Anda di halaman 1dari 2

MODUL ASISTEN KEPERAWATAN SMK BAITUL MAKMUR

ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK


KELAS XI SEMESTER 1

PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM TUBUH SECARA UMUM


Tujuan umum pemeriksaan fisik adalah untuk memperoleh informasi mengenai status
kesehatan pasien. Tujuan definitif pemeriksaan fisik adalah untuk mengidentifikasi status
normal dan kemudian mengetahui adanya variasi dari keadaan normal tersebut dengan cara
memvalidasi keluhan-keluhan dan gejala-gejala pasien, skrining keadaan pasien, dan
pemantauan masalah kesehatan/penyakit pasien saat ini. Informasi ini menjadi bagian dari
catatan/rekam medis (medical record) pasien dan menjadi dasar data awal.
Teknik dasar pemeriksaan fisik terdiri atas inspeksi (periksa lihat), palpasi (periksa
raba), perkusi (periksa ketuk), dan auskultasi (periksa dengar). Pada umumnya, teknik dasar
ini dilakukan secara berurutan atau sistematis.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang tenang dan dengan cahaya yang cukup terang.
Pemeriksa berada di sebelah kanan penderita yang terlentang. Posisi tidur penderita diatur
sedemikian rupa agar merasa nyaman. Misalnya, pada pasien yang sesak nafas, posisi tidur
diatur setengah duduk. Pakaian dibuka seperlunya, sesuai dengan bagian tubuh yang
diperiksa. Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter hendaknya mencuci tangan dengan air
hangat atau air biasa yang kemudian dilanjutkan dengan menggosok-gosok kedua telapak
tangan untuk menghangatkan tangan. Demikian pula setelah pemeriksaan selesai, dokter
harus mencuci tangan kembali.
INSPEKSI
Langkah pertama pada pemeriksaan pasien adalah inspeksi, yaitu melihat dan
mengevaluasi pasien secara visual. Metode ini merupakan metode tertua yang digunakan
untuk memeriksa pasien. Secara formal, pemeriksa menggunakan indera penglihatan untuk
melihat pasien secara seksama dan tidak tergesa-gesa selama melakukan pemeriksaan.
Inspeksi dapat dibagi menjadi inspeksi umum dan inspeksi lokal. Pada inspeksi umum,
pemeriksa melihat perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan
keadaan umum pasien. Pada inspeksi lokal, dilihat perubahan-perubahan lokal sampai yang
sekecil-kecilnya. Untuk bahan pembanding, perlu diperhatikan keadaan sisi satunya.
PALPASI
Palpasi adalah penggunaaan sensasi sentuhan untuk menentukan ciri-ciri suatu bagian
tubuh. Palpasi dilakukan dengan menyentuh atau meraba menggunakan telapak tangan dan
memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada telapak tangan serta jari tangan. Dengan

Wuri Ayu Wirdhani, S.Tr.Kep, M.Kes


MODUL ASISTEN KEPERAWATAN SMK BAITUL MAKMUR
ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
KELAS XI SEMESTER 1

palpasi dapat ditentukan posisi, bentuk, besar, tepi, permukaan, konsistensi, serta mobilitas
organ. Ukuran organ dapat dinyatakan dengan besaran yang sudah dikenal secara umum,
misalnya bola pingpong atau telur ayam. Namun sangat dianjurkan untuk menyatakan ukuran
dalam besaran baku, misalnya sentimeter. Permukaan organ dinyatakan apakah rata atau
berbenjol- benjol, konsistensi organ dinyatakan dengan lunak atau keras, sedangkan tepi
organ dinyatakan sebagai tajam atau tumpul.
Ujung jari paling baik digunakan untuk palpasi, karena ujung saraf spesifik untuk
indera sentuh terkelompok saling berdekatan. Hal ini akan meningkatkan kemampuan
membedakan dan menginterpretasi apa yang disentuh. Pengukuran kasar suhu tubuh paling
baik dilakukan memggunakan bagian punggung (dorsum) tangan. Posisi, ukuran, dan
konsistensi struktur dapat ditentukan paling efektif menggunakan tangan yang berfungsi
untuk meraih atau memegang. Tangan juga dapat digunakan untuk mendeteksi massa atau
mengevaluasi cairan yang terkumpul secara abnormal. Vibrasi/getaran dapat dengan mudah
dideteksi oleh permukaan telapak tangan.
Palpasi ringan bersifat lembut yang berguna untuk menilai lesi pada permukaan atau
dalam otot serta dapat membuat pasien relaks sebelum melakukan palpasi medium dan
dalam. Palpasi ringan dilakukan dengan meletakkan atau menekan secara ringan ujung jari
pemeriksa pada kulit pasien, kemudian jari digerakkan dengan gerakan memutar. Palpasi
medium digunakan untuk mengevaluasi adanya massa, nyeri tekan, pulsasi (meraba denyut),
dan nyeri pada tubuh. Palpasi ini dilakukan dengan menekan permukaan telapak jari sedalam
1-2 cm ke dalam tubuh pasien. Palpasi dalam digunakan untuk menilai organ dalam rongga
tubuh. Palpasi dalam dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan. Palpasi dengan dua
tangan dilakukan terutama bila pemeriksa hendak mengetahui adanya cairan pada bagian
abdomen. Jika dilakukan dengan dua tangan, tangan yang di atas menekan tangan yang di
bawah 2-4 cm ke bawah. Bagian yang nyeri atau tidak nyaman selalu dipalpasi terakhir.

Soal 1.1
1. Sebutkan tujuan dan macam-macam pemeriksaan fisik!
2. Tuliskan persiapan dalam pemeriksaan fisik!
3. Lakukan inspeksi dan palpasi pada kulit, rambut, dan kuku salah satu anggota
keluarga atau temanmu, kemudian catat hasilnya!

Wuri Ayu Wirdhani, S.Tr.Kep, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai