Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN

“RESUME VIDEO ”

Oleh:
Nama : Febrina Ika Putri
NIM : 185040201111068
Kelas :Q
Asisten : Dinna Hadi Sholikah

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan memiliki banyak manfaat yang banyak bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.
Indonesia memiliki hutan terluas ketiga di dunia sesudah Brasil dan Kongo. Hal ini tentunya
menjadi warisan yang harus dijaga dan di lestarikan. Dewasa ini hutan Indonesia mengalami
pengurangan luasan hutan secara terus menerus. Penyebab luasan hutan semakin berkurang
disebabkan oleh banyak faktor baik itu dari alam maupun dari manusia. Kerusakan hutan ini
menyebabkan dampak buruk bermunculan seperti banjir, longsor, dan lainnya yang bersifat
merugikan. Kawasan hutan yang dirusak kebanyakan tidak diberikan perawatan yang intensif
dan dibiarkan rusak begitu saja sehingga luasan lahan subur di Indonesia semakin berkurang
sedangkan kebutuhan akan pangan tiap tahunnya terus meningkat.
Kerusakan kawasan hutan ini perlu dilakukan konservasi untuk mengembalikan atau
emperbaiki kondisi hutan yang sudah rusak menjadi lebih baik lagi. Ada banyak cara
konservasi yang dapat dilakukan. Rencana konservasi dilakuka sesuai dengan masalah dan
kebutuhan yang ada di lahan. Maka dari itu perlu di telaah lagi isu isu konservasi lahan di
Indonesia agar dapat dilakukan konservasi lahan yang sesuai.
BAB II
ISI
2.1 Kondisi lahan di DAS Mikro Kekep, kota Batu
Indonesia memiliki luasan hutan terluas nomor tiga setelah Brasil dan Kongo. Hutan yang ada
ini sudah seharusnya untuk dijaga dan dilestarikan. Dewasa ini luasan hutan Indonesia semakin
berkurang. Berkurangnya luasan hutan ini disebabkan oleh alih fungsi lahan atau deforestri.
Deforestri terus berlangsung saat ini yang mengalihkan kawasan hutan menjadi kawasan
budidaya. Lahan hutan biasanya dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, sawah, bahkan
pemukiman. Deforestri tentu bersifat merugikan bagi kelstarian alam. Apalagi jika lahan yang
dialihfungsikan tidak dilakukan upaya perawatan yang baik. Hal ini kana menyebabkan luasan
lahan subur semakin berkurang dan kelestarian alam menjadi terganggu.
Praktrek konservasi di Lahan Pertanian di DAS Mikro Kekep, kota Batu sebagai contoh
pengalihfungsian kawasan hutan menjadi kawasan budidaya. Lahan ini memiliki kondisi
fisiografis berbukit alias berlereng, material tanah terbentuk dari bahan vulkanik dan berada di
ketinggian kurang lebih 1300mdpl. Komoditas utama yang dibudidayakan di lahan ini adalah
hortikultura yaitu wortel, sawi, dan bawang merah. Namun kondisi lahan disana sekarang sedang
tidak baik. Lahan yang dialihfungsikan tersebut tidak dirawat dengan perawatan yang benar.
Kesalahan perawatan atau penggunaan lahan tersebut anatar lain adaah pembuatan bedengan
yang searah dengan jalur lereng dan dibuat tanpa teras, hal ini kana menyebabkan tingkat erosi
menjadi tinggi karena tidak ada yang akan menahan aliran air kebawah. Akibat erosi yang tinggi
adalah pengikisan top soil dan penyebab terparah adalah longsor. Selain itu lahan disana
dibiarkan terbuka tanpa ada penutup seperti mulsa yang menyebabkan tanah cepat kering dan
kekurangan kadar air. lahan di DAS Mikro Kekep ini diolah dengan cara yang intensif seperti
menggunakan alat berat yang dapat menyebabkan pemadatan tanah, sehingga tanah akan menjadi
padat dan sulit untuk tumbuhan atau organisme tanah hidup disana. Kawasan hutan yang terus
digarap dan di alihfungsikan menjadi lahan pertanian atau keperluan lain menyebabkan tutupan
pohon semakin berkurang, hal ini menyebabkan kelembaban disekitar daerah itu akan berkurang
sehingga tanaman yang ditanam pun cenderung akan mengalami kekeringan.
Semua kerusakan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan akan berdampak pada kesuburan
tanah yang semakin berkurang ditandai dari tanah yang kekeringan, lapisan top soil yang terkikis
dan terbawa saat erosi. Kesuburan tanah yang berkurang akan menyebabkan produktivitas lahan
menurun sehingga luasan lahan subur menurun dan luasan lahan kritis menjadi meningkat.
Kerusakan – kerusakan ini secepatnya harus ditangani denan melakukan konservasi. Konservasi
atau pengelolaan yang dilakukan harus tepat dan sesuai dengan masalah dan kebutuhan lahan
tersebut.
2.2 Solusi yang dapat dilakukan pada lahan di DAS Mikro Kekep, kota Batu
Berdasarkan masalah yang terjadi pada lahan DAS Mikro Kekep, kota Batu dapat
dilakuan konservasi atau upaya pengelolaan lahan menjadi lebih baik. Konservasi yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat teras pada lahan yang lereng dan membuat bedengan dengan
arah yang melintang dari arah lereng, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi efek
erosi. Selain itu pada lahan budidaya bisa diterapkan pola tanam polikultur agar tanah
tidakdibiatkan terbuka begitu saja, dan juga memberi mulsa pada tanaman agar kelembaban tanah
tetap terjaga. Pengaturan pola tanam dan pengaplikasian mulsa akan meminimalisir terjadinya
kekeringan lahan.
BAB III
Kesimpulan
Indonesia memiliki hutan yang sangat luas. Namun terjadi penurunan luasan lahan di
Indonesia yang disebabkan deforestri lahan terus menerus. Lahan yang dialihfungsikan tidak
dijaga dan dikelola dengan baik. Akibatnya terjadi erosi, kesuburan tanah menurun sehingga
produkstivitas tanaman juga menururun, dan terjadi kekeringan lahan. Lahan yang rusak tersebut
perlu dilakukan konservasi atau upaya perbaikan kondisi tanah. konservasi yang dapat dilakukan
anatar lain mengatur pola tanam, membuat teras dan bedengan melintah dari arah lereng,
mengunakan mulsa, dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai