Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sejarah Indonesia

Upaya Mempertahankan Kemerdekaan


-NABILA HASNA XI IPS NO.19-

1. Pertempuran Surabaya
• Latar Belakang
Kedatangan sekutu yang diikuti oleh Belanda (tentara NICA)
25 Oktober 1945 : Sekutu mendarat di Surabaya di bawah
pimpinan A.W.S.Mallaby yang bertujuan melucuti serdadu
Jepang dan menyelamatkan interniran Sekutu. Terjadilah
pertempuran yang menyebabkan A.W.S.Mallaby terbunuh
sehingga menyebabkan kemarahan Inggris
• Kronologi
9 November 1945 : Sekutu mengeluarkan ultimatum agar para
pejuang menyerah pada Sekutu namun tidak dihiraukan
sehingga menimbulkan pertempuran besar
10 November 1945 : Pertempuran besar antara rakyat Surabaya
dengan sekutu yang dilaksanakan selama tiga minggu.
Muncul tokoh yang mengobarkan semangat rakyat dan
pejuang Bung Tomo mengobarkan semangat juang arek-arek
Surabaya dan Ktut Tantri (Muriel Pearson) yang aktif
mengumandangkan pidato-pidato revolusinya dalam bahasa
Inggris.
• Akhir
Banyak nyawa yang ditaruhkan dalam pertempuran ini baik dari
pihak Indonesia maupun Sekutu
2. Pertempuran Medan Area
• Latar Belakang
Rakyat mengetahui bahwa kedatangan sekutu diboncengi
NICA.
9 Oktober 1945 : Sekutu di bawah pimpinan T.E.D.Kelly di Medan,
Sumatera Utara. Sikap congkak pasukan NICA memancing
konflik dengan pemuda setempat.
• Kronologi
13 Oktober 1945 : Bentrokan pertama antara pemuda dengan
pasukan NICA yang terjadi karena sorang pengunjung hotel
yang merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih.
Sekutu menanggapi serangan dengan mengeluarkan ultimatum
berisi peringatan agar rakyat dan para pejuang menyerahkan
senjata kepada Sekutu.
1 Desember 1945 : Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed
Boundaries Medan Area. Istilah Medan Area menjadi populer.
Sekutu dan NICA melakukan aksi pembersihan terhadap
kelompok-kelompok pejuang Indonesia di Medan sehingga
mendapat perlawanan para pemuda dan TKR.
• Akhir
10 Agustus 1946 : Komandan pasukan yang berjuang di Medan
Area mengadakan sebuah pertemuan di Tebingtinggi dan
berhasil membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan
Area. Laskar ini dibagi menjadi empat subsektor yang setiap
subsektornya terdapat satu batalyon. Markas rakyat dipusatkan
di Sudo Mengerti (Trepes)
3. Bandung Lautan Api
• Latar Belakang
17 Oktober 1945 : Sekutu tiba di Bandung. Pasukan Sekutu dan
NICA meneror rakyat di berbagai tempat. NICA memanfaatkan
Sekutu untuk kembali menegakkan kekuasaannya.
November 1945 : Teror NICA semakin meresahkan rakyat dan
menyebabkan terjadinya pertempuran antara Indonesia dan
Sekutu
• Kronologi
21 November 1945 : Sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi
memerintahkan rakyat dan para pejuang untuk menyerahkan
senjata dan mengosongkan Bandung Utara namun mendapat
penolakan dari rakyat Bandung sehingga memicu pertempuran.
23 Maret 1946 : Sekutu mengeluarkan ultimatum kembali
menuntut agar TRI mengosongkan Kota Bandung dan mundur
ke luar kota dengan jarak 11 km.
• Akhir
Menanggapi ultimatum sekutu, pemerintah dan TRI
memerintahkan rakyat agar mengungsi ke luar kota.
Sebelumnya, rakyat membumihanguskan seluruh isi Kota
Bandung sesuai instruksi Kolonel Abdul Haris Nasution yang
merupakan strategi agar sekutu tidak dapat memanfaatkan
fasilitas yang ada di Kota Bandung.
25 Maret 1946 : Istilah Bandung Lautan Api pertama kali muncul
dalam surat kabar Soeara Merdeka yang ditulis oleh Atje
Bastaman.
4. Pertempuran Margarana
• Latar Belakang
2-3 Maret 1946 : Pasukan Belanda mendarat di Bali
Belanda berusaha mendirikan negara boneka di wilayah
Indonesia Timur membujuk I Gusti Ngurah Rai untuk bekerja sama
namun ditolak.
• Kronologi
18 November 1946 : Penolakan I Gusti Ngurah Rai diperkuat
dengan serangan terhadap Belanda yang berhasil
menggempur Tabanan dan satu datasemen Belanda dengan
persenjataan lengkap berhasil dipaksa menyerah oleh pasukan
Bali.
• Akhir
Kekalahan Belanda menyebabkan kemarahan sehingga
mengerahkan seluruh kekuatannya di Bali dan Lombok untuk
membalas serangan I Gusti Ngurah Rai. Pasukan Belanda
berhasil mengalahkan pasukan I Gusti Ngurah Rai dalam
pertempuran di Desa Margarana. Dengan strategi Perang
Puputan kekuatan pasukan Bali tidak seimbang dengan Sekutu
sehingga kalah dalam pertempuran tersebut. I Gusti Ngurah Rai
gugur bersama anak buahnya.

Anda mungkin juga menyukai