Anda di halaman 1dari 6

LATIHAN

1. Bagaimana branding konservasi di Kabupaten Wajo


2. Jelaskan dan berikan contoh kasus tentang konservasi lahan, konservasi tanah,
konservasi air, konservasi social, konservasi budaya, konservasi seni, konservasi DAS,
konservasi terumbu karang, konservasi hutan, konservasi pesisir dan laut.
3. Apakah perilaku masyarakat mempengaruhi keberlangsungan upaya konservasi?
4. Bagaimana keterkaitan antara bencana banjir dan longsor dengan upaya konservasi?
5. Berikan deskripsi tentang bentuk-bentuk konservasi lingkungan yang ada di sekitar
anda
Jawaban

1. Dengan melalui komitmen Gerakan Penyelamatan Danau Tempe (GERMADAN


TEMPE) yang diinisiasi oleh berbagai stakeholders yang bekerja di Danau Tempe
(Pance et al, 2014). GERMADAN sendiri telah memunculkan rencana program dan
kegiatan lintas sektor guna mewujudkan konservasi Danau Tempe yang lebih
komprehensif. Namun sejauh dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada
akhir tahun 2015, hasil kerjanya masih belum nampak. Setiap sektor masih bekerja
secara terpisah dan keterpaduan koordinasi belum muncul. Apabila permasalahan
ini masih terus berlangsung di masa depan, maka permasalahan Danau Tempe tidak
akan benar- benar terselesaikan. Permasalahan Danau Tempe (dan juga di tempat
lain yang memiliki karakteristik serupa) mengindikasikan bahwa pengelolaan ruang
dan wilayah di Indonesia yang tidak berbasis pada kewenangan administratif
kedaerahan semakin penting dan strategis.

2. » Konservasi lahan merupakan upaya pelestarian lahan, tetapi tetap


memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lahan untuk pemanfaatan masa
depan. Contoh kasusnya yaitu diketahui sebagian besar masyarakat sadar bahwa
mereka membutuhkan teknik konservasi, namun pada umumnya masyarakat belum
menerapkan teknik konservasi yang diperkenalkan. Hal ini disebabkan oleh kendala
biaya dan tenaga kerja, seperti pembuatan teras dan penanaman rumput. Alasan lain
adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang teknik konservasi. Sebagai
contoh pembuatan teras belum diterapkan karena ketakutan akan berkurangnya
bidang olah. Penanaman rumput untuk tampingan teras juga ditakutkan akan
mengganggu pertumbuhan tanaman ketela pohon dan kacang tanah yang merupakan
tanaman utama.

» Konservasi tanah diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan
memperlakukannya sesuai dengan persyaratan yang diperlukan agar tidak terjadi
kerusakan tanah. Contoh kasusnya yaitu tanah dibagian bawah lereng mengalami
erosi yang sangat berat dibandingkan di atas lereng karena semakin ke bawah, air
yang terkumpul semakin banyak dan kecepatan aliran juga meningkat, sehingga
daya erosinya besar. Beberapa pakar mendapatkan bahwa erosi meningkat 1,5
kali bila panjang lereng menjadi dua kali lebih panjang. Pada dasarnya erosi
merupakan proses perataan kulit bumi. Jadi selama kulit bumi tidak rata, erosi
akan tetap terjadi dan tidak mungkin untuk menghentikannya. Oleh karena itu
usaha konservasi tanah tidak berusaha untuk menghentikan erosi, tetapi hanya
mengendalikan erosi ke suatu nilai tertentu yang tidak merugikan. (Arsyad, 1989)

» Penghematan air atau konservasi air menurut Arsyad (2006) adalah perilaku yang
disengaja dengan tujuan mengurangi penggunaan air segar, melalui metode
teknologi atau perilaku sosial. Konservasi sumber daya air ditujukan untuk menjaga
kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air
Contoh kasusnya yaitu danau tempe yang secara rutin mendapat pasokan air dan
juga mengering sebagian lagi, namun kondisinya justru semakin menurun karena
sedimentasi tidak bisa terbawa arus air. Akibatnya, sedimentasi mengendap dan
menumpuk terus menerus sampai memicu terjadinya pendangkalan danau.

» Konservasi sosial merupakan usaha sadar masyarakat untuk menciptakan


masyarakat yang memiliki cara berfikir, cara bersikap dan cara berprilaku civitas
akademika yang mengedepankan nilai-nilai sosial yang diakui dan dijunjung tinggi
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kasusnya yaitu terkhusus dari segi kita
beretika, berperilaku, dan bersikap serta mengerti terhadap sesama. Kerusakan
lingkungan sendiri terjadi karena etika dari kita para manusia sendiri yang kurang
sadar terhadap lingkungan, karena kita hanya menuruti apa keinginan kita yang tak
pernah habis. Kerenggangan dalam hidup bermasyarakat juga terjadi karena sikap
individualis kita, karena kita yang telah tergerus oleh kemajuan IPTEK yang
membuat kita terlalu bergantung terhadap smartphone dan gadget, seolah-olah dunia
telah ada dalam genggaman tanpa perlu komunikasi dan sosialisasi dengan
lingkungan sekitar. Dan hal itulah yang dirasakan oleh orang di sekitar kita yang
merasa terabaikan karena kita lebih senang berkomunikasi dengan orang lain yang
sama-sama menggunakan smartphone. Hal itu terjadi karena kesadaran sosial kita
yang kurang.

» Konservasi budaya adalah upaya perawatan/ pelestarian kekayaan budaya bangsa


kita diantaranya berupa kearifan lokal yakni nilai-nilai luhur yang berlaku dalam
tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan
hidup secara lestari. Contoh kasusnya yaitu sebagian masyarakat sudah tidak
mengetahui cara menggunakan bahasa daerahnya. Kita baru menyadari bahwa kita
memiliki budaya saat negara lain mengatasnamakan budaya kita menjadi milik
mereka.

» Konservasi seni merupakan bertukar pikiran, berkreasi dan saling mengedukasi


mengenai seni. Contoh kasusnya yaitu dalam seni musik, kebanyakan masyarakat
terkhususnya anak muda yang lebih menyukai lagu barat dibanding dengan lagu
daerahnya sendiri.

» Konservasi DAS diartikan sebagai upaya-upaya pelestarian lingkungan yang


didasari pada peran dan fungsi setiap wilayah dalam DAS dan mencakup aspek
perlindungan, pemeliharaan dan pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.
Contoh kasusnya yaitu dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak
memperhatikan konservasi sumberdaya alam DAS akan meningkatkan bencana alam
seperti: tanah longsor, erosi dan sedimentasi, banjir, dan kekeringan.
» Konservasi terumbu karang merupakan upaya pelestarian terumbu karang, tetapi
tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen terumbu karang untuk pemanfaatan
masa depan. Cotoh kasusnya yaitu terumbu karang telah terpengaruh dengan
naiknya tingkat kemunculan dan kerusakan karena pemutihan karang ( Coral
Bleaching ) yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

» Hutan konservasi merupakan suatu kawasan yang lebih mengarah pada


perlindungan dan pelestarian ekosistem beserta kehidupan flora dan fauna yang ada
didalamnya. Contoh kasusnya yaitu aksi penebangan liar yang dilakukan masyarakat,
dalam melakukan aksinya banyak masyarakat yang menebang pohon disekitar
hutan konservasi.
»  Konservasi wilayah pesisir dan laut adalah upaya perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan dan kesinambungan
sumberdaya pesisir dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragaman hayati. Contoh kasusnya yaitu penduduk pesisir  biasanya
membuang limbah domestik  (sampah, hasil pengolahan ikan, dan kegiatan lainnya).
Sedangkan penduduk sekitarnya tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi,
termasuk dalam kegiatan pertanian sehingga menimbulkan erosi. Erosi dan limbah
dari daerah sekitarnya akan masuk ke sungai dan mengalir ke wilayah pesisir. Oleh
karena itu, wilayah pesisir sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan.

3. Iya karena manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan upaya


konservasi lingkungan dimana manusia adalah salah satu makhluk hidup yang hidup
dibumi ini yang memiliki akal, pikiran dan kemampuan untuk melakukan
konservasi lingkungan.
4. Bencana banjir bisa menjadi penyebab bencana tanah longsor karena terjadinya
banjir bisa mengakibatkan erosi atau pengikisan tanah yang disebabkan oleh air
banjir sehingga pada dataran tertentu terutama dataran tinggi bisa menyebabkan
kelongsoran tanah. Hal ini berkaitan dengan konservasi tanah.

5. Bentuk konservasi lingkungan di Kabupaten Wajo yaitu :

- danau tempe yang merupakan konservasi air dimana terjadi pendangkalan


intensif dan banyak dari area efektif danau telah terkonversi menjadi daratan
permanen. Upaya dalam kasus ini yaitu komitmen Gerakan Penyelamatan
Danau Tempe (GERMADAN TEMPE) yang diinisiasi oleh berbagai
stakeholders yang bekerja di Danau Tempe (Pance et al, 2014).

- Hutan di Pammana sebagai konservasi hutan dimana Gubrnur Sulawesi Selatan


meminta Forkopimda Kab. Wajo untuk menjaga dan mengawasi hutan di
Pammana dan jangan sampai dirambah dan dialih fungsikan.

- Kebun cengkeh di Siwa merupakan konservasi lahan dimana masyarakat


memperhatikan sebaik mungkin pupuk yang diberikan kepada cengkeh agar
tumbuh dan berbuah dengan baik.
PENUGASAN

1. Amati tentang implementasi konservasi di Kabupaten Wajo, diskusikan dan


deskripsikan.

2. Buat kajian tentang perjalanan konservasi di kawasan Kabupaten Wajo (Danau


Tempe )

3. Amati dan diskusikan tentang konservasi di kawasan Kota Wajo

4. Buatlah konsep pendidikan konservasi bagi anak usia dini (7-12 tahun) dan bagi
remaja (12-18 tahun).

Jawaban

1. Konservasi di Kabupaten Wajo yang saya ambil yaitu danau tempe. Danau
Tempe saat ini telah mengalami pendangkalan intensif dan banyak dari area
efektif danau telah terkonversi menjadi daratan permanen. Penyusutan luas
efektif Danau Tempe berdasarkan hasil analisis spasial, survei lapangan dan
wawancara kepada satuan kerja pengelola danau, disebabkan oleh erosi tinggi di
daerah hulu yang menyebabkan aliran sedimen menuju danau yang masif di
setiap musim penghujan. Erosi yang tinggi di daerah hulu sungai ini disebabkan
oleh konversi lahan yang luas dari hutan lindung dan kawasan lindung lain
menjadi kawasan budidaya perkebunan lahan kering (seperti palawija, kemiri
dan sebagainya). Selain itu, Danau Tempe sejak lama telah dipenuhi oleh Eceng
Gondok dalam jumlah dan sebaran yang luas. Keberadaan Eceng Gondok di
Danau Tempe ini berdasarkan pengamatan citra satelit multiwaktu diketahui
telah ada sejak Tahun 1989. Sedimentasi intensif dan keberadaan eceng gondok
ini berperan dalam menyusutkan volume air di Danau Tempe dan berperan
merusak ekosistem dan biota air tawar di Danau Tempe. Dampak negatif lebih
lanjut dari penyusutan luasan Danau Tempe adalah lahan baru yang tercipta dari
penyusutan danau disalahgunakan untuk pertanian lahan kering atau pertanian
lahan basah musiman. Kegiatan pertanian yang dilakukan dengan menggunakan
pestisida turut mempercepat penyebaran tanaman eceng gondok. Selain itu, alih
fungsi lahan menjadi lahan pertanian secara perlahan memicu alih fungsi lebih
lanjut menjadi lahan permukiman dan terlegalisasi dengan adanya sertifikat-
sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pihak desa maupun BPN. Dengan
diakuinya hak atas tanah secara resmi, menjadi semakin sulit untuk menata dan
mengkonservasi kawasan Danau Tempe karena isu sosial menjadi semakin
kompleks. Upaya lebih komprehensif telah dimunculkan antara lain melalui
komitmen Gerakan Penyelamatan Danau Tempe (GERMADAN TEMPE) yang
diinisiasi oleh berbagai stakeholders yang bekerja di Danau Tempe (Pance et al,
2014). GERMADAN sendiri telah memunculkan rencana program dan kegiatan
lintas sektor guna mewujudkan konservasi Danau Tempe yang lebih
komprehensif. Namun sejauh dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada
akhir tahun 2015, hasil kerjanya masih belum nampak. Setiap sektor masih
bekerja secara terpisah dan keterpaduan koordinasi belum muncul. Apabila
permasalahan ini masih terus berlangsung di masa depan, maka permasalahan
Danau Tempe tidak akan benar- benar terselesaikan. Permasalahan Danau
Tempe (dan juga di tempat lain yang memiliki karakteristik serupa)
mengindikasikan bahwa pengelolaan ruang dan wilayah di Indonesia yang tidak
berbasis pada kewenangan administratif kedaerahan semakin penting dan
strategis.

2. Danau Tempe saat ini telah mengalami pendangkalan intensif dan banyak dari
area efektif danau telah terkonversi menjadi daratan permanen. Hasil kajian
pemetaan dan interpretasi citra satelit multiwaktu (1981, 1989, 2000, dan 2015)
yang diambil pada musim penghujan di tahun yang bersangkutan serta hasil
survei lapangan tahun 2015 yang dilakukan penulis menunjukkan luas efektif
Danau Tempe terus menyusut dari waktu ke waktu (Gambar 1). Penurunan
luasannya dalam kurun waktu dua puluh tahun mencapai lebih dari 15 ribu
hektar (Tabel 1) dan diperkirakan akan terus menyusut di masa mendatang
apabila tidak dilakukan upaya – upaya konservasi danau. Berdasarkan kajian
yang dilakukan Pance et al (2014), laju penurunan luasan danau mencapai 1,48
km2 per tahun dan diperkirakan pada musim kemarau tahun 2093 Danau Tempe
akan hilang. Upaya lebih komprehensif telah dimunculkan antara lain melalui
komitmen Gerakan Penyelamatan Danau Tempe (GERMADAN TEMPE) yang
diinisiasi oleh berbagai stakeholders yang bekerja di Danau Tempe (Pance et al,
2014). GERMADAN sendiri telah memunculkan rencana program dan kegiatan
lintas sektor guna mewujudkan konservasi Danau Tempe yang lebih
komprehensif. Namun sejauh dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada
akhir tahun 2015, hasil kerjanya masih belum nampak. Setiap sektor masih
bekerja secara terpisah dan keterpaduan koordinasi belum muncul. Apabila
permasalahan ini masih terus berlangsung di masa depan, maka permasalahan
Danau Tempe tidak akan benar- benar terselesaikan.

3. Di Kawasan Wajo terkhususnya di danau tempe telah dilakukan konservasi


dengan komitmen Gerakan Penyelamatan Danau Tempe (GERMADAN
TEMPE) yang diinisiasi oleh berbagai stakeholders yang bekerja di Danau
Tempe (Pance et al, 2014). Konservasi ii dilakukan sejak lama namun sejauh
dari pengamatan yang dilakukan pada akhir tahun 2015, hasil kerjanya masih
belum nampak. Setiap sektor masih bekerja secara terpisah dan keterpaduan
koordinasi belum muncul.

4. Konsep pendidikan konservasi usia dini yaitu pada usia dini rata-rata menempuh
pendidikan kecuali mereka yang kurang mampu dan tidak sadar akan
pentingnya pendidikan. Pada usia dini, anak-anak masih senang belajar dan
bersemangat karena masih dalam pantauan orang tua masing-masing dan masih
bisa belajar sambil bermain dengan teman-temannya. Sedangkan konsep
pendidikan konservasi di usia remaja rata-rata menempuh pendidikan namun
masih banyak yang pengangguran karena beberapa faktor. Dalam usia remaja
tidak sedikit sudah banyak yang kurang memperhatikan pelajarannya. Diantara
faktor-faktornya yaitu karena faktor bosan dimana sudah mulai jenuh dengan
pelajaran apalagi jika tidak dipantau oleh orang tuanya dan tidak sadar diri
tentang pendidikan. Selain tu, faktor puberitas dimana mereka telah mengenal
percintaan yang sangat berdampak buruk bagi pendidikannya jika tidak bisa
menempatkan posisi.

Anda mungkin juga menyukai