Anda di halaman 1dari 8

PASAR MODAL, HALAL ATAU HARAM?

NAMA : ABDUL MALIK AKBAR

NIM : A1C018001

KELAS : A (AKUNTANSI PAGI)

MATA

KULIAH : Investasi Pasar Modal

UNIVERSITAS MATARAM
2020
Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai
kegitan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi
yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan
efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli
modal / dana.
Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang
Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud
dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU
tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat
kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah
saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan efek atau saham perusahaan obligasi pemerintah.

Dalam pasar modal, instrumen yang diperdagangkan adalah surat-surat berharga (securities)
seperti saham dan obligasi, serta berbagai instrumen turunannya (derivatif) yaitu opsi, right,
waran, dan reksa dana. Transaksi jual beli saham dengan aneka ragamnya tersebut termasuk
jenis jual beli yang penting dalam perekonomian modern, sehingga muncullah pasar modal
atau bursa. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai hukum saham dan pasar modal dalam Islam
amat penting bagi untuk dijawab.

Perlu kami tekankan disini bahwa hukum saham dan pasar modal dalam Islam tidak bisa
dipukul rata. Jenis-jenis perusahaan dan aktivitas di bursa sangat beragam, sehingga
pernyataan halal atau syariah tidaknya pun juga perlu dilakukan dengan hati-hati.

Pasar Modal Syariah

Pasar Modal Syariah mengacu pada aktivitas pasar modal yang sesuai dengan syariat Islam
dan memperdagangkan instrumen investasi yang telah dinyatakan sesuai syariah. Saham,
obligasi, maupun cara-cara perdagangannya pun tidak boleh bertentangan dengan hukum
Islam.

Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan bekerjasama dengan Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah meluncurkan Daftar Efek Syariah yang berisi daftar
(listing) emiten di BEI yang sesuai syariah. Emiten seperti apa yang sesuai syariah? Secara
umum, ditinjau dari jenis dan kegiatan perusahaan yang mengeluarkan saham, maka dalam
pandangan Islam, perusahaan di pasar modal terbagi menjadi dua:

1. Perusahaan yang berkegiatan dalam usaha-usaha mubah


Usaha mubah adalah usaha-usaha yang diizinkan menurut syariat Islam, seperti:
perusahaan pertanian, industri, dan perniagaan. Apabila suatu perusahaan tidak
terlibat dalam usaha yang haram dan atau ribawi, maka seorang muslim
diperbolehkan menjadi pemegang saham perusahaan tersebut dan terlibat dalam jual
beli sahamnya.
2. Perusahaan yang berkegiatan dalam usaha-usaha haram (terlarang)
Usaha yang terlarang menurut Islam contohnya seperti perusahaan perbankan
konvensional serta perusahaan yang memproduksi atau memperdagangkan barang
terlarang (misalnya: pabrik rokok dan minuman keras). Seorang muslim dilarang
menjadi pemegang saham perusahaan semacam ini maupun terlibat dalam jual beli
sahamnya.

Dasar Hukum Pasar Modal Syariah

Dasar hukum pasar modal syariah sudah tentu semua hal yang dijadikan pedoman oleh agama Islam,
dimana pasar modal syariah sudah dijelaskan dalam Al-Quran dan Al Hadist. Selain itu, landasan
fatwa juga dikeluarkan oleh MUI mengenai pasar modal dan transaksi syariah di Indonesia. MUI telah
mengeluarkan 14 fatwa yang berkaitan dengan pasar modal syariah, diantaranya :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”  (Q.S Al-Baqarah :278) 

Produk Syariah

SAHAM SYARIAH

Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah di Pasar Modal. Definisi saham dalam konteks saham syariah merujuk kepada
definisi saham pada umumnya yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan OJK
lainnya. Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia. Pertama, saham
yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah berdasarkan peraturan OJK Nomor
35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, kedua adalah saham
yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahan publik syariah
berdasarkan peraturan OJK no. 17/POJK.04/2015. 

SUKUK

Sukuk adalah efek berbentuk sekuritisasi aset yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar
modal. Berdasarkan penerbitnya, sukuk terdiri dari dua jenis:

1. sukuk negara adalah sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-
undang No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan
2. sukuk korporasi adalah sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan, baik perusahaan swasta
maupun Badan Umum Milik Negara (BUMN), berdasarkan peraturan OJK No.
18/POJK.04/2005 tentang penerbitan dan persyaratan sukuk. 

REKSA DANA SYARIAH

Reksa dana syariah menurut POJK. No 19/POJK.04/2015 adalah Reksa dana sebagaimana di
maksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang
pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Berdasarkan
definisi tersebut, maka setiap jenis reksa dana dapat diterbitkan sebagai reksa dana syariah
sepanjang memenui prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari penerbitannya.

Reksa dana syariah dianggap memenuhi prinsip syariah di pasar modal apabila akad, cara
pengelolaan, dan portofolionya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal
sebagaimana diatur dalam peraturan OJK tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

EXCHANGE TRADED FUND (ETF) SYARIAH

ETF syariah atau Exchange Traded Fund syariah adalah salah satu bentuk dari reksa dana
yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal dimana unit penyertaannya dicatatkan
dan ditransaksikan seperti saham syariah di Bursa Efek. Karena berbentuk reksa dana maka
penerbitannya harus memenuhi peraturan OJK No. 19/POJK.14/2015 tentang penerbitan dan
persyaratan reksa dana syariah. Agar pada saat transaksi memenuhi prinsip-prinsip syariah
maka investor yang akan melakukan jual beli ETF syariah harus melalui anggota bursa yang
memiliki Syariah Online Trading System (SOTS).
EFEK BERAGUN ASET (EBA) SYARIAH

Berdasarkan peraturan OJK No. 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek
Beragun Aset Syariah, Efek beragun aset syariah (EBA syariah) yang diterbitkan di pasar
modal Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. EBA syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara manajer investasi dan bank
kustodian (KIK-EBAS) adalah efek beragun aset yang portofolio (terdiri dari aset
keuangan berupa piutang, pembiayaan atau aset keuangan lainnya), akad dan cara
pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
2. EBA syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) adalah Efek Beragun Aset
Syariah yang diterbitkan oleh penerbit yang akad dan portofolionya (berupa
kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan rumah) tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah di Pasar Modal serta merupakan bukti kepemilikan secara
proporsional yang dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.

DANA INVESTASI REAL ESTAT (DIRE) SYARIAH

Berdasarkan peraturan OJK No. 30/POJK.04/2016 tentang Dana Investasi Real Estat Syariah
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang di maksud dengan Dana Investasi Real Estat
Syariah (DIRE Syariah) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan
dengan real estat, dan/atau kas dan setara kas yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
di pasar modal.

DIRE Syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dikatakan memenuhi prinsip syariah di
pasar modal jika akad, cara pengelolaan dan aset real estat, aset yang berkaitan dengan real
estat, dan/atau kas dan setara kas, tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal
sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
Kenapa saham bisa dikatakan haram?

1. Investasi berbasi bunga


Ciri dari investasi ini adalah ketika dana yang diinvestasikan sejak awal sudah
dijanjikan imbal hasil sejumlah bunga sebesar % x pokok dana yang diinvestasikan.
Dana investasi belum dipergunakan untuk bisnis, namun investor sudah dijanjikan
hasil pasti sejumlah rupiah tertentu. Hal ini menyalahi kodrat bisnis bahwa risiko
dalam bisnis adalah untung, rugi, dan impas.

Skema ini bisa ditemukan di berbagai lembaga maupun individu. Takjarang ditemui
investasi yang menjanjikan hasil berupa bunga tinggi sebagai iming-iming kepada
masyarakat agar menempatkan dananya di lembaga tersebut. Setelah ditelusuri lebih
jauh lagi, ternyata lembaga tersebut termasuk dalam kategori investasi bodong. Jadi,
harus hati-hati dalam memilih investasi.
2. Investasi berbasis spekulasi
Makna kata spekulasi adalah untung-untungan. Investasi berbasis spekulasi yang
dimaksud adalah skema investasi dengan menempatkan dana sedikit dalam rangka
memeroleh dana yang banyak, namun perolehan dana yang banyak tersebut
mengambil hak bagian orang lain yang juga melakukan investasi. lnvestasi jenis ini
bisa terlihat jelas pada skema money game , judi dan sejenisnya. Skema ini juga
disebut dengan maisir.

3. investasi Online yang gharar


lnvestasi ini merupakan bisnis investasi berbasis online namun masih gharar (tidak
jelas). Gharar di sini misalnya terjadi karena ketidakjelasan jenis bisnis yang
dijalankan, komoditas, atau objek investasi yang tidak jelas atau tidak diketahui,
apalagi ditambah dengan belum masuknya lembaga investasi tersebut di bawah
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Skema investasi jenis ini harus dihindari.
4. investasi emas yang gharar.
Istilah investasi emas mungkin kurang sesuai dengan arti katanya di KBBI, namun
sudah lazim dipergunakan di masyarakat untuk menyebut kepemilikan emas dalam
rangka memperoleh keuntungan atas keberadaan emas yang dimilikinya. lnvestasi
emas yang gharar maksudnya ketika investasi emas, namun sejatinya emasnya
memang tidak ada. |nvestasi ini menarik oleh karena dijanjikan return yang tinggi.
Disebutkan bahwa emas benar-benar ada, namun ternyata tidak ada fisiknya, hanya
mengandatkan strategi promosi yang menBrik. Kamu perlu berhati-hati, karena jenis
investasi bodong berbasis bisnis emas sudah marak muncul di Indonesia.
investasi bisnis zat haram. Investasi jenis ini paling mudah diketahui, yakni ketika
investasi diberikan untuk bisnis zat terlarang seperti bisnis daging babi, bisnis
minuman keras, bisnis riba, dan berbagai bisnis lain yang dilarang syariah.

Sedikit tambahan juga saya dapat jawaban dari senior akuntansi yaitu, Dari segi transaksi,
syarat sah transaksi kn harus ada penjual, pembeli, barang yg diperjual belikan, dan akad.

Pasar modal konvensional itu disana ada istilah transaksi semu, artinya hahya satu
orang/pihak yg bertransaksi menggunakan rekening berbeda, tujuannya memainkan harga,
sedangkan di pasar modal syariah diharamkan.

Terus di pasar modal konvensional ada istilah transaksi margin dan short selling sedangkan di
pasar modal syariah tidak ada

Cara lihatnya :

1. Tergantung sekuritas/aplikasi dari perusahaan efeknya, karena ada perusahaan efek yang
dalam aplikasinya memberikan tanda pada saham2 syariah (tandanya seperti sharia stock).
Pada aplikasi itu nanti saham syariah, sahan2 margin ada tandanya.

2. Lihat saham dari perusahaan dengan bisnis apa, jika perusahaan2 rokok, perbankan2
konvensional, perusahaan-perusahaan produksi minuman keras itu sudah bukan saham
syariah.

3. Jika tidak ada, kita bisa melihat fitur rasio keuangan yang tersedia diaplikaainya, dengan
melihat rasion utang terhadap modal (Debt to Equty Ratio/DER) yang mana jika saham
syariah DER nya tidak boleh lebih dari 45%, jika terdapat saham yg DER > 45% maka dapat
dipastikan itu bukan saham syariah.
SUMBER

https://pegadaiansyariah.co.id/contoh-contoh-investasi-yang-halal-dan-haram-menurut-islam-
detail-19030

https://www.idx.co.id/idx-syariah/produk-syariah/

https://dosenakuntansi.com/prinsip-pasar-modal-syariah

https://www.seputarforex.com/artikel/pasar-modal-dan-saham-menurut-islam-122138-34

Anda mungkin juga menyukai