Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadia Faradiba

Kelas : 4 AF
NIM : 061830500955
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Latihan Soal Bab 7

1. Mengapa obligasi pemerintah tidak sepenuhnya bebas resiko?


Jawab:
Obligasi pemerintah biasa disebut juga dengan "obligasi bebas risiko" sebab pemerintahan suatu
negara dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasinya
pada saat jatuh tempo.
Sebagai contoh, obligasi pemerintah di Amerika yang disebut "Treasury securities" adalah
dalam denominasi mata uang US dollar dan merupakan investasi dalam US dollar yang bebas
risiko. Dalam hal ini yang dimaksud dengan 'bebas risiko" adalah berarti aman dari risiko kredit.
Namun risiko lainnya masih ada misalnya risiko nilai tukar bagi investor asing di mana nilai US
dollar ini melemah terhadap mata uang negara lain. Juga terhadap risiko inflasi di mana pada
saat jatuh tempo pelunasan obligasi tersebut nilai yang diperoleh investor mengalami pelemahan
daya beli akibat inlasi lebih besar daripada imbal hasil yang diperoleh. Banyak pemerintahan
menerbitkan obligasi indeks inflasi yang melindungi investor terhadap risiko inflasi.
Obligasi pemerintah ini dapat juga mengandung risiko apabila diterbitkan oleh pemerintah suatu
negara yang negaranya memiliki kapabilitas kebijakan finansial yang kurang bagus. Misalkan
saja Bulgaria yang memiliki ketergantungan pada ekonomi dunia dan lembaga ekonomi dunia
melebihi negara lainnya misalnya Amerika.

2. Manakah yang lebih beresiko bagi seorang investor, jika hal lainnya tetap sama- obligasi
callable atau obligasi putable?
Jawab:
Obligasi callable lebih berisiko bagi seorang investor karena obligasi lebih mungkin dipanggil
ketika nilai meningkat. Ingat, ketika suku bunga turun, harga obligasi naik. Oleh karena itu,
obligasi yang dapat dipanggil tidak sama berharganya dengan obligasi yang tidak dapat
dipanggil dengan jatuh tempo, peringkat kredit, dan tingkat bill yang sama.

3. Apakah yang dimaksud emisi baru dan emisi lama?


Jawab:
Emisi baru (new issue) adalah obligasi yang baru diterbit. Obligasi ini dijual pada harga yang
sangat mendekati nilai parinya.
Emisi lama (seasoned issue) adalah obligasi yang telah diterbitkan atau biasa disebut obligasi
beredar. Obligasi ini dijual dengan harga yang sangat bervariasi dibandingkan dengan nilai pari.

4. Mengapa harga obligasi dengan tingkat bunga tetap akan turun jika diperkirakan inflasi
mengalami kenaikan?
Jawab:
Hubungan Inflasi dan tingkat bunga SBI (1 bulan) adalah positif hal ini dapat diketahui selama
kurun Januari 2000 sampai Juni 2001, dimana tingkat bunga SBI mengalami peningkatan secara
bertahap dari 11% menjadi 16% dan angka inflasi selama kurun waktu yang sama menunjukkan
fluktuasi tetapi terlihat adanya peningkatan yang jelas.Dengan meningkatkanya tingkat bunga
maka rata-rata tingkat bunga pinjaman (kredit) 13,4% per tahun sehingga juga mempengaruhi
harga obliglasi. Jadi dapat dikatakan jika tingkat inflasi meningkat maka bunga juga meningkat
dan harga obligasi menurun.

5. Sebutkan perbedaan antara resiko harga dan resiko reinvestasi?


Jawab:
Risiko Harga : Risiko terjadinya penurunan harga obligasi yang diakibatkan oleh kenaikan
tingkat bunga
Sedangkan Risiko Reinvestasi : Risiko bahwa penurunan tingkat bunga akan menyebabkan
terjadinya penurunan pendapatan dari suatu portofolio obligasi.

6. Jenis resiko apakah yang lebih sering dihadapi oleh pemegang obligasi jangka panjang oleh
pemegang obligasi jangka pendek ? jelaskan?
Jawab:
Risiko yang sering dihadapi oleh pemegang obligasi jangka panjang adalah risiko harga, karena
nilai portofolio akan turun jika tingkat bunga meningkat.
Sedangkan, Risiko yang sering dihadapi oleh pemegang obligasi jangka pendek adalah risiko
reinvestasi, karena tingkat bunga kupon yang tinggi.

7. Asumsikan anda memiliki horizon investasi yang kurang dari satu tahun, sedangkan anda sedang
mempertimbangkan dua investasi : efek pemerintah satu tahun dan efek pemerintah 20 tahun .
Manakah diantara kedua investasi tersebut yang anda pandang lebih berisiko ? jelaskan ?
Jawab:
Investasi jangka pendek sebenarnya rentan terhadap risiko, utamanya karena tingkat fluktuasinya
yang tinggi, dan investor yang memilih investasi jangka panjang cenderung bertujuan demi
meminimalisir risiko seperti itu.

Meski lama, investasi jangka panjang perlahan mampu meningkatkan nilai uang yang
diinvestasikan secara konsisten.

Meski lebih lambat, stabilnya laju investasi jangka panjang memungkinkan tingkat stabilitas
yang jauh lebih besar dan risiko yang jauh lebih rendah daripada investasi jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai