Kelas : 4 AF
NIM : 061830500955
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Latihan Soal Bab 7
2. Manakah yang lebih beresiko bagi seorang investor, jika hal lainnya tetap sama- obligasi
callable atau obligasi putable?
Jawab:
Obligasi callable lebih berisiko bagi seorang investor karena obligasi lebih mungkin dipanggil
ketika nilai meningkat. Ingat, ketika suku bunga turun, harga obligasi naik. Oleh karena itu,
obligasi yang dapat dipanggil tidak sama berharganya dengan obligasi yang tidak dapat
dipanggil dengan jatuh tempo, peringkat kredit, dan tingkat bill yang sama.
4. Mengapa harga obligasi dengan tingkat bunga tetap akan turun jika diperkirakan inflasi
mengalami kenaikan?
Jawab:
Hubungan Inflasi dan tingkat bunga SBI (1 bulan) adalah positif hal ini dapat diketahui selama
kurun Januari 2000 sampai Juni 2001, dimana tingkat bunga SBI mengalami peningkatan secara
bertahap dari 11% menjadi 16% dan angka inflasi selama kurun waktu yang sama menunjukkan
fluktuasi tetapi terlihat adanya peningkatan yang jelas.Dengan meningkatkanya tingkat bunga
maka rata-rata tingkat bunga pinjaman (kredit) 13,4% per tahun sehingga juga mempengaruhi
harga obliglasi. Jadi dapat dikatakan jika tingkat inflasi meningkat maka bunga juga meningkat
dan harga obligasi menurun.
6. Jenis resiko apakah yang lebih sering dihadapi oleh pemegang obligasi jangka panjang oleh
pemegang obligasi jangka pendek ? jelaskan?
Jawab:
Risiko yang sering dihadapi oleh pemegang obligasi jangka panjang adalah risiko harga, karena
nilai portofolio akan turun jika tingkat bunga meningkat.
Sedangkan, Risiko yang sering dihadapi oleh pemegang obligasi jangka pendek adalah risiko
reinvestasi, karena tingkat bunga kupon yang tinggi.
7. Asumsikan anda memiliki horizon investasi yang kurang dari satu tahun, sedangkan anda sedang
mempertimbangkan dua investasi : efek pemerintah satu tahun dan efek pemerintah 20 tahun .
Manakah diantara kedua investasi tersebut yang anda pandang lebih berisiko ? jelaskan ?
Jawab:
Investasi jangka pendek sebenarnya rentan terhadap risiko, utamanya karena tingkat fluktuasinya
yang tinggi, dan investor yang memilih investasi jangka panjang cenderung bertujuan demi
meminimalisir risiko seperti itu.
Meski lama, investasi jangka panjang perlahan mampu meningkatkan nilai uang yang
diinvestasikan secara konsisten.
Meski lebih lambat, stabilnya laju investasi jangka panjang memungkinkan tingkat stabilitas
yang jauh lebih besar dan risiko yang jauh lebih rendah daripada investasi jangka pendek.