XII IPS 2
2. Jika kawasan yang seharusnya digunakan untuk tegalan justru dimanfaatkan untuk
pertanian lahan basah, maka daya dukung lahan pertanian akan kurang maksimal.
Tuliskan analisis anda.
Tegalan merupakan tanah yang luas dan rata yang ditanami palawija dsb dengan
tidak menggunakan sistem irigrasi, tetapi bergantung pada hujan. Sedangkan pertanian
lahan basah seperti sawah pasti membutuhkan irigasi, yaitu pengairan yang bersumber
dari mata air setempat ataupun bersumber dari sungai terdekat. Tegalan tidak selalu
berada di dekat sunagai ataupun mata air karena memang hanya mengandalkan hujan
untuk pengairan, jadi sepertnya akan sangat kurang maksimal jika lahan tegalan
digunakan untuk menjadi pertanian lahan basah.
3. Pola ruang wilayah nasional diklasifikasikan atas kawasan lindung, budi daya, dan
strategis nasional. Dampak yang terjadi jika kawasan lindung digunakan untuk kegiatan
budi daya adalah terjadi penurunan kualitas lingkungan. Mengapa ? beri penjelasannya
Dapat terjadi penurunan kualitas karena SDA atau makhluk hidup yang berada di
Kawasan lindung biasanya merupakan SDA yang memang dilindungi (langka), jadi
tujuan utama dari kawasan ini bukan untuk memperbanyak populasi ataupun menjadikan
SDA untuk keuntungan ekonomi. Sedangkan, kawasan budidaya bertujuan untuk
memajukan ekonomi seperti kawasan peruntukan hutan produksi, pemukiman, perikanan,
industry dan lain-lain. Karena hal itulah Kawasan lindung tidak boleh digunakan untuk
kegiatan budidaya.
Agar pelaksanaan pembangunan dapat berkelanjutan dan tdk selalu memulai dr awal
dan hanya tinggal melakukan evaluasi dari pembangunan sebelumnya, contohnya
dengan adanya RAPELITA
Agar pembangaunan lebih tertata sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia
Pembangunan terencana agar hasil yang diinginkan sesuai dengan terget awal
Agar pembangunan nasional dapat merata diseluruh daerah Indonesia dengan
melibatkan rakyat Indonesia
5. Apakah masih diperlukan RTRW jika pembangunan wilayah telah sesuai dengan RTRW
yang telah dibuat sebelumnya.
Menurut saya, RTRW harus dirubah secara rutin, baik perubahan besar maupun kecil.
Hal tersebut didasari dengan terus berubahnya keadaan limgkungan dan kebutuhan
masyarakat. Harus tetap melakukan evaluasi setiap ingin mengerjakan pembangunan agar
hasilnya dapat sesuai dan pastinya tidak merusak alam.