Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNAG HIDUP

DEGRADASI TANAH DI DATARAN TINGGI DIENG

DISUSUN OLEH

NAMA

: NOVITANINGRUM

NIM

: 7101414106

PRODI

: PENDIDIDKAN EKONOMI AKUNTANSI 2014

ROMBEL

: 033

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2015

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan

rahmat

serta

hidayah-Nya

sehingga

makalah

Pendidikan

Lingkungan Hidup dengan Judul Degradasi Tanah di Dataran Tinggi Dieng ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini .dan penulis juga berharap makalah Degradasi Tanah di
Dataran Tinggi Dieng dapat bermanfaat untuk pembaca , dan mengambil hikmah
untuk selalu menjaga lingkungan agar lingkungan

tetap lestari dan dapat

dimanfaatkan sebagai sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia


secara maksimal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan,
sehingga penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, untuk kesempurnaan makalah ini. Sehingga, akan dapat bermanfaat
bermanfaat untuk pembaca dengan lebih baik.

Semarang, 11 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

1.1

Latar Belakang ..........................................................................

1.2

Tujuan Penulisan.......................................................................

1.3

Manfaat Penulisan.....................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................

A.

TOPIK.......................................................................................

B.

HASIL PENGAMATAN..........................................................

C.

PENYELESAIAN.....................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................

Simpulan ...................................................................................

Kritik dan Saran ........................................................................

Daftar Pustaka .........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Degradasi tanah adalah penurunan kualitas tanah, dalam arti menghilangnya satu
atau lebih fungsi tanah (Blumm, 1988 dalam van Lynden, 2000). Kualitas tanah
dapat dinilai berdasarkan fungsi tanah yang berhubungan dengan ekologi
dan fungsi tanah yang berhubungan dengan aktivitas manusia. Masalah degradasi
tanah sangat parah dialami di daerah dataran tinggi dieng. Pasalnya, sejak puluhan
tahun yang lalu selalu terjadi pengalihfungsian hutan di sekitaran gunung-gunung
yang ada di daerah dieng menjadi lahan pertanian kentang tanpa adanya sirkulasi
tanaman. Terlebih faktor kepadatan penduduk di daerah dieng yang tinggi ratarata 100 jiwa/km dengan pemilikan lahan yaitu rata-rata sebesar 0,1 ha.
Saat ini sekitar 7.758 hektare lebih lahan Dieng di kabupaten Wonosobo dan
Banjarnegara sudah menjadi tanah kritis dengan tingkat erosi mencapai mencapai
angka 10,7 mm/tahun atau rata-rata sebesar 161,ton/hektare/tahun.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup tentang
Kerusakan Lingkungan
b. Memberikan penjelasan kepada pembaca tentang pentingnya melakukan
konservasi
c. Sebagai alternatif referensi dalam kebijakan pelestarian lingkungan
d. Menaparkan informasi tentang kerusakan lingkungan di daerah Dieng

1.3 Manfaat Penulisan


a. Sebagai acuan pembaca dalam kaitannya dengan tindakan preventif untuk
menjaga lingkungan
b. Menambah pengetahuan pembaca tentang konservasi lingkungan
c. Menjadi saran bagi pembaca dalam menerapkan peraturan tentang
pelestarian lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
A. TOPIK
Degradasi tanah di Dataran Tinggi Dieng sudah sangat parah, hal ini
dikarenakan tidak adanya pepohonan yang melindungi tanah. Dilakukannya
penggundulan hutan untuk lahan pertanian kentang secara besar-besaran dan
penanaman kentang selama puluhan tahun tanpa adanya afiliasi tanaman
menyebabkan kontur tanah menjadi sangat gembur dan ketika hujan , air akan
mengikis tanah. Hal ini yang menjadi penyebab terjadinya banjir dan tanah
longsor di sekitar Dieng yang terjadi setiap tahunnya dan sudah menjadi agenda
tahunan di Kabupaten Wonosobo.
Tanaman kentang memerlukan pemupukan yang sangat banyak untuk
membuat buahnya tumbuh besar. Hal ini telah dilakukan puluhan tahun, sehingga
terjadi pencemaran tanah di daeran dataran tinggi dieng. Walaupun pendapatan
masyarakat Dieng pada umumnya sangat tinggi karena bercocok tanam kentang.
Namun beberapa tahun terakhir sangat jauh menurun, karena fungsi tanah
sudah tidak berfungsi secara baik, sehingga tanaman kentangpun tidak dapat
tumbuh dengan subur. Serta bencana banjir dan tanah longsor mengakibatkan
petani kentang sering gagal panen.
B. HASIL PENGAMATAN
Penggundulan hutan di daerah dataran tinggi dieng khususnya di sekitar
gunung Pakuwojo dan gunung prau. Di desa Patak Banteng, desa yang paling
dekat dengan gunung prau merupakan desa yang paling merasakan imbas dari
penggundulan hutan tersebut. Karena, setiap hujan tiba, tanah di tebing akan
longsor ke desa Patak Banteng, terlebih tersebut juga memiliki lahan pertanian
kentang yang cukup besar yang mengalami degradasi tanah yang tergolong parah
di daerah Dieng.

Penyebab terjadinya degradasi tanah di Dataran tinggi Dieng antara lain :


1. kecilnya kepemilikan lahan
2. intensifikasi tanaman semusim (kentang) tanpa mengindahkan kaidah
konservasi
3. rendahnya tingkat kesadaran dan kepedulian publik terhadap kerusakan
SDH, degradasi lahan dan lingkungan.
4. lemahnya koordinasi antar sektor dan dalam pembangunan wilayah
Sedangkan permasalahan longsor dan banjir yang terjadi di Dieng dan
potensi dampak yang ditimbulkan, antara lain :
Tingkat pemanfaatan yang tidak diikuti dengan pengelolaan sumberdaya
lahan yang berkelanjutan
Karakteristik hak kepemilikan pribadi (private property rights) yang
otonom

dalam

pengambilan

keputusan

menyebabkan

masyarakat

memanfaatkan lahan milik tanpa memperhitungkan eksternalitas yang


dihasilkannya.
Keputusan yang dibuat umumnya didasarkan pada rasionalitas jangka
pendek dan untuk kemanfaatan individu, sementara kemanfaatan jangka
panjang dan perlindungan lingkungan untuk kemanfaatan sosial jarang
dijadikan acuan
Potensi dampak negatif pemanfaatan sumberdaya lahan dan hutan yang
eksploitatif

antara lain banjir, tanah longsor,sulitnya memperoleh air

dengan kualitas dan kuantitas yang memadai dan rusaknya kawasan wisata
menjadi beban bagi orang lain.
Data yang didapat dari pemerintah Kabupaten Wonosobo menyebutkan
bahwa Selama tiga tahun terakhir, tercatat terjadi 17 kali banjir dan 70 bencana
tanah longsor di Wonosobo. Salah satu contoh musibah tanah longsor dan banjir
bandang yang terjadi di kawasan Pegunungan Dieng, tepatnya di Dusun Sidorejo
Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.

C. PENYELESAIAN
Dari hasil pengamatan penulis terhadap degradasi tanah di Dieng yang berakibat
pada musibah tanah longsor dan banjir , maka harus dilakukan :
Penanaman pohon di hutan Dieng untuk mengembalikan fungsi hutan dan
mencegah tanah longsor. Beberapa tahun terakhir pun sudah banyak
dilakukan oleh siswa dan sekolah di Wonosobo , yang mengadakan
reboisasi di hutan Dieng. Hal ini juga didukung oleh pemerintah
Kabupaten Wonosobo yang secara intensif melakukan penghijauan di
Dieng.
Difersifikasi tanaman untuk lahan pertanian juga sudah harus dilakukan
untuk memperbaiki unsur hara tanah. Sehingga, tanah menjadi subur
kembali. Untuk hal ini kabupaten Wonosobo yang bekerjasama dengan
masyarakat sudah menghimbau petani melakukan difersifikasi tanaman.
Tanaman yang disarankan untuk ditanam yaitu tanaman Eucalyptus
(minyak kayu putih), tanaman terung belanda, dan carica. Karena
keunikan tanaman carica yang hanya dapat ditanam di dataran tinggi
Dieng, sekarang menjadi komoditas unggulan di Dieng
Perlu dilakukan kerjasama dari pemerintah khususnya Perhutani untuk
selalu memantau hutan agar penggundulan hutan tidak terjadi lagi dan
menindak tegas masyarakat yang melakukannya.
Dilakukan pengarahan secara intensif dari pemerintah untuk pelestarian
lingkungan atau konservasi.
Mulai membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat Dieng melalui
sektor pariwisata Dataran Tinggi Dieng , sehingga mengurangi keinginan
masyarakat untuk membuka lahan baru dan menumbuhkan rasa tanggung
jawab masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan agar wisatawan selalu
tertarik untuk mengunjungi Dataran Tinggi Dieng.

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Degradasi

tanah

adalah

penurunan

kualitas

tanah,

dalam

arti

menghilangnya satu atau lebih fungsi tanah. Degradasi tanah di Dataran Tinggi
Dieng sudah sangat parah , hal ini disebabkan oleh pengalihfungsian hutan
menjadi lahan pertanian tamanan semusim yaitu kentang semala puluhan tahun,
tanpa dilakukan difersifikasi tamanan dan memperhatikan kaidah konservasi.
Upaya yang harus dilakukan untuk memulihkan fungsi tanah di Dataran Tinggi
Dieng yaitu dengan melakukan reboisasi, difersifikasi tanaman, seperti tanaman
carica, terung belanda dan tanaman minyak kayu putih. Hal ini harus didukung
oleh pemerintah dan bekerjasama dengan semua masyarakat Kabupaten
Wonosobo.
B. KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah Pendidikan
Lingkungan Hidup yang berjudul Degradasi Tanah di Dataran Tinggi Dieng ini
masih jauh dari sempurna. Sehingga, penulis berharap untuk partisipasi pembaca
dalam memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
makalah ini dan penyusunan makalah selanjutnya.

Daftar Pustaka
http://www.beritasatu.com/nasional/214654-cegah-kerusakan-lingkungan-petanidi-dieng-diversifikasi-tanaman.html
http://diengplateau.com/save-dieng-kerusakan-lingkungan-dan-bencana-alamdieng

Anda mungkin juga menyukai