Anda di halaman 1dari 46

RANCANGAN AKTUALISASI

“PENINGKATAN PEMBERIAN INFORMASI KE PASIEN TERKAIT


CARA PENGGUNAAN OBAT DI APOTEK UPTD PUSKESMAS
TANJONGE”

DISUSUN OLEH :

NURUL HERIA,S.Si.,Apt.
199403192019032019

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


ANGKATAN I PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
KERJASAMA
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN
PEMERINTAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

i
2019

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I


KABUPATEN SOPPENG KERJASAMA PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019

NAMA : NURUL HERIA,S.Si.,Apt.


NIP : 19940319 201903 2 019
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS TANJONGE
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
NDH : 006

“PENINGKATAN PEMBERIAN INFORMASI KE PASIEN TERKAIT


CARA PENGGUNAAN OBAT DI APOTEK UPTD PUSKESMAS
TANJONGE”
Disetujui untuk diseminarkan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan I Kabupaten Soppeng kerjasama Pusat
Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga
Administrasi Negara Tahun 2019

Soppeng, 12 Oktober 2019

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si Hj. Karmila Hippe,S.Kep


NIP. 19780721 200804 1 001 NIP.19691231 199001 2004

iii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
KABUPATEN SOPPENG KERJASAMA PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019

NAMA : NURUL HERIA,S.Si.,Apt.


NIP : 19940319 201903 2 019
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS TANJONGE
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
NDH : 006

“PENINGKATAN PEMBERIAN INFORMASI KE PASIEN TERKAIT


CARA PENGGUNAAN OBAT DI APOTEK UPTD PUSKESMAS
TANJONGE”
Disetujui Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan
masukan dari Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal 12 Oktober 2019

Soppeng, 12 Oktober 2019

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si Hj. Karmila Hippe,S.Kep


NIP. 19780721 200804 1 001 NIP.19691231 199001 2 004

Penguji

H. Ahmad Masykur, S.Ag.MH


NIP. 19730617 200901 1 008

iv
v
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I


KABUPATEN SOPPENG KERJASAMA PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019

NAMA : NURUL HERIA,S.Si.,Apt.


NIP : 19940319 201903 2 019
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS TANJONGE
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
NDH : 006

“PENINGKATAN PEMBERIAN INFORMASI KE PASIEN TERKAIT


CARA PENGGUNAAN OBAT DI APOTEK UPTD PUSKESMAS
TANJONGE”
Disetujui untuk diseminarkan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan I Kabupaten Soppeng kerjasama Pusat
Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga
Administrasi Negara Tahun 2019

Soppeng, 20 November 2019

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si Hj. Karmila Hippe,S.Kep


NIP. 19780721 200804 1 001 NIP.19691231 199001 2004

vi
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
KABUPATEN SOPPENG KERJASAMA PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019

NAMA : NURUL HERIA,S.Si.,Apt.


NIP : 19940319 201903 2 019
INSTANSI : UPTD PUSKESMAS TANJONGE
JABATAN : APOTEKER AHLI PERTAMA
NDH : 006

“PENINGKATAN PEMBERIAN INFORMASI KE PASIEN TERKAIT


CARA PENGGUNAAN OBAT DI APOTEK UPTD PUSKESMAS
TANJONGE” berdasarkan masukan dari
Telah diseminarkan dan disempurnakan
Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal 21 November 2019

Soppeng, 21 November 2019

Coach Penguji

Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si H. Ahmad Masykur, S.Ag.MH


NIP. 19780721 200804 1 001 NIP. 19730617 200901 1 008

Mengetahui,
Kepala Puslatbang KMP LAN

Dr. Andi Taufik, M.Si.


NIP. 19680705 199402 1 003

DAFTAR ISI

vii
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................v

BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi......................................................................2
C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI................................................................2
1. Profil Organisasi..........................................................................................2
2. Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi.............................................................3
3. Struktur Organisasi.....................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................5
GAMBARAN UMUM MATA PELATIHAN.................................................................6
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN..........................................................................6
1. Akuntabilitas................................................................................................6
2. Nasionalisme...............................................................................................7
3. Etika Publik..................................................................................................8
4. Komitmen Mutu...........................................................................................9
5. Anti Korupsi...............................................................................................10
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI.....................................................11
1. Whole Of Government..............................................................................11
2. Manajemen ASN.......................................................................................12
3. Pelayanan Publik......................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................15
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI..............................................................15
A. UNIT KERJA.................................................................................................15
B. Analisis Isu....................................................................................................15
C. Tujuan Aktualisasi.........................................................................................16
D. Kegiatan dan Tahap Rancangan Kegiatan Aktualisasi................................17

viii
ix
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis mampu
menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil
Negara di UPTD Puskesmas Tanjonge tepat pada waktunya. Rancangan kegiatan
aktualisasi nilai dasar Aparatur Sipil Negara ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas Aparatur Sipil Negara di UPTD Puskesmas Tanjonge dengan nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam
menjalankan profesinya sebagai pelayan kesehatan.
Berdasarkan fakta yang ada di lokasi unit kerja, penulis merasa perlu adanya
upaya untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara yang dapat
menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai – nilai ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) dalam menjalankan
profesinya sebagai pelayan publik. Penulis berharap tulisan ini dapat dijadikan
sebagai salah satu media pengembangan perbaikan pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Tanjonge.
Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan untuk sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan predikat lulus dalam Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten
Soppeng Golongan III Angkatan 1 tahun 2019. Dalam menyelesaikan penyusunan
laporan ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Pemerintah Kabupaten Soppeng
2. Hj.Karmila S.Kep selaku mentor
3. Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si selaku Coach
4. Terimakasih yang khusus untuk orang tua Penulis
5. Terimakasih yang spesial kepada seluruh teman-teman Latsar CPNS
Kabupaten Soppeng Angkatan 1 atas kekompakan, saling mengerti dan
kebahagiaan selama Pelatihan Dasar ini.

