Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

PENGKAJIAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisa SWOT, dan identifikasi masalah.
2.1 Visi dan Misi
2.1.1 Visi Rumah Sakit Universitas Airlangga
Menjadi rumah sakit pendidikan terkemuka dalam pelayanan kesehatan
paripurna dan menjadi rumah sakit terdepan dalam pendidikan dan penelitian di
bidang kesehatan.
2.1.1 Misi Rumah Sakit Universitas Airlangga
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna.
2. Menjadi pusat rujukan masalah kesehatan.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan, dengan
berdasarkan kaida pendidikan modern, dan
4. Melakukan penelitian dasar, klinis, maupun komunitas guna
pengembangan dan penapisan teknologi kedokteran dan kesehatan.
2.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan tanggal 04-06 Agustus 2015 meliputi
ketenagaan, sarana dan prasaranan, MAKP, sumber keuangan dan pemasaran
termasuk mutu, data yang didapat dianalisis SWOT sehingga diperoleh beberapa
rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah.
2.2.1 Tenaga dan Pasien (M1-Man)
Analisa ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan, keunggulan dari IRNA Lantai 4 RSUA salah satunya adalah telah
menerapkan Metode Asuhan Keperawatan Profesional dalam pelaksanaan proses
keperawatan. IRNA Lantai 4 RSUA memiliki tenaga perawat sebanyak 20 orang
dimana S1 Keperawatan 20 orang (100%).
1. Struktur Organisasi Ruangan
Pada pengumpulan data yang dilakukan tanggal 04-06 Agustus 2015
didapatkan data yang meliputi data struktur organisasi, data tenaga kerja dan
pasien di IRNA lantai 4, perhitungan ketenagaan dengan metode Gilles, Dougles,
DEPKES RI, beban kerja perawat, Floating Mechanism, dan preseptorship.

6
7

Struktur Organisasi

PJ Unit IRNA Lantai 4


RSUA
Ita Maulidiawati, S.Kep.,Ns/

Wakil PJ Unit IRNA Lantai 4


RSUA

Perawat Primer 1 Perawat Primer 2 Perawat Primer 3


Emi Widiastuti, Widia Yuniarti, S.Kep.,Ns Wiwin Pratiwi,

Perawat Associate 1 Perawat Associate 2 Perawat Associate 3


Heru Prasetya, S.Kep.,Ns Yevi Dwi L, S.Kep.,Ns Silma Kamila, S.Kep.,Ns
Anna Nur Mita, S.Kep.,Ns Dian Dwi F, S.Kep.,Ns Sukma sekar, S.Kep.,Ns
Putri Nawangsari, Shinta Rosiana, S.Kep.,Ns Setyawanti, S.Kep.,Ns
S.Kep.,Ns Fitria Anggarini, s.Kep.,Ns Dendhy dwi H, S.Kep.,Ns
Indar Putri, S.Kep.,Ns Amelia Azmy, S.Kep.,Ns Astrilia diah, S.Kep.,Ns

Keterangan:

: Garis Komando

: Garis Koordinasi

Gambar 2.1Struktur organisasi Ruang IRNA Lantai 4 RSUA


Surabaya.Berdasarkan hasil identifikasi komponenperawat yang ada di IRNA
Lantai 4 RSUA Surabaya, perawat terdiri dari jenjang pendidikan S1 maka
penggunaan model MAKP sudah sesuai dengan standar.
8

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang berada di RSUA IRNA lantai 4 meliputi:
Tabel 2.1 Tenaga kerja di ruang rawat inap lantai 4 Rumah Sakit
Universitas Airlangga Agustus 2015.
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter (terpusat) 33
2 Perawat 19
3 Ahli Gizi (terpusat) 4
4 Cleaning Service (terpusat) 3
5 Asisten Perawat 1
6 Tenaga Administrasi 1
Tenaga keperawatan di IRNA lantai 4 bekerja sesuai dengan tugasnya masing-
masing, dengan metode asuhan keperawatan Tim Primer dengan modifikasi dalam
pelaksanaan proses keperawatan telah diterapkan di Ruang Rawat Inap Lantai 4
RSUA.
Tabel 2.2 Tenaga Keperawatan di IRNA Lantai 4 RS. Universitas Airlangga
Surabaya
Tingkat Status
N Masa Jabatan
Nama Pendidik Kepegawaia Pelatihan
o kerja saat ini
an n
1. Ita Sarjana >3 tahun PNS Keperawatan Pj Unit
Maulidiawati,S.Kep. dasar anak rawat inap
,Ns In House lantai 4
Training
2. RahmatulFitriyah, Sarjana >3 tahun PNS Wound Care Pj Unit
S.Kep.,Ns Management rawat inap
, BLS, In lantai 4
House
Training
3. Andis Yuswanto, Sarjana >3 tahun PNS EEG Wakil Pj
S.Kep.,Ns In House Unit IRNA
Training lantai 4
4. Emi Widiastuti, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training primer
5. Widia Yuniarti, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training primer
6. Wiwin Pratiwi, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training primer
7. Heru Prasetya, Sarjana <1 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns unair Training Associate
8. Anna Nur Mita, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training Associate
9. Putri Nawangsari, Sarjana <1 tahun Honorer In House Perawat
9

Tingkat Status
N Masa Jabatan
Nama Pendidik Kepegawaia Pelatihan
o kerja saat ini
an n
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate

10. Indar Putri, Sarjana >3 tahun Honorer In House Perawat


S.Kep.,Ns Unair Training Associate
11. Yevi Dwi L, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training Associate
12. Dian Dwi F, Sarjana <1 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate
13. Shinta Rosiana, Sarjana <2 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate
14. Fitria Anggarini, Sarjana >3 tahun Honorer In House Perawat
s.Kep.,Ns Unair Training Associate
15. Amelia Azmy, Sarjana <1 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate
16. Silma Kamila, Sarjana <1 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate
17. Sukma sekar, Sarjana <2 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate
18. Setyawanti, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training Associate
19. Dendhy dwi H, Sarjana >3 tahun PNS In House Perawat
S.Kep.,Ns Training Associate
20. Astrilia diah, Sarjana <1 tahun Honorer In House Perawat
S.Kep.,Ns RSUA Training Associate
Ruang rawat inap lantai 4 memiliki tenaga perawat sebanyak 20 orang dimana
semuanya (100%) merupakan lulusan S1 keperawatan. Tenaga keperawatan PNS
sebanyak 9 orang (42,11%), Honorer unair sebanyak 3 orang (15,78%) dan honorer
RSUA sebanyak 8 orang (42,11%).
Pelatihan bagi tenaga perawat mengenai pelatihan kegawatdaruratan merupakan
salah satu syarat untuk bekerja di Rumah Sakit salah satu pelatihan In House
Trainingyang diikuti oleh tenaga perawat yaitu rawat luka, APAR, Syringe Pump,
BLS, cuci tangan, dan pemantauan infeksi sedangkan pelatihan Out House Training
meliputi GELS, perawatan luka, perawatan stoma dan EEG.
10

Tabel 2.3 Tenaga Medis di IRNA Lantai 4 RS. Universitas Airlangga per
tanggal 04-06 Agustus 2015
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 6
2 Dokter Spesialis Bedah Umum 2
3 Dokter Spesialis Paru 4
4 Dokter Spesialis Saraf 5
5 Dokter Spesialis THT 2
6 Dokter Spesialis jantung 2
7 Dokter Spesialis Mata 4
8 Dokter Spesialis Urologi 1
9 Dokter Spesialis KFR 3
10 Dokter Spesialis Bedah saraf 2
11 Dokter Spesialis Bedah Plastik 2
Jumlah 33 orang

