Anda di halaman 1dari 2

Contoh ancaman integrasi ideologi

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa contoh ancaman
terhadap integrasi nasional di bidang ideologi adalah komunisme dan liberalisme.

Kedua ideologi tersebut dinilai bertentangan dengan ideologi Indonesia yaitu ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi berarti seluruh warga negara Indonesia menjadikan Pancasila sebagai
landasan dasar NKRI.

Komunisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunisme adalah paham atau ideologi (dalam bidang
politik) yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels yang hendak menghapuskan hak milik
perseorangan dan menggantinya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.

Komunis adalah penganut paham komunisme. Sedangkan mengomuniskan adalah membuat jadi
komunis atau menjadikan komunis.

Di Indonesia pernah terbentuk Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1924 yang bersifat nonkooperatif
dan radikal. PKI banyak mendapat dukungan khususnya dari kaum buruh yang sedang menghadapi
depresi ekonomi pada 1923.

Tokoh-tokoh komunis di Indonesia antara lain Semaun, Darsono, dan Musso. PKI sering melakukan
pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda

Setelah kemerdekaan RI, terjadi pemberontakan oleh PKI pada 30 September 1965 yang disebut
G30S/PKI. Peristiwa ini juga disebut Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) atau Gestok

G30S/PKI adalah suatu upaya penggulingan pemerintah yang sah yang berkuasa di Indonesia. Pada saat
itu tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh.
Dilansir dari situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, komunisme (Marxisme dan Leninisme)
secara tegas dilarang oleh pemerintah Indonesia melalui Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dan UU
No. 27 Tahun 1999.

Dewasa ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan individual.

Dalam Encyclopaedia Britannica, diterangkan bahwa liberalisme adalah doktrin politik yang menjadikan


perlindungan dan peningkatan kebebasan individu sebagai masalah utama politik.

Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh Amerika Serikat tidak hanya memengaruhi bangsa
Indonesia. Dampak liberalisme mencapai hampir semua negara di dunia.

Liberalisme adalah salah satu akibat dari era globalisasi. Masuknya globalisasi ke Indonesia ternyata
mampu meyakinkan masyarakatnya bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan
kemakmuran.

Dampaknya, liberalisme yang dibawa oleh globalisasi memengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk
tertarik pada ideologi tersebut.

Pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif. Misalnya gaya hidup yang diliputi
kemewahan, pergaulan bebas, dan lain-lain.

Paparan liberalisme tersebut apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa
Indonesia yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai