Anda di halaman 1dari 7

30

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka yang di jelaskan bahwa promosi adalah

peningkatan posisi seorang tenaga kerja ketingkat posisi kerja yang lebih tinggi.

Pada saat tersebut, secara umum pegawai dituntut untuk meningkatkan

keahlian, kemampuan dan tanggungjawabnya. Dan hal ini pula diikuti dengan

bertambahnya pendapatan dan terkadang pula bertambahnya tunjangan atau

keuntungan lain sesuai dengan wewenang dan status yang dia miliki (Carrel,

1995; h 454). Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan tugas,

tanggungjawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negri Sipil dalam

rangka susunan sesuatu organisasi (Pembinaan Pegawai Negri sipil, 1983; 101).

Oleh sebab itu promosi jabatan adalah meningkatnya posisi/jabatan seorang

tenaga kerja ketingkat posisi kerja yang lebih tinggi yang diikuti dengan

bertambahnya tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari

sebelumnya dan biasanya diikuti dengan bertambahnya penghasilan. Promosi

jabatan sebagai langkah pembinaan tenaga kerja, yang mutlak harus dilakukan

manajemen pada setiap hierarki perusahaan.

Promosi dianggap sebagai kegiatan yang telah mendapatkan prioritas

perencanaan sebelumnya, bukan hanya merupakan kegiatan yang spontanitas

karena merupakan ganjaran atas prestasi sementara tenaga kerja yang

bersangkutan. Prestasi kerja atau kinerja seseorang harus dilakukan atas dasar

penilaian yang kontinuitas yang biasanya dilakukan dalam periode tertentu

(lazimnya satu tahun).


31

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan. Artinya kinerja karyawan merupakan suatu hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Promosi jabatan dalam suatu organisasi adalah merupakan suatu

harapan dari para pegawai yang sangat didambakan karena merupakan pujian

hasil kerja, penempatan, perlakuan, dari fihak manajemen terhadap anggotanya .

Oleh karena itu dengan adanya kesempatan untuk dipromosikan, bagi pegawai

akan dapat meningkatkan kinerjanya dimana pegawai akan merasa diperhatikan,

ditempatkan sesuai prestasi kerjanya, dedikasi dan kecintaan pegawai terhadap

pekerjaannya.

Motivasi adalah suatu fungsi dari tiga kebutuhan dasar manusia yang

meliputi; peningkatkan prestasi, kekuasaan, dan kesan afiliasi. (McClelland,

Perilaku Organisasi Edisi 5 Bahasa Indonesia, Robert Kreitner and Angelo

Kinicki, 2005, h 255). Kebutuhan untuk berprestasi adalah dorongan untuk

mengungguli dan berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, dan

bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk

membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa

paksaan) akan berperilaku seperti yang dia harapkan yaitu suka untuk bekerja

dan peduli dengan disiplin dan penghargaan diri. Sedangkan kebutuhan untuk

berafiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab

untuk mempertahankan hubungan sosial, yaitu bergabung dengan kelompok-

kelompok, dan selalu ingin dicintai


32

Motivasi manusia akan didorong karena kebutuhan individu yang dimulai

dari kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana kebutuhan tersebut dapat

diartikan bahwa manusia kebutuhannya akan meningkat apabila setelah

kebutuhan yang terendah telah terpenuhi, dan selanjutnya akan meningkat pada

tahapan berikutnya (Maslow). Dan prestasi kerja yang tinggi adalah merupakan

harapan yang didambakan oleh para pegawai.

McClelland mengusulkan bahwa para manajer puncak seharusnya

memiliki suatu kebutuhan akan kekuasaan yang tinggi disertai kebutuhan untuk

afiliasi yang rendah. Maka ketiga kebutuhan tersebut terbukti merupakan unsur-

unsur yang amat penting dalam menentukan motivasi orang bekerja.

Beberapa hasil penilitian tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

disampaikan oleh; a) JP Wanous tentang motivasi dan produktivitas dimana

hasilnya menyebutkan adanya ganjaran ekstrinsik yang menimbulkan motivasi

kerja untuk pencapaian tingkatan / kualitas kinerja, b) Sutemeister

mengungkapkan bahwa antara 80 s/d 90 % kinerja pegawai bergantung pada

motivasi bekerja.

Berdasarkan dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai

kebutuhan manusia semakin mendalam, penyempurnaan dan koreksi tersebut

dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena

pengalaman menunjukan bahwa pemuasan berbagai kebutuhan manusia

berlangsung secara simultan. Artinya sambil memuaskan kebutuhan fisik

seseorang pegawai pada waktu bersamaan ingin menikmati rasa aman,

mendapatkan kompensasi (gaji) yang adil dan kompetitif, adanya penghargaan

atas prestasi yang dicapai, perilaku yang adil dari manajemen dalam kesempatan
33

untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan, untuk terciptanya

peningkatan kinerja pegawai yang lebih tinggi.

Berikut kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut:

H3

H1
Promosi Jabatan
(X1)

Kinerja Pegawai
(Y)
H2
Motivasi (X2)

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan:

Parsial

Simultan

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat dirumuskan hipotesa

penelitian sebagai berikut :

1. Promosi jabatan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat

Daerah Kabupaten Pulang Pisau.

2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat

Daerah Kabupaten Pulang Pisau.


34

3. Promosi jabatan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pilang Pisau.

4. Pilih salah satu Variabel yang memiliki pegaruh dominan terhadap kinerja

pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pulang Pisau.

3. 3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian


3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independent ( X) dan

variabel dependen ( Y )

1. Variabel independen atau variabel bebas yaitui :

- Promosi jabatan (X1),

- Motivasi kerja ( X2 ),

2. Variabel dependen atau variabel terikat yaitu :

- Kinerja pegawai Negeri Sipil ( Y ) yang keberadaannya

dipengaruhi oleh variabel bebas.

3.3.2. Definisi operasional variabel.

1). Promosi jabatan (X1)

Promosi jabatan adalah Perkembangan yang positif dari seorang pekerja

atau pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang. Jika

ada kesempatan untuk dipromosikan bagi setiap karyawan yang berdasarkan

atas azas keadilan dan objektivitas akan mendorong karyawan lebih giat,

semangat, disiplin, dan berprestasi kerja yang semakin  besar sehingga

sasaran perusahaan yang optimal dapat dicapai dengan indikatornya :

1) Kejujuran
2) Disiplin
3) Prestasi Kerja
35

4) Kerja sama
5) Kecakapan
6) Loyalitas
7) Komunikatif
8) Pendidikan

2). Motivasi kerja ( X2 )

Motivasi kerja adalah Sesuatu didalam diri seseorang yang

menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah lakunya dalam arah

tertentu sesuai tujuannya dengan indikatornya :

1) Kebutuhan berprestasi
2) kebutuhan berafiliasi
3) kebutuhan akan kekuasaaan

3). Kinerja ( Y )

Kinerja pegawai dalam penelitian ini, adalah Merupakan hasil kerja dari

karyawan dalam melakukan pekerjaamenennya dalam periode waktu tertentu

dan menekankan pada hasil kerja yang telah dilakukan dengan Indikatornya :

1) Tujuan
2) Standar
3) Umpan Balik
4) Alat atau sarana
5) Kompetensi
6) Motif
7) Peluang
36

Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

SKALA
VARIABEL Definisi Operasional INDIKATOR UKUR
Promosi Perkembangan yang positif dari 1) Kejujuran Likert
Jabatan seorang pekerja atau pegawai 2) Disiplin
(Menurut karena tugasnya dinilai baik oleh 3) Prestasi Kerja
Fathoni pejabat yang berwenang. Jika ada 4) Kerja sama
2006) kesempatan untuk dipromosikan 5) Kecakapan
bagi setiap karyawan yang 6) Loyalitas
berdasarkan atas azas keadilan dan 7) Komunikatif
objektivitas akan mendorong 8) Pendidikan
karyawan lebih giat, semangat,
disiplin, dan berprestasi kerja yang
semakin  besar sehingga sasaran
perusahaan yang optimal dapat
dicapai
Motivasi Sesuatu didalam diri seseorang 1) Kebutuhan berprestasi Likert
Kerja yang menyebabkan, menyalurkan 2) Kebutuhan berafiliasi
(Menurut dan mempertahankan tingkah 3) Kebutuhan akan kekuasaaan
Mc Clelland lakunya dalam arah tertentu sesuai
dalam tujuannya.
Stoner et al,
1996)
Kinerja Merupakan hasil kerja dari karyawan 1) Tujuan Likert
pegawai dalam melakukan 2) Standar
(Menurut pekerjaamenennya dalam periode 3) Umpan Balik
Wibowo, waktu tertentu dan menekankan 4) Alat atau sarana
2007) pada hasil kerja yang telah dilakukan 5) Kompetensi
6) Motif
7) Peluang

Sumber. Hasil kerangka pemikiran tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai