Anda di halaman 1dari 16

68 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

Makam Kuno Belanda (Kerkhof) di Kabupaten Ngawi dan Potensinya


Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal

Novi Triana Habsari*

Abstrak
Makam Kuno Belanda (Kerkhof) merupakan salah satu jejak peninggalan
Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi. Latar belakangsejarah Makam Kuno Belanda
(Kerkhof), memiliki nilai-nilai sejarah yang bisa diwariskan ke generasi sekarang
sebagai sumber belajar sejarah. Lokasinya terletak Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi
Kabupaten Ngawi. Makam Kuno Belanda dibangun pada tahun 1885 dibawah pimpinan
Gubernur Jendral Van Den Bosch pada waktu menjajah daerah Ngawi. Makam Kuno
Belanda dibangun dengan tujuan untuk menguburkan tentara Belanda beserta
keluarganya yang telah mati. Sebagai sumber belajar sejarah Ngawi dengan wilayahnya
yang strategis merupakan daerah yang penting bagi Belanda untuk mendirikan benteng
sehingga mempermudah untuk menguasai daerah sekitar.
Kata Kunci : Kerhcof, makam kuno, sejarah lokal

Pendahuluan bangunan irigasi di Brantas dan Demak,


Kedatangan Belanda di Indonesia selain itu terdapat peninggalan-peninggalan
pertama kali dipimpin oleh Cournelis de dari Belanda berupa pabrik gula, dan
Houtman tahun 1596 dan tiba di Banten. benteng-benteng seperti yang dibangun dan
Rombongan kedua dipimpin oleh Jacob Van digunakan saat penguasaan daerah Madiun
Neck tahun 1598 (Marmayadi, 2011). Pada dan sekitarnya. Salah satunya Belanda
masa kekuasaan kolonial Belanda di membangun benteng pertahanan di daerah
Indonesia tersebut, semua berbagai bidang Ngawi yang dikenal dengan sebutan
kehidupan dijajah dan dimonopoli dari Benteng Van Den Bosch.
bidang politik, bidang perdagangan, bidang Benteng Van Den Bosch adalah salah
pendidikan, bidang sosial dan kebudayaan satu bangunan peninggalan masa
selama ± 350 tahun. penjajahan Belanda oleh masyarakat
Oleh sebab itu di Indonesia terdapat disebut dengan Benteng Pendem yang
bangunan-bangunan bersejarah hasil berada di Desa Pelem, Kecamatan Ngawi,
peninggalan kolonial Belanda yang sampai Kabupaten Ngawi merupakan salah satu
saat ini masih bisa kita jumpai. Peninggalan- jejak sejarah kolonial Belanda di Indonesia.
peninggalan isik masa penjajahan Belanda Adanya benteng tersebut, tidak
di Indonesia khususnya di Jawa dan Madura terlepas dari tentara Belanda beserta
menurutPoesponegoro (2008: 27) antara anggota keluarganya yang tinggal di sekitar
lain, jalan kereta api dan bangunan- benteng. Mereka tinggal tidak hanya satu

* Novi Triana Habsari adalah Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Madiun
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 69

atau dua tahun saja, tetapi secara turun sangatlah penting bagi generasi muda dan
temurun. Hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat. Seperti fungsi dari sejarah
makam orang-orang Belanda yang berada sebagai ilmu pengetahuan yang bisa
tidak jauh dari benteng Pendem. Makam bermanfaat bagi semua orang (Hamid dan
tersebut berbeda dengan makam pada Madjid, 2011: 87-89).
umumnya di Indonesia. Sementara itu, saat ini masyarakat
Pembeda antara makam Belanda khususnya sekitar Makam Kuno Belanda
tersebut dengan makam lokal adalah dari kurang memahami asal muasal makam dan
segi bangunannya serta tidak ada juga keterkaitannya dengan benteng van
perawatan khusus seperti kebersihan den bosh terlebih siswa SMP. Padahal
lingkunganya. Bahkan makam lokal jauh keberadaannya di Desa Pelem tersebut juga
lebih terawat. Hal ini dikarenakan sudah dapat diaplikasikan ke dalam materi
tidak adanya penduduk sekitar yang pembelajaran sejarah dengan mengacu
memperhatikan makam tersebut. kepada kurikulum KTSP dan kurikulum
Makam Belanda ini bisa dijadikan 2013 yaitu dengan cara mengkaitkannya ke
salah satu sumber belajar sejarah. Ngawi dalam Kompetensi Dasar mengenai
merupakan daerah strategis dan peninggalan-peninggalan pada masa
menguntungkan bagi Belanda. Daerah penjajahan Belanda di Indonesia
Ngawi digunakan Belanda untuk (Suastawan, 2014: 4).
mendirikan benteng pertahanan agar Oleh karena itu, adanya bangunan
memudahkan Belanda menguasai dan tersebut menarik untuk dikaji terutama
menyerang wilayah sekitar Ngawi, yaitu tentang latar belakang sejarah adanya
daerah Solo dan Madiun. makam kuno Belanda (Kerkhof), dan
Berkata tentang mata pelajaran potensinya sebagai sumber belajar sejarah.
sejarah, sebenarnya dapat lebih disukai Tujuan penelitian ini adalah 1). mengetahui
bahkan dicintai oleh siswa. Hal tersebut latar belakang sejarah makam kuno Belanda
sesuai yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno (Kerkhof), 2). mengetahui makam kuno
pada saat berpidato dalam rangka (Kerkhof) yang dapat dijadikan sebagai
memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 sumber belajar sejarah.
November 1961, “Bangsa yang besar adalah
Tinjauan Pustaka
bangsa yang menghormati jasa A. Pengertian Makam
pahlawannya” (Arsip Nasional RI). Kata-
Makam dalam Kamus Besar Bahasa
kata tersebut mengisyaratkan bahwa
Indonesia (1990: 503) mengandung dua
seorang pahlawan, benda purbakala, dan makna, yaitu: (1) mengantarkan jenazah ke
bangunan-bangunan bersejarah itu
70 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

perkuburan, (2) kata benda yang artinya warga Belanda (kerkhof) ini letaknya sudah
tempat tinggal atau kediaman. Menurut diluar komplek Benteng Van Den Bosch.
Soekmono (dalam Mulyani, 2013) dijelaskan Lokasinya sekitar ± 200 meter ke arah barat
bahwa makam merupakan wujud dari tiga daya, dari Jl. Pangeran Diponegoro masuk Jl.
kebudayaan yaitu gagasan, aktifitas, dan Monginsidi, atau tepatnya di Kelurahan
artefak. Makam berupa hasil aktifitas Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
perbuatan manusia yang dapat diraba, Kerkhof ini kemungkinan di dirikan pertama
dilihat dan bahkan didokumentasikan. kali pada tahun 1885 yang ditandai pada
Makam biasanya diabadikan dengan pintu gerbang masuk.
bangunan yang terbuat dari batu yang Makam ini diperuntukkan sebagai
disebut jirat atau kijing. Bagi orang-orang tempat peristirahatan terakhir bagi warga
penting, di atas jirat biasanya didirikan Belanda yang wafat di wilayah Ngawi, akan
rumah yang disebut cungkup atau kubah. tetapi sekarang sudah berbaur dengan
Dari beberapa pengertian di atas kompleks pemakaman umum. Beberapa
dapat disimpulkan bahwa makam adalah nisan sudah di beri tanda nomor yang
tempat yang digunakan untuk mengubur bertujuan untuk pendataan dan
jenazah sebagi tempat peristirahatan pelestaraian, mengingkat karena nisan di
terakhir. Secara umum makam manusia Kerkhof ini berusia cukup tua sehingga turut
memiliki arsitektur yang sama yaitu menjadi benda cagar budaya (kurniawan,
gundukan batu atau tanah yang diberi jirat 2013: 5).
atau kijeng sebagai penanda. Akan tetapi Berdasarkan penjelasan diatas maka
secara khusus, biasanya dingun rumah yang dapat disimpulkan tentang pengertian
sering disebut cungkup atau kubah. makam warga Belanda (kerkhof) adalah
B. Makam Kuno Belanda (Kerkhof) tempat pemakaman warga Belanda mulai
Secara umum masyarakat sudah tahun 1885 yang tinggal di daerah Ngawi
mengetahui lokasi Benteng Van Den Bosch pada waktu penguasaan daerah Ngawi dan
(Benteng Pendem) yaitu di Kabupaten sekitarnya. Tempat tersebut berfungsi
Ngawi namun belum mengetahui apa sebagai tempat wisata edukasi dan tempat
sebenarnya tentang bangunan tersebut. rekreasi berada di Kabupaten Ngawi yang
Selain itu juga ada sebuah komplek makam bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.
warga Belanda yang dibangun pada abad 18. C. Sumber Belajar
Makam tersebut digunakan untuk Belajar mengajar adalah suatu
memakamkan jenazah para penjajah proses yang mengolah sejumlah nilai untuk
Belanda yang meninggal pada waktu dikonsumsi oleh setiap peserta didik. Nilai-
menguasai daerah Ngawi. Pemakaman nilai tersebut tidak datang dengan
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 71

sendirinya, melainkan dari berbagai memahami tentang pendekatan


sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya pembelajaran, strategi pembelajaran,
banyak sekali dan terdapat dimana-mana metode pembelajaran, model pembelajaran,
antara lain di sekolah, di halaman, di pusat dan media pembelajaran. Karena tidak
kota, di pedesaan, dan sebagainya semua pendekatan, metode, model, dan
(Djamarah dan Zain, 2010: 122). media pembelajaran cocok digunakan dalam
Begitu pula Association for mata pelajaran sejarah.
Educational Communications an Technology 1. Pendekatan Pembelajaran
(AECT) (dalam Komalasari, 2011: 108) Dalam kegiatan belajar mengajar
mengatakan bahwa sumber pembelajaran yang berlangsung telah terjadi interaksi
adalah segala sesuatu atau daya yang dapat sosial antara guru dan peserta didik.
dimanfaatkan oleh guru, baik secara Setiap guru diharapkan mampu
terpisah maupun dalam bentuk gabungan, melakukan proses tersebut dengan baik
untuk kepentingan belajar mengajar dengan agar peserta didik dapat menerima
tujuan meningkatkan efektifitas dan efesien materi pembelajaran dengan baik. Guru
pembelajaran. haruslah pandai memilih pendekatan
Dengan demikian, sumber belajar secara arif dan bijaksana, bukan dengan
merupakan segala sesuatu baik yang sembarangan karena hal tersebut akan
didesain maupun menurut sifatnya dapat merugikan peserta didik. Serta
dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pandangan seorang guru terhadap anak
pembelajaran untuk memudahkan belajar didik akan menentukan sikap dan
siswa. Dalam kaitannya sumber belajar perbuatan mereka (Djamarah dan Zain,
sejarah berarti semua alat bantu yang 2010: 53-54).
digunakan dalam menerangkan mata Dalam pembelajaran sejarah,
pelajaran sejarah, sehingga siswa mampu pendekatan konstruktivisme
menerima pengetahuan dengan mudah. memungkinkan peserta didik melakukan
Sumber belajar bisa diperoleh dialog kritis dengan subjek pembelajar,
sekolah, di lingkungan tempat tinggal, di menggali informasi sebanyak mungkin
pusat kota, di pedesaan, dan lain dari berbagai sumber untuk melakukan
sebagainya. Sumber belajar juga klasifikasi dan prediksi serta
dikelompokkan menjadi lima kategori, yakni menganalisis masalah-masalah sejarah
manusia, buku/perpustakaan, media masa, termasuk masalah sosial yang
alam lingkungan, dan media pendidikan. kontroversial yang dihadapinya
Namun untuk menjadikan sumber belajar (Supriatna dalam Aman, 2011: 109).
yang tepat maka harus memilih dan
72 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

Dari beberapa penjelasan di atas langkah taktis yang perlu diambil oleh
dapat disimpulkan bahwa pendekatan pengajar sejarah dalam menunjang
pembelajaran sangatlah penting untuk strategi yang hendak dikembangkan.
dilakukan oleh seorang guru dalam Dengan sendirinya perlu pula disadari
melakuakan kegiatan belajar mengajar. bahwa seperti halnya dalam hubungan
Karena dengan mampu memahami strategi mengajar, sasaran akhir dari
karakteristik siswa akan dengan mudah pelaksanaan metode mengajar tidak lain
seorang guru dan peserta didik dari apa yang tercantum dalam
berinteraksi. Serta siswa akan mudah perencanaan suatu pembelajaran (Aman,
menerima materi pembelajaran, untuk 2011: 110).
mata pelajaran sejarah cocok Metode-metode pembelajaran
menggunakan pendekatan yang sering digunakan dalam mata
konstruktivisme. pelajaran sejarah antara lain, metode
2. Strategi Pembelajaran reseptif, metode tanya jawab, metode
Secara umum strategi mempunyai diskusi, metode kerja kelompok, metode
pengertian suatu garis-garis besar haluan sosio drama, metode inkuiri, metode
untuk bertindak dalam usaha mencapai karyawisata, metode pembelajaran luar
sasaran yang telah ditentukan. Bila kelas, metode problem solving, dan lain
dihubungkan dengan belajar mengajar, sebagainya.
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola 4. Model Pembelajaran
umum kegiatan guru anak didik dalam Menurut Aunurrahman (2009:
perwujudan kegiatan belajar mengajar 141) model pembelajaran adalah pola
untuk mencapai tujuan yang telah yang digunakan sebagai pedoman dalam
digariskan (Djamarah dan Zain, 2010: 5). merencanakan pembelajaran di kelas
Dengan demikian strategi maupun di luar kelas.
pembelajaran adalah kumpulan dari Dengan demikian model
metode-metode dan pola-pola umum pembelajaran adalah pola yang
kegiatan antara guru dan anak didik digunakan sebagai pedoman dalam
dalam perwujudan kegiatan belajar merencanakan pembelajaran di kelas
mengajar untuk mencapai tujuan yang maupun di luar kelas. Setiap model
telah digariskan. pembelajaran memiliki ciri khusus serta
3. Metode Pembelajaran kelebihan dan kelemahan masing-masing
Metode pembelajaran merupakan dibandingkan dengan model
bagian integral dari strategi pembelajaran yang lainnya.
pembelajaran yang merupakan langkah-
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 73

5. Media Pembelajaran 2. Ruang Lingkup Sejarah Lokal


Djamarah dan Zain (2010: 120) Sejarah lokal edukatif-inspiratif
mengungkapkan bahwa media adalah adalah jenis sejarah lokal yang disusun
sumber belajar, maka secara luas media dalam rangka mengembangkan kecintaan
dapat diartikan dengan manusia, benda, sejarah terutama pada sejarah
ataupun peristiwa yang memungkinkan lingkungannya (Widja, 1991: 46). Pendapat
anak didik memperoleh pengetahuan lain dijelaskan oleh Tilbury (1995: 199)
dan ketrampilan. bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya
Dengan demikian media terkait dengan masalah fisik-biologis, tetapi
pembelajaran adalah alat bantu yang juga berhubungan dengan aspek estetika,
digunakan untuk mempermudah dalam ekonomi, sosial, politik, historis, dan
menyampaikan materi pembelajaran budaya. Oleh karenanya banyak disiplin
oleh guru kepada siswanya. yang memiliki irisan terhadap pendidikan
Makam adalah salah satu sumber lingkungan hidup (Ahmad, 2013: 75).
belajar sejarah. Di sekitar benteng Van Den Dengan demikian dapat disimpulkan
Bosh, makam tersebut membuktikan bahwa bahwa ruang lingkup sejarah lokal
orang Belanda pernah tinggal di daerah berangkat dari lingkungan sendiri. Artinya,
tersebut. Hal ini sesuai dengan mata setiap daerah pasti memiliki cerita dan asal-
pelajaran IPS SMP Kelas II semester I usul sejarahnya dan dari situlah disiplin
tentang kedatangan kolonialisme di ilmu sejarah lokal.
Indonesia khsusnya bangsa Belanda. 3. Arti Peting Sejarah Lokal
B. Sejarah Lokal Menurut Finberg ahli, sejarah
1. Pengertian Sejarah Lokal Inggris (dalam Widja, 1991: 15), untuk
Menurut Ham (dalam Widja, 1991: memahami arti pentig sebuah sejarah lokal
7) sejarah lokal hanya diartikan sebagai perlu mengambil perumpamaan bahwa
sejarah daerah tertentu, maka sejarah itu lingkungan keluarga, lingkungan komunitas,
lama berkembang di Indonesia bahkan lingkungan nasional, dan lingkungan
sejarah yang kita miliki sekarang bermula supranasional tak ubahnya sebagai
dari tradisi sejarah lokal seperti itu. Hal ini serangkaian lingkaran sentris. Masing-
kita hubungkan dengan berbagai sejarah masing perlu dikaji dengan mangacu pada
daerah dengan nama tradisional seperti lingkaran yang ada diluarnya, tanpa harus
babad, tambo, riwayat, hikayat, dan diartikan bahwa yang berada dilingkaran
sebagainya, yang dengan cara-cara khas paling dalam adalah kurang sempurna,
menguraikan asal-usul suatu daerah hanya karena dia ditutupi oleh lingkaran-
tertentu. lingkaran diluarnya. Makam Belanda
74 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

(kerkhof) masuk dalam kategori sejarah khusus yang ada di makam kuno Belanda
lokal karena merupakan peninggalan (Kerkhof). Kemudian menarik kesimpulan
sejarah warga Belanda pada waktu secara umum dengan dukungan dari
berkuasanya tentara Belanda yang tinggal di beberapa informasi, sehingga data yang
daerah Ngawi. akan diperoleh akan bersifat deskriptif.
Berdasarkan penjelasan diatas, Jenis penelitian yaitu deskriptif.
dapat disimpulkan bahwa sejarah tidak Bagian deskriptif dalam catatan data ini
semata-mata muncul begitu saja, tetapi meliputi potret subjek, rekonstruksi dialog,
sejarah yang besar terdiri dari sejarah yang deskripsi keadaan fisik, struktur tentang
kecil yang menjadi satu. Maka kajian sejarah tempat, dan barang-barang lain yang ada di
lokal dipandang sebagai disiplin ilmu yang sekitarnya. Demikian juga, catatan tentang
memiliki arti penting karena sejarah lokal berbagai peristiwa khusus (termasuk siapa
bagian dari sejarah nasional. yang terlibat dengan cara bagaimana, gerak-
geriknya, dan juga tingkah laku atau sikap
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di penelitiannya) (Sutopo, 2002: 74).
Pendekatan ini cocok untuk meneliti
kompleks pemakaman warga Belanda
tentang latar belakang sejarah makam kuno
(kerkhof) Kelurahan Pelem Kecamatan
Belanda sebagai sumber belajar sejarah
Ngawi Kabupaten Ngawi. Penelitian ini
lokal kepada masyarakat. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan metode dilaksanakan dengan menganalisis data
yang diperoleh dari wawancara,
penelitian yang digunakan untuk meneliti
dokumentasi, dan observasi langsung di
pada kondisi obyek yang alamiah, disini
lapangan. Menurut Lofland (dalam Moleong,
peneliti adalah sebagai instrumen utama,
teknik pengumpulan data dilakukan secara 2012: 157), sumber data utama dalam

trianggulasi, analisis data bersifat induktif, penelitian kualitatif ialah kata, dan tindakan,

dan hasil penelitian kualitatif menekan pada selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lainnya. Sumber data
makna (Sugiyono, 2008: 205).
penelitian ini merupakan sumber data
Pada dasarnya, penelitian kualitatif
digunakan dalam penelitian yang merujuk primer dan sumber data sekunder yang

pada objek dan fenomena yang terjadi dapat menjelaskan informasi yang

secara alami. Adapun data yang akan diperlukan dalam penelitian.


Teknik pengumpulan data
diperoleh akan bersifat deskriptif karena
merupakan langkah yang paling strategis
menggunakan pendekatan induktif. Peneliti
melakukan pengamatan atas permasalahan dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 75

mengetahui teknik pengumpulan data, maka Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.


peneliti tidak akan mendapatkan data yang Tepatnya di Jl. Mongonsidi. Dari hasil
memenuhi standar data yang ditetapkan. wawancara dengan INF-06 dan INF-03
Pengumpulan data dalam penelitian ini bahwa, luas area Makam ±1,5 ha, dibagi
dilakukan dengan wawancara, observasi, menjadi dua bagian yaitu bagian barat dan
dan dokumentasi tertulis/arsip (Sugiyono, bagian timur. Bagian barat digunakan untuk
2008: 224). pemakaman Belanda, sedangkan bagian
Teknik analisis isi dokumen timur untuk warga lokal Kelurahan Pelem.
digunakan untuk memperoleh data atau B. Sejarah Makam Kuno Belanda
informasi yang bersumber dari dokumen (Kerkhof)
atau arsip yang berupa buku tentang latar INF-03 menyatakan bahwa, makam
belakang sejarah makam kuno Belanda Kerhcof di Pelem merupakan makam
(Kerhcof) sebagai sumber belajar sejarah tentara sebelum Perang Dunia ke 2, pada
lokal kepada masyarakat. Oleh karena itu, pertengahan abad ke 18 (100 tahun
dalam tahapan yang dilakukan merupakan sebelum Indonesia merdeka). Mereka
rangkaian yang memiliki keterkaitan. tinggal di Benteng Pendem dalam kurun
Adapun keterkaitan komponen antara tahap waktu yang lama, dan para tentara juga
tersebut adalah sebagai berikut: mengalami masa penuaan trus akhirnya
mati. Lalu dibuatkan makam yang tidak jauh
dari lokasi Benteng Pendem. Tidak hanya
tentara Belanda saja, tetapi anak dan istri
mereka juga (wawancara 25 Mei 2016).
Hal senada juga diungkapkan oleh
INF-02 bahwa makam Kerhcof ini dulu
Gambar 1. Analisis data model interaktif,
miles dan huberman digunakan untuk tentara Belanda yang
(dalam Sugiyono 2008: 247). tinggal atau bertugas di benteng Van Den
Hasil Dan Pembahasan Bosch. Tapi tidak hanya tentara saja, istri
A. Lokasi Makam Kuno Belanda dan anak-anaknya ketika Belanda masih
(Kerkhof) berkuasa di daerah benteng. Termasuk yang
Makam Kuno Belanda (Kerhcof) bertugas di PG Soedono yang dulu dikuasai
terletak di Kelurahan Pelem RT/RW 07/02 Belanda sekitar tahun 1963
Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. C. Luas dan Benda-Benda di Makam
Benteng Van Den Bosh (Benteng Pendem) Kuno Belanda (Kerkhof)
berjarak ± 1 km dari Kota Ngawi ke arah Luas dari makam yaitu sekitar 1,5
timur laut menuju ke Kelurahan Pelem hektar, dibagi menjadi dua bagian yaitu
76 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

bagian barat dan timur. Untuk bagian barat tersebut tidak menghilangkan bentuk
dihuni oleh para tentara Belanda, aslinya, tetapi hanya melengkapi bagian-
sedangkan yang bagian timur dipakai oleh bagian yang sudah hilang supaya kembali
warga sekitar Kelurahan Pelem. Ada sama seperti wujud awal pembuatanya. Hal
pembatas berupa tembok yang ada pintu ini bertujuan supaya orang-orang Belanda
ditengahnya yang memisahkan antara yang berkunjung bisa mengetahui sejarah
makam Belanda dengan makam lokal. kakek/nenek mereka di Indonesia
(wawancara INF-06, 28 Mei 2016). (wawancara INF-02 25 Mei 2016).
D. Pengelolaan Makam Kuno Belanda E. Koleksi Makam Kuno Belanda
(Kerkhof) (Kerkhof)
Pengelolaan Makam Kuno Belanda Makam Belanda merupakan
(Kerkhof) saat ini di tangani oleh PEMDA peninggalan tentara Belanda pada
Ngawi. Karena tanah tempat makam pertengahan abad ke 18, yang tinggal di
tersebut sudah diatasnamakan PEMDA. Jadi Benteng Pendem. Makam ini memiliki ±300
kalau ada yang ingin memakamkan di koleksi makam dan benda peninggalan
pemakaman tersebut harus meminta ijin ke zaman Belanda. Koleksi makam dan benda-
PEMDA, tetapi ada batasan tahunnya, yaitu benda seperti yang diungkapkan oleh INF-
setiap lima tahun sekali harus mengurus ijin 03 dan INF-06, diantaranya:
ulang. Istilahnya seperti pajak. (wawancara 1. Bagian depan makam
INF-03, 25 Mei 2016). Bagian depan makam terdapat gapura
Sebenarnya makam ini masih satu pintu masuk. Gapura tinggi besar dan
lingkup dengan Benteng Pendem, tetapi kokoh ini mempunyai tinggi lubang pintu
sekarang wilayah benteng sudah 5 meter, sementara total tingginya
disertifikatkan menjadi tiga bagian yaitu sekitar 7 meter.
ARMED 12 mendapat bagian 16 hektar, 2. Barisan makam paling depan
MENHAM/LP mendapat bagian 5 hektar, Barisan makam paling depan adalah
sedangkan PEMDA mendapat bagian 4 deretan makam yangmemiliki cungkup
hektar termasuk makam Kerhcof ini. terbuat dari besi. Makam ini mempunyai
Rencananya akan dilakukan pemugaran ukuran, bentuk, dan tinggi yang sama
bersamaan dengan pemugaran Benteng yaitu 1,5 x 2,5 meter.
Pendem yang didanai langsung oleh Negara 3. Barisan makam kedua
Belanda yang sudah melakukan Barisan makam kedua adalah deretan
kesepakatan dengan pihak ARMED 12 dan makam yang berbentuk seperti pion
PEMDA. Biaya yang akan dikeluarkan oleh catur. Makam ini berjumlah 8 bangunan.
Negara Belanda 19 trilyun. Pemugaran
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 77

4. Barisan makam ketiga menumbuhkan rasa nasionalisme pada


Barisan makam ketiga makam yang masyarakat dan generasi muda.
mempunyai ukuran paling besar diantara 2. Nilai arsiktektur bangunan, yakni kita
makam-makam yang lainya. Jumlah bisa melihat bahwa bangunan makam
makam seperti ini adalah 6 bangunan. tersebut sama persis dengan bangunan-
5. Makam yang memiliki patung bangunan yang ada di Eropa.
Bentuk makam ini berjumlah 3 bangunan 3. Nilai pendidikan, yakni kita harus selalu
dan semuanya adalah makam wanita semangat pantang menyerah seperti
Belanda. yang dilakukan para pejuang kita
6. Makam berbentuk kerucut melawan penjajah Belanda. Tetapi pada
Yang dimaksud dengan makam jaman sekarang tidak untuk melawah
berbentuk kerucut adalah makam ini penjajah, melainkan semangat belajar
seperti tugu yang tingginya sekitar 4 demi meraih masa depan.
meter dan barbentuk kerucut pada 4. Nilai budaya, yakni makam tersebut
bagian atasnya. Jumlah makam seperti masih ada hubunganya dengan Benteng
ini ada 7 bangunan. Pendem yang menjadi salah satu icon
F. Nilai-nilai yang Bisa Diwariskan dari penting bagi Kabupaten Ngawi yang
Makam Kuno Belanda (Kerkhof ) akan menambah pendapatan daerah,
Setiap benda atau bangunan yang serta menunjang ekonomi masyarakat
berumur ratusan tahun pasti memiliki nilai- sekitar benteng (wawancara 25 Mei
nilai budaya yang bisa kita pelajari. Nilai- 2016).
nilai tersebut sangatlah bermanfaat bagi G. Hubungan Makam Kuno Belanda
masyarakat khususnya para generasi muda, (Kerkhof) dengan Benteng Van Den
agar tumbuh rasa nasionalisme pada diri Bosh
mereka. INF-06 mengungkapkan, bahwa
Begitu pula Makam Kuno Belanda terdapat hubungan antara makam kuno
(Kerkhof) ini juga memiliki beberapa nilai- Belanda dengan Benteng Pendem, karena
nilai yang bisa kita pelajari. Seperti yang yang dimakamkan di sini itu para tentara
diungkapkan oleh INF-03 nilai-nilai yang dan keluarga yang tinggal di Benteng
bisa diwariskan kepada masyarakat: Pendem. (wawancara 28 Mei 2016).
1. Nilai sejarah yakni masyarakat akan Sedangkan INF-05 juga mengatakan,
mengetahui sepak terjang bangsa Hubunganya makam dengan Benteng
Belanda saat menjajah Indonesia Pendem adalah makam tersebut merupakan
khususnya di Kabupaten Ngawi. Dengan salah satu bukti pendukung bahwa Belanda
begitu diharapkan mampu
78 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

pernah tinggal di Ngawi dalam waktu yang belajar merekaPemanfaatan yang ada
sangat lama. (wawancara 01 Juni 2016). kaitanaya dengan makam yaitu guna
H. Pemanfaatan Makam Kuno Belanda memberikan gambaran atau wujud asli
(Kerkhof) Sebagai Sumber Belajar tentang peninggalan-peninggalan Belanda
Sejarah yang pernah tinggal di Daerah Kelurahan
Kegiatan belajar mengajar itu tidak Pelem ini dan supaya para pelajar lebih
hanya dilakukan di dalam kelas, namun bisa mempunyai rasa cinta tanah air.
juga dilakukan di luar kelas misalnya (wawancara 25 Mei 2016).
berkunjung ke tempat-tempat bersejarah,
Pembahasan
ke museum, atau ke laboratorium. Khusus A. Sejarah Makam Kuno Belanda
mata pelajaran IPS/sejarah itu perlu
(Kerkhof)
kegiatan belajar mengajar yang
Makam Kuno Belanda atau yang
dilaksanakan di luar sekolah supaya terjadi
sering disebut dengan sebutan Makam
kegiatan belajar mengajar yang menarik. Kerhcof ini merupakan salah satu jejak
Selain itu kalau kita belajar sejarah harus peninggalan Kolonialisme Belanda di
ada buktinya, karena kalau tidak ada
Kabupaten Ngawi. Makam Kuno Belanda ini
buktinya bukan dikatakan sejarah. Yang
terletak di Kelurahan Pelem RT/RW 07/02
dimaksud sebagai bukti itu bisa diartikan
Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
sebagai jejak-jejak peninggalannya, seperti
Makam Kuno Belanda (Kerhcof) dibangun
bangunan, fosil, foto, surat, maupun pada tahun 1885 dibawah pimpinan
rekaman video (wawancara INF-05 01 Juni
Gubernur Jendral Van Den Bosch pada
2016).
waktu menjajah daerah Ngawi.
Hal senada juga disampaikan oleh
Makam Kerhcof di Pelem merupakan
INF-03 yaitu, Makam Belanda ini bisa makam tentara pada saat sebelum terjadi
dijadikan sebagai sumber belajar sejarah Perang Dunia ke 2. Pada pertengahan abad
selain sumber dari buku, Makam Belanda ke 18. Yaitu pada masa sekitar 100 tahun
(Kerhcof) merupakan peninggalan-
sebelum Indonesia merdeka. Karena mereka
peninggalan bangsa Belanda di Indonesia
tinggal di Benteng Pendem dalam kurun
khususnya di Kabupaten Ngawi. Peserta waktu yang lama, dan para tentara juga
didik kita diajak berkunjung ke benteng mengalami masa penuaan terus dan
untuk mengamati atau observasi terhadap akhirnya mati. Lalu dibuatkan makam yang
benda-benda peninggalan bangsa Belanda
tidak jauh dari lokasi Benteng Pendem.
di Indonesia, khususnya di Kabupaten
Tidak hanya tentara Belanda saja, tetapi
Ngawi ini. Selain bendanya juga cerita anak dan istri mereka juga. Pada saat
sejarahnya bisa diamati untuk meteri
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 79

Tentara Belanda masih menguasai daerah PEMDA. sebenarnya makam ini masih satu
Ngawi, makam ini dijaga ketat tentara lingkup dengan Benteng Pendem, tetapi
Belanda. Tidak boleh ada warga lokal yang sekarang wilayah benteng sudah
masuk makam, kecuali anak tentara disertifikatkan menjadi tiga bagian yaitu
Belanda. Tidak hanya tentara Belanda yang ARMED 12 mendapat bagian 16 hektar,
dimakamkan, tetapi juga tentara Jerman, MENHAM/LP mendapat bagian 5 hektar,
yang dulu ceritanya ditawan Belanda, dan sedangkan PEMDA mendapat bagian 4
dijadikan prajurit Belanda. Termasuk juga hektar termasuk makam Kerhcof ini.
yang bertugas di PG Soedono yang dulu Rencananya akan dilakukan
dikuasai Belanda sekitar tahun 1963. pemugaran bersamaan dengan pemugaran
Luas dari makam yaitu sekitar 1,5 Benteng Pendem yang didanai langsung
hektar, dibagi menjadi dua bagian yaitu oleh Negara Belanda yang sudah melakukan
bagian barat dan timur. Untuk bagian barat kesepakatan dengan pihak ARMED 12 dan
dihuni oleh para tentara Belanda, PEMDA. Biaya yang akan dikeluarkan oleh
sedangkan yang bagian timur dipakai oleh Negara Belanda 19 trilyun. Pemugaran
warga sekitar Kelurahan Pelem. Ada tersebut tidak menghilangkan bentuk
pembatas berupa tembok yang ada pintu aslinya, tetapi hanya melengkapi bagian-
ditengahnya yang memisahkan antara bagian yang sudah hilang supaya kembali
makam Belanda dengan makam lokal. sama seperti wujud awal pembuatanya. Hal
Kalau bentuk cungkup berbeda ini bertujuan supaya orang-orang Belanda
dengan makam lokal pada umumnya. yang berkunjung bisa mengetahui sejarah
Beanda-benda yang berada di dalam makam kakek/nenek mereka di Indonesia.
diantaranya gapura besar pintu masuk, B. Nilai-Nilai Yang Bisa Diwariskan dari
patung manusia bersayap (bayak orang Makam Kuno Belanda (Kerkhof)
menyebutnya patung Malaikat), cungkup Makam Kuno Belanda termasuk
seperti pion catur, cungkup seperti kerucut, dalam bangunan cagar budaya. Karena
pohon-pohon besar berumur ratusan tahun, kalau benda cagar budaya itu bisa dipindah
pohon pisang. atau bisa bergerak, sedangkan bangunan
Adapun besar kecilnya makam, tidak cagar budaya itu tidak bisa dipindah atau
mempengaruhi tinggi rendahnya pangkat tidak bisa bergerak kemanapun hanya
menjadi tentara Belanda. Akan tetapi itu ditempat tersebut saja. Hal ini relevan
hanya tergantung permintaan keluarga yang dengan Undang-Undang Republik Indonesia
meninggal supaya memperindah Nomor 11 tahun 2010 Tentang Cagar
penampilan saja. Pengelolaan makam Budaya Pasal 1 ayat 3 bahwa, Bangunan
tersebut sudah diambil alih oleh pihak Cagar Budaya adalah susunan binaan yang
80 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

terbuat dari benda alam atau benda buatan Kabupaten Ngawi. Dengan begitu mampu
manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang menumbuhkan rasa nasionalisme pada
berdinding atau tidak berdinding dan masyarakat dan generasi muda.
beratap. Selain itu Makam Kuno Belanda 2. Nilai arsiktektur bangunan, yakni kita
sampai saat ini sudah berumur mencapai bisa melihat bahwa bangunan makam
131 Thun. Sesuai kriteria ketetapan benda tersebut sama persis dengan bangunan-
cagar budayabahwa benda atau bangunan bangunan yang ada di Eropa.
bisa dikatakan sebagai benda cagar budaya 3. Nilai pendidikan, yakni kita harus selalu
haruslah memiliki sekurang-kurangnya semangat pantang menyerah seperti
umur 50 tahun. yang dilakikan para pejuang kita
Namun, setiap objek wisata tentunya melawan penjajah Belanda. Tetapi pada
memiliki nilai-nilai yang bisa kita p[akai jaman sekarang tidak untuk melawah
dalam kehidupan sehari-hari, karena nilai penjajah, melainkan semangat belajar
tersebut mengandung nilai yang luhur. demi masa depan.
Sebagai contoh benda dan bangunan cagar 4. Nilai budaya, yakni makam tersebut
budaya. Mengingat setiap peristiwa yang masih ada hubunganya dengan Benteng
terjadi pada masa lalu pasti meninggalkan Pendem yang menjadi salah satu icon
jejak peristiwa yang bisa digunakan sebagai penting bagi Kabupaten Ngawi yang
ilmu pengetahuan. Sesuai dengan akan menambah pendapatan daerah,
pengertian sejarah menurut kamus besar serta menunjang ekonomi masyarakat
bahasa Indonesia (1990: 794) ilmu, sekitar benteng.
pengetahuan, cerita, pelajaran tentang C. Makam Kuno Belanda (Kerkhof)
kejadian dan peristiwa yang benar-benar sebagai Sumber Belajar Sejarah
terjadi pada masa lampau, atau juga disebut Menurut Association for Educational
dengan riwayat. Communications an Technology (AECT)
Begitu pula Makam Kuno Belanda (dalam Komalasari, 2011: 108) mengatakan
(Kerkhof) ini juga memiliki beberapa nilai- bahwa sumber pembelajaran adalah segala
nilai yang bisa kita pelajari. Seperti yang sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan
diungkapkan oleh INF-03 nilai-nilai yang oleh guru, baik secara terpisah maupun
bisa diwariskan kepada masyarakat antara dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan
lain: belajar mengajar dengan tujuan
1. Nilai sejarah yakni meningkatkan efektifitas dan efesien
masyarakat untuk mengetahui sepak pembelajaran.
terjang atau keganasan bangsa Belanda Dalam meningkatkan efektifitas dan
saat menjajah Indonesia khususnya di efesien pembelajaran seorang pengajar
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 81

haruslah kreatif dan inovatif dalam mengajak peserta didik berkunjung ke


mengadakan kegiatan belajar mengajar. makam kuno Belanda (Kerhcof),
Khusus pembelajaran sejarah seorang tujuannya untuk melakukan pengamatan
peserta didik bisa menambah wawasan peninggalan-peninggalan bangsa Belanda
pengetahuan dari sumber-sumber belajar di Ngawi. Harapannya setelah
selain buku. Seperti yang diungkapkan berkunjung ke makam tersebut peserta
Saripuddin dan winataputra (dalam didik mengetahui secara nyata bahwa
Djamarah dan Zain, 2010: 122) beliau makam kuno Belanda merupakan salah
mengelompokkan sumber-sumber belajar satu peninggalan bangsa Belanda di
menjadi lima kategori, yaitu (1) manusia, Ngawi. Selain itu, untuk mengetahui
(2) buku atau perpustakaan, (3) media tentang sejarah makam dan perjuangan
massa, (4) alam lingkungan, dan (5) media rakyat Ngawi melawan bangsa Belanda.
pendidikan. Ditingkat SMA diterapkan pada mata
Keberadaan Makam Kuno Belanda pelajaran Sejarah kelas XI semester I.
(Kerkhof) secara khusus dapat Hal ini disesuaikan dengan Kurikulum
dimanfaatkan oleh para pendidik dan 2013 pada Kompetensi Dasar 4.1
peserta didik sebagai salah satu sumber mengolah informasi tentang peristiwa
belajar sejarah. Hal ini dapat dimasukkan ke sejarah pada masa penjajahan bangsa
dalam mata pelajaran IPS-sejarah dan Barat berdasarkan konsep perubahan
diselaraskan dengan kurikulum serta dan keberlanjutan, dan menyajikannya
silabus disemua jenjang pendidikan di SMP dalam bentuk cerita sejarah. 4.2
dan SMA. Cara penerapannya sebagai mengolah informasi tentang proses
berikut: masuk dan perkembangan penjajahan
1. Ditingkat SMP diterapkan pada mata bangsa Barat di Indonesia dan
pelajaran IPS kelas VIII semester I. Hal menyajikannya dalam bentuk cerita
ini disesuaikan dengan Kurikulum 2013 sejarah.
pada Kompetensi Dasar 4.2 menyajikan Dalam penerapannya peserta didik
hasil olahan telaah tentang peninggalan diberi tugas untuk melakukan observasi
kebudayaan dan pikiran masyarakat ke Makam Kuno Belanda (Kerhcof)
Indonesia pada masa penjajahan dan tentang peristiwa sejarah penjajahan
tumbuhnya semangat kebangsaan dalam bangsa Barat khususnya bangsa Belanda
aspek geografis, ekonomi, budaya, saat menjajah daerah Ngawi. Peserta
pendidikan, dan politik yang ada di didik diharapkan mampu mendapatkan
lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan informasi secara lengkap dengan
belajar mengajar seorang pendidik dapat
82 |JURNAL AGASTYA VOL 7 NO 2 JULI 2017

melakukan wawancara kepada pengelola bangunan peninggalan bersejarah demi


makam dan masyarakat sekitarnya. kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena
Penutup makam tersebut belum tersentuh dengan
A. Kesimpulan baik dalam perawatannya. Sebab banyak
Sejarah Makam Kuno Belanda arca-arca atau batu marmer dicuri dan
merupakan salah satu jejak peninggalan dijual ke kolektor. Kepada guru mata
Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi. pelajaran IPS-Sejarah harus lebih kreatif
Makam Kuno Belanda dibangun pada tahun dalam melaksanakan kegiatan belajar
1885 dibawah pimpinan Gubernur Jendral mengajar agar siswa senang belajar sejarah.
Van Den Bosch. Makam Kerkhof di Pelem Untuk para wisatawan baik lokal
merupakan makam tentara Balanda yang maupun asing untuk lebih sadar bahwa
meninggal Sebelum pada saat sebelum semua yang di tempat wisata harus dijaga
Perang Dunia ke 2. dan dilestarikan baik dari segi lingkungan
Pada akhir tahun 2011 Benteng Van dan bangunan. Menjaga dan melestarikan
Den Bosch baru dibuka sebagai tempat bukan hanya kewajiban pengelola makam
wisata edukasi di Kabupaten Ngawi. kuno Belanda saja, tetapi juga semua yang
Pengelolaan sarana dan prasarana dikelola terlibat dalam lingkungan tersebut baik
oleh Yon Armed Kostrad 12 Ngawi dan wisatawan maupun warga sekitar.
dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi.
Daftar Pustaka
B. Saran
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian, maka Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
saran bagi pengelolaan makam kuno Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Belanda untuk ditingkatkan seiring dengan
Djamarah, S. B., dan Zain, A., Strategi Belajar
adanya rencana revitalisasi bangunan Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
benteng Van Den Bosch. Terutama tentang Hamid, A. R., dan Madjid, M. S. 2011.
Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta:
kebersihan di dalam Kompleks makam Alfabeta
sebelah selatan yang rumput dan sema Komalasari, K., 2011. Pembelajaran
belukar cukup lebat. Karena akar dari Konstekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
semak-semak tersebut akan merusak
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian
bangunan makam. Untuk Pemerintah Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Kabupaten Ngawi agar meningkatkan Nasional dan Masa Hindia Belanda. Jakarta:
Balai Pustaka.
perhatian dan kepedulian keberadaan
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bandung:
Makam Kuno Belanda guna melengkapi Ghalia Indonesia. Ombak.
wisata Benteng Van Den Bosch sebagai salah
satu tempat wisata edukasi dan pelestarian
MAKAM KUNO BELANDA (KERKHOF) DI KABUPATEN NGAWI………| 83

Poesponegoro, M. D. 2008. Sejarah Nasional Kurniawan, H. 11 Agustus 2013. Benteng


Indonesia IV Kemunculan Penjajahan Pendem. Benteng Pendem Van
di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka DenBosch (Ngawi-Jawa Timur).
Silalahi, G. A. 2003. Metodologi Penelitian (Online),
dan Studi Kasus. Sidoarjo: Citra Https://www.facebook.com/notes/hari-
Media. kurniawan/benteng-pendem-van-
Slameto. 1991. Proses Belajar mengajar den-bosch-ngawi-jawa-
Dalam Sistem Kredit Semester. timur/577887378916622, Diunduh
Jakarta: Bumi Aksara. 6 Maret 2015).
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D.
Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Widja, I. 1991. Sejarah Lokal Suatu
Perspektif Dalam Pengajaran
Sejarah. Bandung. Angkasa.
Yulia, A., 2015. Makam Keramat Ronggo
Galih Di Desa Durenan Kecamatan
Plaosan Kabupaten Magetan (Bentuk
Arsitektur Dan Potensinya Sebagai
Sumber Belajar Sejarah Lokal.
Skripsi. Madiun: Program Studi
Pendidikan Sejarah IKIP PGRI
MADIUN. Unpublished
Jurnal:
Sitepu, BP. 2008. Pengembangan Sumber
Belajar. Jurnal Pendidikan Penabur,
11 (11):85.
Tesis:
Supardi. 2005. Pendidikan Sejarah Lokal
Dalam konteks Multikulturalisme.
Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Universitas Negri Yogyakarta.
Unpublished
Internet:
Ahmad, T. A. 2013. Pembelajaran Sejarah
Berwawasan Lingkungan.
Indonesian Journal of Conservation
(Online), Jilid 2, No. 1,
(http://www.azinarahmad@gmail.c
om, Diunduh 11 Mei 2016).

Anda mungkin juga menyukai