Anda di halaman 1dari 9

1.

Teori Produksi

Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang
akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang
dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input
tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal
mungkin.

Teori produksi ini dikemukakan David Ricardo yang tertulis di dalam bukunya yang berjudul
“Principle of Political Economic and Taxation”. Di dalam Hukum Tambahan Hasil yang
Semakin Berkurang tersebut, dijelaskan mengenai sifat pokok dari hubungan antara tingkat
poduksi dan tenaga kerja yang digunakan utnuk mewujudkan produksi tersebut.

Teori Produksi Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang ini menyatakan “Apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu
unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, maka produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif.”

Dalam teori produksinya ini, David Ricardo menyatakan bahwa ketika kita menambah terus
menerus salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sementara input yang lain tetap maka
mula -mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing returns).
Akan tetapi, di titik tertentu, hasil yang kita peroleh justru akan semakin berkurang
(diminishing returns).

Contohnya, di dalam suat perluasan produksi pertanian, dapat dilakukan dengan menambah
faktor produksi tenaga kerja untuk menggarap sebidang tanah. Dengan begitu, hasil yang
diperoleh akan meningkat.

Peningkatan hasil ini akan berjalan terus hingga mencapai kombinasi faktor -faktor produksi
yang paling tepat, yakni pada waktu diperoleh tambahan hasil yang tertinggi. Jika hal ini
sudah tercapai, maka penambahan tenaga kerja selanjutnya justru akan mengakibatkan
penambahan hasilnya jadi semakin menurun atau bahkant idak memberikan hasil sama sekali
dan akhirnya menjadi negatif.

Lebih jelasnya, bisa dilihat dalam tabel berikut ini.


Tabel teori produksi dengan penambahan satu faktor

Input 2 Output Hasil Lebih


Input 1
(tenaga (total (marginal
(tanah)
kerja) produk) produk)
Tetap 0 0 0

Tetap 1 6 6

Tetap 2 14 8

Tetap 3 24 10

Tetap 4 36 12

Tetap 5 45 9

Tetap 6 50 5

Tetap 7 53 3

Tetap 8 53 0

Tetap 9 48 5

Dari angka -angka yang ditunjukan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah output
(total product) memang mengalami pertambahan sebagai akibat dari bertambahnya jumlah
tenaga kerja. Akan tetapi, hasil lebihnya (marginal product) tidak selalu sebanding.

Berlakunya the law of diminishing returns ini perlu dipahami dengan beberapa asumsi, yakni:

 Salah satu faktor produksi, misalnya tanah pada pertanian atau mesin pada industri,
harus tetap sehingga perbandingannya saja yang mengalami perubahan.
 Teknik produksi yang ditetapkan dalam suaut proses produksi tetap. Apabila tingkat
teknik produksi yang diterapkan lebih canggih, maka dapat mempertinggi
produktivitas setiap tenaga kerja, dan artinya hukum tersebut tidak berlaku.
 Daya kerja (productivity) faktor produksi yang diubah, harus sebanding (sama). Jika
faktor produksi yang diubah adalah jumlah tenaga kerjanya, maka tingkat
pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja tersebut harus sama dengan pekerjaan yan
dimaksudkan.
2. Fungsi Produksi

Antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output) ini terdapat hubungan teknik yang
disebut sebagai fungsi produksi. Fungsi produksi adalah sebuah rumusan yang menunjukkan
jumlah barang produksi yang tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan.

Dengan kata lain, fungsi produksi ini menunjukkan adanya hubungan di antara input dan
output yang dapat dihasilkan dari kombinasi input tersebut. Dari pengertian ini, dapat
diperoleh rumus faktor produksi. Rumus faktor produksi tersebut yakni :

Q = f (R, L, C, T)

Keterangan :

Q = Quantity / jumlah barang yang dihasilkan

f = function / simbol persamaan

R = Resources / kekayaan alam

L = Labour / tenaga kerja

C = Capital / modal

T = Technology / teknologi

Rumus ini dapat diterjemahkan dalam sebuah contoh produksi tas. Proses produksi tas bisa
dilakukan dengan berbagai cara, tapi masih dengan kombinasi input yang sama. Apabila
kombinasi input diubah, maka secara otomatis hasil yang diperoleh juga akan berubah.

Berbeda bila kombinasi inputnya yag diubah dan diganti dengan kombinasi input yang lain.
Jika demikian, outputnya bisa tetap sama. Misalnya, penambahan tenaga kerja dan penurunan
mesin atau hal lain.

Agar lebih jelas, bisa dilihat dalam tabel kombinasi input berikut. Berikut adalah tabel untuk
menghasilkan 100 unit tas.

Kombinasi Output Mesin Tenaga kerja

A 100 6 3

B 100 10 4

C 100 4 6

D 100 3 10

Dari persamaan fungsi produksi di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya, besar atau
kecilnya tingkat produksi suatu barang tergantung dari jumlah modal, tenaga kerja, kekayaan
alam serta teknologi yang digunakan.
Untuk jumlah produksi berbeda, tentu juga memerlukan faktor produksi yang berebda pula.
Akan tetapi, ada juga jumlah produksi yang tidak sama yang dihasilkan oleh faktor produksi
yang dianggap tetap. Faktor tetap itu adalah mesin, peralatan, serta bangunan perusahaan.
Sedangkan faktor produksi yangmegnalami perubahan adalah tenaga kerja.

Untuk menentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis, maka perlu
dibandingkan berbagai gabungan dari faktor -faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah
barang tertentu.

Jenis-jenis Fungsi Produksi

1. Fungsi produksi Cobb-Douglas.

Salah satu contoh dari jenis fungsi Q = K0.5L0.5. Ini menggambarkan sebuah perusahaan yang
membutuhkan total sedikitnya jumlah input ketika kombinasi input yang relatif sama.
Sebagai contoh, perusahaan dapat memproduksi 25 unit output dengan menggunakan 25 unit
modal dan 25 tenaga kerja, atau bisa menghasilkan sama 25 unit output dengan 125 unit
tenaga kerja dan hanya satu unit modal.

2. Fungsi produksi Leontief

Fungsi produksi ini berlaku untuk situasi di mana input harus digunakan dalam proporsi yang
tetap; mulai dari proporsi orang-orangnya jika penggunaan satu input meningkat tanpa yang
lain meningkat, produksi tidak akan berubah. Fungsi produksi ini diberikan oleh Q = Min (K,
L). Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan lima karyawan akan menghasilkan lima unit
output asalkan memiliki setidaknya lima unit modal.

3. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel


Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya
satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis
sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang
dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika
perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat
menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus,
maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin
besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus,
maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin
jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga
mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

Berikut gambarannya :

Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-rata

Yang dapat disimpulkan : 

1. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan
meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
2. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi
rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-
rata, sedangkan produksi marginal negatif. 

a. Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. 

MP = Produksi Marginal 
DTP = Pertambahan Produksi Total 
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja 

b. Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. 

DP = Produksi rata-rata 
TP = Produksi Total 
L = Tenaga kerja

4. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau
sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah
faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jika
berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan
produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja
dan modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor
produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga
kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak
mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling
mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi,
seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor
produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan
berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama
isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam
rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).

a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi)
untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant
bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan
perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik
orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis
lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang
dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh
karena itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi
input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga
dari input.

Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Ciri-ciri isoquant : 

1. Mempunyai kemiringan negatif;


2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output;
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
4. Isoquant cembung ke titik origin. 

b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen
dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost
membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya,
maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost
semakin kecil hasilnya.

Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit
input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain
dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva
isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh
kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu,
maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
PENGANTAR EKONOMI
PRODUKSI

Disusun Oleh :

ABDUL MALIK AKBAR (A1C018001)

KELAS :A

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN : AKUNTANSI

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi

Dosen : Siti Sriningsih. SE .ME

UNIVERSITAS MATARAM

2018

Anda mungkin juga menyukai