Anda di halaman 1dari 26

Kasturi kepala-

hitam
Kasturi kepala-hitam

Di Taman Burung Jurong, Singapura

Status konservasi

Risiko Rendah (IUCN 3.1)[1]

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves
Ordo: Psittaciformes
Superfamili: Psittacoidea

Famili: Psittaculidae

Subfamili: Loriinae

Bangsa: Loriini

Genus: Lorius

Spesies: L. lory

Nama binomial

Lorius lory
(Linnaeus, 1758)

Kasturi kepala-hitam (Lorius lory) adalah


burung Indonesia yang tersebar juga di
Guinea Baru. Di Indonesia dan Papua
Nugini sungguhlah populasi burung ini
stabil. Selain itu, spesies ini juga
dilindungi di Indonesia.

Deskripsi

Kepala kasturi kepala-hitam

Kasturi kepala hitam memiliki panjang


tubuh 31 cm (12,1 inci) dan berat 200-
240 g (7-9,1 oz).[2][3] Dikenal dengan
burung yang memiliki banyak warna
pada bulu. Kasturi kepala-hitam dikenal
mempunyai ekor yang lebar. Dada bagian
atas dan kepala berwarna merah. Bagian
mahkota warnanya hitam. Sedangkan,
kepala bagian bawah dan mantel
warnanya ungu tua yang berlanjut
sampai dada dan berbentuk kalung. Paha
dan bagian bawah ekor berwarna biru
turkis. Sayap bagian atas warnanya hijau
dan bawahnya berwarna merah. Sayap
panjangnya 6,4 inci, ekor 4,1 inci, dan
tungkainya (tarsus) 8 inci. Ada ciri
pembeda antara burung dewasa, remaja,
maupun yang masih kecil. Warna biru
pada bulu burung remaja tidak
tersambung ke arah leher. Namun, pada
burung yang masih kecil, tidak ada garis
merah pada tengkuk. Ada kerah biru
pada sekitaran leher, bagian atas dada
berwarna merah, penutup sayap
berwarna agak kuning dengan ujung
hitam. Bagian tengah ekor berwarna
kehijauan. Hanya kasturi kepala-hitam
yang keseluruhan warna bulu ekor adalah
merah.[2][4][5][6] Ciri pembeda spesies ini
dengan kasturi perut-ungu (Lorius
hypoinochrous) adalah cere yang
berwarna putih. Kasturi perut-ungu
memiliki tengkuk yang berwarna merah-
ungu.[7]

Adapun, perbedaan antara jantan


maupun betina tidak terlalu jelas. Pada
kasturi kepala-hitam yang jantan, bulu
dada berwarna biru tua mengilap dengan
perilaku sering mengembangkan sayap
serta menaik-turunkan kepala dan
tubuhnya. Namun, pada burung betina
bulu dadanya berwarna biru tua agak
pucat dan kusam serta berperilaku
kurang gesit.[8] Iris mata berwarna oranye
pada burung jantan, dan kuning/oranye
muda pada burung betina. Kasturi
kepala-hitam sendiri baru dewasa
kelamin pada usia antara 3-3,5 tahun.[8]
Tengkorak juga menjadi pembeda, yakni
tengkorak kasturi jantan lebih lebar
ketimbang betina. Paruh biasanya lebih
lebar, dan semakin besar bila bertambah
usia.[9]

Suara …
Kasturi kepala-hitam memiliki suara
merdu yang bervariasi, ia memiliki suara
pekikan/jeritan yang pendek dan kicauan
yang jelas.[10] Suaranya menyerupai mino
emas daripada suara nuri. Kadang
mengeluarkan rangkaian nada identik
yang monoton menyerupai suara elang
alap.[11]

Taksonomi
Kasturi kepala-hitam terbagi atas 7 anak
jenis, yakni L. l. lory, L. l. erythrothorax, L. l.
somu, L. l. salvadorii, L. l. viridicrissalis, L.
l. jobiensis, dan L. l. cyanauchen.[2][3]
Beberapa subspesies kasturi kepala-
hitam memiliki warna yang agak ungu
pada leher dan perut.[10]

Berikut akan dijelaskan ciri-ciri


subspesies:[3][2][4]

L. l. lory memiliki ciri yang nyata,


dimana warna biru pada daerah
tengkuk melebar ke punggung sampai
ke dada, perut, hingga tungging. Sayap
bagian bawah mulai dari pangkalnya
hingga ujung berwarna merah, kuning,
dan hitam. Tersebar di kepala burung
Papua dan Papua Barat. Pada burung
yang belum dewasa mantel ungu di
tengkuk belum menyatu dengan perut
serta mata dan paruh berwarna coklat.
Selain itu, biru muda menutupi bagian
bawah sayap. Cere (bagian di atas
paruh di sekitar lubang hidung) dan
lingkaran sekitar mata berwarna abu-
abu pucat.[3][2]
L. l. erythrothorax memiliki ciri bahwa
mantel yang berwarna ungu melingkar
tidak penuh pada bagian leher. Warna
biru yang terpisah satu sama lain
terdapat pada punggung, dada, dan
tungging. Sayap bagian bawah mirip
subspesies lory.
L. l. somu memiliki perbedaan berupa
tidak adanya mantel ungu di tengkuk.
Tersebar di Papua bagian selatan ke
arah Papua Nugini.
L l. salvadorii mirip dengan subspesies
erythrothorax, tetapi warna ungu lebih
dominan ketimbang hitam pada
daerah bawah sayap. Terdapat di
Papua Tengah dan selatan Papua
Nugini.
L l. viridicrissalis mirip dengan
subspesies salvadorii namun warna
dada dominan hitam serta meluas
sampai bawah sayap. Terdapat di
Papua utara, dari Aitape, sampai teluk
Astrolabe.
L. l. jobiensis mirip dengan nuri
salvadori tapi merah di dada dan ungu
di bagian mantel lebih pucat. Warna
biru pada tengkuk menyebar pada sisi
leher dengan sayap yang berwarna
biru. Terdapat di Pulau Yapen hingga
teluk Geelvink.
L. l. cyanauchen memiliki ciri warna
biru pada tengkuk menyatu dengan
warna hitam di bagian mahkota.
Terdapat di Pulau Biak, Teluk
Geelvink.[2] Mantel ungu tidak
melingkar penuh, pada bagian
punggung warna biru melebar ke dada
dan tungging. Sayap bagian bawah
berwarna biru, kuning, dan hitam yang
tersusun sampai ke pangkal sayap.

Persebaran & habitat


 

Kasturi kepala-hitam tengah bergantung

Kasturi kepala-hitam tersebar meliputi


dari daerah kepala burung Papua dan
sekitarnya, seperti Pulau Batanta,
Kepulauan Misool, dan Salawati juga
wilayah dataran rendah di sekitarnya.[2]
Kasturi ini juga terdapat di beberapa
pulau di Teluk Cendrawasih: Yapen, Meos
Num, dan Biak. Terdapat pula di Papua
Nugini. Spesies ini ditemukan hingga
ketinggian 1200 mdpl (jarang-jarang bisa
ditemukan hingga 1750 mdpl).[11][7]
Spesies ini menghuni hutan hujan primer,
tepian hutan, wilayah berawa, dan hutan
kering. Sering didapati di tepi pantai.
Spesies ini bisa juga ditemukan pada
ketinggian 1000 mdpl, dan jarang hingga
1650 mdpl.[10]

Kasturi kepala-hitam (Lorius lory) menghadap ke


arah kiri

Di Indonesia, kasturi kepala-hitam ini


berkembang-biak di Irian Jaya, terutama
di Papua Barat, dan pulau-pulau di Teluk
Geelvink. Di luar Indonesia, spesies ini
berbiak di Papua Nugini.[12]
Kebiasaan & perilaku
Kasturi kepala-hitam biasanya
berpasangan atau dalam kelompok kecil,
10 atau lebih. Individu mencari makan di
lapisan tajuk bagian tengah pohon yang
berbunga. Burung yang pendiam dan
tidak mencolok ketika bertengger.
Spesies ini memakan nektar, bunga,
buah, dan serangga.[11] Berbeda dengan
perilaku betet/kakatua, kasturi/nuri
memiliki permukaan lidah seperti sikat
yang digunakan untuk menjilat pakannya.
Oleh sebab itulah, dapat dimaklumi
bahwasanya jenis ini memakan pakan
yang lunak dan berair.[13] Kasturi kepala-
hitam termasuk burung yang
menetap/sedenter dan berpasangan.
Spesies ini terbang di bawah kanopi, ke
dan dari sarangnya.[10]

Jumlah telur kasturi kepala-hitam adalah


2 butir. Telurnya dierami selama 26-27
hari. Masa awal terbang (fledging) kasturi
kepala-hitam adalah 8-9 minggu.[14]
Rentang hidup kasturi kepala-hitam
adalah 20-25 tahun,[15] dan sebuah
referensi menyebut rentang hidupnya
mencapai 30,83 tahun.[16]

Dalam kebudayaan
 

Dua ekor kasturi kepala-hitam sedang hinggap di


cabang ranting pohon

Di Indonesia timur, kasturi kepala-hitam


dijadikan burung peliharaan.[10] Adapun,
salah satu hal yang menjadi daya tarik
bagi kasturi ini adalah kemampuan
berbicaranya yang baik[15] dan berwarna
indah sehingga banyak dicari orang.[2]
Spesies ini diperdagangkan sebagai
hewan peliharaan.[7] Bahkan selama
survei 4 tahun dari 1997-2001 di Medan,
diketahui sebanyak 378 ekor burung
telah terjual di pasar.[17] Setelah diadakan
investigasi tentang burung yang paling
diperdagangkan, jenis burung paruh
bengkok yang paling diperdagangkan di
Jawa adalah kasturi kepala-hitam.[18]

Status
Kasturi kepala-hitam termasuk spesies
dengan jumlah populasi yang stabil.[19]
Populasinya diperkirakan lebih dari
100.000 ekor,[2] dan memilki persebaran
sekitar 20.000 km2; itulah alasan yang
menyebabkan kasturi kepala-hitam
diyakini digolongkan dalam Risiko
Rendah/LC oleh IUCN.[11] Diduga, sebab
lain populasi kasturi kepala-hitam yang
stabil adalah tidak adanya bukti untuk
setiap penurunan atau ancaman
substansial.[19] Di Indonesia, kasturi
kepala-hitam dilindungi sejak tahun 1970
melalui Keputusan Menteri Pertanian
No.421/Kpts/Um/8/1970.[2] Untuk
menegaskan perlindungan spesies ini,
dia dilindungi pula dalam PP No.7/1999.
Namun, dalam Peraturan Pemerintah
No.7 Tahun 1999 ini, kasturi kepala-hitam
sendiri masih dianggap sebagai spesies
yang dilindungi di Indonesia padahal
jenis ini sudah tidak tercantum dalam
daftar spesies yang tidak dilindungi.[20]
Dalam CITES (Conference International
for Endangered Species of Flora and
Fauna [arti:Konvensi Internasional untuk
Perdagangan Satwa dan Tanaman Liar])
yang dikeluarkan IUCN menggolongkan
kasturi kepala-hitam dalam Apendiks
II.[20]

Referensi
1. ^ Butchart, S. & Symes, A. (2013).
"Lorius lory" . IUCN Red List of
Threatened Species. Version 2013.1.
International Union for Conservation
of Nature. Diakses tanggal 7 July
2013.
2. ^ a b c d e f g h i j Prahara (2003)
hal.24 – 26.
3. ^ a b c d "Black-capped Lory" . World
Parrot Trust. Diakses tanggal 5 Juli
2013.
4. ^ a b Salvadori (1891) hal.32 – 37.
5. ^ Mivart (1896) hal.49
. ^ Forshaw (2010) hal.58
7. ^ a b c ASEAN-WEN; TRAFFIC (2012)
hal.43
. ^ a b Prahara (2003) hal.43 – 44.
9. ^ Butler (1907) hal.107
10. ^ a b c d e Strange (2001) hal.142
11. ^ a b c d "Kasturi Kepala-hitam" .
Kutilang Indonesia. 26 September
2011. Diakses tanggal 6 Juli 2013.
12. ^ WCMC (1995) hal.89
13. ^ Prahara (2003) hal.74 – 75
14. ^ Prahara (2003) hal.50 & 66
15. ^ a b "Blue-capped Lories" .
Avianweb. Diakses tanggal 7 Juli
2013.
1 . ^ Young, Anna M.; Hobson, Elizabeth
A.; Lackey, Laurie Bingaman; Wright,
Timothy F. (2012). "Survival on the
ark: life history trends in captive
parrots" . Anim. Conserv. 15 (1): 28–
53. doi:10.1111/j.1469-
1795.2011.00477.x . PMC 3289156  .
 
17. ^ Shepherd, Chris R. (2006). "The bird
trade in Medan, north Sumatra:an
overview" (PDF). Birding Asia. 5: 16–
24.
1 . ^ "Terbang Tanpa Sayap:Investigasi
Mendalam ProFauna Indonesia
tentang Perdagangan Burung Paruh
Bengkok di Indonesia" . ProFauna.
Diakses tanggal 8 July 2013.
19. ^ a b "Black-capped Lory Lorius lory" .
Species factsheet. BirdLife
International. Diakses tanggal 7 Juli
2013.
20. ^ a b Prahara (2003) hal.4, 7, & 95.

Daftar pustaka
ASEAN-WEN; TRAFFIC (2012). Panduan
Identfifikasi Jenis Hidupan Liar
Diperdagangkan di Asia Tenggara (PDF).
Selangor.
Butler, Arthur G. (1907). How to sex cage
birds . London.
Forshaw, Joseph M. (2010). Parrots of the
World . Princeton: Princeton University
Press. ISBN 978-0-691-14285-2.
Mivart, George (1896). A Monograph of the
Lories, or Brush-Tongued Parrots,
Composing the Family Loriidae . London:
R.H. Porter.
Prahara, Widyabrata (2003). Perawatan &
Penangkaran Burung Paruh Bengkok yang
Dilindungi. Jakarta: Penebar Swadaya.
ISBN 979-489-695-0.
Salvadori, T. (1891). Catalogue of the
Psittaci, or Parrots, in the Collection of
British Museum . 20. London: Printed by
Order of the Trustees.
Strange, Morten (2001). A Photographic
Guide to the Birds of Indonesia . Princeton:
Princeton University Press. ISBN 0-691-
11495-1.
WCMC (1995). Checklist of birds listed in
the CITES appendices . JNCC. ISSN 0963-
8091 .

Artikel bertopik burung ini adalah


  sebuah rintisan. Anda dapat membantu
  Wikipedia dengan
mengembangkannya.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Kasturi_kepala-hitam&oldid=16905452"

Terakhir disunting 4 bulan yang lalu oleh Labdajiwa


Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai