Anda di halaman 1dari 2

Azra Maureennisa Rafiza Adlina/11

XII IPS 2

ANALISIS TATA RUANG DKI JAKARTA

DKI Jakarta dikenal dengan kota metropolitan yang pastinya memiliki banyak
gedung-gedung tinggi. Namun, seperti yang kita lihat pada peta diatas, kawasan hijau di
Jakarta sangat sedikit tidak sebanding dengan daerah lainnya (Kawasan pemukiman,
perkantoran, dll). Banyak sekali lahan yang diperuntukan untuk Ruang Terbuka Hijau
kemudian peruntukannya diubah menjadi kawasan perumahan dan kawasan komersial,
seperti mall. Hal seperti itu dapat ditanggulangi dengan merevisi RTRW dan RTDR,
walaupun tidak dapat dikembalikan 100% tetapi tetap harus ada usaha untuk perbaikan tata
ruang ini.
Pemerintah kurang mensosialisasikan revisi tsb kepada masyarakat, banyak
masyarakat yang kemudian tidak mengetahui revisi tata ruang tersebut. Revisi yang
dilakukan oleh Pemprov DKI lebih karena ingin mengakomodasi program-program nasional
supaya masuk dalam RTRW dan RDTR.
Dengan kondisi DKI Jakarta yang memiliki banyak daerah cekungan, sedangkan
daerah resapannya sedikit, maka seharusnya Jakarta memiliki banyak parkiran untuk air.
Seperti selokan yang besar dan banyak gorong-gorong pembuangan air.
Di wilayah Jakarta tidak ada Kawasan yang digunakan sebagai Kawasan pertanian.
Hal tersebut menyebabkan Jakarta harus mendapat supply dari daerah sekitarnya, seperti
bogor. Kawasan perikanan juga tidak ditemukan di peta perencanaan tersebut. Dapat dilihat
juga kawasan industri dan pegudangan terdapat di utara Jakarta, sehingga dekat dengan jalur
logistik yaitu Pelabuhan. Hal tersebut akan memudahkan akses distribusi.

Anda mungkin juga menyukai