MeiJuniJuli
Angka kejadia 5% 7,49% 8,84% 7,71%
phlebitis
Angka resiko < 1,5% 1,39% 0,96% 0%
dekubitus
Angka kejadian 0% 0% 0% 0%
jatuh
Angka 0% 0% 0% 0,19%
kesalahan
pemberian obat
Angka 25% 0,59% 0,55% 0%
kesalahan
pengambilan
darah
Kepuasan 100% 100% 99,5% 98,16%
pasien
Tabel 2.32 penilaian phlebitis pada pasien diIRNA lantai 4 tanggal 4 – 6Agustus
2015
Penilaian phlebitis dilakukan pada tanggal 4-6 agustus 2015 dengan
instrument VIS ( visual infusion score ). Berdasarkan hasil penilaian tersebut, tidak
didapatkan kejadian phlebitis.
2). Dekubitus
53
Dari hasil penilaan dengan menggunakan tingat kecemasan zung self rating
anxiety scale ( SAS /SRAS )
3 Moderate - - -
discomfort
4 Severe discomfort - - -
Ketepatan sebelum melakukan tindakan terdiri dari tiga hal yaitu tepat
lokasi, tepat pasien dan tepat prosedur. Proses untuk memastikan tepat lokasi
yang dilakukan yaitu menggunakan SPO pemberian marker atau penanda lokasi
operasi yang diberikan oleh dokter operator menggunakan spidol permanen.
Proses untuk memastikan tepat pasien yang dilakukan diruangan yanitu
menggunakan crooscheck pada gelang identifikasi, sedangkan tepat prosedur
dilakukan diruang OK
Prosedur pembedahan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :
a. sign in : dilakukan sebelum pasien di anestesi konfirmasi ke pasien, keluarga
pasien dan tim anestesi
b. time out : dialkukan sebelum melakukan insisi, dikonfirmasikan kepada tim
bedah.
c. sign out : dilakukan sebelum ruang operasi
berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal4-6agustus 2015 di IRNA lantai 4
sudah terdapat form check list pre operasi. Penandaan lokasi operasi dengan
menggunakan spidolpermanen sebelum operasi.
ke ruangan rawat inap menggunakan form sesuai usia ( anak, dewasa dan
geriatri ). Pemberian intervensi pada pasien disesuaikan dengan kriteria rendah,
sedang atau tinggi berdasarkan SPO yang telah ada.
Salah satu contoh intervensi penanggulangan pasien resiko jatuh yaitu
harus ada satu penunggu pasien, sire rail harus selalu ditutup dan memastikan ke
keluarga pasien untuk menutupnya, menganjurkan keluarga pasien untuk minta
bantuan perawat dalam tindakan apapun. Pada kejadian nyaris cedera, kejadian
nyaris cedera, kejadian tidak diinginkan perawat langsung membuat root cause
analysis ( RSA ).
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 4-6 agustus 2015, dapat
diketahui bahwa pengkajian resiko pasien jatuh sudah dilakukan pada awal pasien
masuk didokumentasi di rekam medis pasien. Usaha penanggualangan yang
dilakukan meliputi menutup side rail dan masing-masing pasien diberi penunggu
sebanyak 2 orang.