Anda di halaman 1dari 4

Selasa, 07 April 2020 18:33

Raka Lestari,

PERAN PUSKESMAS DALAM PENANGANAN COVID-19


https://www.medcom.id/rona/kesehatan/8KyX4V6k-peran-puskesmas-dalam-penanganan-covid-19

Jakarta: Selain rumah sakit, puskesmas sebagai layanan pertama fasilitas kesehatan juga memiliki peran
yang cukup penting dalam penanganan covid-19. Peran puskesmas dalam penanganan covid-19 ini sangat
diperlukan, terutama pada pasien yang memiliki gejala ringan.

“Puskesmas memiliki peran yang besar dan diperlukan. Salah satunya adalah dengan melakukan skrining
terhadap covid-19. Metode yang dilakukan didapatkan dari hasil penelusuran terhadap masyarakat yang
diduga kontak erat dengan pasien kasus positif,” ujar Bambang Wibowo, Sp. OG, MARS, Dirjen Yankes,
Kementerian Kesehatan RI, pada konferensi pers di Kantor Graha BNPB, Selasa, 7 April 2020.

Setelah dilakukan penelusuran tersebut, menurut Bambang maka akan dilakukan wawancara dan
penyelidikan epidemologi barulah kemudian puskesmas akan melakukan skrining.

“Skrining dilakukan dengan dua cara. Perteama adalah dengan melakukan rapid test antibodi. Di mana
setelah pemberian informasi dan edukasi maka akan dilakukan pengambilan darah,” ujar Bambang.

“Pengambilan darah juga bisa dilakukan melalui pembuluh darah kapiler atau pengambilan darah dari
ujung jari yang kemudian dilakukan pemeriksaan rapid test,” tambah Bambang.

“Kemudian cara lain adalah dengan swab tenggorokan atau hidung yang kemudian diperiksa di
laboratorium menggunakan PCR,” kata Bambang.

Ia juga menegaskan bahwa skrining yang dilakukan oleh para petugas puskesmas tersebut berdasarkan
pada standar yang memang sudah ditetapkan.

“Kalau sudah ada hasilnya, nanti pasien akan diberikan info apakah hasilnya positif atau negatif. Dan
kalau hasil rapid test positif, tetapi tidak ada tanda atau gejala sakit yang berat maka pasien dianjurkan
untuk melakukan isolasi diri di rumah,” ujar Bambang.
“Puskesmas bersama rumah sakit setempat akan memberikan edukasi informasi dan melakukan monitor
mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasien tersebut melalui pemanfaatan teknologi,” kata Bambang.

Ia juga menegaskan kepada para petugas puskesmas untuk selalu memakai APD meskipun memang saat
ini terjadi kelangkaan APD.

“Saat ini pemanfaatan APD sangat terbatas, maka seluruh aktivitas yang ada di puskesmas sebaiknya
selalu menggunakan APD. Dengan mennggunakan APD, kita semua akan tetap terlindungi dari risiko
terkena covid-19,” tutupnya.

Editor : Yatin Suleha


Oleh Muhammad Radityo Priyasmoro pada 07 Apr 2020, 10:34 WIB

OPTIMALKAN PERAN PUSKESMAS, KEMENKES GUNAKAN 2 CARA LACAK PASIEN


POSITIF COVID-19
https://m.liputan6.com/news/read/4221354/optimalkan-peran-puskesmas-kemenkes-gunakan-2-cara-lacak-pasien-positif-covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerin Kesehatan, Bambang Wibowo,


merilis peran sentral Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) terkait penanganan Covid-19. Bambang
meyakini tenaga medis Puskesmas telah dilatih untuk membantu pelayanan medis pasien bergejala
Covid-19.

"Puskesmas sudah dilakukan pelatihan melalui online dan sudah melakukan prinsip pecegahan dan
screening, mengatasi apa yang harus dilakukan," kata Bambang saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta,
Selasa (7/4/2020).

Bambang menjelaskan Puskesmas menerapkan dua cara untuk melakukan tracing untuk mendapatkan
pasien bergejala corona Covid-19 yang positif. Pertama melalui rapid test dan kedua melalui metode
PCR.

"Rapid test antibodi, yakni akan dilakukan pengambilan darah dan bisa dilakukan dari darah kapiler, bisa
juga melakukan penngambilan darah dari ujung jari. Cara kedua adalah swab pada tenggorok lewat
pangkal hidung dan dicek di lab dengan PCR," jelas Bambang.

Bila ditemukan ada yang positif penanganan dilakukan Puskesmas ada dua cara. Pertama bagi pasien
yang bergejala akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Namun bila sebaliknya, atau positif dengan tanpa gejala maka protokol Puskesmas akan menerapkan
protokol kesehatan sesuai panduan Kementerian Kesehatan yakni isolasi mandiri.

"Bila tak ada tanda gejala sakit berat mau pun sedang maka dianjurkan isolasi diri di rumah dan
Puskesmas akan membantu memberikan edukasi info dan monitoring apa yangg harus dilakukan lewat
pemanfaatan daring," jelas Bambang.

ISOLASI PUTUS VIRUS

Bambang menilai langkah isolasi diri bagi mereka Orang Tanpa Gejala (OTG) dilakukan demi mencegah
ledakan jumlah pasien rumah sakit.

Bambang menegaskan pelaksanaan isolasi mandiri dapat berjalan baik bila pasien OTG memenuhi
protokol kesehatan sesuai kontrol Puskesmas.

"Puskesmas menjadi bagian layanan yang sangat penting, peran kami mulai dari mencegah screening dan
respons," Bambang menandasi.
KENDALA

Seperti pada artikel pertama diatas, kendala puskesmas dalam menangani covid-19 adalah

1. Kurangnya APD , kurangnya APD ini merupakan hal yang berbahaya untuk tenaga medis karena
virus dapat dengan mudah berpindah Apabila kurangnya penggunaan APD, jika APD lengkap
maka dapat sedikit mengurangi tingkat penularan dari pasien ke tenaga medis.
2. Alat medis yang kurang lengkap
3. Laboratorium yang kurang memememada

Kurangnya sarana dan prasarana pada puskesmas ini yang menjadi kendala dalam penanganan kasus ini,
namun ada beberapa puskesmas yang memang sudah mempunyai akreditasi baik , dapat melakukan
penanganan pasien covid 19 ini dengan tetap memperhatikan APD, jika puskesmas sendiri kurang
mampu menanganinya maka pasien akan dirujuk ke Rs rujukan pasien covid 19

Anda mungkin juga menyukai