Anda di halaman 1dari 4

PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


00 1/1

Ditetapkan,
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur RS. Annisa
Operasional
(dr. Arthur Ferdinand T, MPH, MARS)
. Kejadian luar biasa (KLB) adalah terjadinya peningkatan jumlah
penderita penyakit tertentu atau kematian yang disebabkan oleh
penyakit tertentu di suatu tempat tertentu sebesar dua kali atau
lebih dibandingkan dengan kurun waktu sebelumnya atau
sebelumnya tidak ada kasus-kasus tersebut berhubungan secara
epidemologis.
2. Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu kegiatan pengamatan
Pengertian
yang sistematis, aktif dan terus menerus terhadap kejadian dan
penyebaran penyakit pada suatu populasi serta kejadian/peristiwa
yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit tersebut.
3. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (Tim
PPIRS), terdiri dari anggota multi disiplin di rumah sakit yang
bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit.
1. Mengurangi resiko terjadinya KLB infeksi rumah sakit pada pasien
yang dirawat,
petugas dan pengunjung RS Annisa.
2. Mengidentifikasi secara dini terjadinya KLB infeksi rumah sakit.
Tujuan
3. Tatalaksana apabila terjadi KLB infeksi rumah sakit.
4. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pola kuman yang ada di
RS Annisa
5. Menjamin mutu pelayanan rumah sakit.
1. Setiap petugas harus memakai alat pelindung diri sesuai dengan
kewaspadaan
isolasi.
2. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi dan pasiennya
Kebijakan harus diisolasi.
3. Selama terjadi KLB Petugas Ruangan/Instalasi terkait, Kepala
Ruangan/Tim pelaksana Ruangan tetap berkoordinasi secara
intensif kepada Tim Pencegahan dan Pengendali Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS).
Prosedur A. Tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
1. Menerim
a laporan dari IPCN/Ruangan/bahwa telah terjadi dugaan
KLB di ruangan.
2. Menginv
estigasi lapangan untuk memastikan KLB.
3. Melapork
an kejadian tersebut kepada Ka Tim PPIRS, tembusan
yanmed dan ruangan yang bersangkutan.
4. Mengada
kan rapat khusus untuk mengevaluasi KLB dan berkoordinasi
dengan instalasi / unit / bagian yang terkait.
5. Apabila
diperlukan mengusulkan kepada Ka Tim PPIRS untuk
mengisolasi ruangan atau mengisolasi pasien bersangkutan
yang dianggap tercemar infeksi

PENCEGAHAN ILO (INFEKSI LUKA OPERASI)

No.Dokumen No.Revisi Halaman


00 1/1

Prosedur B. Infection
Prevention Control Nurse (IPCN)
1. Mengidentifikasi secara dini adanya KLB di ruangan
2. Melaporkan ke PPIRS.
3. Berkoordinasi dengan Panitia Infeksi Rumah Sakit dan
Instalasi/ruangan yang bersangkutan dalam hal
tatalaksana KLB.
4. Melakukan pemantauan secara khusus dan berkala agar tidak
terjadi KLB berulang.
C. Infection
Prevention Control Nurse (IPCN)
1. Mengidentifikasi secara dini adanya KLB di ruangan
2. Melaporkan ke PPIRS.
3. Berkoordinasi dengan Panitia Infeksi Rumah Sakit dan
Instalasi/ruangan yang bersangkutan dalam hal tatalaksana
KLB.
4. Melakukan pemantauan secara khusus dan berkala agar tidak
terjadi KLB berulang.
D. Perawat ruangan
Melaksanakan tindakan untuk mencegah infeksi rumah sakit
dengan cara :
1. Melakukan isolasi terhadap pasien.
- bila pasien dirawat bersama penderita lain, maka
dipindahkan ke kamar isolasi.
- bila pasien dalam kamar 2 orang, maka yang sehat
dipindahkan dan kamar tersebut menjadi kamar isolasi.
- bila pasien sendiri, kamar berubah menjadi isolasi.
2. Mengambil bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber
infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram sampai
ditemukan sumber infeksi dan mengirim ke Instalasi
Patologi klinik.
3. Memasang label biru di tempat penampungan bahan
pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular
disertai tulisan : AWAS BAHAN MENULAR.
4. Memisahkan linen yang dipakai pasien dalam kantong plastik
dengan tanda/label tertentu (merah), dan mengirim ke
Laundry Rumah Sakit Annisa dengan menggunakan troly
linen kotor.
5. Mengumpulkan semua kotoran dari pasien, tinja/urine dan
membuang sesuai Prosedur biasa.
6. Memisahkan semua alat bekas pakai yang habis pakai seperti
kassa dll kedalam wadah sampah infeksius yang berlapiskan
kantong kuning dan mengirim ke Medivest
7. Semua alat bekas pakai yang tidak habis pakai dimasukkan ke
dalam kantong terpisah untuk dibawa dengan trolly
tersendiri untuk dicuci, di desinfeksi dan disterilkan di
TSSU (Sterilisasi).
8. Selama pelaksanaan prosedur tetap berprinsip pada kaidah-
kaidah kewaspadaan standar.

PENCEGAHAN ILO (INFEKSI LUKA OPERASI)


No.Dokumen No.Revisi Halaman
00 1/1

E. Infection
Prevention Control Link Nurse (IPCLN) / Tim pelaksana
Ruangan.
1. Mencatat setiap kejadian infeksi nosokomial di ruangan sesuai
prosedur “ Pelaksanaan Surveillans Infeksi nosokomial ”.
2. Mencatat data tambahan yang dibutuhkan untuk investigasi
KLB antara lain :
- Sumber penularan
- Cara penularan
Prosedur - Aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau
memutuskan rantai penularan
3. Melaksanakan ronde bersama IPCN untuk mencari adanya
indikasi sumber infeksi.
4. Berkoordinasi dengan seluruh personil di Unit kerjanya untuk
memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait
dengan KLB pelaksanaan SPO secara benar
5. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, mengadakan upaya
peningkatan pengendalian infeksi nosokomial.
6. Tetap berkoordinasi secara intensif kepada Tim PPIRS

1. Direktur RS Annisa
2. Komite Medik
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Inap
5. InstalasiGawat Darurat
6. Instalasi Kamar Operasi
Unit Terkait
7. Instalasi Farmasi
8. Instalasi Laboratorium
10. Unit Gizi
11. Unit Kesling
12. Unit Jangmed
13. Unit Tehnik
PENCEGAHAN ILO (INFEKSI LUKA OPERASI)

No.Dokumen No.Revisi Halaman


00 1/1

1. Intra operasi
 Petugas yang sakit dilarang masuk kamar bedah
 Petugas tidak memakai kutek,tidak berkuku panjang, tidak
memakai perhiasan di tangan (cincin,gelang,jam tangan)
 Petugas bekerja dengan tehnik aseptik
 Petugas melakukan kebersihan tangan bedah sebelum
menggunakan sarung tangan
 Petugas menggunakan baju dan sandal khusus kamar bedah
 Petugas menggunakan APD sebelum masuk kamar bedah
2. Sterilisasi alat bedah
 Petugas menseterilkan semua alat bedah sesuai pedoman
yang direkomendasikan
Jangan melakukan sterilisasi cepat
3. Post operasi
 Ada 2 macamluka post operasi
Tertutup
o Petugas melakukan rawat luka dengan cara septic dan
aseptik
o Petugas menggunakan APD
o Petugas merawat luka dengan cairan normal salin
Terbuka
o Petugas merawat luka bila kotor atau sesuai indikasi
o Petugas memberikan propilaksis dalam 24 jam setelah
tindakan, khusus jantung dalam 48 jam
o Petugas memastikan temperatur tubuh pasien normal
o Petugas memastikan glukosa darah dalam batas normal
Petugas melakukan kebersihan tangan
4. Standar ruang operasi
Petugas memastikan setting ruang operasi sesuai dengan :
 Mempunyai tekanan positive
 Kelembaban 40 – 60 %
 Suhu 20 – 25 º C
 Pertukaranudara 15 – 30x/jam
 Kolonikuman< 10 CFU/m3
 Personil yang bekerja di kamarbedah minimum dan tamu
hanya maximal 2 orang
Kamaroperasi /lingkungan dibersihkan menggunakan disinfektan
(tidakada fogging atau UV/ultra violet
Unit Terkait Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai