Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN

NAMA MAHASISWA : SYAMSINAR


NIM : C051171513

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : injeksi intracutan ( skin tast) obat ceftriaxone
2. Identitasklien :
- Namaklien :Ny. R
- Diagnosa medis : deman tipoid
- Tanggal dilakukan : 22 November 2019
- Diagnosa keperawatan: hipertermi b/d ketidakefektifan regulasi suhu tubuh
3. Tujuan tindakan :
a. Mendapatkan reaksi setempat untuk alergi pada obat-obatan.
b. Menghindari dampak obat sebelum diberikan
4. Prinsip dan Rasional Tindakan :

No. Prosedur kerja Rasional


1. Tahap interaksi
a. Mencuci tangan a. Mencegah infeksi nasokomial
b. Menyiapkan alat b. Memudahkan saat melakukan
tindakan
2. Tahap orientasi
a. Menberikan salam, a. Menjalin keakraban
menanyakan nama dan
menanyakan kondisi yang
dirasakan. b. Agar pasien memahani tujuan
b. Menjelaskan tujuan dan tindakan yang dilakukan
prosedur pelaksanaan c. Menjalin kerja sama
c. Menanyakan kesiapan
pasien
3. Tahap kerja
a. Mengatur posisi pasien a. Membuat nyaman pasien
b. Menentukan daerah yang b. Nhgl
akan diinjeksi
c. Memakai hand schoon c. Mencegah terjadinya infeksi
d. Mengoleskan kapas alkohol silang
di daerah yang akan ditusuk d. Mencegah infeksi daerah yang
e. Memasukkan spoit dengan ditusuk
kemiringan 15-20 derajat
f. Memasukkan obat secara e. Agar obat yang diinjeksikan
perlahan sampai terlihat berada di jaringan intrakutan
benjolan f. Menandakan tindakan
g. Memberikan tanda pada menginjeksikan obat tersebut
daerah sekitaran yang di berhasil
tusuk g. Memudahkan saat akan
dilakukan pendokumentasian
4. Tahap terminasi
a. Membereskan alat dan a. Mencegah terjadinya infeksi
memcuci tangan silang
b. Melakukan
pendokumentasian setelah b. Mencatan tindakan yang
10 menit dilakukan apakah tidak terjadi
alergi

5. AnalisaTindakan yang dilakukan :


Pada pasien demam tipoid perlu untuk diberikan atau diinjeksikan obat
ceftriaxone untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri dalam
tubuh karena obat ini sebagai obat antibiotik. Namun sebelum diinjeksi perlu dilakukan
skin test untuk mengujian yang dilakukan pada kulit untuk mengidentifikasi substansi
alergi yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi.
Perawat mengujian dengan menginjeksikan Ceftriaxone untuk mencocokkan
dosis obat yang diberikan dengan menginjeksikan sekitar 0,1 ml dan perawat telah
melakukan prosedur tindakan sesuai dengan prinsip dan prosedur kemudian hasilnya
ditunggu 15-20 menit dan melihat reaksi kulit. Hasil skin test Ny. Risky dapat dilanjutkan
rencana pengobatannya karena tidak terjadi alergi, tidak gatal, dan tidak merah.

6. Evidence Based :
Skin test merupakan salah satu dari dua macam penguian reaksi alergi yang
dianggap valid dan sudah diterapkan selama bertahun-tahun. Skin test adalah suatu
pengujian yang dilakukan pada kulit untuk mengidentifikasi substansi alergi (alergen)
yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi. Skin test biasanya dilakukan pada pasien
yang akan diberikan pengobatan dan dicurigai memiliki alergi terhadap bahan dan obat
tertentu. Alasan mengapa skin test merupakan pengujian yang sering dan harus
dilakukan terhada ppasien di rumah sakit maupun di klinik adalah bahwa setiap individu
memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap berbagai macam bahan maupun
obat. Selain itu, skin test relative mudah dilakukan, nyaman bagi pasien, tidak mahal,
dan hasil pemeriksaan bias didapatkan hanya dalam waktu 15-20menit.
Pengujian dimulai dengan menggores atau menusuk kulit dengan jarum steril
khusus, dan depositkan sejumlah kecil ekstrak allergen kedalam kulit.Tunggu 15-20
menit, kemudian evaluasi reaksi kulit.Jika pada kulit muncul bentol kemerahan, seperti
gigitan nyamuk, artinya hasil pengujian positif dan pasien alergi terhadap bahan yang
diujikan. Jika kulit tidak menimbulkan reaksi, artinya pengobatan aman untuk
dilanjutkan.

Pembimbing
( )

Anda mungkin juga menyukai