melakukan rekayasan genetika dalam
menghasilkan interferon tersebut. Dimana pada akhrinya interferon ini akan
digunakan sebagai sel – sel yang ada di dalam tubuh yang mampu menghasilkan
senyawa kimia. 

Dan senyawa kimia tersebut akan digunakan untuk membunuh virus.  Selain itu,
interferon tersebut akan digunakan juga untuk melawan infeksi dan
meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh.

Dan oleh karena penggunaan bioteknologi modern tersebut dalam menghasilkan


jumlah interferon yang lebih banyak, karena dengan menggunakan bioteknologi
modern ini, maka teknologi dan peralatan yang digunakan pun juga canggih dan
modern, sehingga hasilnya pun semakin maksimal. bioteknologi modern tanaman
kebal hama bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

3. Terapi Interferon
Selain mengasilkan interferon tersebut, maka dalam bioteknologi modern   juga
digunakan terpai interferon. Terapi interferon tersebut telah berhasil  digunakan
untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sebut saja seperti pertahanan kepada
virus.

Dan juga penyembuhan hepatitis C dan B tertentu yang bersifat kronis serta akut,
maka dapat dilakukan dengan menggunakan terapi interferon tersebut. Namun
dalam penggunaan terapi tersebut haruslah berdasarkan  anjuran dari dokter,
karena pada umumnya interferon ini memiliki sejumlah dampak negatif bagi
tubuh.

https://dosenbiologi.com/bioteknologi/bioteknologi-modern-interferon

Anda mungkin juga menyukai