Anda di halaman 1dari 14

AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

STRATEGI PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF


Studi BAZ Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
Oleh : Aab Abdullah*

Abstrak
Zakat adalah salah satu komponen utama dalam system ekonomi Islam, ia menjadi
mesin penggerak bagi kesimbangan antara si kaya dan si miskin. Posisinya semakin sangat
diperlukan ketika dihadapkan kepada permasalah sosial ekonomi yang tidak berpihak
kepada orang-orang miskin. Sebagai social control zakat menjadikan tidak terjadi perbedaan
yang berlebihan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, ia menjadikan harta itu
tidak hanya berputar pada orantg-orang kaya saja, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-
Hasyr ayat 7. Begitu bermanfaatnya zakat sehingga Khalifah Abu Bakar memerangi orang-
orang yang tidak mau membayar zakat.
Permasalahan zakat yang dihadapi saat ini sangat kompleks, dari mulai masih
adanya sebagian orang yang tidak mau membayar zakat, distribusi zakat yang belum tertata
rapi hingga permasalah fiqh tentang pengembangan dan ijtihad bagi model-model zakat
produktif. Permasalah terakhir inilah yang menjadi pembahasan makalah ini.
Zakat produktif adalah menjadikan uang zakat tidak hanya bersifat konsumtif dalam
arti langsung habis dimakan, akan tetapi harta zakat digunakan untuk modal usaha agar bisa
mengentaskan kemiskinan para mustahik zakat. Dengan modal usaha ini diharapkan
mustahik zakat suatu saat akan menjadi sseorang muzaki.
Strategi pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZ Kota Sukabumi berupa
“pinjaman” modal dan dana bergulir bagi para mustahik zakat yaitu para fakir miskin yang
berada di wilyah Kota Sukabumi. Program ini mendapat respon antusias dari para golongan
lemah di wilayah ini. Dari hasil observasi yang dilakukan diperoleh kseimpulan bahwa
model zakat produktif ini sangat bermanfaat bagi para mustahiq zakat sehingga diharapkan
ke depan bisa terus dikembangkan.

Kata Kunci: Pendayagunaan, Zakat Produktif, BAZ

Pendahuluan mereka. Dari sinilah pola pemberian zakat


Semakin meningkatnya jumlah kepada para mustahiq tidak hanya bersifat
masyarakat miskin di Indonesia ternyata konsumtif saja, namun dapat pula bersifat
membawa berbagai persoalan multi- produktif.
dimensi bagi bangsa ini, untuk mengurangi Sifat distribusi zakat yang bersifat
atau jika bisa meng-hilangkan kemiskinan produktif berarti memberikan zakat kepada
ini diperlukan usaha keras yang harus fakir miskin untuk dijadikan modal usaha
didukung oleh seluruh komponen bangsa. yang dapat menjadi mata pencaharian
Dalam Islam salah satu dari usaha untuk mereka, dengan usaha ini diharapkan
mengurangi serta mengentaskan mereka akan mampu memenuhi kebutuhan
kemiskinan adalah dengan adanya syariat hidup mereka sendiri. Tujuan lebih jauhnya
zakat yang berfungsi sebagai pemerataan adalah menjadikan mustahiq zakat menjadi
kekayaan. Pendistribusian zakat bagi muzzaki zakat.
masyarakat miskin tidak hanya untuk Lalu bagaimana pendayagunaan zakat
menutupi kebutuhan konsumtif saja bagi usaha produktif dalam syari'ah Islam?
melainkan lebih dari itu, esensi dari zakat serta bagaimana aplikasinya dalam
sendiri adalah selain untuk memenuhi masyarakat?, makalah ini mencoba untuk
kebutuhan konsumtifnya juga memenuhi mem-bahasnya secara ilmiah dan rinci.
segala kebutuhan hidupnya termasuk Salah satu ibadah ritual dalam Islam
pendidikan, tempat tinggal dan sandang yang mempunyai dimensi ganda adalah

Strategi Pendayagunaan Zakat... 1


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

zakat, pertama dimensi hubungan antara Dalam rangka mencapai tujuan


hamba dengan Allah Subhanahu Wa ta’ala tersebut maka pendistribusian zakat tidak
(hablu minallah), kedua dimensi hablu cukup dengan memberikan kebutuhan
minannas yaitu hubungan antara manusia konsumsi saja, model distribusi zakat
dengan manusia lainnya. Dimensi terakhir produktif untuk modal usaha akan lebih
inilah yang sangat penting bagi terciptanya bermakna, karena akan menciptakan
masyarakat adil makmur dan sejahtera. sebuah mata pencaharian yang akan meng-
Zakat adalah salah satu dari usaha untuk angkat kondisi ekonomi mereka, sehingga
merealisasikan hal itu, pola pendistribusian diharapkan lambat laun mereka akan dapat
kekayaan dari orang-orang kaya (muzakki) keluar dari jerat kemiskinan, dan lebih dari
kepada orang-orang miskin sebagai itu mereka dapat mengembangkan usaha
mustahiq zakat menjadi satu metode efektif sehingga dapat menjadi seorang muzakki.
bagi pemerataan kekayaan. Mengenai para Tujuan dari penulisan makalah ini
mustahiq zakat disebutkan dalam QS At- adalah untuk memberikan gambar-an yang
Taubah ayat 60 Allah berfirman : jelas berkenaan dengan pendayagunaan
zakat bagi usaha produktif, sehingga
 

   
        
  ! "# dengan makalah ini diharapkan semakin
& '
 ( ) *  +  & ' ,  -. /  $%   jelas bagaimana sandaran hukum dari
masalah ini, begitu juga aplikasinya di
,0    2 1  2   3 /4 5 6' 7 8 3 - 2   7 89 tengah masyarakat.
,0  :; Penulisan makalah ini menggunakan
metode deskriptif analisis di mana data-
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanya- datanya bersumber dari literatur-literatur
lah untuk orang-orang fakir, orang- yang ada relefansinya dengan judul
orang miskin, pengurus-pengurus makalah, baik dalam bentuk kitab-kitab
zakat, para mu'allaf yang dibujuk fiqh klasik, buku-buku para ulama
hatinya, untuk (memerdekakan) kontemporer dan juga hasil dari pencarian
budak, orang-orang yang berhutang, tema terkait di internet, adapun tekhnik
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang digunakan adalah dengan
yang sedang dalam perjalanan, menginventarisir pendapat-pendapat para
sebagai suatu ke-tetapan yang ulama klasik dan cendekiawan
diwajibkan Allah, dan Allah Maha kontemporer, setelah data tersebut
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS terkumpul langkah berikutnya dianalisa
At-Taubah: 60 dan disimpulkan dari berbagai pendapat
yang ada. Penelitian ini juga didukung oleh
Ayat ini menyebutkan bahwa para data-data terkini yang berasal dari
mustahiq zakat adalah fakir, miskin, penelitian lapangan yang telah dilakukan di
‘Amilin, gharimin, ibnu sabil, muallafah Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten
qulubuhum, orang yang berada fi sabilillah Sukabumi.
serta pembebasan para budak ( riqab ).1
Sebagian dari mereka adalah orang-orang A. Pendayagunaan Zakat
yang lemah kondisi ekonominya, karena itu 1. Definisi
di antara tujuan diberikannya zakat adalah Pendayagunaan mempunyai kata
agar mereka dapat memperbaiki kehidupan dasar daya dan guna kemudian diberi
ekonominya menjadi lebih baik. awalan pe dan akhiran an, menurut kamus
besar Bahasa Indonesia bahwa kata daya
* Dosen STAI Syamsul Ulum Sukabumi berarti kemampuan melakukan sesuatu dan
1
Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di, Taisir Karim kata guna yang berarti manfaat sehingga
Ar-Rahman fi Tafsir kalam Al-Manan, Jam'iyyah kata pendayagunaan berarti pengusahaan
Ihya At-Turats Al-Islami, Kuwait, 2003, hal. agar mampu men-datangkan hasil dan
459-460.

2 Strategi Pendayagunaan Zakat...


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

manfaat, bisa pula bermakna peningkatan  


   
        
  ! "#
kegunaan atau memaksimalkan kegunaan.2
Adapun Zakat menurut etimologi 7 89 & '
 ( ) *
 +  & ' ,  -. /  $%  
berasal dari akar kata ‫( زآ – زآء‬zaka – ,0  :; ,0    2 1  2   3 /4 5
 6 ' 7 8 3 - 2 
zakaa) yang berarti tumbuh, berkembang
atau bertambah, kata yang sama yaitu ‫زآ‬ Sesungguhnya zakat-zakat itu,
(zakat) bermakna menyucikan atau hanyalah untuk orang-orang fakir,
membersihkan.3 Menurut Hasbi Ash- orang-orang miskin, pengurus-
Shiddieqy makna zakat menurut bahasa pengurus zakat, para mu'allaf yang
berasal dari kata ‫( م‬nama) yang berarti dibujuk hatinya, untuk (me-
Kesuburan, ‫( ة‬thaharah) berarti merdekakan) budak, orang-orang
kesucian dan ‫(  آ‬barakah) yang berarti yang berhutang, untuk jalan Allah
keberkatan, atau dikatakan  ‫آ و ا‬ dan untuk mereka yang sedang dalam
(tazkiyah dan tathir) mensucikan.4 Dari perjalanan, sebagai suatu ketetapan
pengertian secara bahasa dapat diketahui yang diwajibkan Allah, dan Allah
bahwa zakat secara bahasa bisa bermakna Maha Mengetahui lagi Maha
tumbuh dan berkembang atau bisa Bijaksana. QS At-Taubah: 60
bermakna menyucikan atau membersihkan.
Sementara Didin Hafiduddin berpendapat Ayat berikutnya adalah dalam Surat
bahwa zakat ditinjau dari segi bahasa bisa Ar-Rum ayat 38.
berarti ( ‫ ) اح‬Ash-Shalahu yang berarti
kebersihan.5 @
  > 7 8 3 -
 :     < $ ; =-   > 
?'
Sedangkan menurut terminologi A .B    , C @
 ?  D 2  < E  A 66 3 6 F$G 0 H
(syara’) zakat adalah sebuah aktifitas
(ibadah) mengeluarkan sebagian harta atau Maka berikanlah kepada kerabat
bahan makanan utama sesuai dengan yang terdekat akan haknya, demikian
ketentuan Syariat yang diberikan kepada (pula) kepada fakir miskin dan
orang-orang tertentu, pada waktu tertentu orang-orang yang dalam perjalanan
dengan kadar tertentu.6 Itulah yang lebih baik bagi orang-
orang yang mencari keridhaan Allah,
2. Dasar Hukum dan mereka itulah orang-orang
Di antara dalil yang menjadi dasar beruntung. QS. Ar-Rum: 38
hukum bagi pendistribusian zakat adalah
Firman Allah Subhanahu wata'ala dalam Adapun dalil dari As-Sunnah atau
QS At-Taubah ayat 60 : Hadits adalah sabda Nabi Shalallahu Alaihi
Wassalam dalam sebuah haditsnya :
2 =OP  &8M A$ D :M  2 & I ( K J L8  3 - 3 
Q 6 B     F ' R 3   =# 4>  Q   - ,O9  <  
& ' /4  P
 ,    T   U'    2 A$ #" :< '  R
2
---, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka Jakarta, Edisi III cet. II 2002, hal. 242 ]0  U .",  V  ' XW  U' Y, V MZ D 3 F H %[ ,   .  D
3
A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Pustaka
Progresif, Surabaya, hal. 577. .^ + ( _8  `
  $ Y < 
4
Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, Bulan
Bintang, Jakarta, 1987, hal. 24. Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya
5
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Nabi saw. pernah mengutus Muadz
Modern, Cet. II. Gema Insani Press, Jakarta. hal. ke Yaman , Ibnu Abbas menyebutkan
7 hadits itu, dan dalam hadits itu beliau
6
Anonimus, Pedoman Manajemen Zakat,
bersabda : Sesungguhnya Allah telah
BAZISKAF PT TELKOM Indonesia, 1997, hal.
30. memfardhukan atas mereka sedekah

Strategi Pendayagunaan Zakat... 3


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

(zakat) harta mereka yang di ambil 2. Orang-orang Miskin, mereka adalah


dari orang-orang kaya di antara orang yang mempunyai harta akan
mereka dan dikembalikan kepada tetapi tidak cukup untuk memenuhi
orang-orang fakir di antara mereka. kebutuhan hidupnya.
HR Bukhary dan Muslim, dengan 3. Para pengurus zakat. Yaitu para
lafadz Bukhary.7 ‘amilin yang mengurus pengumpulan,
pendistribusian dan pendayagunaan
2 &I( <-D 3   3- 2  8  3- a9 3 zakat.
A  ,O9  <   2 =OP  2 b .9( A$ D ,M 4. Muallaf (orang yang baru masuk
Islam). Hal ini bertujuan untuk
' D < c  D b .' d c  *ce 3-    &c 6 melunakan hati mereka agar mereka
  Y<- f  ![  D < .L  U' g F H " :b.' Y&LM damai dalam Islam.
5. Untuk memerdekakan budak. Yaitu
7J V9 h j i k lZ m"D bn FC 3 o d E seseorang pada zaman dulu yang ingin
.,0  g ( "@" < 8U[ p' h   YgF _  ' memerdekakan diri mereka sendiri
sebagai budak, atau uang zakat tersebut
Dari Salim bin Abdullah bin 'Umar diguna-kan untuk memerdekakan
dari bapaknya (Umar bin Khatab) budak, hal ini karena Islam menolak
mudah-mudahan Allah meridhoi adanya praktek perbudakan.
mereka, bahwasanya Rasulullah 6. Gharimin (orang-orang yang
pernah memberikan Umar bin berhutang). Mereka adalah orang-
Khatab suatu pemberian, lalu Umar orang yang pailit dikarena-kan
berkata "berikanlah kepada orang perusahaannya bangkrut, tertimpa
yang lebih fakir dari saya”, lalu Nabi musibah yang meng-akibatkan
bersabda "Ambilah dahulu, setelah menumpuknya hutang yang harus
itu milikilah (kembangkanlah) dan dibayarkan.
dan sedekahkan kepada orang lain 7. Ibnu Sabil (Orang yang dalam per-
dan apa yang datang kepadamu dari jalanan), yaitu setiap kaum muslimin
harta semacam ini sedang engkau yang dalam perjalanan dan kehabisan
tidak mem-butukannya dan bukan perbekalan, tentu-nya perjalanan ini
engkau minta, maka ambilah. Dan bukan untuk bermaksiat kepada Allah.
mana-mana yang tidak demikian 8. Fi sabilillah (orang yang berjihad di
maka janganlah engkau turutkan jalan Allah). Pengertian fi sabilillah
nafsumu. HR. Muslim. para ulama berpendapat mereka yang
sedang berjihad di jalan Allah, namun
Ayat dan hadits di atas memberikan tidak menutup kemungkinan bagi
tuntunan kepada kita mengenai cara mereka yang sedang berjuang mencari
mengambil zakat dan pendistribusiannya, ilmu atau sekolah yang mempelajari
yaitu diambil dari golongan orang-orang ilmu agama.8
yang kaya dan diserahkan kepada
golongan-golongan yang miskin, secara Para Ulama telah Ijma' bahwa
rinci orang-orang yang berhak mendapat- kedelapan asnaf tersebut adalah para
kan zakat adalah : mustahiq zakat, walaupun dalam pen-
1. Orang-orang Faqir. Yaitu orang-orang distribusiannya sebagian ulama ada yang
yang berada dalam kebutuhan dan berpendapat harus dibagikan secara merata
tidak mendapat-kan apa yang mereka seperti Imam Syafi'i namun sebagian ulama
perlukan. lain berpendapat bahwa zakat tidak harus

7 8
Abu Bakar Muhammad, Tereamahan Subul As- Shalih Al-Fauzan, Mulakhas Al-Fiqh, Darul Ibnu
Salam II, Al-Ikhlash : Surabaya, 1991, hal. 479. Haitsam, Kairo, 2003, hal. 219-221.

4 Strategi Pendayagunaan Zakat...


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

diberikan kepada semua asnaf tersebut.9 Begitulah dengan berubahnya waktu


Khalifah Umar bin Khatab pada masa ternyata alokasi bagi para mustahiq zakat
pemerintahannya tidak memberikan zakat berkembang, namun hal ini tidaklah
kepada muallaf, dan hal ini tidak mengurangi manfaat dari zakat bahkan
dipermasalahkan oleh sahabat Nabi lainnya akan semakin terasa manfaatnya ketika kita
sehingga menjadi ijma'.10 bisa memberdayakannya.
Dalam perkembangannya para Adapun pola penyaluran harta zakat
mustahiq zakat tersebut mengalami kepada orang-orang yang berhak
beberapa perubahan dan pengembangan menerimanya dapat digunakan dengan dua
pemikiran. Sjechul Hadi Permono cara yaitu :
memberikan beberapa pengembangan dari a. Zakat Konsumtif
para mustahiq zakat, beliau menukil b. Zakat Produktif
pendapat dari Shawki Isma’il Shehatah
yang menyatakan bahwa bagian untuk fakir Zakat konsumtif yaitu zakat yang
miskin dapat diberikan kepada lembaga- diberikan kepada mustahiq untuk
lembaga yang mengurusi santunan kepada memenuhi kebutuhan hidupnya seperti
fakir miskin serta untuk kepentingan umum makan, tempat tinggal meneruskan
yang berupa pelayanan umum.11 Ini berarti perjalanan dan lain-lain. Fungsi ini adalah
bisa saja dana zakat bagi fakir miskin asal dari fungsi zakat yaitu memberikan
digunakan untuk membuat balai zakat untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti
pengobatan cuma-cuma ataupun rumah zakat fitrah yang memang diberikan untuk
sakit yang dikhususkan bagi kelompok konsumsi fakir miskin selama hari raya.
fakir miskin. Sedangkan mengenai riqab Dalilnya adalah firman Allah ta'ala dalam
yaitu hamba sahaya karena saat ini telah QS Al-Baqarah ayat 273:
tidak ada lagi perbudakan maka untuk
asnaf ini bisa dipindahkan kepada para A .  cU 6 h 2   7 89 & ' ! ; D 3 6 F$  q   
tawanan perang Muslim atau juga untuk 3 d rMZ D 7 C s ,  8 B 6 T  ( td  & ' u- I 
membantu Negara muslim yang ingin lepas
dari perbudakan dan penjajahan Negara 4'B# K
 M A .?  6 h , C - ,'  [ v w  U
lain, hal ini tentu sesuai dengan makna ,0    < - 2
d  A$ x' J H 3 . M[ 
riqab yang menghilangkan segala bentuk
perbudakan.12 (Berinfaqlah) kepada orang-orang
Sementara makna fi sabilillah fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
dikembangkan oleh Sahri Muhammad Allah; mereka tidak dapat (berusaha)
dengan jalan iman dan ilmu / tekhnologi di bumi; orang yang tidak tahu
yaitu jalan untuk kemaslahatan agama dan menyangka mereka orang kaya
masyarakat umum.13 Demikian juga karena memelihara diri dari minta-
mustahiq-mustahiq zakat yang lain, minta. Kamu kenal mereka dengan
walaupun jumlahnya tetap delapan asnaf melihat sifat-sifatnya, mereka tidak
namun interpretasinya semakin meminta kepada orang secara
berkembang. mendesak. Dan apa saja harta yang
baik yang kamu nafkahkan (di jalan
9
Abdurrahman Al-Jazairi, Fiqh 'ala madzahibul Allah), maka sesungguhnya Allah
arba'ah Juz I, Darul Ihya At-turats Al-'Araby, Maha Mengatahui. QS. Al-Baqarah:
Beirut, libanon, cet : VII 1986. hal. 626 273
10
Shalih Al-Fauzan, Mulakhas Al-Fiqh hal. 220
11
Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat
Dalam Rangka Pembangunan Nasional, Pustaka Ayat di atas menceritakan tentang
Firdaus, Jakarta, 1992 hal. 60. orang-orang miskin yang tidak suka
12
Ibid, hal. 72 meminta-minta kepada manusia, kepada
13
Sahri Muhammad, Zakat dan Infak, Al-ikhlas,
Surabaya, 1982, hal. 28.

Strategi Pendayagunaan Zakat... 5


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

mereka diberikan zakat untuk kebutuhan didistribusikan untuk usaha produktif


mereka dalam bentuk zakat konsumtif. adalah hadits yang diriwayatkan dari Anas
Adapun zakat produktif adalah zakat bin Malik, katanya:
yang diberikan kepada fakir miskin berupa
modal usaha atau yang lainnya yang ?z A.:6 a ,O9  <   2 =OP
 2 b .9( AD
digunakan untuk usaha produktif yang ,<' 7E( g[}' : b ,gc D h# {p9| &
mana hal ini akan meningkatkan taraf
hidupnya, dengan harapan seorang b ,/! z 3
8E
- l~ k- <  '
mustahiq akan bisa menjadi muzakki jika  Ax' .9D {. 6 : b' < . # €E' :
dapat menggunakan harta zakat tersebut
untuk usahanya. Hal ini juga pernah XM9x- „D g( ! / =k‚ 3 c &c 6
dilakukan oleh Nabi, dimana beliau …BP
memberikan harta zakat untuk digunakan
shahabatnya sebagai modal usaha. Hal ini Bahwasanya Rasulallah tidak pernah
seperti yang disebutkan oleh Didin menolak jika diminta sesuatu atas
Hafidhuddin14 yang berdalil dengan hadits nama Islam, maka Anas berkata
yang diriwayatkan oleh Muslim yaitu "Suatu ketika datanglah seorang
ketika Rasulullah memberikan uang zakat lelaki dan meminta sesuatu pada
kepada Umar bin Al-Khatab yang beliau, maka beliau memerintahkan
bertindak sebagai amil zakat seraya untuk memberikan kepadanya domba
bersabda: (kambing) yang jumlahnya sangat
banyak yang terletak antara dua
FC 3 o d E   ,< - f  ![  D ,< .U' g F H " gunung dari harta shadaqah, lalu
  ,g F _
 ' 7J V 9  j i  k   Z m  "D ,b  laki-laki itu kembali kepada kaumnya
seraya berkata " Wahai kaumku
,0  
  g ( ."@     " <  8U[ '  masuklah kalian ke dalam Islam,
sesungguhnya Muhammad telah
Ambilah dahulu, setelah itu milikilah
memberikan suatu pemberian yang
(berdayakanlah) dan sedekahkan
dia tidak takut jadi kekurangan !"
kepada orang lain dan apa yang
HR. Ahmad dengan sanad
datang kepadamu dari harta 16
shahih.
semacam ini sedang engkau tidak
membutukannya dan bukan engkau
Pemberian kambing kepada
minta, maka ambilah. Dan mana-
muallafah qulubuhum di atas adalah
mana yang tidak demikian maka
sebagai bukti bahwa harta zakat dapat
janganlah engkau turutkan nafsumu.
disalurkan dalam bentuk modal usaha.
HR Muslim.15
Pendistribusian zakat secara produktif
juga telah menjadi pendapat ulama sejak
Kalimat ُْ َ!ََ" (fatamawalhu) berarti
dahulu. Masjfuk Zuhdi mengatakan bahwa
mengembangkan dan mengusahakannya
Khalifah Umar bin Al-Khatab selalu
sehingga dapat diberdayakan, hal ini
memberikan kepada fakir miskin bantuan
sebagai satu indikasi bahwa harta zakat
keuangan dari zakat yang bukan sekadar
dapat digunakan untuk hal-hal selain
untuk memenuhi perutnya berupa sedikit
kebutuhan konsumtif, semisal usaha yang
uang atau makanan, melainkan sejumlah
dapat menghasilkan keuntungan. Hadits
modal berupa ternak unta dan lain-lain
lain berkenaan dengan zakat yang
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan

14
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian
16
Modern hal. 133 Imam Asy-Syaukani, Nailul AutharJuz III, Darul
15
Abu Bakar Muhammad (Penerjemah) Kalam Ath-Thayib, Damaskus.tahun 1999, Hal.
Terjemahan Subulus Salam II. hal. 588 77.

6 Strategi Pendayagunaan Zakat...


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

keluarganya.17 Demikian juga seperti yang kaum fakir, miskin, Amil zakat21 serta para
dikutip oleh Sjechul Hadi Permono yang Muallaf22. Namun yang lebih diutamakan
menukil pendapat Asy-Syairozi yang dari mereka adalah golongan fakir dan
mengatakan bahwa seorang fakir yang miskin. Selain mereka hanya mendapatkan
mampu tenaganya diberi alat kerja, yang zakat konsumtif atau keperluan tertentu
mengerti dagang diberi modal dagang, saja seperti ibnu sabil, fi sabilillah,
selanjutnya An-Nawawi dalam syarah Al- gharimin dan hamba sahaya. Tabel di
Muhazzab merinci bahwa tukang jual roti, bawah ini menjelaskan tentang distribusi
tukang jual minyak wangi, penjahit, tukang mustahiq yang dapat memperoleh zakat
kayu, penatu dan lain sebagainya diberi produktif :
uang untuk membeli alat-alat yang sesuai,
ahli jual beli diberi zakat untuk membeli Non-
No Asnaf Produktif Ket.
barang-barang dagangan yang hasilnya Produktif
cukup buat sumber penghidupan tetap.18 1 Fakir  
Pendapat Ibnu Qudamah seperti yang
dinukil oleh Yusuf Qaradhawi mengatakan 2 Miskin  
“Sesungguhnya tujuan zakat adalah untuk 3 Amil  
memberikan kecukupan kepada fakir
miskin….”19 Hal ini juga seperti dikutip 4 Muallaf  
oleh Masjfuk Zuhdi yang membawakan 5 Riqab - 
pendapat Asy-Syafi’i, An-Nawawi, Ahmad
bin Hambal serta Al-Qasim bin Salam 6 Gharimin - 
dalam kitabnya Al-Amwal, mereka
berpendapat bahwa fakir miskin hendaknya 7 Ibnu Sabil - 
diberi dana yang cukup dari zakat sehingga Fi
8 - 
ia terlepas dari kemiskinan dan dapat Sabilillah
mencukupi kebutuhan hidupnya dan
keluarganya secara mandiri.20 Pada tabel terlihat bahwa kelompok
Secara umum tidak ada perbedaan fakir dan miskin menjadi prioritas dalam
pendapat para ulama mengenai di- menerima zakat produktif, sehingga kepada
bolehkannya penyaluran zakat secara merekalah diberdayakan zakat jenis ini.
produktif. Karena hal ini hanyalah masalah Adapun mengenai amilin dan muallaf pada
tekhnis untuk menuju tujuan inti dari zakat asalnya mereka juga dapat diberikan harta
yaitu mengentaskan kemiskinan golongan zakat dalam bentuk ini, namun hal ini akan
fakir dan miskin. disesuaikan dengan keadaan zaman apakah
memang diperlukan atau tidak. Berbicara
3. Pendayagunaan Zakat bagi Mustahiq mengenai pendistribusian bagi fakir dan
Zakat miskin maka seberapa besar hak atau
Di antara mustahiq zakat yang berhak bagian mereka dalam zakat ?
untuk menerima zakat produktif adalah Sebelum menjawab pertanyaan di
atas terlebih dahulu harus kita perhatikan
beberapa kebijakan dalam rangka
pemberdayaan zakat sebagai langkah awal,
17
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, Penerbit PT. di antara kebijakan tersebut adalah,
Gunung Agung Jakarta, cet. VII 1997 hal. 246 Pertama kebijakan yang bersifat umum,
18
Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka
Pembangunan Nasional, op.cit. hal. 58-59.
19 21
Yusuf Qaradhawi ( Asmuni SZ : Penerjemah ), Imam As-San'ani, Subulus Salam Syarah
Kiat Sukses mengelola Zakat, Media Da’wah, Bulughul Maram, Juz II cet : I. Jum’iyah Ihyau
Jakarta 1997, hal. 69-70. Turats Al-Islamy Kuwait
20 22
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, op. cit. hal. Imam Asy-Syaukani, Nailul AutharJuz III, Darul
246 Kalam Ath-Thayib, Damaskus.

Strategi Pendayagunaan Zakat... 7


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

yaitu segala daya dan upaya dalam rangka dari produktivitas mereka yang lebih
memanfaatkan hasil pengumpulan zakat tinggi.26
kepada sasaran dalam pengertian yang Dari semua pendapat di atas dapat
lebih luas sesuai dengan cita rasa syara’, disimpulkan bahwa zakat dapat disalurkan
secara tepat guna, efektif manfaatnya kepada para mustahiq zakat dari golongan
dengan distribusi yang serba guna dan fakir dan miskin dalam bentuk zakat
produktif, sesuai dengan pesan dan kesan produktif yang berupa modal usaha ataupun
syariat serta tujuan sosial ekonomi dari alat-alat untuk menjalankan usaha.
zakat. Kebijakan kedua yaitu Demikian juga penyaluran dapat berupa
pendayagunaan per mustahiq zakat, pelatihan-pelatihan serta keterampilan-
maksudnya adalah bahwa interpretasi dan keterampilan agar mereka dapat bekerja,
pengembangan pada tiap mustahiq dapat sekaligus dana zakat juga dapat digunakan
dilakukan sesuai dengan perkembangan untuk pembangunan pabrik-pabrik yang
zaman dan kemaslahatan ummat.23 mempekerjakan para fakir miskin.27
Sayid Sabiq dalam Fiqh As-Sunnah, Pendayagunaan zakat selain
mengatakan bahwa hendaklah ia (fakir memberdayagunakan para mustahiq zakat
miskin) diberi zakat sebesar jumlah yang juga dapat dilakukan dengan langkah lain,
dapat membebaskannya dari kemiskinan sebuah pendapat menarik dilontarkan oleh
kepada kemampuan, dari kebutuhan kepada Sahri Muhammad, beliau menggagas
kecukupan untuk selama-lamanya.24 tentang adanya Bank Zakat, yaitu sebuah
Senada dengan hal ini Hasbi Asy-Shiddiqy lembaga yang menjadi perantara antara
juga mengatakan bahwa pemberian kepada muzzaki dan mustahiq, yang fungsinya
fakir miskin haruslah dapat memenuhi sama dengan bank. Adapun ciri khusus dari
kehidupan mereka dan bisa dijadikan Bank Zakat adalah :
modal usaha.25 1. Tugas utama Bank Zakat adalah
Mengenai zakat produktif yang menghimpun dana zakat, infak dan
diberikan kepada fakir miskin maka dapat sedekah dan ditujukan kepada obyek-
berupa alat-alat untuk usaha, modal kerja obyek zakat yang telah ditentukan.
atau pelatihan keterampilan. Yang dapat 2. Bank Zakat beroperasi semata-mata
dijadikan sebagai mata pencaharian dan untuk mengembangkan dana zakat,
sumber hidupnya. Menurut M.A. Manan infak dan sedekah.
dalam “ Effects of Zakat Assessement and 3. Bank Zakat menyalurkan dana
Collection on the Re-distribution of income pinjaman tanpa bunga baik para
in Contemporary Muslim Caountries “ mustahiq zakat yang memerlukan
seperti dikutip oleh Sjechul Hadi Permono, modal usaha.28
mengatakan bahwa dana zakat dapat
didayagunakan untuk investasi produktif, Bila kita lihat ide di atas, saat ini
untuk membiayai bermacam-macam Bank Zakat tersebut dapat digantikan
proyek pembangunan dalam bidang posisinya dengan badan amil zakat ataupun
pendidikan, pemeliharan kesehatan, air lembaga amil zakat yang keduanya
bersih dan aktivitas-aktivitas kesejahteraan memang bergerak pada pengelolaan zakat
sosial yang lain, yang dipergunakan infak dan sedekah. Hanya saja ide Bank
semata-mata untuk kepentingan fakir Zakat lebih pada ingin menggantikan posisi
miskin. Pendapatan fakir miskin bank-bank konvesional yang ada saat ini,
diharapkan bisa meningkat sebagai hasil

23 26
Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka
Pembangunan Nasional, op.cit hal. 42 - 56 Pembangunan Nasional, op.cit. hal. 61-62.
24 27
Sayid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, hal. 106 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, op. cit. hal.
25
Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, Bulan 249
28
Bintang, Jakarta, 1987, hal. 168 Sahri Muhammad, Zakat dan Infak, hal. 85-86.

8 Strategi Pendayagunaan Zakat...


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

sehingga fungsi-fungsinya dapat dicover secara integral, dimana idealnya adalah


oleh Bank Zakat. mencontoh Baiutl Mal pada zaman
Ide pemberdayaan zakat lainnya keemasan Islam. Saat ini badan amil zakat
dikemukakan oleh Sjechul Hadi Permono dan lembaga amil zakat menjadi alternatif,
yang mengutip pendapat beberapa ahli diharapkan fungsi-fungsi dari baitul mal
ekonomi muslim mereka menawarkan dapat terwakili, selain itu yang tidak kalah
adanya sistem Surplus Zakat Budget, penting adalah seyogyanya lembaga amil
penjabarannya adalah jumlah total zakat meluruskan niatnya karena Allah dan
penerimaan zakat lebih besar daripada dengan ikhlas ingin mengentaskan para
jumlah total distribusi zakat. Artinya tidak mustahiq zakat dari jurang kemiskinan.
semua dana zakat yang terkumpul Skala prioritas haruslah menjadi
dibagikan, namun hanya sebagian dan perhatian amil zakat, jika dana yang
sisanya menjadi tabungan yang merupakan terkumpul hanya sedikit maka prioritas
sumber pembiayaan proyek-proyek utama adalah mustahiq yang sangat
produktif. Hal ini dilakukan karena jika membutuhkan terutama dalam bentuk zakat
zakat disalurkan secara konsumtif terus konsumsi, sedangkan jika dana yang
menerus maka dikhawatirkan akan terkumpul lebih dari cukup maka dapat
menimbulkan inflasi, demikian menurut digunakan untuk seluruh asnaf atau untuk
pengamatan Akram Khan. Dengan adanya investasi produktif yang melibatkan
surplus zakat budget ini diharapkan dapat kelompok fakir miskin serta hasilnya dapat
mengurangi permintaan dalam ekonomi mereka manfaatkan, selain itu juga dapat
sehingga dapat mengurangi tingkat harga.29 dipergunakan untuk program pengentasan
Ide ini juga menawarkan adanya Zakat kemiskinan dengan menyalurkan zakat
Serificate. Untuk menggantikan serah untuk usaha produktif baik dalam bentuk
terima uang tunai, maka dana zakat oleh modal usaha, alat-alat usaha, pelatihan
lembaga amil zakat dapat diinvestasikan keterampilan, bimbingan usaha dan lain-
dalam industri-industri untuk menyediakan lain.
pekerjaan bagi fakir msikin, agar mereka
mendapatkan pekerjaan tetap sehingga B. Zakat Bagi Usaha Produktif
mempunyai kehidupan yang wajar. Usaha produktif adalah setiap usaha
Keuntungan dari industri-industri ini dapat yang dapat menghasilkan keuntungan
dibagikan kepada fakir miskin ataupun (profitable), mempunyai market yang
gharimin dalam bentuk deviden tahunan. potensial serta mempunyai managemen
Pada periode-periode tingkat harga yang bagus, selain itu bahwa usaha-usaha
membumbung tinggi, deviden-deviden itu tersebut adalah milik para fakir miskin
tidak dibagikan dalam bentuk uang tunai, yang menjadi mustahiq zakat dan bergerak
tetapi sebaliknya sertifikat zakatlah yang di bidang yang halal. Usaha-usaha seperti
dibagikan dan baru dapat diuangkan atas inilah yang menjadi sasaran zakat
kehendak holder (pemilik) setelah berjalan produktif.
waktu 3 – 6 bulan. Dengan cara ini Dalam pendistribusiannya diperlukan
permintaan dalam bidang ekonomi dapat adanya lembaga amil zakat yang amanah
diperkecil dalam suatu masa yang pendek, dan kredibel yang mampu untuk me-
sehingga tidak menimbulkan fluktuasi manage distribusi ini. Sifat amanah berarti
harga.30 berani bertanggung jawab terhadap segala
Kedua ide di atas jika kita padukan aktifitas yang dilaksanakannya terkandung
maka akan tercipta sebuah badan atau didalamnya sifat jujur. Sedangkan
lembaga yang mengurusi masalah zakat professional adalah sifat mampu untuk
melaksanakan tugas yang dibebankan
29
Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka
Pembangunan Nasional, op.cit. hal. 49-51.
30
Ibid., hal. 51

Strategi Pendayagunaan Zakat... 9


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

kepadanya dengan modal keilmuan yang daripada menjadi buruh atau karyawan.
ada.31 Mereka itu tidak boleh diberi zakat, tetapi
Pola pendistribusian zakat produktif cukup diberi sedekah ala kadarnya, karena
haruslah diatur sedemikian rupa sehingga mereka telah merusak citra Islam. Karena
jangan sampai sasaran dari program ini itu para fakir miskin tersebut harus
tidak tercapai. Beberapa langkah berikut diseleksi terlebih dahulu, kemudian diberi
menjadi acuan dalam pendistribusian zakat latihan-latihan keterampilan yang sesuai
produktif : dengan bakatnya, kemudian baru diberi
1. Forecasting yaitu meramalkan, modal kerja yang memadai.33
memproyeksikan dan mengadakan Setelah mustahiq penerima zakat
taksiran sebelum pemberian zakat produktif ditetapkan selanjutnya adalah
tersebut. Amil zakat harus cermat dan selektif dalam
2. Planning, yaitu merumuskan dan memilih usaha yang akan dijalankan,
merencanakan suatu tindakan tentang pemahaman mengenai bagaiamana
apa saja yang akan dilaksanakan untuk mengelola usaha sangat penting terutama
tercapainya program, seperti penentuan bagi Amil mengingat dalam keadaan
orang-orang yang akan mendapat zakat tertentu kedudukannya sebagai
produktif, menentukan tujuan yang konsultan/pendamping usaha produktif
ingin dicapai, dan lain-lain. tersebut. Di antara syarat-syarat usaha
3. Organizing dan Leading, yaitu produktif dapat dibiayai oleh dana zakat
mengumpulkan berbagai element yang adalah :
akan membawa kesuksesan program 1. Usaha tersebut harus bergerak dibidang
termasuk di dalamnya membuat usaha-usaha yang halal. Tidak
peraturan yang baku yang harus di diperbolehkan menjual belikan barang-
taati. barang haram seperti minuman keras,
4. Controling yaitu pengawasan terhadap daging babi, darah, symbol-symbol
jalannya program sehingga jika ada kesyirikan dan lain-lain. Demikian
sesuatu yang tidak beres atau juga tidak boleh menjual belikan
menyimpang dari prosedur akan segera barang-barang subhat seperti rokok,
terdeteksi.32 kartu remi dan lain sebagainya.
2. Pemilik dari usaha tersebut adalah
Selain langkah-langkah tersebut di mustahiq zakat dari kalangan fakir
atas bahwa dalam penyaluran zakat miskin yang memerlukan modal usaha
produktif haruslah diperhatikan orang- ataupun tambahan modal.
orang yang akan menerimanya, apakah dia 3. Jika usaha tersebut adalah perusahaan
benar-benar termasuk orang-orang yang besar maka diusahakan mengambil
berhak menerima zakat dari golongan fakir tenaga kerja dari golongan mustahiq
miskin, demikian juga mereka adalah zakat baik kaum fakir ataupun miskin.
orang-orang yang berkeinginan kuat untuk
bekerja dan berusaha. Masjfuk Zuhdi Setelah usaha yang akan dijadikan
menyebutkan bahwa seleksi bagi para obyek zakat produktif ditentukan maka
penerima zakat produktif haruslah langkah berikutnya yaitu cara
dilakukan secara ketat, sebab banyak orang penyalurannya. Mengenai penyalurannya
fakir miskin yang masih sehat jasmani dan dapat dilakukan dengan model pinjaman
rohaninya tetapi mereka malas bekerja. yang “harus” dikembalikan, kata harus di
Mereka lebih suka menjadi gelandangan sini sebenarnya bukanlah wajib, akan tetapi
sebagai bukti kesungguhan mereka dalam
31
Lihat Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam melakukan usaha.
Perekonomian Modern, hal. 129
32
Anton Ath-Thoilah, Managemen, Fakultas Syari’ah
33
IAIN, Bandung 1994, hal. 43-46 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, hal. 247

10 Strategi Pendayagunaan Zakat...


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Yusuf Qaradhawi menawarkan Bagaimana aplikasi penyaluran dana


sebuah alternatif bagaimana cara zakat produktif pada masyarakat yang
menyalurkan zakat kepada fakir miskin, telah dilakukan oleh Badan Amil Zakat dan
beliau mengatakan seperti dikutip oleh Lembaga Amil zakat di Indonesia? Berikut
Masjfuk Zuhdi bahwa orang yang masih beberapa contoh nya :
mampu bekerja / berusaha dan dapat Di antara contoh pendistribusian
diharapkan bisa mencukupi kebutuhan zakat yang bersifat produktif adalah yang
hidupnya dan keluarganya secara mandiri, telah dilaksanakan oleh BAZKAF PT.
seperti pedagang, petani, pengrajin, tetapi Telkom Indonesia dimana mereka
mereka kekurangan modal dan alat-alat memasukan dua unsur produktif dalam
yang diperlukan, maka mereka itu wajib penyaluran zakatnya :
diberi zakat secukupnya sehingga mereka 1. Investasi dalam bentuk pinjaman tanpa
mampu mandiri seterusnya. Dan mereka bunga dan bentuk pemberdayaan SDM
bisa juga ditempatkan di berbagai lapangan yaitu berupa pelatihan keterampilan,
kerja yang produktif yang didirikan dengan bimbingan usaha dan beasiswa.
dana zakat.34 2. Modal kerja usaha.35
Setelah proses penyaluran selesai,
maka yang tidak kalah penting adalah Sementara BAZ Kabupaten
pengawasan terhadap mustahiq yang Sukabumi menyalurkan dana zakat yang
mendapatkan zakat produktif tersebut, bersifat produktif kepada para fakir miskin
jangan sampai dana tersebut disalah yang lemah kondisi ekonominya dalam
gunakan atau tidak dijadikan sebagai modal bentuk modal usaha yang dengan beberapa
usaha. Pengontrolan ini sangat penting variasi program yaitu:
mengingat program ini bisa dikatakan 1. Pemberdayaan Perempuan Kepala
sukses ketika usaha mustahiq tersebut maju Keluarga (PEKKA) Zakat;
dan dapat mengembalikan dana zakat 2. Bantuan Modal usaha Kecil (BMUK);
tersebut. Karena hal inilah yang 3. Bantuan Modal Pertanian dan
diharapkan, yaitu mustahiq tersebut dengan Peternakan;
usahanya akan maju dan berkembang 4. Qordul Hasan untuk PNS yang
menjadi mustahiq zakat. kesulitan pinjaman;
Model pengawasan terhadap 5. Penguatan BMT.
bergulirnya dana zakat produktif dapat pula
berupa pendampingan usaha, semacam Program ini ditujukan bagi
konsultan yang akan mengarahkan para pengembangan ekonomi produktif di
mustahiq dalam menjalankan usahanya. kalangan keluarga miskin. Bentuknya
Model pendampingan ini juga hendaknya dalam bentuk bantuan permodalan bergulir
tidak hanya terfokus kepada usaha yang dan bimbingan usaha, sehingga diharapkan
dikelolanya, melainkan juga dapat dengan bantuan tersebut sasaran dapat
mendampingi dan memberikan input dalam melakukan usaha sendiri secara mandiri
hal spiritual mustahiq. Diadakannya dan berpenghasilan tetap untuk keluar dari
kelompok-kelompok pertemuan antar jerat kemiskinan. Kalau bisa menjadikan
mustahiq penerima zakat produktif dengan usaha ekonomi lemah ini menjadi seorang
pengelola zakat dapat dijadikan momen muzzaki. Program ini juga bisa berbentuk
untuk memberikan tausiah keagamaan, jadi pelatihan usaha, Enterpreuneur School dll.
selain untuk mengentaskan kemiskinan Adapun prosedurnya adalah bagi para
keduniaan sekaligus mengentaskan mereka penerima Dana Zakat harus memenuhi
dari kemiskinan spiritual. syarat yang telah ditetapkan dan mengisi

35
Anonimus, Pedoman Manajemen Zakat, op.cit
34
ibid, hal. 248. hal. 57.

Strategi Pendayagunaan Zakat... 11


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

formulir permohonan serta akta perjanjian, klinik bersalin gratis, pembuatan


hal ini diambil sebagai tanda kesungguhan pabrik yang mempekerjakan merka dan
bagi penerima dana mengingat pengalaman lain-lain.
tahun-tahun sebelumnya sekitar 30 % dana 4. Selain pendistribusian zakat secara
tidak kembali. konsumtif dapat juga digunakan
Mengenai Enterpreuneur School bisa model pendistribusian secara produktif
dalam bentuk Short Course (Kursus yaitu memberikan uang zakat kepada
singkat) wirausaha bagi siapa saja yang fakir miskin dalam bentuk modal
berminat namun diutamakan dari golongan usaha, atau berbentuk alat-alat untuk
dhuafa dan fakir miskin yang mempunyai usaha yang dapat mereka gunakan
keinginan untuk maju dan berkembang. sebagai sumber mata pencaharian
Program ini akan terus berlanjut hingga mereka.
usaha tersebut benar-benar berdiri dan 5. Dalam aplikasinya lembaga amil zakat
tugas BAZ adalah mendampingi dan harus cermat dalam menyalurkan zakat
membantu dalam hal manajerial dan produktif ini, penelitian tentang
pengembangannya. penerima zakat kemudian jenis usaha
BAZ DKI Jakarta juga melakukan produktif harus mendapat perhatian
terobosan baru dalam penyaluran zakat lebih. Setelah itu managemen yang
produktif ini, dengan menyalurkan modal amanah dan profesional turut
usaha, langkah pertama yang dilakukan memberikan kontribusi bagi
adalah modal usaha yang diberikan itu kesuksesan program ini.
harus dikembalikan dalam waktu tertentu
untuk disalurkan lagi kepada mustahiq Daftar Pustaka
berikutnya, yaitu merupakan pinjaman Abdurrahman Al-Jazairi, Fiqh 'ala
modal tanpa bunga selama satu tahun, Madzahibul Arba'ah Juz I, Darul Ihya
sebagai pendidikan untuk meningkatkan At-turats Al-'Araby cet : VII, Beirut,
kehidupan yang layak, demikian seperti Libanon, 1986
dikutip oleh Sjechul Hadi Permono.36 Anonimus, Pedoman Manajemen Zakat,
BAZISKAF PT Telekomunikasi
Kesimpulan Indonesia, Jakarta. 1996.
Kesimpulan yang dapat diambil dari Anonimus, Kamus Besar Bahasa
makalah ini adalah : Indonesia, Balai Pustaka, Edisi III
1. Mustahiq zakat yang telah disebutkan cet. II Jakarta, 2002
dalam QS At-Taubah ayat 60 terdiri Anonimus, Holy Qur’an (Versi 6.50) /
dari delapan asnaf, kepada merekalah Program Kitab Suci Al-Qur’an,
zakat didistribusikan. Perusahaan Software Sakhr /
2. Interpretasi baru yang merupakan Perusahaan Al-Alamiah, Republik
pengembangan dari delapan asnaf Arab Mesir. 1997
mustahiq zakat adalah langkah yang As-San’any, Subulus Salam Syarah
bagus sebagai suatu cara untuk Bulughul Maram, Juz II cet : I.
mengoptimalkan fungsi zakat. Jum’iyah Ihyau Turots Al-Islamy Kuwait,
3. Pendayagunaan zakat dapat 1997
dilaksanakan dengan pengembangan A.Hassan (Penerjemah), Bulughul Maram
terhadap delapan asnaf, misalnya zakat min Adilatil Ahkam li Ibni Hajar Al-
untuk fakir miskin dapat dimanfaatkan Asqolani. Diponegoro, Bangil Jawa
untuk fasilitas umum bagi mereka, Timur. 1991
seperti balai pengobatan cuma-cuma, A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir
Arab – Indonesia, Pustaka Progresif,
Surabaya, 1997
36
Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka
Pembangunan Nasional, op.cit. hal. 58.

12 Strategi Pendayagunaan Zakat...


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Darul Fikr:
Perekonomian Modern. Cet. II. Gema Beirut. 2005
Insani Press, Jakarta, 2002 Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan
Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy- Zakat Dalam Rangka Pembangunan
Syaukany, Nailul AutharJuz III, Nasional. 2005
Darul Kalam Ath-Thayib, Damaskus. T.M. Hasbi Ash-Shidiqi, Pedoman Zakat,
1999 Bulan Bintang, Jakarta, 1987
Muhammad Abu Zahrah, Zakat Dalam Yusuf Qaradhawi, Kiat sukses Mengelola
Perspektif Sosial. Pustaka Firdaus, Zakat. Media Dakwah, Jakarta, 1997
Jakarta, 1995 Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di, Taisir
Shaleh Al-Fauzan, Mulakhas Al Fiqh, Juz Karim Ar-Rahman fi Tafsir kalam Al-
II, Darul Ibnu Al-Jauzi, Saudi Arabia, Manan, Jam'iyyah Ihya At-Turats Al-
KSA. 2000 Islami, Kuwait, 2003

Strategi Pendayagunaan Zakat... 13


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

14 Strategi Pendayagunaan Zakat...

Anda mungkin juga menyukai