Anda di halaman 1dari 3

Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 59 Universitas Hasanuddin

dilaksanakan selama empat minggu dimulai pada tanggal 23 Juni 2020 sampai dengan 23 Juli
2019. Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKNPK) dilaksanakan secara online selama pandemi
COVID-19. Sasaran dari KKN PK ini adalah masyarakat yang berdomisili di Kota Makassar dan
terpapar COVID-19. Kelompok 47 KKN-PK 59 mendapatkan keluarga dampingan yang berada di
wilayah Puskesmas Kassi-Kassi, Kecematan Rappocini, Kota Makassar. Program kerja
yang dilaksanakan terdiri atas dua jenis, yaitu program kerja kelompok dan program kerja
individu sesuai dengan fokus ilmu masing-masing. Program kerja yang dilakukan adalah program
kerja yang telah didiskusikan berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dialami oleh kelaurga
dampingan kelompok 47.

A. Persiapan

Sebelum melakukan identifikasi masalah keluarga dampingan, peserta Kuliah Kerja


Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 59 Universitas Hasanuddin Kelompok 47
melakukan persiapan yaitu menyiapkan kuesioner pertanyaan seputar COVID-19 dan
masalah kesehatan sesuai fokus ilmu masing- masing anggota kelompok. Setelah pembagian
keluarga dampingan dilakukan brainstorming dengan pihak puskesmas dan surveilan
sebagai bentuk perizinan kepada pihak puskesmas dan mengetahui latar belakang keluarga
dampingan. Setelah mendapatkan izin, dilakukanlah proses awal wawancara untuk
identifikasi masalah kesehatan yang dialami keluarga dampingan.

B. Program Kerja
Berdasarkan hasil wawancara awal keluarga dampingan, maka ditemukan berbagai
masalah kesehatan yang menjadi acuan dalam penentuan program kerja. Kemudian
dilakukan seminar program kerja kelompok yang dihadiri oleh supervisor dan seluruh
anggota kelompok 47 pada hari Rabu, 1 Juli 2020 lewat aplikasi zoom meeting. Adapun
program kerjanya, antara lain :
 Program Kerja Kelompok

1. Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal)

2. Sosialisasi Cara mencuci tangan yang baik dan benar

3. Sosialisasi cara physical distancing di tempat umum

4. Sosialisasi cara istrahat cukup dan olahraga yang baik dan benar

5. Sosialisasi terkait makanan bergizi seimbang yang baik dan benar


 Program Kerja Individu

1. Peningkatan Aktivitas Fisik/Olahraga Untuk Menjaga Kebugaran dan Imunitas Tubuh


serta Mengurangi Kecemasan Selama Masa Pandemi COVID-19

2. Penyuluhan tentang pentingnya mematuhi etika batuk & bersin yang baik dan benar
sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19

3. Peningkatan Pemahaman Keluarga Dampingan MengenaiPentingnya Pembersihan


Karang Gigi untuk Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi Covid-
19

4. Edukasi penyakit diabetes mellitus

5. Cegah Lansia Terinfeksi Virus Corona

6. Peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap cara menyikat gigi
dengan baik dan benar pada masyarakat di masa pandemi covid 19 secara daring

7. Penyuluhan tentang pentingnya Pemeriksaan Real Time-Polymerase Chain Reaction


(RT-PCR) dan Rapid Test Kit (RTK) sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19

8. Cara mengatasi cemas berlebihan dimasa pandemi covid-19

9. Pencegahan Covid 19 di transportasi public

10. Peningkatan Pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam Pemeliharaan


Kesehatan pada Masa Pandemi COVID-19

11. Sosialisasi Cara Pembersihan dan Desinfeksi dalam Rumah pada Masa Pendemi
COVID-19

C. Pelaksanaan Program Kerja


D. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat
a. Faktor Pendukung

Dalam melaksanakan program kerja selama kurang lebih satu bulan, ada
banyak faktor pendukung yang telah banyak membantu dalam proses Persiapan,
pelaksanaan program kerja bahkan dalam menyelesaikan hingga dalam menyukseskan
semua kegiatan program kerja kami yaitu :

1. Ide, saran dan masukan dari supervisor yang membangun


2. Supervisor kooperatif dan selalu merespon dengan baik
3. Kepala Puskesmas Kassi-kassi, memberikan izin untuk melaksankan program kerja
secara dengan sasaran Keluarga Dampingan yang tinggal disekitar wilayah
Puskesmas Kassi-kassi
4. Surveilan yang membantu komunikasi awal dengan keluarga dampingan sehingga
memudahkan intervensi program kerja kepada keluarga dampingan.
5. Keluarga dampingan yang bersedia selalu merespon dengan baik
6. Anggota kelompok yang aktif dan kooperatif serta bertanggung jawab
7. Tersedianya fasilitas masing – masing anggota kelompok yang menjadi sarana
program kerja.
8. Kerjasama yang baik antar anggota kelompok sehingga semua program kerja dapat
terlaksana sesuai dengan harapan

b. Faktor Penghambat
Selama kurang lebih satu bulan dalam menyelesaikan program kerja kami di
wilayah Puskesmas Kassi-Kassi, Kecematan Rappocini, Kota Makassar
mengalami kendala yaitu banyak keluarga dampingan yang diberikan tidak bersedia
menjadi responden sehingga keluarga dampingan kelpmpok hanya sedikit yaitu 2 (dua)
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai