Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No.

1 (2016)

PENERAPAN METODE ATM (AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI)


BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA PUISI

Rinrin Herlina1, Prana Dwija Iswara2, Yedi Kurniadi3

1,2,3Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang


Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang
1Email: rinrin.herlina@student.upi.edu
2Email: Iswara@upi.edu
3Email: yedikurniadi@yahoo.com

Abstrak
Berdasarkan data awal yang diperoleh siswa kelas V SDN Tegalkalong III mengalami kesulitan
dalam membaca puisi, karena hanya empat siswa atau 16% yang tuntas dalam aspek kognitif,
sedangkan dalam aspek membaca puisi hanya enam atau 24% yang tuntas.Oleh karena itu,
diterapkanlah metode ATM (amati, tiru, dan modifikasi) berbantuan media audiovisual untuk
meningkatkan nilai proses dan hasil belajar siswa. Metode ATM ini terinspirasi dari metode
Drill dan metode Role Playing. Tujuan diterapkannya metode ATM adalah untuk mengetahui
rencana dan pelaksanaan pembelajaran, peningkatan aktivitas siswa, serta peningkatan hasil
belajar siswa dalam aspek kognitif dan psikomotor. Penerapan metode ATM ini pada siklus III
mampu meningkatkan hasil kinerja guru sehingga dapat mencapai target yaitu 100%.
Kemudian mampu meningkatkan aktivitas siswa hingga melampaui target yaitu 89,7%. Hasil
belajar siswa meningkat melampaui target yaitu 92% baik dari aspek kognitif maupun aspek
unjuk kerja keterampilan membaca puisi.
Kata kunci: metode ATM , media audiovisual, keterampilan membaca puisi.

sejak SD dan memahami maknanya, siswa SD


PENDAHULUAN dapat menggunakannya secara tepat dan
Bahasa adalah sebuah cara berkomunikasi kreatif untuk berbagai macam tujuan. Hal ini
yang digunakan oleh manusia dalam sebagaimana diungkapkan oleh Resmini
menjalani kehidupan sehari-hari. Ada dua (dalam Resmini, Hartati, dan Cahyani, 2009,
cara dalam berbahasa, yaitu bahasa lisan dan hlm. 8) bahwa “tujuan pengajaran bahasa
juga bahasa tulis. Bahasa Indonesia Indonesia di SD secara umum mengacu pada
merupakan bahasa nasional negara kemampuan memahami bahasa Indonesia
Indonesia. Indonesia mempunyai banyak dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta
suku yang menggunakan berbagai macam menggunakannya secara tepat dan kreatif
bahasa. Oleh karena itu, digunakanlah untuk bermacam-macam tujuan...”
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Salah satu keterampilan yang ada dalam
di negara Indonesia ini. Pembelajaran bahasa berbahasa adalah membaca. Pengertian
Indonesia merupakan salah satu mata membaca yang dikemukakan oleh Iswara dan
pelajaran penting yang ada di dalam Harjasujana (1996, hlm. 3) yaitu “...
kurikulum SD dan wajib dipelajari oleh semua membaca itu dipandang sebagai proses yang
siswa. Dengan mempelajari bahasa Indonesia berkaitan dengan bahasa dalam bentuk

881
Rinrin Herlina, Prana Dwija Iswara, Yedi Kurniadi

tertulisnya.” Dengan membaca, seseorang atau belum tuntas. Untuk hasil tes
dapat memperoleh informasi baik itu keterampilan membaca puisi, hanya 6 siswa
informasi yang baru maupun informasi yang atau 24% yang mencapai nilai KKM.
telah lama ada. Tarigan (2008, hlm. 9) Sedangkan 19 siswa atau 76% lainnya belum
mengungkapkan bahwa “tujuan utama dalam mencapai nilai KKM. Kebanyakan siswa malu-
membaca adalah untuk mencari serta malu dalam mengeluarkan ekspresi wajah
memperoleh informasi, mencakup isi, yang sesuai dengan isi puisi. Permasalahan di
memahami makna bacaan.” Pembelajaran atas disebabkan oleh beberapa hal.
keterampilan membaca di SD dibedakan Berdasarkan wawancara yang dilakukan
berdasarkan dengan jenjang kelas dan jenis dengan Bapak Wali Kelas V, yakni Bapak
keterampilan membacanya (membaca Maman Suratman memberikan penjelasan
permulaan dan membaca pemahaman). bahwa penyebab siswa tidak terampil dalam
membaca puisi adalah faktor kurangnya rasa
Membaca di SD terdiri dari beberapa macam, percaya diri siswa dan juga faktor gangguan
di antaranya adalah membaca dangkal dan dari teman-temannya. Lebih rincinya lagi,
membaca intensif. Membaca dangkal atau peneliti melakukan wawancara kepada
superficial reading adalah salah satu kegiatan beberapa siswa yang evaluasi akhir
membaca yang bertujuan untuk memperoleh kognitifnya mencapai KKM, namun
pemahaman yang dangkal atau yang tidak keterampilan membacanya masih kurang
mendalam dari suatu bahan bacaan. dari KKM. Wawancara juga dilakukan kepada
Sedangkan Membaca intensif atau intensive siswa yang nilai evaluasi akhir kognitif dan
reading merupakan suatu kegiatan membaca keterampilan membacanya tidak mencapai
yang mempunyai tujuan agar pembaca nilai KKM.
memahami teks bacaan yang telah
dibacanya. Hal tersebut sesuai dengan Tujuan dilakukannya wawancara ini adalah
pendapat Iswara (2014, hlm. 80) yang untuk mendapatkan data yang valid tentang
mengemukakan bahwa “membaca intensif penyebab terjadinya permasalahan tersebut.
adalah membaca dengan pemahaman Berdasarkan hasil wawancara yang telah
maksimal.” Keterampilan membaca dapat dilakukan, siswa-siswa cenderung malu untuk
dikuasi oleh siswa melalui kegiatan-kegiatan maju membaca puisi. Selain itu, siswa-siswa
yang dapat mendukungnya, seperti kegiatan juga merasa tidak nyaman dengan adanya
membaca puisi, membaca dalam hati, gangguan dari teman-temannya. Penyebab
membaca nyaring, dan lain sebagainya. yang lain adalah karena pembelajaran yang
Beberapa aspek penting yang akan diberikan oleh guru kurang menerap dalam
mempengaruhi ketika membaca terutama diri siswa. Siswa mengetahui apa itu lafal,
membaca puisi adalah, lafal, intonasi, dan intonasi, dan ekspresi, tetapi meraka tidak
ekspresi. mengetahui cara menerapkannya saat
membaca puisi. Sementara itu, untuk siswa
Hasil tes siswa dalam keterampilan membaca yang nilai kognitif dan keterampilan
puisi tidak mencapai tujuan yang diharapkan. membacanya tidak mencapai KKM,
Baik dari tes kognitif maupun tes penyebabnya adalah siswa tidak memahami
keterampilan membaca banyak nilai siswa mengenai penggunaan lafal, intonasi, dan
yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum ekspresi dalam membaca puisi.
(KKM). Terbukti dari jumlah 25 siswa, hanya 4
orang siswa atau 16% yang mencapai nilai Dengan melihat permasalahan di atas, maka
KKM dalam tes kognitif. Sedangkan 21 siswa dirancanglah sebuah perencanaan
atau 84% lainnya tidak memenuhi nilai KKM pembelajaran untuk memperbaiki masalah-

882
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

masalah tersebut, yaitu dengan “Penerapan peningkatan pelaksanaan pembelajaran,


metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan
berbantuan media audiovisual untuk keterampilan membaca dengan menerapkan
meningkatkan keterampilan membaca siswa metode ATM berbantuan media audiovisual
dalam membacakan puisi”. Metode ATM ini dalam membaca puisi di kelas V SDN
dapat memberikan suasana belajar yang Tegalkalong III, Kecamatan Sumedang Utara,
lebih menyenangkan dan tidak membuat Kabupaten Sumedang. Manfaat yang dapat
siswa cepat bosan. Suasana belajar yang diambil dari penelitian ini bagi siswa adalah
seperti itu dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa
menentukan lafal, intonasi, dan ekspresi yang siswa dan meningkatkan keterampilan
tepat untuk sebuah puisi. Dalam metode ini membaca siswa terutama dalam membaca
terdapat teknik latihan dasar dalam puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
membacakan puisi. Sementara itu, media tepat. Kemudian manfaat bagi guru adalah
audiovisual yang berupa video ini dapat menambah wawasan guru mengenai
membantu siswa dalam membacakan puisi penerapan metode ATM berbantuan media
karena melihat langsung contoh membaca video dalam meningkatkan keterampilan
puisi yang benar. Metode ATM dan media membaca siswa, melatih guru dalam
audiovisual ini juga dapat mengembangkan mengenali permasalahan yang ada dalam
kemampuan berimajinasi siswa dalam pembelajaran serta solusi yang dapat
menentukan ekspresi sesuai dengan isi dari mengetasi permasalahan tersebut, serta
puisi yang akan dibacakan. menjadi sumber referensi guru dalam
pengembangan pembelajaran bahasa
Target yang ingin dicapai dalam penelitian Indonesia, khususnya pada keterampilan
mengenai keterampilan membaca puisi membaca. Manfaat penelitian ini bagi penulis
terdiri dari target pada proses dan hasil. sendiri adalah menambah wawasan
Target yang ingin dicapai dalam perencanaan mengenai metode ATM sebagai cara yang
dan pelaksanaan kinerja guru yaitu 100%. tepat digunakan untuk memperbaiki suatu
Sedangkan target yang ingin dicapai untuk permasalahan terutama dalam keterampilan
proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan membaca.
teori belajar tuntas dengan pendekatan
seluruh kelas. Dalam bukunya Suryosubroto Metode ATM dan media video ini saling
(2009, hlm. 103) mengemukakan bahwa “... berkaitan untuk membantu siswa dalam
siswa boleh pindah dari pokok bahasan satu meningkatkan keterampilan membacanya
ke pokok bahasan berikutnya, setelah 85% dan memahami isi pembelajaran. Siswa akan
populasi kelas mencapai taraf penguasaan...” lebih berperan aktif selama pembelajaran
sehingga bisa disimpulkan bahwa, berlangsung, dengan demikian diharapkan
pembelajaran dalam satu pokok bahasan bisa siswa dapat menerima materi pelajaran
dilanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya jika dengan baik. Siswa dapat berlatih
85% jumlah siswa di kelas sudah mencapai menentukan lafal, intonasi, dan ekspresi
ketuntasan. Oleh karena itu, target yang ingin bersama dengan kelompoknya. Hingga
dicapai untuk aktivitas siswa 85%, dan target kemudian siswa dapat tampil di depan kelas
hasil belajar siswa yaitu 85%. Aspek yang membacakan puisi dengan lafal, intonasi dan
dinilai dalam penilaian hasil yaitu lafal, ekspresi yang tepat.
intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Beberapa istilah penting yang ada dalam
Jadi, penelitian ini bertujuan untuk penelitian ini adalah metode ATM, media
mengetahui rencana pembelajaran, audiovisual, keterampilan membaca, dan

883
Rinrin Herlina, Prana Dwija Iswara, Yedi Kurniadi

membaca puisi. Metode ATM merupakan Sumedang adalah kesulitan dalam


sebuah metode yang terdiri dari tiga aspek, keterampilan membaca puisi. Dalam hal ini
yaitu amati, tiru, dan modifikasi. Metode peneliti bergegas untuk memperbaiki
ATM akan membuat siswa lebih mudah pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi
dalam memahami isi pembelajaran. Media membaca puisi. Metode yang digunakan
audiovisual merupakan cara menghasilkan dalam penelitian ini adalah metode
atau menyampaikan materi dengan penelitian tindakan kelas (PTK).
menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan Lokasi Penelitian
audio dan visual (Kustandi dan Sutjipto, 2011, Penelitian ini berlokasi di SDN Tegalkalong III,
hlm. 34). Dalam hal ini, peneliti Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten
menggunakan video sebagai media audio Sumedang. Dalam melakukan penelitian di
visual. Membaca adalah suatu proses yang SD tersebut, peneliti mempunyai beberapa
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca alasan. Alasan pertama peneliti memilih
untuk memperoleh pesan, yang hendak sekolah ini adalah ditemukannya
disampaikan oleh penulis melalui media kata- permasalahan pada kelas V. Selain itu,
kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008, hlm.7). peneliti memilih sekolah ini karena keadaan
Membaca puisi merupakan kegiatan yang sekolah yang cukup strategis dan mudah
mengharuskan siswa untuk mewujudkan dijangkau. Serta alasan lainnya yaitu karena
komunikasi yang termuat dalam satu puisi. keadaan sekolah yang mempunyai potensi
Menurut Ichsan (dalam Abbas, 2006, hlm. untuk berkembang dan berprestasi.
115) “membaca puisi mengandung arti
mengungkapkan suatu ide dengan Subjek Penelitian
perantaraan bunyi bahasa yang indah dan Subjek penelitian di sini adalah siswa-siswi
mengesankan.” kelas V SDN Tegalkalong III yang terdiri dari
25 orang siswa. Masing-masing terdiri dari
Salah satu permasalahan yang ada dalam siswa laki-laki yang berjumalah 17 orang dan
proses pembelajaran adalah pemilihan bahan siswa perempuan berjumlah 8 orang. Alasan
ajar. “Pemilihan bahan ajar dalam pelajaran pengambilan subjek penelitian ini adalah
sastra dapat berupa sejumlah karya sastra banyaknya permasalahan yang terjadi di
untuk diapresiasi. Beberapa karya sastra kelas tersebut. Permasalahan-permasalahan
dapat dipilih dari genre prosa, puisi (sajak) itu adalah kurangnya kemampuan siswa
ataupun drama. Pada genre puisi, pengajar dalam keterampilan membaca puisi, dan juga
dapat memilih karya-karya Mohammad keadaan siswa yang sulit untuk diatur.
Yamin, Ali Hasymi, Anas Maruf, Chairil Anwar,
Taufiq Ismail, dll” (Iswara, 2011, hlm. 2). Teknik Pengumpulan Data
Beberapa puisi karya Chairil Anwar, WS Wawancara adalah salah satu teknik
Rendra, dan para pujangga lainnya yang pengumpul data yang paling mendekati pada
digunakan dalam penelitian ini terdapat objektivitas dan akurasi data yang tepat,
dalam buku “Sejarah Sastra 1” (Iswara, sebab dengan wawancara peneliti akan
2007). langsung berhadapan dengan sumber data.
Observasi adalah salah satu alat pengumpul
METODE PENELITIAN data dengan cara melakukan pengamatan
Metode Penelitian terhadap objek yang akan diteliti
Permasalahan yang dihadapi oleh hampir menggunakan semua panca indera. Menurut
keseluruhan siswa kelas V SDN Tegalkalong Margono (2010, hlm. 170) “tes adalah
III, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten seperangkat rangsangan (stimulus) yang

884
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

diberikan kepada seseorang dengan maksud Pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan


untuk mendapat jawaban yang dapat untuk memperbaiki hasil dan proses belajar
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. siswa dalam membaca puisi dilakukan dalam
Tes ini tentu dilakukan dengan mengacu tiga siklus. Di setiap siklus dilakukan tindakan
kepada indikator dan tujuan yang telah yang bertujuan untuk memperbaiki proses
ditetapkan. Catatan lapangan adalah catatan dan hasil pembelajaran sesuai dengan target
tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, yang sudah ditentukan. Dalam setiap siklus
dialami dan dipikirkan dalam rangka dilakukan penilaian terhadap perencanaan
pengumpulan data dalam penelitian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
kualitatif. yang terdiri dari kinerja guru dan aktivitas
siswa, serta hasil tes kemampuan kognitif
Teknik Pengolahan dan Analisis Data dan tes keterampilan membaca puisi.
Teknik pengolahan data dalam pelaksanaan
tindakan sesuai dengan instrumen yang telah Perencanaan Tindakan
ditetapkan, yaitu wawancara, observasi dan Sebelum melakukan tindakan dalam
tes. Data proses meliputi observasi tentang pembelajaran, di setiap siklus disusun
kinerja guru, aktivitas siswa, dan wawancara. perencanaan pembelajaran. Selain menyusun
Sedangkan data hasilnya berupa penilaian RPP, pada tahap perencanaan juga
kognitif dan unjuk kerja siswa dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
membacakan puisi. Analisis pengolahan data ketika penelitian, seperti instrumen
adalah proses pengelompokkan data agar penelitian, media audiovisual, dan tidak lupa
mudah dibaca. Dalam hal ini, data yang telah melakukan diskusi dengan observer. Rencana
didapatkan dari berbagai sumber seperti pembelajaran yang disusun di setiap
wawancara, observasi, ataupun alat siklusnya mengalami perbaikan sesuai
pengumpul data lainnya harus dianalisis dan dengan temuan yang didapatkan pada siklus
diatur secara sistematis. Hal demikian, dapat sebelumnya. Perbaikan ini dilakukan agar
berguna bagi penentuan langkah selanjutnya proses dan hasil pembelajaran dapat
dalam penelitian. mencapai target yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah diagram peningkatan
HASIL DAN PEMBAHASAN perencanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru.

150

93,3 100
100 80
Skor
36 42 45
50 Persetase

0
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 1. Diagram Peningkatan Penilaian Perencanaan Pembelajaran

Pada siklus I jumlah skor penilaian yang mendapatkan interpretasi baik sekali.
diperoleh yaitu 36 dengan persentase 80%, Sedangkan pada siklus III perolehan nilai
mendapatkan interpretasi baik. Pada siklus II untuk perencanaan pembelajaran sudah
skor penilaian yang didapatkan naik menjadi sesuai target yang ditentukan dengan skor 45
42 dengan persentase 93,3% dan dan persentase 100%, dan mendapatkan

885
Rinrin Herlina, Prana Dwija Iswara, Yedi Kurniadi

interpretasi baik sekali. Berdasarkan diagram pelatihan pernafasan, pelatihan lafal, intonasi
tersebut dapat disimpulkan bahwa dan ekspresi. Latihan-latihan tersebut dapat
perencanaan pembelajaran yang dilakukan membantu siswa dalam menguasai sesuatu
dalam setiap tindakan mengalami hal. Diperkuat oleh Djuanda (2006, hlm. 8)
peningkatan sehingga mampu mencapai yang berpendapat bahwa “...semakin sering
target yang ditentukan. dan lama suatu latihan diberikan akan
semakin tinggi pengalaman dan bentuk
Pelaksanaan Tindakan keterampilan yang diperoleh.”
Kinerja Guru
Setelah rencana pembelajaran disusun, maka Keberhasilan pembelajaran yang mampu
selanjutnya dilakukan pelaksanaan meningkatkan keterampilan membaca puisi
pembelajaran di setiap siklus. Pembelajaran siswa tidak luput dari peran media
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah audiovisual yaitu berupa video contoh
metode ATM berbantuan media audiovisual. membaca puisi. Hal ini dipertegas oleh Dale
Langkah pembelajaran yang dilakukan di (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011, hlm. 24)
setiap siklus sama, namun dengan beberapa menyatakan “bahan-bahan audiovisual dapat
perbaikan dan tambahan yang dilakukan. Hal memberikan banyak manfaat, asalkan guru
ini bertujuan untuk meningkatkan berperan aktif dalam proses pembelajaran.”
pembelajaran sehingga mampu mencapai Melalui media ini siswa dapat belajar dengan
target yang ditentukan. dua media secara bersamaan, yakni media
audio sekaligus media visual.
Tindakan yang dilakukan dalam setiap siklus
yaitu dengan menerapkan metode ATM Setelah berbagai tindakan dilakukan disetiap
berbasis media audiovisual. Kegiatan dalam siklus, didapatkan hasil bahwa proses dan
metode ATM ini terdiri dari tiga tahap utama hasil belajar siswa dapat meningkat. Sehingga
yaitu mengamati, meniru, dan memodifikasi. mampu mencapai target yang sudah
Dalam tiga tahap utama itu terdapat banyak ditentukan. Berikut ini adalah diagram
latihan-latihan dasar yang dilakukan oleh peningkatan penilaian pelaksanaan
siswa, seperti pelatihan konsentrasi, pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

120 100
94,7
100 78,9
80
54 57
60 45 Skor
40
Persentase
20
0
Siklus I Siklus II Siklus
III

Gambar 2 Diagram Peningkatan Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Penilaian yang didapatkan oleh guru pada 78,9%, mendapatkan interpretasi baik. Pada
saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus I siklus II penilaian meningkat menjadi 54
mendapatkan skor 45 dengan persentase dengan persentase 94,7%, mendapatkan
interpretasi baik sekali. Sedangkan pada dengan persentase 100% dan interpretasi
siklus III target pelaksanaan pembelajaran baik sekali. Diagram tersebut menunjukkan
sudah tercapai dengan mendapatkan skor 57 bahwa pelaksanaan pembelajaran yang

886
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

dilakukan oleh guru di setiap siklusnya Siswa semakin bersemangat mengikuti


meningkat sesuai dengan yang diharapkan pembelajaran ketika pada siklus II dan III guru
sehingga mampu memperbaiki proses dan menggunakan alat bantu proyektor untuk
hasil pembelajaran. memaksimalkan media pembelajaran, yaitu
media audiovisual berupa video puisi. Hal ini
Aktivitas Siswa sesuai dengan teori behaviorise Dengan
Kegiatan siswa selama dilakukan tindakan adanya media yang menarik, maka siswa
dalam tiga siklus mengalami peningkatan. akan semakin termotivasi untuk belajar.
Siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran, Kustandi dan Sutjipto (2011, hlm. 9) “media
selain itu siswa mampu menunjukkan kerja pembelajaran adalah alat yang dapat
samanya dalam kegiatan kelompok. Siswa membantu proses belajar mengajar dan
pun terlihat lebih antusias mengikuti berfungsi untuk memperjelas makna pesan
pelajaran. Bagi siswa yang masih malu-malu yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
untuk aktif dalam pembelajaran, pada siklus tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
II mulai diraih keaktifannya oleh guru. Siswa sempurna.”
yang terlihat diam, sengaja ditunjuk dan
dibimbing untuk menjawab pertanyaan dari Berikut ini adalah diagram peningkatan
guru. kegiatan siswa dari hasil observasi aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran.

25 23

20 18 17
15

10 7 8

5 2
0
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 3 Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa

Dalam diagram tersebut terjadi peningkatan Tindakan yang dilakukan selama tiga siklus
aktivitas siswa ke arah yang lebih baik lagi. mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada siklus I aktivitas siswa yang termasuk Siswa mampu menjelaskan pengertian puisi
kategori baik hanya berjumlah tujuh siswa serta pengertian dari aspek-aspek penting
dan yang termasuk kategori cukup berjumlah dalam membaca puisi, dan menentukan jeda
18 siswa. Pada siklus II aktivitas siswa yang dalam sebuah puisi. Video puisi membantu
termasuk kategori baik meningkat menjadi siswa untuk mengamati, meniru dan
17 siswa dan yang termasuk kategori cukup memodifikasi puisi sesuai dengan karakter
berjumlah delapan siswa. Sedangkan pada dan inisiatif masing-masing. Olah pernafasan
siklus III aktivitas siswa yang termasuk membantu siswa dalam berlatih pelafalan.
kategori baik sudah mencapai target yang Olah vokal juga membantu siswa dalam
ditentukan yaitu 23 siswa dan yang termasuk berlatih pelafalan dan intonasi. Latihan
kategori cukup hanya ada dua siswa. konsentrasi dan senam wajah membantu
siswa dalam berlatih ekspresi (penghayatan).
Tes Hasil Belajar Hasil belajar siswa mampu mencapai target
yang ditentukan yaitu 85% dari jumlah siswa

887
Rinrin Herlina, Prana Dwija Iswara, Yedi Kurniadi

memenuhi ketuntasan minimal. Untuk dan berlatih pengucapan vokal secara


mencapai target tersebut memerlukan intensif, sehingga siswa dapat menggunakan
proses yang cukup lama yaitu selama tiga lafal dan intonasi yang benar ketika
siklus. Setelah berbagai tindakan dilakukan membaca puisi.
maka didapatkan hasil yang sesuai dengan Selain itu pada siklus III ditemukan bahwa
harapan. dengan puisi yang menggunakan kata-kata
Keberhasilan dari hasil belajar siswa ini yang mudah dimengerti dan dipahami oleh
menandakan bahwa teori belajar siswa, kegiatan membca puisi tidak
behaviorisme terbukti. Ketika siswa diberikan mengalami gangguan. Siswa mampu
rangsangan dan dilakukan pembiasaan maka membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan
kegiatan belajar akan terjadi. Selama ekspresi yang sesuai dengan isi puisi. Berikut
tindakan yang dilakukan, siswa diberikan ini adalah diagram peningkatan hasil tes
rangsangan berupa video dan teks puisi kognitif siswa terhadap materi pengertian
sebagai bahan untuk membantu berbagai puisi, aspek-aspek penting dalam puisi, dan
pelatihan dalam membaca puisi. Kemudian penentuan jeda dalam puisi.
siswa dibiasakan untuk berlatih pernafasan

100 92
76
80
60
60
Jumlah Siswa
40 Persentase
19 23
20 15

0
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 4 Diagram Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa

Siswa yang mampu memenuhi kriteria dengan persentase 76%. Pada siklus III 23
ketuntasan minimal (KKM) merupakan siswa siswa dari 25 siswa, tuntas dengan
yang dikatakan tuntas dalam suatu persentase 92%. Hal ini berarti bahwa
pembelajaran. Untuk mata pelajaran Bahasa tindakan yang dilakukan sudah melebihi
Indonesia KKM yang ditentukan oleh SDN target yang ditentukan yaitu 85%.
Tegalkalong III yaitu 70. Pada siklus I jumlah
siswa yang tuntas yaitu 15 siswa dengan Sedangkan diagram peningkatan hasil tes
persentase 60%. Pada siklus II jumlah siswa keterampilan membaca puisi adalah sebagai
yang tuntas meningkat menjadi 19 siswa berikut.

888
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)

100 92

80 72

60 48
40 Jumlah Siswa
18 23
20 12 Persentase

0
Siklus I Siklus Siklus
II III

Gambar 5 Diagram Peningkatan Hasil Tes Keterampilan Membaca Siswa

Ketuntasan minimal yang ditentukan untuk kinerja guru mencapai persentase 100%
keterampilan membaca puisi siswa yaitu 70. dengan kriteria sangat baik.
Pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 12 2. Aktivitas siswa selama pembelajaran
siswa dengan persentase 48%. Pada siklus II terekam dalam format observasi aktivitas
jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi siswa dan catatan lapangan. Terdapat
18 siswa dengan persentase 72%. Sedangkan peningkatan jumlah siswa yang dianggap
pada siklus III siswa yang tuntas yaitu 23 berkriteria baik. Pada siklus I terdapat 7
dengan persentase 92%. Hasil yang didapat orang siswa (28%), pada siklus II terdapat 17
dari tes hasil belajar siswa sudah memenuhi orang siswa (68%) sedangkan pada siklus III
target pencapaian yang telah ditentukan mengalami peningkatan kembali hingga 23
yaitu 85%. orang siswa (92%). Dengan demikian, nilai
Berdasarkan hasil paparan data dan aktivitas siswa telah mencapai target yang
pembahasan dari siklus I sampai siklus III, telah ditentukan yakni 85 %.
maka hipotesis penelitian ini terbukti bahwa 3. Pelaksanaan pembelajaran bahasa
penerapan metode ATM berbantuan media Indonesia pada materi membaca puisi. Pada
audiovisual dapat meningkatkan kemampuan siklus I, persentase kinerja guru adalah 78,9%
membaca puisi siswa di kelas V SDN dengan kriteria baik. Pada siklus II terjadi
Tegalkalong III Kecamatan Sumedang Utara peningkatan, persentasenya menjadi 94,7%
Kabupaten Sumedang. dengan kriteria sangat baik dan pada siklus III
kinerja guru mencapai persentase 100%
KESIMPULAN dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan 4. Peningkatan keterampilan membaca
di kelas V SDN Tegalkalong III, Kecamatan siswa dalam membaca puisi. Adapun
Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang pada peningkatan hasil belajar siswa SD Negeri
pembelajaran bahasa Indonesia membaca Tegalkalong III pada aspek kognitif yakni,
puisi dengan metode ATM berbantuan media pada data awal hanya 4 orang siswa (16%)
audiovisual, dapat disimpulkan bahwa: dari 25 orang siswa yang dapat mencapai
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang KKM, sedangkan pada siklus I mengalami
dibuat oleh guru ini dievaluasi dengan peningkatan menjadi 15 orang siswa (60%),
menggunakan format instrumen pada siklus II peningkatan kembali terjadi
perencanaan kinerja guru. Pada siklus I, sehingga jumlah siswa yang mampu
persentase perencanaan kinerja guru adalah mencapai KKM menjadi 19 orang siswa
80% dengan kriteria baik. Pada siklus II terjadi (76%), namun hal tersebut belum mampu
peningkatan, persentasenya menjadi 93,3% mencapai target sehingga diadakan siklus III
dengan kriteria sangat baik dan pada siklus III yang membuat jumlah siswa yang mancapai

889
Rinrin Herlina, Prana Dwija Iswara, Yedi Kurniadi

KKM semakin bertambah yakni menjadi 23 kembali terjadi sehingga jumlah siswa yang
orang siswa (92%). Sedangkan peningkatan mampu mencapai KKM menjadi 18 orang
hasil belajar siswa SD Negeri Tegalkalong III siswa (72%), namun hal tersebut belum
pada aspek keterampilan membaca puisi mampu mencapai target sehingga diadakan
yakni, pada data awal hanya 6 orang siswa siklus III yang membuat jumlah siswa yang
(24%) dari 25 orang siswa yang dapat mancapai KKM semakin bertambah yakni
mencapai KKM, sedangkan pada siklus I menjadi 23 orang siswa (92%).
mengalami peningkatan menjadi 12 orang
siswa (48%), pada siklus II peningkatan
Margono. (2010). Metodologi penelitian
DAFTAR PUSTAKA pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Abbas, S. (2006). Pembelajaran bahasa
indonesia yang efektif di sekolah dasar. Resmini, N., Hartati, T., dan Cahyani, I.
Jakarta: DEPDIKNAS. (2009). Pembinaan dan pengembangan
pembelajaran bahasa dan sastra
Djuanda, D. (2006). Pembelajaran bahasa indonesia. Bandung: UPI PRESS.
indonesia yang komunikatif dan
menyenangkan. Jakarta: Depdiknas. Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar
mengajar di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Hanifah, N. (2014). Memahami penelitian
tindakan kelas : Teori dan Aplikasinya. Tarigan, H.G. (2013). Membaca sebagai
Bandung : UPI PRESS. suatu keterampilan berbahasa. Bandung:
ANGKASA.
Iswara, P.D. dan Harjasujana, A.S. (1996).
Kebahasaan dan membaca dalam bahasa
indonesia. Jakarta: DEPDIKBUD.

Iswara, P.D. (2011). Pengembangan karakter


dengan mengapresiasi sajak mohammad
yamin dalam pembelajaran bahasa
indonesia di upi kampus sumedang.
[Online]. Tersedia di :
https://www.researchgate.net/publication/3
03944684/.

Iswara, P.D. (2007). Sejarah sastra 1.


Bandung: Pusat Studi Literasi.

Iswara, P.D. (2014). Teknik membaca buku


membuka-buka buku. Sumedang: UPI
SUMEDANG PRESS.

Kustandi, C., Sutjipto, B. (2011). Media


pembelajaran manual dan digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.

890

Anda mungkin juga menyukai