Makalah Penjasorkes
Makalah Penjasorkes
“ NARKOBA ”
Oleh :
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………
………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang ............................................................................................................
1.2. Rumusan
masalah ....................................................................................................
1.3.
Tujuan ....................................................................................................................
.......
BAB II MATERI
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya,
sering kali kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak sekolah.
Jika hal tersebut berlanjut bukan tidak mungkin bahwa akan banyak hal
negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya
dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di kota-kota besar di
Indonesia, penyebarannya pada kalangan remaja sudah tidak terkendali lagi.
Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke lingkungan sekolah.
Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan khawatir
atas perkembangan serta pertumbuhan anaknya di luar sana. Mungkin saja di
rumah mereka terlihat biasa-biasa saja atau berkelakuan baik. Namun,
bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya tahu kalau itu
sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa di antara
mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau ikut-
ikutan temannya. Tentu kenyataan tersebut sangat mengkhawatirkan karena
remaja adalah generasi penerus bangsa, bagaimana nasib bangsa di masa
mendatang jika banyak generasi penerusnya terlibat penyalahgunaan
narkoba
►Dampak Fisik:
3. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
4. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
5. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim.
6. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
7. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
8. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
9. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid).
10.Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian.
2.5 Pencegahan
Pasal 88 ayat 2
Keluarga pecandu narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang dengan
sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika tersebut dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah).
Pasal 92
Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menghalang-halangi atau
mempersulit penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan perkara tindak pidana
nakotika di muka sidang pengadilan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah).
Pasal 60 ayat 2
Menyalurkan psikotropika, dipidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Pasal 60 ayat 3
Menerima penyaluran psikotropika, dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan pidana
denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 62
Barang siapa tanpa hak memiliki, menyimpan dan membawa psikotropika,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dengan pidana
denda paling vbnayk Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 63
Melakukan pengangkutan psikotropika tanpa dilengkapi dokumen
pengangkutan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dengan pidana denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 65
Tidak melaporkan penyalahgunaaan dan atau pemilikan psikotropika secara
tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1(satu) tahu dengan
pidana denda paling banyak Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
https://pintubelajarcerdas.blogspot.com/2016/10/kesehatan-materi-penjas-
kelas-10-sma.html
http://humamlawoffice.blogspot.com/2014/05/ancaman-hukuman-bagi-
pecandu-dan.html?m=1
https://bnn.go.id/pencegahan-penyalahgunaan-napza/
https://hellosehat-
com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/parenting/tips-parenting/ciri-
pengguna-narkoba-kapan-harus-waspada/amp/?
amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE
%3D#aoh=15787369369903&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https
%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fparenting%2Ftips-parenting%2Fciri-
pengguna-narkoba-kapan-harus-waspada%2F
https://m.brilio.net/creator/13-penyebab-penyalahgunaan-narkoba-yang-
patut-diwaspadai-fc9c8c.html
https://communication.binus.ac.id/2019/01/22/dampak-penggunaan-
narkoba-bagi-generasi-muda-2/