PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat berlangsungnya Perang Dunia I, kondisi stabilitas dalam negeri Rusia sendiri
sedang mengalami gangguan. Karena terjadinya berbagai protes dan penolakan yang
dilakukan oleh sebagian masyarakatnya atas keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I.
Selain itu juga terdapat kekecewaan terhadap berbagai kebijakan dalam negeri Tsar
Nicholas II. Dan juga dalam melakukan pemerintahan sangat dipengaruhi oleh
penasehatnya yang tidak jujur dan menolak untuk diadakan perubahan dalam
pemerintahan yang diajukan oleh rakyatnya. Kemudian puncak dari kekecewaan tersebut
terjadi sebuah penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh golongan intelektual Rusia
terhadap kekuasaan Tsar Nicholas II yang terkenal dengan peristiwa Revolusi Februari
1917.
Revolusi Oktober 1917 atau dikenal juga dengan revolusi Bolshevik, karena
dilakukan oleh golongan Bolshevik yang terdiri dari anggota partai dan pemimpin
Bolshevik. Bolshevik merupakan golongan mayoritas dari Partai Sosial-Demokrat Rusia
yang terpecah yang kemudian memisahkan diri menjadi partai tersendiri. Dalam
pelaksanaannya revolusi Oktober 1917 tersebut menggunakan berbagai cara baik damai
maupun kekerasan. Kemudian berdirilah pemerintahan sosialis di bawah pimpinan
1
Vladimir Lenin dan orang-orang dari Partai Bolshevik. Tidak semua rakyat Rusia
menerima pemerintahan yang dilakukan golongan Bolshevik ini, bahkan penolakan dan
perlawanan terjadi di berbagai daerah.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan revolusi
selalu tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan
kekerasan senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha pemerintah
untuk menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh-
sungguh terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia mengalami kekalahan-kekalahan besar.
Sebab-sebab terjadinya revolusi sebagai berikut.
Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat
jauh perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara
rakyat, terutama petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara. Bangsawan juga memiliki
berbagai macam hak yang tidak dimiliki rakyat, bahkan banyak hak rakyat yang
diabaikan. Sekalipun perbudakan telah dihapuskan, para bangsawan tetap memperlakukan
rakyat biasa seperti budak dalam kehidupan sehari-hari.
4. Persoalan tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya
menghasilkan perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar
mir, masih banyak tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik
3
bangsawan maupun para kulak (petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para
petani kecil (buruh tani). Para buruh tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang
seharusnya menjadi miliknya.
Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran:
Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian
berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi
Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks
dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.
6. Kekalahan perang
Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai
tujuan perang yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-
perjanjiannya dengan negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente.
Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya.
Peperangan yang tidak didukung oleh rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-
kekalahan besar Rusia (pertempuran di Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah
Masuri) semakin mengecewakan hati dan melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar.
Rakyat mulai jemu pada peperangan dan menginginkan kedamaian.
4
Ketika Tsar Nicholas II (1894-1917) memerintah Rusia, ia menjalankan pemerintahan
dengan sangat reaksioner, tetapi dalam bidang ekonomi bersifat progresif. Hal ini
menyebabkan industrialisasinya berkembang pesat. Kemajuan industri menyebabkan
berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia.Akibatnya Tsar Nicholas ii menjadi korban
dari gerakan sosialisme. Pada tahun 1917,Tsar Nicholas II diturunkan dari tahta
kerajaannya & dibuang ke Serbia. Tahun 1918, Tsar Nicholas bersama dengan
keluarganya dibunuh oleh kaum Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik).
c. Perang Rusia-Jepang (1904-1905). Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang
menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di mata rakyat semakin morosot. Baik kaum
Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada pemerintahan Tsar untuk
melaksanakan perubahan-perubahan secara liberal.
d. Minggu berdarah (22 Januari 1905). Pada hari minggu, 22 Januari 1905 kaum buruh
(laki-laki & perempuan) yang dipimpin oleh Gapon (nama lengkapnya Georgy
Apollonovica Gapon seorangpendeta) berbaris meuju istana Tsar untuk menyampaikan
(petisi)tentang pemerintahan liberal & perbaikan nasib kaum buruh.Karena tidak
bersenjata & tidak agresif itu disambut dengan tembakan-tembakan oleh pasukan
pengawal istana.Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu
penyebab Revolusi th. 1905.
5
sehingga dikenal dengan sebutan Oktober Manifesto 1905. Kaum liberal merasa puas
dengan dikeluarkannya UUD. Namun kaum Sosialis & komunis merasa tidak puas &
melanjutkan berbagai pemberontakan. Tetapi pemberontakan ini dapat ditindas dengan
kejam oleh angkatan perang Rusia yang masih setia kepada Tsar. Revolusi Rusia 1905
memunculkan beberapa akibat, contohnya adalah adanya perubahan agraria dari Menteri
Stolypin tahun 1906 serta dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (Duma).
3. Revolusi Rusia(1917)
Revolusi Rusia tahun 1917 ini dapat dibagi dalam 2 fase yaitu Revolusi Februari 1917
& Revolusi Oktober 1917.
Pada bulan April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perjalanannya di Jerman,
Perancis, Inggris, Austria, Swiss. Pada tahun itu pula Leon Trotsky (alias Bronstein) juga
kembali ke Rusia dari Amerika Serikat. Kedua tokoh ini merupakan pemimpin gerakan
komunis di Rusia.
aum pendukung Tsar menyebut dirinya Rusia Putih dan kaum komunis menyebut
dirinya Rusia Merah. Kaum Rusia Putih melakukan perlawanan terhadap pemerintahan
yang dipegang oleh kaum komunis. Perlawanan kaum Rusia Putih dipimpin oleh Jendral
Denikin (nama lengkapnya Anton Ivanovich Denikin) dan Wrangel (nama lengkapnya
Pyotr Nikolayevich Wrangel). Kaum Rusia Putih mendapat bantuan dari sekutu (Negara-
negara Eropa Barat) yang tidak menginginkan berkembangnya komunisme di Rusia.
6
C. Tokoh-Tokoh dalam Revolusi Rusia
2. Sistem pemerintahan Rusia berubah menjadi negara serikat berbentuk republik dengan
nama Union of Soviet Socialist Republic. Pemimpin Rusia yakni Lenin membentuk dewan
rakyat (Soviet) sebagai wadah aspirasi untuk mewakili suara masyarakat dari kelas
bawah. Dewan-dewan rakyat yang dibentuk ini berfungsi untuk memilih perwakilan
menuju ke dewan rakyat yang paling tinggi hingga mencapai dewan rakyat tertinggi.
4. Nasionalisasi dan modernisasi oleh pemerintah Rusia kemudian dilakukan juga pada
berbagai kantor, pabrik dan perindustrian, lembaga bank, dan nasionalisasi jaringan kereta
api.
5. Menyebarnya paham komunis ke seluruh dunia sebagai salah satu paham yang sangat
berpengaruh karena kemenangan kaum boshelvik yang menganut paham komunis.
8
BAB III
KESIMPULAN
Tokoh-tokoh yang berperan dalam Revolusi Rusia yang pertama ialah Tsar Nicholas
II yang merupakan pemimpin Kekaisaran Rusia yang otoriter. Selanjutnya ialah Alexander
Kerensky sebagai perdana menteri dalam Pemerintahan Sementara Russia setelah
Revolusi Februari dan Lenin yaitu tokoh pemimpin kelompok komunis Bolsheviks.
Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah
menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasi-
organisasi yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda,
bahkan di kemudian hari jelasjelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV
yang setelah Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.