3. Presentase kasus terbanyak


Tabel 2.5 Kasus terbanyak di instalasi rawat inap lantai 4 Rumah Sakit
Universitas Airlangga Surabaya kurun waktu 3 bulan terakhir
(periode Mei-Juli 2015)
No Penyakit Jumlah Presentase
1 DHF 29 23,2%
2 GEA 19 15,2%
3 DM 14 11,2%
4 CKD 10 8%
5 TF 6 4,8%
6 Fraktur 5 4%
7 CVA 11 8,8%
8 DCA 17 13,6%
9 PJK 14 11,2%
Total 125 100%
11

4. Tingkat kepuasan perawat di Ruang Instalasi Rawat Inap Lantai 4


Rumah Sakit Universitas Airlangga
Tabel 2.6 Tingkat kepuasan perawat di instalasi rawat inap lantai 4 Rumah
sakit Universitas Airlangga Surabaya
NO Kategori Jumlah Presentase (%)
1 Tidak Puas 0 0%
2 Cukup 16 84,2%
3 Puas 3 15,8%
4 Sangat puas 0 0%
Total 19 100%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 4-6 Agustus 2015, tingkat
kepuasan didapatkan bahwa tingkat kepuasan tenaga di Ruang Instalasi
Rawat Inap Lantai 4 Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah 16 orang
(84,2%) merasa cukup puas dan 3 orang (15,8%) merasa puas pada
struktur organisasi ruangan pembagian tugas dan kinerja ketua Tim / PP.

1. Tingkat Ketergangtungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat di


Ruang Instalasi Rawat Inap Lantai 4 Rumah Sakit Universitas
Airlangga
a. Metode Douglas
Bagi pasien rawat inap, standar waktu pelayanan pasien antara lain :
1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam
2. Perawatan intermedietmemerlukan waktu 3-4 jam/24 jam
3. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut
adalah sebagai berikut :
A. Kategori 1 : perawatan mandiri. Kriteria pasien pada klasifikasi ini
adalah pasien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri,
mandi, ganti pakaian, makan, minum, penampilan secara umum
baik, tidak ada reaksi emosional. Pasien perlu diawasi ketika
melakukan ambulasi atau gerakan. Pasien perlu dilakukan
observasi setiap shift, pengobatan minimal, dan persiapan prosedur
memerlukan pengobatan.
12

B. Kategori 2 : perawatn intermediet. Kriteria pasien pada klasifikasi


ini adalah memerlukan bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-
hari seperti makan, mengatur posisi pada waktu makan, memberi
dorongan agar makan, bantuan dalam eliminasi dan kebersihan
diri, tindakan keperwatan untuk monitor tanda-tanda vital,
memeriksa produksi IRNA, fungsi fisiologis, status emosional,
kelancaran drainase, bantuan dalam pendidikan kesehatan setra
kesehatan pengobatan memerlukan prosedur.
C. Kategori 3 : perawatan total. Kriteria pasien pada klasifikasi ini
adalah tidak dapat melakukan sendiri kebutuhan sehari-harinya,
semua kebutuhan dibantu oleh perawat. Penampilan pasien sakit
berat. Pasien memerlukan observasi tanda-tanda vital setiap dua
jam, menggunakan selang nasogastrik (NGT), menggunakan terapi
intravena, pemakaian alat penghisap (suction) dan kadang pasien
dalam kondisi gelisah / disoriented.
Douglas menetapkan junmlah perawat yang di butuhkan dalam suatu unit
perawatan berdasarkan klasifikasi pasien, dimana masing-masing kategori
mempunyai nilai standar per shift.

Tabel 2.7 Nilai Standar Jumlah Perawat Tiap Shift Berdasarkan Klasifikasi
Pasien pada tanggal 04 Agustus 2015
Jumla Klasifikasi Pasien
h Minimal Parsial Total
Pasien P S M P S M P S M
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Dst

Berdasarkan hasil pengkajian, kebutuhan tenaga perawat di Ruang


Instalasi Rawat Inap Lantai 4 Rumah Sakit Universitas Airlangga didapatkan
bahwa jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah pasien dan tingkat
13

ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3


kelompok yaitu:
1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam
2. Perawatan intermedietmemerlukan waktu 3-4 jam/24 jam
3. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam
14

Tabel 2.8 Komposisi Tenaga Keperawatan Di Instalasi Ruang IRNA Lantai 4


tanggal 04Agustus 2015 Rumah Sakit Universitas Airlangga
Surabaya dengan metode Dougles
Klasifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
No Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
1 Minimal 0 0x0,17= 0x0,14= 0x0,7=
2 Parsial 19 18x0,27=4,86 18x0,15=2,52 19x0,10= 1,9
3 Total 0 0x0,36= 0x0,30= 0x0,20=
Jumlah 19 4,86 2,52 1,9

Total tenaga perawat


Pagi : 5 orang
Siang : 3 orang
Malam : 3 orang
Jumlah tenaga : 11 orang
Jumlah tenaga lepas dinas perhari Ket : angka 86 merupakan jumlah
86 x 11 hari libur atau lepas dinas dalam 1
Tenaga Lepas= = 3 .195946 =3 tahun sedangkan 296 adalah
296
jumlah hari efektif dalam 1 tahun
Dibulatkan menjadi 3 orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari tanggal 04 agustus
2015di ruang rawat inap lantai 4 adalah :
= 11 orang + 2orang struktural ( PJ Unit dan wakil PJ unit ) + 3 orang
lepas dinas
= 16 orang
b. Metode Gilles
Tingkat ketergantungan dan kebutuhan tenaga keperawatan dengan
metode Gilles di Instalasi Rawat Inap Lantai 4 RSUA Surabaya
AxBxC F
Rumus= = =H
( C-D ) xE G

Keterangan :
A : Rata-rata jumlah jam perawatan pasien/ hari.
B : Rata-rata jumlah pasien perhari/ hari.
C : Jumlah hari/ tahun.
D : Jumlah hari libur masing-masing perawat.
15

E : Jumlah jam kerja masing-masing perawat.


F : Jumlah perawatan yang dibutuhkan untuk unit tersebut.

4 jam x 19 pasien x 365 hari 27740


Dihitung = = =1 4 ,25
( 364 hari – 86 hari ) x 7 jam 1 . 946
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas di Instalasi Rawat Inap
Lantai 4 RSUA Surabaya bedasarkan metode Gilles adalah 14 orang.

c. Metode Depkes RI
Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga keperawatan
dengan metode Depkes RI di Intalasi Rawat Inap Lantai 4 RSUA
Surabaya pada 04 agustus 2015
Jumlah Jam Perawatan 86
= =12,29= 12 orang
Jam Kerja Efektif Pershift 7
Faktor korekasi (Loss Day)
(Jumlah hari minggu dalam 1 tahun +cuti + hari besar)× Jumlah perawat tersedia)
jumlah hari kerja efektif
(52+12+14)× 1 1
Jumlah= =3
286
Faktor Koreksi =(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 25%
(11+3) x 25%= 3,5
Dibulatkan menjadi 3 orang
Total tenaga = Jumlah tenaga perawat+Loss day+Faktor Koreksi
= 11+3+3
= 17 orang
16

2. Total beban kerja


Tabel 2.13 PelaksanaanTime Motion Study di IRNA lantai 4 RSUA
Surabaya pada tanggal 04-06Agustus 2015

6 Agustus 2015
No Kegiatan
Pagi Sore Malam
Tindakan Produktif
DIRECT
1. Memberikan obat pada pasien 30 menit 20 menit 20 menit
2. Mengganti cairan/infus 15 menit 5 menit 25 menit
3. Pendampingan saat visite dokter 23 menit - -
4. Cek GDA 13 menit - -
5. Pengambilan darah 20 menit - -
6. Observasi pasien 20 menit 35 menit 55 menit
7. Mengantar pasien 10 menit - -
8. Menjemput pasien 20 menit 25 menit -
9. Mengukur tanda-tanda vital 30 menit 25 menit 20 menit

Total 181 menit 110 menit 120 menit

Tindakan produktif tidak langsung


INDIRECT
1. Timbang terima 55 menit 38 menit 30 menit
2. Menulis dokumentasi 90 menit 100 menit 90 menit
3. Persiapan injeksi 10 menit 15 menit 10 menit
4. Persiapan ambil darah 2 menit - -
5. Terima telepon 10 menit 5 menit 15 menit
Total 167 menit 158 menit 145 menit

Waktu non produktif


1. Duduk di nurse station 35 menit 35 menit 75 menit
2. Sholat 15 menit 25 menit 35 menit
3. Makan dan minum 20 menit 30 menit 35 menit
4. Toilet 2 menit 5 menit 10 menit
Total 72 menit 95 menit 155 menit
17

Tabel 2.22 Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Tanggal 04-06 Agustus


2015
Shift
Jenis kegiatan Pagi Sore Malam
Produktif (Jam) (Jam) (Jam)
a. Langsung 3,01 1,83 2
b. Tidak Langsung 2,78 2,63 2,42
Non-Produktif 1,2 1,58 2,58
Total 6,99 6,04 7

Tabel 2.23 Beban Kerja Objektif Tanggal 04-06agustus 2015


Shift Beban kerja objektif Kriteria beban kerja
Pagi 93,33 Tinggi
Siang 80,6 Tinggi
Malam 63,5 Sedang
Keterangan :
Tinggi = > 80%
Sedang = 60-80%
Rendah = < 60%
Berdasarkan penghitungan beban kerja dengan menggunakan Time
And Motion Study didapatkan kesimpulan bahwa beban kerja perawat di
IRNA Lantai 4 RSUA pada tanggal 06 Agustus 2015pada shift pagi
“tinggi” (93,33%), pada tanggal 06 Agustus 2015shift sore”tinggi”
(80,6%), dan pada tanggal 06 Agustus 2015 shift malam“sedang” (63,5%).
18

3. Alur Pasien Masuk dan Keluar

Datang Rujukan RS Referensi atau Datang Rujukan RS


sendiri rujukan dokter sendiri

IGD OK ICU IRJA

IRNA

KRS Rujuk Meninggal Pulang atas


permintaan
sendiri
Gambar 2.5 Alur Pasien Masuk Dan Keluar Di IRNA Lantai 4
Rumah Sakit Universitas Airkangga Surabaya.

Bed Octcupacy Rate (BOR) Instalasi Rawat Inap di Lantai 4 Rumah Sakit
Universitas Airlangga
Tabel 2. Bed Octcupacy Rate(BOR) Instalasi Rawat Inap di Lantai 4 RSUA
Surabaya Mei-Juli 2015

Bulan Agustus 2015


Daya Kapasitas 25 Bed
Tanggal Bed Octcupacy Rate (BOR)
Pagi Sore Malam
10 40 68 60
11 60 72 76
12 76 60 64
13 64 60 64
14 64 52 56
15 56 56 56
16 48 40 44
17 48 48 52
18 64 56 52
19 52 64 64
20 52 80 80
21 72 64 72
22 60 52 56
23 48 36 44
24 76 68 68
19

25 25 68 68
26 68 64 64
27 64 68 68
28 68 80 80
29 80 68 68
30 72 68 68

Bulan Agustus 2015


Daya Kapasitas 25 Bed
Pasien kelolaan
Tanggal Bed Octcupacy Rate (BOR)
Pagi Sore Malam
10 60 56 56
11 56 52 52
12 44 40 40
13 40 40 40
14 36 36 32
15 32 36 36
16 36 36 32
17 32 32 32
18 28 32 32
19 36 44 36
20 36 44 36
21 36 48 44
22 36 40 40
23 36 28 40
24 40 44 44
25 36 36 36
26 36 36 52
27 44 48 44
28 44 44 52
29 52 52 52
30 48 48 44

Bulan Agustus 2015


20

Daya Kapasitas 25 Bed


Tanggal Bed Octcupacy Rate (BOR)
Pagi Sore Malam
04 76 72 72
05 88 68 68
06 67 67 67

Anda mungkin juga menyukai