05bab1 Imania 10060310135 SKR 2014 PDF
05bab1 Imania 10060310135 SKR 2014 PDF
normal (lebih dari tiga kali sehari) dengan konsistensi feses yang menurun (lembek
pencernaan, antara lain bakteri, virus, parasit, dan jamur. Penyebab utama diare
infeksi bisa juga disebabkan karena alergi dan keracunan makanan (Robbins, 2007;
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare
adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap
tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta pertahun.
Di Asia, estimasi kejadian diare mencapai 1,2 milyar kasus dengan rincian 435 juta
kasus di Asia Timur dan Pasifik serta 783 juta kasus di Asia Selatan. Prevalensi klinis
diare di Jawa Barat melewati rata-rata prevalensi di Indonesia yaitu, mencapai angka
10,2%. Pada tahun 2011, berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011,
angka kejadian diare di Provinsi Jawa Barat mencapai 1.777.546 kasus. Hal ini
menunjukkan bahwa Jawa Barat termasuk daerah dengan angka kejadian diare yang
repository.unisba.ac.id
2
efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern, juga dapat digunakan
sebagai senyawa penuntun untuk menemukan obat baru. Daun salam (Syzygium
sebagai pelengkap bumbu dapur juga mempunyai khasiat sebagai obat salah satunya
Selain itu salah satu tanaman yang berkhasiat obat adalah pepaya. Pepaya
(Carica papaya L.) tumbuh hampir diseluruh daerah di Indonesia. Dalam pengobatan
alternatif tanaman pepaya digunakan masyarakat untuk mengobati diare, obat cacing,
penguat lambung, peluruh haid, memicu enzim pencernaan, merangsang ASI dan
menambah nafsu makan (Indran, dkk., 2008:323; dan Imaga, dkk., 2009: 102-106).
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu apakah ekstrak etanol daun
salam, daun pepaya, dan kombinasi keduanya memiliki aktivitas antidiare terhadap
mencit putih jantan galur Swiss Webster yang telah di induksi dengan oleum ricini
dan berapakah dosis dari ekstrak etanol daun salam, daun pepaya, dan kombinasi
keduanya yang paling efektif sebagai antidiare pada mencit putih jantan galur Swiss
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan aktivitas antidiare dan
mengetahui perbandingan aktivitas dari ekstrak etanol daun salam, daun pepaya, dan
kombinasi keduanya sebagai antidiare pada mencit putih jantan galur Swiss Webster.
repository.unisba.ac.id
3
terutama yang berhubungan dengan aspek obat bahan alam serta uji toksisitasnya.
Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah terkait
efek antidiare dan diharapkan masyarakat bisa lebih memanfaatkan tanaman herbal
terutama daun salam, daun pepaya, ataupun kombinasi keduanya sebagai pengobatan
repository.unisba.ac.id
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Diare
Diare adalah pengeluaran feses cair atau seperti bubur berulang kali (lebih
dari tiga kali sehari). Menurut WHO (1999) secara klinis didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya atau lebih dari tiga
kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau
tanpa darah. Kekerapan yang dianggap masih normal adalah sekitar 1 sampai 3
kali dan banyaknya 200 sampai 250 gram perhari mengandung 70% hingga 95%
berlebihan, yang disebabkan oleh iritasi lokal dinding usus oleh infeksi bakteri
atau virus atau stres emosional. Transit cepat isi usus halus tidak memungkinkan
penyerapan cairan secara adekuat. Diare juga dapat terjadi ketika partikel-partikel
osmotis aktif terdapat dalam jumlah berlebihan, sepertii yang terjadi pada
berlebihan oleh mukosa usus halus sehingga terjadi diare hebat. Diare yang terjadi
repository.unisba.ac.id
5
sebagai respons terhadap toksin dari agen infeksi adalah penyebab utama
Diare dapat terjadi akibat abnormalitas primer dari cairan usus dan
prinsip mekanisme terjadinya diare, yaitu sekretorik dan osmotik. Infeksi usus
sering terjadi, dan keduanya dapat terjadi pada satu penderita (Schwartz, 2000) :
usus halus. Hal ini terjadi bila absorpsi natrium oleh vili gagal sedangkan
sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hasil akhir
dari tubuh sebagai tinja cair. Hal ini menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Pada diare infeksi perubahan ini terjadi karena adanya rangsangan pada
mukosa usus oleh toksin bakteri seperti toksin Escherichia coli dan Vibrio
b. Diare osmotik, dimana mukosa usus halus yaitu epitel berpori yang dapat
osmotik antara isi usus dengan cairan ekstraseluler. Dalam keadaan ini
diare terjadi apabila suatu bahan yang secara osmotik aktif dan sulit
diserap. Jika bahan sejenis itu berupa larutan isotonik, air, dan bahan yang
repository.unisba.ac.id
6
Kelompok obat yang digunakan pada diare adalah sebagai berikut (Tjay,
2002) :
untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Candu dan alkaloidnya,
1.1.3. Loperamid
Loperamid adalah opoid yang paling tepat untuk efek lokal pada usus,
karena tidak menembus ke dalam otak. Oleh karena itu, loperamid hanya
(Neal, 2005).
repository.unisba.ac.id
7
dengan opiat petidin dan berkhasiat obstipasi kuat dengan mengurangi peristaltik.
Berbeda dengan petidin, loperamid tidak bekerja terhadap SSP (Sistem Saraf
longitudinal usus. Obat ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek
ini sama efektifnya dengn difenoksilat untuk pengobatan diare kronik (Tjay,
2002).
dan sekitar rumah. Pohon salam dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai
ketinggian 1.400m dpl. Salam ditanam untuk diambil daunnya sebagai pelengkap
bumbu dapur. Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut.
Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang
berlebihan (diare). Selain itu daun salam juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam
repository.unisba.ac.id
8
a. Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
balsamea Ridley
b. Nama daerah
sendiri, daun salam memiliki berbagai sebutan, antara lain salam (Jawa,
c. Morfologi daun
Daun salam merupakan daun tunggal berbentuk lonjong sampai elips atau
bundar telur sungsang, letak berhadapan, panjang tangkai 0,5-1 cm, ujung
meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan
repository.unisba.ac.id
9
menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau, dan permukaan bawah berwarna
d. Kandungan kimia
eugenol, dan fenol. Senyawa lain yang terkandung dalam daun salam antara lain
Daun salam biasanya digunakan sebagai bumbu dapur, perwarna jala atau
dapat digunakan sebagai terapi kesehatan, seperti obat diare, hipertensi, maag,
diabetes melitus, sakit gigi, penurunan kadar kolesterol, dan penurunan kadar
Pepaya dikenal sebagai buah meja yang nikmat dikonsumsi langsung tanpa diolah
terlebih dahulu. Selain nikmat, pepaya juga diketahui memiliki khasiat bagi
menyimpan khasiat. Salah satunya adalah daun pepaya. Manfaat daun pepaya
adalah getah daun muda untuk obat pencahar, daunnya merangsang sekresi
empedu serta sebagai obat sakit perut, demam malaria, dan penyakit cacing serta
repository.unisba.ac.id
10
menunjukkan bahwa papain pada daun pepaya memiliki efek terapi pada
penderita inflamasi atau pembengkakan organ hati, mata, kelamin, dan usus halus.
a. Klasifikasi
314, Cronquist, 1981: 415-418, Kalie, 1996: 10-23, dan Suriana, 2013):
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Vioales
Suku : Caricaceae
b. Nama daerah
disebut kates, embelik, botik, bala, sikailo. Di Kalimantan disebut buah medung,
buah dong. Di Sulawesi disebut Kaliki. Di Jawa disebut kates, gandul. Di Ambon
disebut papae. Pente (Aceh), Pastela (Batak), Embetik (Karo), Tapaya (Ternate),
c. Morfologi daun
lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan
repository.unisba.ac.id
11
berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun, tinggi pohon 2,5-10m, tangkai
Daun Carica papaya L. bulat atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi
berangap, berbagi menjari, ujung runcing, garis tengah daun 25-75 cm, sebelah
atas berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau agak muda daun licin dan suram,
Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi kebanyakan
dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. Bunga
jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, berkelopak sangat
terang, dengan tepi yang bertaju lima, dan tabung yang panjang 1,75-2,5 cm,
langsing, taju berputar dalam kuncup, kepala sari brtangkai pendek, dan duduk
bunga betina kebanyakan berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan hampir lepas,
putih kekuningan, bakal buah beruncing satu, kepala putik lima (Steenis, 1992:
342-345).
Buah buni, bulat telur memanjang berwarna kuning hijau dengan warna
dibungkus oleh selaput yang berisi cairan, dialamnya berduri (Steenis, 1992:342-
345).
d. Kandungan kimia
sianogen, dan papain. Telah dilaporkan bahwa konstituen tersebut pada daun
repository.unisba.ac.id
12
pepaya muda lebih tinggi dibandingkan dengan daun yang sudah matang (
Dua senyawa biologis aktif yang paling utama dari pepaya adalah
chymopapain dan papain yang secara luas dikenal berguna untuk mengatasi
dapat bertahan pada suasana pH asam dan terhadap degradasi pepsin. Namun pada
bentuk asli menjadi tetesan cair yang tidak cukup stabil dan cept terdegradasi oleh
pepsin. Dengan demikian, perlu perlindungan terhadap denaturasi oleh asam dan
menghindari proteolisis agar dapat bekerja efektif dala usus setelah pemberian
berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti demam, dan haid tidak lancar.
Selain itu daun pepaya juga di percaya berkhasiat untuk mengobati cacingan pada
tonik untuk analgesia, jantung dan pengobatan untuk perut (Nakazawa, 1996: 197-
202).
Akar jari pepaya untuk pengobatan karena digigit ular berbisa, anti
repository.unisba.ac.id
13
Biji pepaya untuk pengobatan rambut beruban sebelum waktunya dan obat
cacing gelang, serta pengobatan lain misalnya maag, sariawan, merangsang nafsu
saluran cerna, sehingga mengurangi cairan yang masuk ke dalam lumen saluran
sebagai lansaksia atau disebut sebagai obat pencahar. Minyak jarak diperas dari
biji pohon (Ricinus communis) dan mengandung trigliserida dari asam risinoleaat,
suatu asam lemak tak jenuh. Di dalam usus halus, sebagian zat ini diuraikan oleh
enzim lipase dan menghasilkan asam risinoleat yang memiliki efek stimulasi
mengakibatkan pengeluaran isi usus dengan cepat. Dosis oleum ricini adalah 2
sampai 3 sendok makan (30-45 ml), diberikan sewaktu perut kosong. Efeknya
timbul 2 sapai 8 jam setelah pemberian, berupa defekasi yang cair (Tjay, 2002)
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian
tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Tujuan
ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada
repository.unisba.ac.id
14
bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen
zat ke dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka
dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda. Umumnya zat aktif yang
terkandung dalam tanaman maupun hewan lebih larut dalam pelarut organik
(Heinrich, 2009).
1.5.1. Maserasi
1.5.2. Perkolasi
(perkulator) yang memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai. Bahan
pengekstraksi yang dialirkan secara kontinyu dari atas, akan mengalir turun secara
penyegaran bahan pelarut secara kontinyu, akan terjadi proses maserasi bertahap
repository.unisba.ac.id
15
banyak. Jika pada maserasi sederhana tidak terjadi ekstraksi sempurna dari
simplisia oleh karena akan terjadi keseimbangan kosentrasi antara larutan dalam
sel dengan cairan disekelilingnya, maka pada perkolasi melalui simplisia bahan
ekstraksi total secara teoritis dimungkinkan (praktis jumlah bahan yang dapat
1.5.3. Soxhlet
dalam alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu (perkulator). Wadah gelas
aliran balik dan dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi
bahan pelarut yang menguap dan mencapai kedalam pendingin aliran balik
didalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimalnya, secara otomatis
repository.unisba.ac.id
16
oleum ricini, yang bekerja mengurangi absorpsi cairan dan elektrolit serta
kerjanya obat yang memiliki khasiat antidiare akan mampu mengurngi waktu
terjadinya diare, mengurangi bobot feses diare dan memperbaiki konsistensi feses
pada mencit yang dibuat diare dengan oleum ricini (Midian dkk, 1993).
jarak usus yang ditempuh oleh suatu marker dalam waktu tertentu terhadap
Obat diare akan memperkecil rasio, sedangkan obat laksansia dan obat
antispasmodik akan memperbesar rasio ini dibandingkan rasio pada hewan tanpa
repository.unisba.ac.id