x
Penulis menyadari bahwa penulisan rancangan aktualisasi ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
Penulis harapakan agar kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih
baik lagi. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Soppeng, 10 Oktober 2019


Penulis,

Nurul Heria,S.Si.,Apt.

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara


sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN).

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang Diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan.

Aparatur Sipil Negara (ASN) berada di garda terdepan untuk memberikan


pelayanan publik yang terbaik kepada masyarakat. Sebagai penyelenggara
pemerintahan ASN dituntut untuk mampu menjadi solusi dari permasalahan
masyarakat karena posisi mereka sebagai pelayan masyarakat. Realitanya tidak
semua ASN di Indonesia memiliki kompetensi, pemahaman, dan kemampuan untuk
melakukan apa yang menjadi tugasnya. Hal ini menyebabkan banyak sekali pelayan
publik di Indonesia yang jauh dari kata memuaskan, pelayanan terkesan berbelit-
belit, kualitas pelayanan kurang baik, prosedur tidak jelas dan tak jarang sengaja
dipersulit. Hal itulah yang memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN.
Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya kurang disiplin,

kurang bertanggung jawab, lebih mementingkan kepentingan pribdi


dari pada kepentingan masyarakat.

Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)

1
Prajabatan pola baru ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR)
diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-
nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Dengan demikian peserta diklat
prajabatan dapat menjadi ASN yang profesional dalam menjalankan peran dan
fungsinya.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah agar CPNS peserta
Latsar dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta kedudukan dan
peran ASN dalam NKRI meliputi WOG, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di instansi masing- masing. Dengan
demikian, fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa dapat terwujud dengan baik.
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:

a. ASN/PNS dapat belajar untuk mengembang tanggung jawab penuhnya


sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada
umumnya.

b. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih


profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

C. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Puskesmas Tanjonge
Puskesmas Tanjonge yang berdiri pada Tahun 1985 memiliki Jumlah
penduduk   tercatat  sebanyak  15.568  jiwa dan tersebar di 5 (lima)  Desa
dengan  jumlah  penduduk terbesar yakni 3.987 jiwa  mendiami Desa
marioriaja  dan jumlah penduduk yang terkecil yakni 1. 900 jiwa mendiami
Desa Gattareng Toa ( data Tahun 2015).
Puskesmas Tanjonge berada pada wilayah Kecamatan Marioriwawo
Kabupaten Soppeng dengan batasan Wilayah kerja sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasandenganKecamatanLalabata
2. SebelahTimurberbatasandenganDesaCongko
3. Sebelah Selatan berbatasandenganKabupaten Bone

2
4. Sebelah Barat berbatasandenganKabupatenBaru Dan Bone
 Luas wilayah Puskesmas Tanjonge  yang terletak di daerah berbukit
dan daratan. Daratan luasnya ±  95,33 KM² diatas permukaan laut. Secara
administrasi berada dalam Pemerintahan Kecamatan Marioriwawo yang
terbagi menjadi Lima Desa.

U
KEC.LALABATA

M. RIAJA
K
A
B
., G. TOA WATU TOA W
B GATTARENG I
A WATU L
R .
R P
U .
T
K
L
KAB.BONE

POSKESDES
PUSTU

PUSKESMAS
JL.STAPAK

P.YANDU
JL.RAYA WIL.P.GORIE
Gambar 1.Peta Wilayah Puskesmas Tanjonge

2. Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Tanjonge


a. Visi Organisasi
Visi Puskesmas Tanjonge adalah “ Terwujudnya layanan kesehatan
yang unggul dan inovatif di wilayah Puskesmas Tanjonge menuju
Kabuaten Soppeng lebih baik”
b. Misi Organisasi
Misi Puskesmas Tanjonge yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu , proaktif,
terjangkau dan terintegrasi.
2. Menjadi puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan.
3. Menjadikan puskesmas sebagai pusat penggerak peran serta
masyarakat.

3
4. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
5. Menjaga kualitas lingkungan kerja.
c. Nilai-Nilai Organisasi
U Utama (Utamakan pelayanan di segala bidang untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan)
N Nyaman (Nyaman di dalam dan di luar lingkungan puskesmas).
G Giat (Giat dan konsisten dalam melaksanakan tindakan yang
sesuai dengan standar, prosedur dan harapan masyarakat)
G Gotong-royong (Gotong-royong dalam melaksanakan kegiatan
puskesmas)
U Ulet (Ulet dan santun bagi semua pelanggan dalam
memberikan layanan).
L Loyal (Loyal dan disiplin dalam bekerja).

4
3. Sruktur Organisasi

5
BAB II

GAMBARAN UMUM MATA PELATIHAN

A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai


pelayan publik, maka perlu untuk menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN sejak
masih menjadi CPNS, sehingga nantinya akan terbentuk ASN yang menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar CPNS yang akan diaktualisasikan dalam kegiatan pelatihan dasar ini yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi :

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana


pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
b. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh


individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas

Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak


tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau


perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.

6
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk


mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:

a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan


keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan


kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar
bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling
manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Nilai-nilai Persatuan Indonesia

Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta

7
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Persaatuan dikembangkan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.

d. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari
keputusan musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk
menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh
tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama daripada
kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus
menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
e. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

f. Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan


keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang
luhur dan sikap kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu
kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan
terhadap sesama.
3. Etika pubik

Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Pada prinsipnya ada tiga dimensi etika publik:

1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip
moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
2) Dimensi Modalitas

Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas,


transparansi, dan netralitas.
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik

Integritas publik adalah kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai,

8
standar, aturan moral yang diterima masyarakat.
Nilai-nilai dasar etika publik:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan


Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program


pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis


sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan


berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan
yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara.
Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu
antara lain:
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu

b. Inovatif

9
c. Selalu melakukan perbaikan mutu

d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang

e. Membangun kerjasama kolegial antar pegawaiyang dilandasi


kepercayaan dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan. baik internal
maupun eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan

(zerowastey), sejak memulai setiap


pekerjaan

h. Efektif dan efisien dalam bekerja

5. Anti Korupsi

Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat


disuap,ctidak bermoral,meyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Kesadaran anti korupsi yang telah
mencapai puncak tertinggi akan menyentuh spiritual accountability yang akan
selalu ingat akan perjanjian dengan Tuhannya, dan ingat bahwa anti korupsi
adalah tujuan hidup dan sadar bahwa setiap langkah kehidupan harus
dipertanggungjawabkan. Di Indonesia, terdapat 7 tindak pidana korupsi
menurut UU No. 31/1999 jo. UU 20/2001 yaitu :
a. Kerugian

b. keuangan negara

c. Suap-menyuap

d. Pemerasan

e. Perbuatan curang

f. Penggelapan dalam jabatan

g. Benturan kepentingan dalam pengadaan

h. Gratifikasi

Dalam pemberantasan korupsi perlu didukung tunas integritas yang


berprinsip bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, dan pendekatan

10
yang seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan
rohani serta makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun
untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar tela
mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai
anti korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil.

B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

Pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole
Of Government, Managemen ASN dan Pelayanan Publik.
1. Whole of Government (WOG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal yaitu :
a. Penguatan koordinasi antar lembaga

b. Membentuk lembaga koordinasi khusus

c. Membentuk gugus tugas

d. Koalisi sosial

Di sisi lain, terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam


penerapan WoG di tataran praktek antara lain adalah:
1) Kapasitas SDM dan institusi

2) Nilai dan budaya organisasi

3) Kepemimpinan

Praktek WoG dalam pelayanan publik terdiri dari :

a. Pelayanan yang bersifat administratif

b. Pelayanan jasa

11
c. Pelayanan barang

d. Pelayanan regulatif

Berdasarkan pola pelayanan publik dapat dibedakan menjadi 5 macam


pola pelayanan yaitu:
1. Pola pelayanan teknis fungsional

2. Pola pelayanan satu atap

3. Pola pelayanan satu pintu

4. Pola pelayanan terpusat

5. Pola pelayanan elektronik

2. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan karyawan


ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari prakik korupsi, kolusi dan nepotisme. Karyawan ASN
memiliki fungsi sebagai :
1) Pelaksana kebijakan publik;

2) Pelayan publik; dan

3) Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya karyawan ASN bertugas:


a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kekaryawanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas,

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik


Indonesia
Kewajiban karyawan ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

12
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,


kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan


umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara:
1998). Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif

b. Transparan

c. Responsif

d. Tidak diskriminatif

e. Mudah dan murah

f. Efektif dan efisien

g. Aksesibel

h. Akuntabel, dan

i. Berkeadilan

13
Sedangkan sikap pelayanan dapat digambarkan melalui 7P sebagai
berikut :

a. Passionate (Sangat bergairah = Bersemangat, Antusias)

b. Progressive (Memakai cara yang terbaik = termaju)

c. Proactive (Antisipatif, proaktif dan tidak menunggu)

d. Prompt (Positif = tanpa curiga dan kekhawatiran)

e. Patience (Penuh rasa kesabaran)

f. Proporsional (Tidak mengada-ada)

g. Punctional (Tepat waktu)

14
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja

Fungsional kesehatan kerja ahli pertama pada UPTD Puskesmas


Tanjonge Kabupaten Soppeng
B. Analisis Isu

1. Identifikasi Isu

Melalui masa perkenalan dan orientasi dalam pelaksanaan tugas


pelayanan masyarakat selama kurang lebih 4 bulan di Puskesmas
Tanjonge diperoleh isu berupa “Minimnya Pemberian Informasi ke
Pasien terkait cara penggunaan obat”.
2. Deskripsi Isu

Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab


langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (Menkes RI, 2004). Pelayanan
kefarmasian merupakan proses kolaboratif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan
masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Mutu pelayanan farmasi
adalah pelayanan farmasi yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan dalam menimbulkan kepuasan pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata- rata masyarakat, serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standar pelayanan profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan
kode etik profess. Mutu pelayanan kefarmasian diukur dari dua aspek
yaitu pengelolaan obat dan pelayanan farmasi klinis.
Dari hasil pengamatan selama kurang lebih 4 bulan di Puskesmas
Tanjonge terutama pada bagian pelayanan di apotek masih ada
beberapa masalah ditemukan seperti pemberian informasi obat yang
masih minim informasi yang diberikan dan masih kurangnya pemahaman
pasien tentang penggunaan obat-obat khusus seperti suppositoria, obat
tetes mata dan obat khusus lainnya. Hal tersebut dikarenakan tidak

15
adanya acuan yang dapat dilhat pada saat memberikan informasi obat
kepada pasien.
Dari hasil pengamatan tersebut, diangkatlah isu tentang “ Minimnya
Pemberian Informasi ke Pasien terkait cara penggunaan obat di Apotek
Puskesmas Tanjonge”.
3. Analisis Dampak Core Issue

Core Issue pada aktualisasi ini yaitu di Apotek Puskesmas Tanjonge .


Adapun dampak dari isu minimnya pemberian informasi ke pasien
terkait cara penggunan obat tersebut jika tidak diatasi yaitu:
1. Pasien kurang mendapatkan informasi mengenai obat

2. Dapat terjadi kesalahan dalam memberikan atau menyerahkan


obat kepada pasien
3. Dapat terjadi kesalahan penggunaan obat

4. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu
diatas sekaligus menjadi judul aktualisasi yakni: “Peningkatan
Pemberian Informasi ke pasien Terkait Cara Pengunaan Obat”.
Gagasan pemecahan isu ini akan dilakukan dengan menyediakan alat
atau dokumen yang dapat kinerja petugas dalam melakukan pelayanan
kefarmasian kepada masyarakat.
C. Tujuan Aktualisasi

Tujuan saya mengangkat isu tersebut adalah untuk menciptakan mutu


pelayanan kefarmasian yang optimal di Apotek Puskesmas Tanjonge.
Untuk mengatasi hal tersebut dibutlah kegiatan sebagai berikut;
1. Pembuatan Format Etiket Obat
2. Penyediaan media konseling terkait penggunaan obat-obat khusus
3. Pembuatan Daftar Checklidst Pemberian Informasi Obat
4. Penerapan Pemberian Informasi Obat yang lengkap
5. Pelaksanaan Konseling terhadap pasien tertentu
6. Evaluasi Melalui Survey Kepuasan Pasien

16
D. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Tanjonge


Isu yang diangkat : Minimnya Pemberian Informasi Ke
pasien terkait cara penggunaan obat yang
tepat
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pemberian Informasi ke
Pasien terkait cara penggunaan obat
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatnya pemahaman masyarakat
terkait cara penggunaan obat

Tabel 1. Rancangan Aktualisasi


NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ HASIL KETERAITAN SUBSTANSI MAT
PELATIHAN
KEGIATAN

1 2 3 4 5
1 Pembuatan  Pelayanan Publik
Format etiket
obat
 Manajemen ASN

Rancangan form etiket Akuntabilitas


1. Menyiapkan
Kejelasan
rancangan
format etiket
obat Keputusan dan saran Komitmen Mutu
Efektif dan efisien
2. Melakukan
konsultasi Etika Publik
dengan kepala sopan dan tutur bahasa yang baik
puskesmas
Nasionalisme
musyawarah mufakat

Akuntabilitas, Anti Korupsi


3. Finalisasi Bertanggung Jawab
format etiket Form etiket
obat Komitmen Mutu
Inovasi

Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI :
Pembuatan form Etiket yang dilengkapi dengan informasi yang lengkap bertujuan untuk membe

17
efisien serta mudah dipahami oleh pasien (Pelayanan Publik) dan dengan adanya form etike
lengkap membuat petugas melaksanakan tugasnya lebih profesional (Manajemen ASN).
Deskripsi Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS :
 Menyiapkan rancangan format etiket obat
Dalam membuat format etiket obat terlebih dahulu saya menyiapkan rancangan format etik
kepada kepala puskesmas secara terstruktur agar konsultasi dapat berlangsung efektif dan
format etiket yang dibuat berisi informasi yang jelas tentang cara penggunaan obat yang te
 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Rancangan form etiket yang telah saya siapkan selanjutnya akan saya konsultasikan kepa
saya masuk ke ruangan beliau, Saya akan mengetuk dan mengucapkan salam (Etika Publ
ketika beliau persilahkan (Etika Publik). saya berkonsultasi dengan cara yang sopan dan d
(etika publik). Saya mengutamakan musyawarah mufakat dengan kepala puskesmas un
(Nasionalisme).
 Finalisasi Form Etiket Obat
Setelah form etiket disetujui atasan, Saya Bertanggung jawab (Akuntabilitas) dalam final
sesuai arahan kepala puskesmas (Nasionalisme) yang akan diterapkan dalam pelayana
puskesmas tanjonge. Dalam pelaksanaan tedapat inovasi dimana sebelumnya etiket yang
lengkap (Komitmen mutu).
Deskripsi Terhadap Visi Misi Organisasi :
Dengan membuat etiket yang berisi informasi lengkap, pasien kan lebih mengerti dan jelas tentang
berkaitan dengan visi organisasi yaitu terwujudnya layanan kesehatan yang unggul dan inovatif di
menuju kabupaten soppeng lebih baik. Dan berkaitan dengan misi organisasi yang ke-1 yaitu mem
yang bermutu proaktif, terjangkau dan terintergrasi
Deskripsi terhadap penguatan nilaiorganisasi :
Dengan membuat etiket yang berisi informasi lengkap, akan memudahkan dan meningkatkan pem
penggunan obat, hal ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu Utamakan pelayanan di segala bid
pelayanan kesehatan), Giat dan konsisten dalam melaksanakan tindakan sesuai standar, prosedu

2 Penyiapan  Manajemen ASN


media
Konseling
terkait  Pelayanan Publik
penggunaan
obat-obat
khusus
 WOG

18
1. Mencari data Informasi Desain leaflet  Anti Korupsi
informasi lewat
internet desain - Mandiri
leaflet  Akuntabilitas
Berbagai pilihan leaflet - Tanggung jawab
2. Pengumpulan  Etika Publik
berbagai
macam model- - Cermat
model leaflet
 Komitmen Mutu
- Efektif dan Efisisen
- Mudah
 Akuntabilitas
3. Konsultasi
dengan Kepala - Kejelasan
Keputusan dan saran
Puskesmas
 Etika Publik
- Memelihara dan menjunjun
tinggi standar etika luhur
- Menghargai komunikasi,
konsultasi dan bekerjasam
 Nasionalisme
- Musyawarah mufakat

4. Pencetakan
Leaflet
Leaflet yang akan
digunakan sebagai media  Anti Korupsi
konseling - Tanggung jawab
Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI :
Penyediaan leaflet sebagai media konseling bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
ASN) , efektif dan efisen dan memudahkan pasien memahami cara penggunaan obat-obat khus
mata, tetes telinga dan lain-lain sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan
Publik). Pengadaan Leaflet di apotek puskesmas tanjonge atas dasar koordinasi dan persetuju
tanjonge (Whole Of Government).
Deskripsi Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS :
 Mencari data Informasi data-data contoh leaflet
Dalam penyiapan media konseling, terlebih dahulu saya secara mandiri (Anti Korupsi) me
desain leaflet lewat internet dengan bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab (Ak
 Pengumpulan berbagai macam model-model leaflet
Sebelum konsultasi dengan kepala puskesmas, terlebih dahulu saya mengumpulkan berba
cermat (Etika Publik) agar konsultasi dapat belangsung efektif dan efisien (Komitemen
leaflet saya klasifikasikan berdasarkan jenis obat khusus, agar kepala puskesmas lebih jela
(Komitmen Mutu) dalam memilih model leaflet.
 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Kumpulan model-model leaflet selanjutnya akan saya konsultasikan kepada Kepala Puske

19
ruangan beliau, Saya akan mengetuk dan mengucapkan salam (Etika Publik). Saya akan
persilahkan (Etika Publik). Saya berkonsultasi dengan cara yang sopan dan dengan tutur
publik). Saya mengutamakan musyawarah mufakat dengan kepala puskesmas untuk me
akan digunakan sebagai media konsultasi di apotek puskesmas tanjonge (Nasionalisme).
 Pencetakan Leaflet
Setelah model leaflet disetujui atasan, saya dengan penuh tanggung jawab mencetak dan
untuk digunakan sebagai media konseling (Anti Korupsi).
Deskripsi Terhadap Visi Misi Organisasi :
Dengan membuat daftar chechlist pemberian informasi obat yang berisi informasi lengkap yang ha
mendapatkan penjelasan yang legkap dan jelas,hal ini berkaitan dengan visi organisasi yaitu terwu
unggul dan inovatif di wilayah puskesmas tanjonge menuju kabupaten soppeng lebih baik. Dan be
yang ke-1 yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu proaktif, terjangkau dan terinterg

Deskripsi terhadap penguatan nilaiorganisasi :


Dengan membuat daftar chechlist pemberian informasi obat yang berisi informasi lengkap yang ha
mendapatkan penjelasan yang legkap dan jelas, hal ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu Uta
bidang untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan), Giat dan konsisten dalam melaksanakan
prosedur dan harapan masyarakat)

3 Membuat Daftar  Pelayanan Publik


Checklist
Pemberian  Whole Of Government
Informasi Obat  Anti Korupsi
Rancangan Form checklist - Sederhana
1. Membuat
form  Akuntabilitas
checklist - Kejelasan
Pemberian
Informasi
Obat
Keputusan dan saran  Etika Publik
- Memelihara dan menjunjun
tinggi standar etika luhur
2. Konsultasi
dengan - Menghargai komunikasi,
konsultasi dan bekerjasam
Kepala
Puskesmas  Nasionalisme
- Musyawarah mufakat

Checklist pemberian
Informasi Obat  Akuntabilitas
- Tanggung Jawab

20
3. Mencetak
dan
memperbany
ak Checklist
Pemberian
Informasi
Obat

Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI :
Daftar checklist pemberian informasi obat dibuat agar petugas apotek konsisten dalam pemberian
standar yang ditetapkan yang harus diberikan ketika penyampaian informasi obat, sehingga dalam
lebih efektif dan efisien (Pelayanan Publik). Pengadaan checklist pemberian informasi obat di apo
dasar koordinasi dan persetujuan dengan kepala puskesmas tanjonge (Whole Of Government

Deskripsi Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS :


 Membuat Form Checklist Pemberian Informasi Obat
Dalam membuat Form Checklist Pemberian Informasi Obat, terlebih dahulu dibuat ranc
pemberian informasi obat dengan format yang sederhana (Anti Korupsi) dan jelas (Akun
 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Rancangan form checklist pemberian informasi obat yang telah saya siapkan selanjutnya
Kepala Puskesmas. Sebelum saya masuk ke ruangan beliau, Saya akan mengetuk d
Publik). Saya akan masuk ke dalam ketika beliau persilahkan (Etika Publik). saya berkon
dan dengan tutur bahasa yang baik (etika publik). Saya mengutamakan musya
puskesmas untuk menentukan form checklist pemberian informasi obat (Nasionalisme).
 Mencetak dan memperbanyak Checklist pemberian informasi obat
Setelah form checklist pemberian informasi obat disetujui atasan, saya dengan penuh
memperbanyak form checklist tersebut untuk digunakan ketika pemberian informasi obat (A
Deskripsi Terhadap Visi Misi Organisasi :
Dengan membuat etiket yang berisi informasi lengkap, pasien kan lebih mengerti dan jelas tentang
berkaitan dengan visi organisasi yaitu terwujudnya layanan kesehatan yang unggul dan inovatif di
menuju kabupaten soppeng lebih baik. Dan berkaitan dengan misi organisasi yang ke-1 yaitu mem
yang bermutu proaktif, terjangkau dan terintergrasi
Deskripsi terhadap penguatan nilaiorganisasi :
Dengan membuat etiket yang berisi informasi lengkap, akan memudahkan dan meningkatkan pem
penggunan obat, hal ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu Utamakan pelayanan di segala bid
pelayanan kesehatan), Giat dan konsisten dalam melaksanakan tindakan sesuai standar, prosedu

4 Penerapan  Pelayanan Publik


Pemberian
Informasi Obat  Manajemen ASN
yang Lengkap
Desain form etiket obat
 Komitmen Mutu
1. Menyiapkan - Teliti
Obat dan
 Akuntabilitas

21
Form Etiket - Kejelasan
Obat  Etika Publik
Obat dan etiket - Sopan
- Berutur kata Baik
 Nasionalisme
2. Menyerahka - Persamaan Derajat
n Obat dan  Akuntabilitas
Etiket Obat - Kejelasan
Pengetahuan pasien tentang
- Bertanggung Jawab
informasi obat

3. Memberikan
Penjelasan
terkait isi
etiket Obat.

Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI :
Pemberian informasi obat dilengkapi dengan penjelasan lengkap dan terstruktur disertai den
lengkap didalamnya (Pelayanan Publik). Sehingga mutu pelayanan kefarmasian di Apotek lebih b

Deskripsi Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS :


 Menyiapkan obat dan Form etiket
Setelah menerima resep, dilakukan penyiapan obat dengan teliti (Komitmen mutu) d
menghindari terjadinya kesalahan pengambilan obat. Kemudian, melengkapi form etiket
(Akuntabilitas).
 Menyerahkan Obat dan Etiket Obat
Sebelum menyerahkan obat, terlebih dahulu saya memanggil nama pasien dengan sopa
menyapa dengan tutur kata yang baik (Etika Publik) dan menyerahkan obat tanpa membe
orang tertentu (Nasionalisme).
 Memberikan penjelasan terkait isi etiket obat
Setelah menyerahkan obat ke pasien, saya memberikan informasi yang jelas sesuai de
pemberian obat (Akuntabilitas), saya bertanggung jawab terhadap pelayanan pembe
saya (Akuntabilitas).

Deskripsi Terhadap Visi Misi Organisasi :


Dengan memberikan informasi lengkap, pasien akan lebih mengerti dan jelas tentang penggunaa
visi organisasi yaitu terwujudnya layanan kesehatan yang unggul dan inovatif di wilayah puskesma
soppeng lebih baik. Dan berkaitan dengan misi organisasi yang ke-1 yaitu memberikan pelayanan
proaktif, terjangkau dan terintergrasi

Deskripsi terhadap penguatan nilaiorganisasi :


Dengan memberikan informasi lengkap, akan memudahkan dan meningkatkan pemahaman pasie
ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu Utamakan pelayanan di segala bidang untuk meningkat
kesehatan), Giat dan konsisten dalam melaksanakan tindakan sesuai standar, prosedur dan harap
santun bagi semua pelanggan dalam memberikan pelayanan

22
5 Melaksanakan  Pelayanan Publik
Konseling
terhadap pasien
tertentu 1. Melakukan Keputusan dilakukan  Komitmen mutu
telaah resep konseling - Teliti

2. Menyiapkan Leaflet  Akuntabilitas


alat konseling - Jelas
- Efektif dan efisien

Informasi  Etika Publik


3. Melakukan
Konseling - Sopan
 Komitmen Mutu
- Efektif
- Responsif
- Inovasi
4. Memberikan Form konseling  Komitmen Mutu
hasil konseling
- Efektif
kepada pasien
 Akuntabilitas
- Bertanggung jawab
 Nasionalisme
Mencintai sesama manusia
Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI :
Konseling diberikan untuk penggunaan obat-obat khusus seperti tetes mata, suppositoria
memberikan penjelasan kepada pasien menggunakan media konseling seperti leaflet agar
(Pelayanan Pulik)
Deskripsi Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS :
 Melakukan Telaah Resep
Sebelum melakukan konseling, terlebih dahulu saya melakukan telaah resep dengan teliti
yang diresep perlu dilakukan konseling (Komitmen Mutu)
 Menyiapkan alat konseling
Setelah saya melakukan telaah resep, saya menyiapkan leaflet sesuai dengan obat khusus
saat memberikan konseling lebih jelas (Akuntabilitas) dan pasien mudah mengerti sehing
efektif dan efisien (Komitmen Mutu)
 Melakukan koseling
Setelah alat konseling siap, saya mempersilahkan pasien duduk di tempat konsling yang te
menggunakanbahasa yang pasien mengerti dan tutur kata yang sopan (Etika Publik). Set
konseling dengan menjelaskan secara sederhana dan menggunakan leaflet agar pasien mu
konseling berjalan efektif (Komitmen Mutu). Saya Responsif dalam menangapi pertayaan
pada saat konseling (Komitmen Mutu). Pemberian Leaflet pada saat konseling merupakan

23
belum pernah dilakukan dengan menggunakan leaflet (Komitmen mutu).
 Memberikan hasil konseling kepada pasien
Setelah, memberikan konseling saya mencatat hasil konseling tersebut ke dalam form kons
dan mudah dimengerti (Komitmen Mutu). Kemudian, saya bertanggung jawab (Akunta
pasien form tersebut untuk dibawa pulang agar pasien dapat menjaga kesehatannya selam

Deskripsi Terhadap Visi Misi Organisasi :


Dengan memberikan konseling, pasien akan lebih mengerti dan jelas tentang penggunaan obat-o
dengan visi organisasi yaitu terwujudnya layanan kesehatan yang unggul dan inovatif di wilayah p
kabupaten soppeng lebih baik. Dan berkaitan dengan misi organisasi yang ke-1 yaitu memberikan
bermutu proaktif, terjangkau dan terintergrasi
Deskripsi terhadap penguatan nilaiorganisasi :
Dengan memberikan konseling, akan memudahkan dan meningkatkan pemahaman pasien tentan
hal ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu Utamakan pelayanan di segala bidang untuk mening
kesehatan), Giat dan konsisten dalam melaksanakan tindakan sesuai standar, prosedur dan harap
santun bagi semua pelanggan dalam memberikan pelayanan

6 Evaluasi Pelayanan publik


Whole of Government
Manajemen ASN
Akuntabilitas
1. Membuat - Jelas
format
kuesioner
2. Konsultasi  Etika Publik
dengan Kepala - Memelihara dan menjunjun
Puskesmas tinggi standar etika luhur
- Menghargai komunikasi,
3. Mencetak dan konsultasi dan bekerjasam
memperbanyak  Nasionalisme
kuesioner
- Musyawarah mufakat
 Akuntabilitas
- Tanggung jawab
 Etika Publik
- Sopan santun
 Nasionalisme
- Persamaan derajat
 Akuntabiltas
- Adil

24
 Komitmen mutu
- Inovasi

4. Membagikan
 Akuntabiltas
kuesioner
- Tanggung jawab
5. Melakukan
analisis terkait
data evaluasi  Komitmen Mutu
6. Menyusun - Perbaikan berkelanjutan
laporan
evaluasi  Akuntablilitas
-Tanggung Jawab
Deskripsi Keterkaitan Kegiatan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI :
Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah cara yang digunakan efektif dan efisien, hal ini perlu un
berkelanjutan (Pelayanan Publik) sehingga pelayanan yang diberikan berkualitas (Manajemen A
untuk pasien yang telah dilayani di apotek puskesmas tanjonge atas dasar koordinasi dan pers
tanjonge (Whole Of Government).

Deskripsi Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS :


 Membuat Form Checklist Pemberian Informasi Obat
Dalam format formulir survey kepuasan jelas berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai k
pasien selama berada di apotek puskesmas (Akuntabilitas).
 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Rancangan form survey kepuasan yang telah saya siapkan selanjutnya akan saya
Puskesmas. Sebelum saya masuk ke ruangan beliau, Saya akan mengetuk dan menguca
akan masuk ke dalam ketika beliau persilahkan (Etika Publik). saya berkonsultasi denga
tutur bahasa yang baik (etika publik). Saya mengutamakan musyawarah mufakat d
menentukan form checklist pemberian informasi obat (Nasionalisme).
 Mencetak dan memperbanyak Kuesioner
Setelah form checklist pemberian informasi obat disetujui atasan, saya dengan penuh
memperbanyak form formulir kuesioner tersebut (Akuntabilitas).
 Membagikan Formulir kuesioner
Saya menyapa dengan sopan dan santun (Etika Publik) pada setiap pasien yang datan
(Nasionalisme) dan memberikan kuesioner untuk diisi, saya adil alam membagikan ku
umur (Akuntabilitas). Saya melakukan inovasi untuk menilai kinerja dan pelayanan
kuesioner kepada pasien (Komitmen Mutu).
 Melakukan analisis terkait data evaluasi
Setelah formulir kuesioner terisi dan terkumpul, saya melakukan analisis untuk melihat
pelayanan di apotek. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan perba
mutu)
 Menyusun laporan evaluasi
Setelah dianalis, saya bertanggung jawab untuk membuat laporan evaluasi (akuntabiltas

Deskripsi Terhadap Visi Misi Organisasi :


Dengan memberikan survey kepuasan, pasien akan memberikan kontribusi dan saran dalam perb
apotek,hal ini berkaitan dengan visi organisasi yaitu terwujudnya layanan kesehatan yang unggul d
puskesmas tanjonge menuju kabupaten soppeng lebih baik. Dan berkaitan dengan misi organisas
pelayanan kesehatan yang bermutu proaktif, terjangkau dan terintergrasi dan Misi ke-3 yaitu men

25
pusat penggerak peran serta masyarakat
Deskripsi terhadap penguatan nilaiorganisasi :
Dengan memberikan survey kepuasan, pasien akan memberikan kontribusi dan saran dalam perb
apotek , hal ini berkaitan dengan nilai organisasi yaitu Utamakan pelayanan di segala bidang untu
pelayanan kesehatan), Giat dan konsisten dalam melaksanakan tindakan sesuai standar, prosedu
Ulet dan santun bagi semua pelanggan dalam memberikan pelayanan.

26
BAB IV

KEGIATAN AKTUALISASI

A. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 15 Oktober sampai
dengan November 2019
B. Hasil Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, ada enam kegiatan
yang dilakukan diantaranya:
1. Kegiatan Pertama
a. Nama Kegiatan : Pembuatan format etiket obat
b. Tahapan Kegiatan :
1) Menyiapkan rancangan format etiket obat
Pada tanggal 15 Oktober 2019, saya melakukan pembuatan format
etiket obat yang berisi informasi lengkap bertujuan untuk
memberikan informasi yang efektif dan efisein serta mudah
dipahami oleh pasien dan dengan adanya form etiket yang berisi
informasi yang lengkap membuat petugas apotek melaksanakan
tugasnya lebih profesional
2) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
3) Finalisasi format etiket obat
c.

2.
C.

E. Analisis Isu

1. Identifikasi Isu

Melalui masa perkenalan dan orientasi dalam pelaksanaan tugas


pelayanan masyarakat selama kurang lebih 4 bulan di Puskesmas
Tanjonge diperoleh isu berupa “Minimnya Pemberian Informasi ke

27
Pasien terkait cara penggunaan obat”.
2. Deskripsi Isu

Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab


langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (Menkes RI, 2004). Pelayanan
kefarmasian merupakan proses kolaboratif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan
masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Mutu pelayanan farmasi
adalah pelayanan farmasi yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan dalam menimbulkan kepuasan pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata- rata masyarakat, serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standar pelayanan profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan
kode etik profess. Mutu pelayanan kefarmasian diukur dari dua aspek
yaitu pengelolaan obat dan pelayanan farmasi klinis.
Dari hasil pengamatan selama kurang lebih 4 bulan di Puskesmas
Tanjonge terutama pada bagian pelayanan di apotek masih ada
beberapa masalah ditemukan seperti pemberian informasi obat yang
masih minim informasi yang diberikan dan masih kurangnya pemahaman
pasien tentang penggunaan obat-obat khusus seperti suppositoria, obat
tetes mata dan obat khusus lainnya. Hal tersebut dikarenakan tidak
adanya acuan yang dapat dilhat pada saat memberikan informasi obat
kepada pasien.
Dari hasil pengamatan tersebut, diangkatlah isu tentang “ Minimnya
Pemberian Informasi ke Pasien terkait cara penggunaan obat di Apotek
Puskesmas Tanjonge”.

28
3. Analisis Dampak Core Issue

Core Issue pada aktualisasi ini yaitu di Apotek Puskesmas Tanjonge .


Adapun dampak dari isu minimnya pemberian informasi ke pasien
terkait cara penggunan obat tersebut jika tidak diatasi yaitu:
1. Pasien kurang mendapatkan informasi mengenai obat

2. Dapat terjadi kesalahan dalam memberikan atau menyerahkan


obat kepada pasien
3. Dapat terjadi kesalahan penggunaan obat

4. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu
diatas sekaligus menjadi judul aktualisasi yakni: “Peningkatan
Pemberian Informasi ke pasien Terkait Cara Pengunaan Obat”.
Gagasan pemecahan isu ini akan dilakukan dengan menyediakan alat
atau dokumen yang dapat kinerja petugas dalam melakukan pelayanan
kefarmasian kepada masyarakat.
F. Tujuan Aktualisasi

Tujuan saya mengangkat isu tersebut adalah untuk menciptakan mutu


pelayanan kefarmasian yang optimal di Apotek Puskesmas Tanjonge.
Untuk mengatasi hal tersebut dibutlah kegiatan sebagai berikut;
1. Pembuatan Format Etiket Obat
2. Penyediaan media konseling terkait penggunaan obat-obat khusus
3. Pembuatan Daftar Checklidst Pemberian Informasi Obat
4. Penerapan Pemberian Informasi Obat yang lengkap
5. Pelaksanaan Konseling terhadap pasien tertentu
6. Evaluasi Melalui Survey Kepuasan Pasien

29
30
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai