Anda di halaman 1dari 4

Penurunan Titik Beku

KIMIA TERAPAN
“PEMBUATAN ES PUTER”

Kelompok 4 | XII MIPA 1


Anggota Kelompok :

1. Halim Achmad Daffa (15)


2. Ivan Ari Setiawan (16)
3. Nabila Ananda Putri (22)
4. Putri Cahyarani (23)
5. Rena Anggita D. (24)
6. Revina Musfiroh (25)

SMA NEGERI 1 TAMAN


TAHUN AJARAN 2019/2020
I. Judul : Penurunan titik beku. Kimia terapan “pembuatan es puter”.

II. Tujuan : Membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku
larutan.

III. Dasar teori :


Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi
antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari
komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat
koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut di dalam larutan.

Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat
koligatif.
Keempatnya yaitu :
 Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni
 Peningkatan titik didih
 Penurunan titik beku
 Gejala tekanan osmotik

Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-
partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-
molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan
molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul
diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik
beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut
penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali
molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan
persamaan :

ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p

ΔTf = Penurunan titik beku


Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
N = Jumlah mol zat pelarut
P = Massa zat pelarut

Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan


Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini yang
dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari
pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih
rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.

Penerapan Penurunan Tititk Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah
diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim
membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es
dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas
dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es
yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang
seragam/homogen.

IV. Alat danBahan :


V. Langkah kerja :
VI. Hasil Pengamatan :

Waktu Pengamatan

15 menit Kaleng mulai dingin

30 menit pinggiran adonan es puter mulai


membeku
45 menit Pinggiran adonan es puter masih
membeku
60 menit Bagian tengah adonan es puter
sedikit menggumpal
75 menit Bagian tengah adonan es puter sedikit
membeku
90 menit Bagian tengah adonan es puter
sedikit membeku
105 menit Bagian tengah adonan es puter
membeku
120 menit Keseluruhan adonan es puter
sudah membeku
NB: Adonan es puter diaduk setiap 30 menit sekali.
VII. Analisis Data :
Pada percobaan pembuatan kali ini didasarkan atas teori sifat koligatif larutan
“larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut bukan dipengaruhi oleh
jenis zat terlarut”. Percobaan pembekuan es krim dengan dengan garam yang dicampur
dengan es batu membuktikan bahwa reaksi yang terjadi antara garam dengan es batu
tersebut menyebabkan penurunan titik beku, es batu yang diberi garam lama kelamaan
akan meleleh, lelehan tersebut akan tercampur dengan partikel garam sehingga
terbentuklah larutan garam. Semakin banyak garam ditambahkan semakin banyak pula
lelehan es batu yang tercampur. Dengan demikian reaksi ini termasuk reaksi eksoterm
yaitu reaksi pelepasan panas atau energi. Hal ini terjadi karena titik beku larutan garam
lebih rendah dari titik beku pelarut murni. Penyebabnya, agar larutan garam membeku
garam melepaskan panas yang akhirnya panas itu diterima oleh es batu dan
menyebabkan sebagian es mencair. Sementara itu, airpun mencoba membuang panas
yang diterimanya. Akhirnya karena garam yang banyak tersebar dalam larutan garam
membuat suhu larutan menjadi lebih rendah daripada suhu es murni.
Hubungan massa garam dengan besarnya penurunan titik beku larutan secara
matematis dapat di jelaskan dengan rumus: /\Tf=kf.m dengan /\Tf merupakan
penurunan titik beku. Kf merupakan tetapan penurunan titik beku molal. Dan m adalah
molalitas larutan. Sementara molalitas=massa zat terlarut/massa relatif zat x 1000/massa
pelarut sehingga besar /\Tf bergantung pada m zat terlarut. Dengan kata lai, adonan es
krim tadi dikelilingi oeh larutan garam yang suhunya lebih rendah daripada pelarut murni
sehingga menyebabkan adonan es krim membeku. Akan tetapi apabila adonan es krim
tadi dibiarkan saja mendingin, maka hasilnya tidak akan enak karena es krim berbentuk
kristal-kristal es yang kasar. Maka dari itu, pengocokan adalah kunci membuat es krim
yang baik. Hali ini berguna untuk menghasilkan tekstur es krim yang lebih lembut karena
pengocokan ini bertujuan mengecilkan kristal es sehingga es krim menjadi lembut.

VIII. Kesimpulan :
Pembuatan es puter merupakan penerapan dari sifat koligatif larutan yang dapat
dilakukan dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga
terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan garam.

Anda mungkin juga menyukai