Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

“PENGARUH KEBERADAAN GENG MOTOR TERHADAP PERGAULAN REMAJA ”

DISUSUN OLEH:

MONICA CONNELIA PANJAITAN


XI IPS 7
SOSIOLOGI

SMA NEGERI 5 BATAM


T.P 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Geng motor adalah sekumpulan orang yang memiliki hobi bersepeda motor dan membuat
kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama sama baik dengan tujuan konvoi maupun
touring dengan sepeda motor. Pengertian geng motor ini sebenarnya berawal dari sebuah
kecenderungan hobi yang sama dari beberapa orang. Namun, geng motor telah bergeser dari
kumpulan hobi mengendarai motor menjadi hobi menganiaya dan meresahkan orang-orang
terutama di masyarakat. Terbentuknya geng motor, rata-rata diawali dari kumpulan remaja yang
putus sekolah maupun yang masih bersekolah tetapi tidak memanfaatkan sekolah dengan baik.
Remaja- remaja tersebut hobi balapan liar dan aksi-aksi yang menantang bahaya pada malam
menjelang dini hari di jalan raya.

Pelakunya dikenal dengan sebutan gangster. Para pelaku geng motor memang sudah
menjadi kebiasaan untuk melanggar hukum. Tidak hanya itu, geng motor sangat tidak
memberikan manfaat, yang ada hanya membuat kenakalan remaja lebih parah. kelompok geng
motor adalah sebuah contoh negatif yang sangat meresahkan masyarakat akibat ulah-ulah
yang mereka lakukan diantaranya pengerusakan fasilitas umum seperti pelemparan dan
pengerusakan, penjarahan barang-barang ditempat belanja atau swalayan. Bukan hanya itu,
hal ini juga berdampak pada tindak kekerasan dan kriminal. Tetapi disini remaja-remaja tersebut
tidak memikirkan akan dampak yang akan timbul dari komunitas geng motor dan pada akhirnya
banyak orang tua menjadi khawatir karena bertanya-tanya mengenai kemungkinan anak mereka
ikut terlibat dalam berbagai bentuk kenakalan tersebut.

Tentu hal ini akan sangat mudah terpengaruh bagi para remaja-remaja yang masih rentan
dan tidak punya pola pikir yang baik. Karena Remaja adalah sebagian anggota masyarakat yang
di dalam kehidupannya banyak dipengaruhi lingkungan dan dikenal dengan masa pancaroba
yakni, masa transisi dimana dia mencari identitas diri, dan pikiran serta pendiriannya selalu
berubah-ubah. Remaja adalah generasi penerus bangsa, untuk itu suatu negara perlu
mempersiapkan generasi muda secara fisik dan psikis dengan baik. Selain itu, didorong juga
oleh keinginan seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa
yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi
remaja laki-laki mencoba berkumpul dengan orang-orang yang satu gengnya karena sering
melihat orang yang usianya diatas mereka melakukannya. Oleh karena itu yang amat penting
bagi remaja adalah memberikan bimbingan agar rasa ingin tahunya yang tinggi dapat terarah
pada kegiatan-kegiatan yang positif, kreatif dan produktif.

Oleh sebab itu, keberadaan geng motor terhadap remaja di kategorikan sebagai konflik
sosial ataupun penyimpangan sosial yang perlu ditanggulangi, banyak di antara perilaku geng
motor yang dilakukan para remaja dapat dikatakan sebagai tindak kriminal. Adapun bentuk-
bentuk pelanggaran/kenakalan remaja yang umum dilakukan oleh remaja antara lain adalah
sebagai berikut: bolos sekolah, penyalahgunaan narkoba, geng motor, merokok, pencurian,
penipuan, perkelahian, perusakan, penganiayaan, perampokan, pelanggaran susila,
pembunuhan dan lain-lain. Salah satu dari bentuk kenakalan remaja adalah geng motor. Bentuk
kenakalan ini paling banyak diminati para remaja yang sedang mencari identitas diri di
lingkungan masyarakatnya.

Hal diatas menjelaskan bahwa secara umum keberadaan geng motor terhadap remaja di
lingkungan masyarakat justru sangat membuat masyarakat resah. Sehingga solusi yang harus
dilakukan terletak pada orang tua karena orang tua harus mampu menjaga anak-anaknya dari
pergaulan yang kurang baik dan kita juga sudah dewasa jadi tahu mana yang baik dan buruk
dalam memilih teman. Serta kita sebagai orangtua harus lebih baik lagi dalam membimbing
anak-anak supaya menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara bukan sebagai beban yang
harus ditanggung negara.

Untuk mengetahui nya harus dapat dilihat secara mendetail melalui sudut pandang
masyarakat, keluarga, serta lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar rumah kita. Untuk
itu, peneliti berusaha menggali informasi guna mengetahui opini dan tindakan pelaku terhadap
geng motor kepada anak remaja di masyarkat maupun di lingkungan sekitar rumah kita.
Fenomena yang terjadi belakangan ini mengenai aksi atas penelitian tersebut sebagai proposal
dengan judul penelitian yakni “PENGARUH GENG MOTOR TERHADAP PERGAULAN
REMAJA DAN DAMPAKNYA BAGI REMAJA ITU SENDIRI”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penulisan, maka rumusan masalah yang saya
akan teliti dan dikaji dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1 Apakah penyebab pelaku geng motor sering melakukan pelanggaran hukum ataupun
kriminal?
2 Bagaimana cara orang tua membimbing anaknya supaya tidak terjerumus pada pergaulan
yg tidak baik?
3 Mengapa remaja menjadi anggota masyarakat yang sangat mudah terpengaruh terhadap
perilaku penyimpangan sosial ini (geng motor)?
4 Apa saja bentuk-bentuk pelanggaran yang umum dilakukan kenakalan remaja akibat
terpengaruh dari geng motor?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1 Untuk mengetahui penyebab pelaku geng motor sering melakukan pelanggaran hukum.
2 Untuk mengetahui solusi yang harus orang tua lakukan bagi anak-anaknya.
3 Untuk mengetahui mengapa Remaja menjadi anggota masyarakat yang sangat mudah
terpengaruh terhadap perilaku penyimpangan sosial (geng motor).
4 Untuk mengetahui upaya/cara menanggulangi tindak kekerasan yang dilakukan oleh para
pelaku geng motor.
5 Untuk mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran yang umum dilakukan kenakalan remaja
akibat terpengaruh dari geng motor

D. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan manfaat terhadap
perkembangan ilmu hukum pidana khususnya di bidang upaya penanggulangantindak pidana
kekerasan yang dilakukan oleh geng motor.
b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan kepada lembaga
Pemerintah dan pihak Kepolisian di wilayah sekitar masyarakat guna berhubungan langsung
dengan masyarakat umum untuk ikut berperan serta dalam menanggulangi kejahatan yang
dilakukan oleh geng motor.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENDEKATAN TEORITIS

Menurut paham interaksionisme simbolik adalah teori yang dibangun sebagai respon
terhadap teori-teori psikologi aliran behaviorisme, behaviorisme, etnologi, serta struktural-
fungsionalis. Teori ini sejatinya dikembangkan dalam bidang psikologi sosial dan sosiologi dan
memiliki seperangkat premis tentang bagaimana seorang diri individu (self) dan masyarakat
(society) didefinisikan melalui interaksi dengan orang lain dimana komunikasi dan partisipasi
memegang peranan yang sangat penting. Dalam tradisi pendekatan dalam penelitian ilmu
komunikasi, teori interaksi simbolik berakar pada semiotika dan fenomenologi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa interaksionisme simbolik merupakan sebuah teori yang paling berpengaruh
dalam sejarah bidang studi komunikasi.

Sosiolog yang pertama kali menggunakan istilah interaksionisme simbolik adalah Herbert
Blumer. Ketika berkolaborasi menulis dengan koleganya George Herbert Mead di Universitas
Chicago, istilah interaksionisme simbolik dikembangkan. Mead kemudian menulis buku berjudul
Mind, Self, and Society yang membuat teori interaksionisme simbolik dikenal luas dikalangan
intelektual Amerika dan Eropa.

Teori interaksionisme simbolik menganalisis masyarakat berdasarkan makna subjektif


yang diciptakan individu sebagai basis perilaku dan tindakan sosialnya. Individu diasumsikan
bertindak lebih berdasarkan apa yang diyakininya, bukan berdasar pada apa yang secara objektif
benar. Apa yang diyakini benar merupakan produk konstruksi sosial yang telah diinterpretasikan
dalam konteks atau situasi yang spesifik. Hasil interpretasi ini disebut sebagai definisi situasi.

Sebagai contoh, tindakan para geng motor. Fakta objektif yang ditunjukkan ilmu
psikologis menyatakan bahwa tindakan para geng motor berakibat buruk baik bagi diri nya
sendiri dam masyarakat luas. Namun sekelompok anak muda memilih untuk mengikuti kegiatan
geng motor bukan karena mereka tidak tahu kebenaran objektif yang menjadi resiko geng motor,
tetapi karena mereka meyakini bahwa menjadi bagian dari anggota geng motor itu meningkatkan
image positif tentang dirinya setidaknya dilingkungan pergaulannya.
Blumer menuliskan tiga prinsip utama teori interaksionisme simbolik. Pertama, kita
bertindak dan berperilaku berdasarkan makna yang kita interpretasikan dari perilaku atau
tindakan kita. Sebagai contoh, kita makan di cafe. Ketika duduk kita menginterpretasikan bahwa
diri kita adalah pelanggan sedangkan orang yang mendekati kita menawari menu adalah pelayan
cafe. Maka ketika ditanya mau makan apa, kita menjawab sebagaimana pelanggan ditanya
pelayan.

Kedua, makna sosial merupakan hasil konstruksi sosial. Ketika kita berpikir sebagai
pelanggan, maka kita berperilaku dan bertindak sesuai peran kita sebagai pelanggan. Peran
sebagai pelanggan dan juga pelayan restoran, pemilik restoran dan sebagainya secara konstan
dikomunikasikan sehingga berlangsung dalam interaksi sosial. Proses interaksi sosial tersebut
menciptakan makna yang ajeg tentang apa itu pelanggan, bagaimana harus bertindak, apa itu
pelayan, bagaimana harus bertindak, dan sebagainya. Makna tentang bagaimana menjadi
pelanggan atau pelayan adalah produk konstruksi sosial.

Ketiga, lanjutan dari sebelumnya, penciptaan makna sosial dan pemahaman makna sosial
merupakan proses interaktif yang terus berlangsung. Makna sosial biasanya sudah eksis jauh
sebelumnya. Proses interaksi bisa melanggengkannya, mengubahnya perlahan, atau
menggantinya secara radikal. Misalnya, ketika pelayan menawarkan makanan, kita marah karena
menunya nggak ada yang kita sukai. Lalu, pelayan tersebut bingung kemudian menenangkan
kita. Ketika bingung, pelayan tersebut sedang memaknai ulang bagaimana bertindak sebagai
pelayan ketika pelanggan tiba-tiba marah sehingga menenangkan kita.

Teori interaksionisme simbolik melihat realitas sebagai konstruksi sosial yang dibentuk
melalui proses interaksi yang terus berlangsung.

Dari ulasan singkat di atas, terlihat bahwa sebagai suatu proses bertindak dan berperilaku
berdasarkan makna yang kita interpretasikan dari perilaku atau tindakan kita perlu adanya
pembentukan komunikasi. Komunikasi memiliki beberapa prinsip-prinsip komunikasi
diantaranya adalah bahwa komunikasi diawali dengan diri (the self) dan komunikasi selalu
melibatkan orang lain misalnya masyarakat (society) dalam konteks luas. Hal inilah yang coba
dijelaskan oleh George Herbert Mead yang dikenal sebagai penggagas utama teori interaksi
simbolik. Dengan demikian, teori interaksi simbolik merupakan teori yang menekankan pada
peran komunikasi dalam membentuk dan mengelola hubungan interpersonal dan kelompok
sosial.

B. PENJELASAN OPERASIONAL KONSEP

Konsep operasional menurut para ahli yaitu:

 Husein Umar: Pengertian operasional menurut husein umar adalah penentuan


suatu konstruct sehingga menjadi variable maupun variabel-variabel yang dapat
diukur.
 Nursalam: Menurut Nursalam, pengertian operasional adalah definisi berdasarkan
karakteristik yang diamati dari suatu yang didefinisikan tersebut.

1.1 Diihat dari segi subjek dan objek nya. Bentuk pengaruh geng motor terhadap
pergaulan remaja antara lain:

a. Penyebab pelaku geng motor sering melakukan pelanggaran hukum ataupun kriminal.

Penyebab nya adalah kurangnya ikatan dalam keluarga sehingga anak merasa kurang
diperhatikan dan kurang diberi kasih sayang. Dan terpaan pengaruh media massa

yang kuat menyebabkan perilaku geng motor yang menyimpang. Namun tidak hanya itu
saja, penyebab pelaku geng motor sering melakukan pelanggaran hukum atau kriminal
juga di dukung faktor-faktor yaitu antara lain: pertama sebagai pengaruh dari sistem
ekonomi yang buruk, terutama dari sistem kapitalis, sehingga ada hubungan antara
bangunan ekonomi masyarakat dengan kejahatan. Stephan Hurwitz, mengatakan bahwa
ada beberapa faktor ekomoni yang dapat menyebabkan timbulnya kejahatan, yaitu
bersumber dari bekerja terlalu muda, tak ada pengharapan maju, pengangguran berkala
tetap, pengangguran biasa dan kekhawatiran dalam hal itu. Kedua, Rendahnya
penghayatan terhadap norma-norma agama, sehingga nilai-nilai yang tinggi yang
digariskan dalam ajaran agama sebagai tuntunan hidup banyak diabaikan. Diungkapkan
oleh Florence G. Robins, bahwa Agama merupakan salah satu kontrol sosial yang utama
melalui organisasinya. Agama itu sendiri dapat menentukan tingkah laku manusia sesuai
dengan nilai-nilai keagamaannya (Robins, 1952). Atas dasar itu, diperlukan penataan
kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam
pelaksanaan pembangunan. Pembinaan dan pengembangan generasi muda harus
menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang.

b. Bagaimana cara orang tua membimbing anaknya supaya tidak terjerumus pada pergaulan
yg tidak baik.
Beberapa hal yang bisa orang tua lakukan, agar anak tidak mudah terpengaruh
lingkungan di luar.
 Selektif memilih lingkungan bergaul

Anak perlu diajari cara mencintai dan menunjukkan rasa hormat kepada semua orang.
Ingatkan juga bahwa mereka harus selektif memilih lingkungan untuk bergaul. Bukan berkaitan
dengan popularitas, melainkan terkait dengan pembentukan karakter dipengaruhi teman-teman
dekat.

 Jangan ada sarkasme dan kata-kata negatif di rumah

Nada bicara akan menciptakan karakter sebuah keluarga. Jika Anda ingin rumah terlindungi
dari hal negatif, jangan mengeluarkan kata-kata negatif untuk memerintah. Jadilah pemberi saran
yang baik, bukan kritikus.

 Ceritakan sejarah keluarga

Orang tua perlu membentuk kestabilan emosi anak. Ceritakan tentang sejarah keluarga
agar mereka memiliki rasa, identitas, dan optimisme untuk mencapai masa depan yang baik.
Hal ini menyadarkan anak dari mana mereka berasal dan mereka tahu batasan dan apa yang
harus dilakukan.

 Berdoa atau beribadah bersama

Kekuatan dasar iman akan membentuk ketahanan yang kuat untuk menjalani hidup,
sehingga mereka tak mudah goyah jika digoda pergaulan menyimpang.
 Kekuatan cinta kasih
Tidak ada orang tua yang sempurna, sehingga Anda pasti akan membuat kesalahan. Tapi
cinta memiliki kekuatan untuk menutupi semua kesalahan. Cinta adalah tugas yang paling
penting dan hak istimewa sebagai orang tua.
c. Mengapa remaja menjadi anggota masyarakat yang sangat mudah terpengaruh terhadap
perilaku penyimpangan sosial ini (geng motor).
Karena Remaja adalah sebagian anggota masyarakat yang di dalam kehidupannya banyak
dipengaruhi lingkungan dan dikenal dengan masa pancaroba yakni, masa transisi dimana dia
mencari identitas diri, dan pikiran serta pendiriannya selalu berubah-ubah. Remaja
adalah generasi penerus bangsa, untuk itu suatu negara perlu mempersiapkan generasi muda
secara fisik dan psikis dengan baik. Selain itu, didorong juga oleh keinginan seperti
orang dewasa menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan
oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi remaja laki-laki
mencoba berkumpul dengan orang-orang yang satu gengnya karena sering melihat orang
yang usianya diatas mereka melakukannya.
d. Apa saja bentuk-bentuk pelanggaran yang umum dilakukan kenakalan remaja akibat
terpengaruh dari geng motor.
Adapun bentuk-bentuk pelanggaran/kenakalan remaja yang umum dilakukan oleh
remaja antara lain adalah sebagai berikut: bolos sekolah, penyalahgunaan narkoba, geng
motor, merokok, pencurian, penipuan, perkelahian, perusakan, penganiayaan, perampokan,
pelanggaran susila, pembunuhan dan lain-lain. Salah satu dari bentuk kenakalan remaja
adalah geng motor. Bentuk kenakalan ini paling banyak diminati para remaja yang sedang
mencari identitas diri di lingkungan masyarakatnya.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Permasalahan mengenai kenakalan remaja khususnya geng motor merupakan salah satu
masalah sosial yang akhir – akhir ini sangat meresahkan masyarakat, khususnya orang tua,
sekolah, dan masyarakat umum lainnya. Banyak dampak negatif dari berkembangnya geng
motor ini, selain dampak secara fisik, yaitu meluasnya kekerasan, ketidakamanan, dan
kegelisahan masyarakat. Dari segi sosiologis geng motor ini merupakan salah satu bentuk
penyimpangan sosial yang berujung pada meluasnya pengaruh geng motor ini terhadap generasi-
generasi bangsa. Selanjutnya dan tentu saja berkembangnya geng motor harus ditanggulangi dan
membutuhkan metode – metode penanganan yang efektif, tepat, dan sesuai dengan realitas yang
terjadi secara up to date.
Secara sosiologis, geng motor ini juga merupakan salah satu penyakit sosial karena gejala
sosialnya yang terjadi di tengah masyarakat itu meletus menjadi “penyakit”. Dapat pula disebut
sebagai struktur sosial yang terganggu fungsinya, disebabkan oleh faktor – faktor sosial, disebut
juga sebagai disorganisasi sosial, karena gejalanya berkembang menjadi ekses sosial yang
menganggu keutuhan dan kelancaran berfungsinya organisasi sosial dan disebut juga sebagai
disintegrasi sosial karena menyebabkan bagian satu struktur sosial tersebut berkembang tidak
seimbang dengan bagian-bagian lain sehingga prosesnya bisa mengganggu, menghambat, dan
bahkan merugikan bagian-bagian lain, karena tidak dapat diintegrasikan menjadi satu totalitas
yang utuh (Kartono, 2010:4-5). Maka akan sangat menganggu secara sosiologis apabila
permasalahan geng motor ini tidak diselesaikan secara cepat dan tepat. Tidak hanya penanganan
secara sosiologis, penanganan secara psikologis dan hukum juga dibutuhkan dalam menangani
permasalahan geng motor ini, dan tentu saja harus melibatkan semua pihak yang terkait dengan
persoalan geng motor ini, misalnya orangtua, guru dan kepolisian.

Menangani permasalahan ini tidak seperti halnya menangani tindakan kriminal yang
sama dengan kejahatan kriminal yang dilakukan oleh orang dewasa, para pelaku Juvenile
Deliquency ini merupakan anak – anak remaja yang secara umur dan psikis masih labil dan
secara hukum seharusnya mendapatkan perlindungan dan arahan. Yang perlu untuk ditelusuri
oleh pihak – pihak yang terkait dalam penanganan permasalahan geng motor ini adalah apa – apa
saja pemicu munculnya geng motor ini dan bagaimana geng motor ini mampu eksis dan
mempengaruhi para pelajar menjadi begitu brutal dan ganas di dalam lingkungan masyarakat.
Perhatian yang serius justru harus diawali dengan cara pencarian fakta mengenai faktor – faktor
berkembangnya geng motor di kalangan remaja yang saat ini tumbuh subur di perkotaan.dan
seperti apa wujud – wujud perilaku geng motor dan apa yang menjadi motif mereka sehingga
mau melakukan tindakan tersebut. Berangkat dari pemikiran inilah penulis secara sistematis
ingin menyusun kerangka pemikiran yang selanjutnya akan menjadi bangunan daripada
penelitian ini dengan cara melakukan studi kasus.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian
alir pikir.
BAGIAN ALIR PIKIR

Latar Belakang Munculnya


Fenomena Pengaruh Geng Motor
Terhadap
Pergaulan Remaja di Sekolah

Faktor Eksternal
Faktor Internal (Lingkungan Sosial)
(Keluarga)

1. Lingkungan Sekolah
1. Kondisi Keluarga
2. Status Sosial 2. Lingkungan Pergaulan
Keluarga

Pendekatan Yang Dipakai:


1. Sosiologis Perilaku Menyimpang, Patologi Sosial.
2. Psikologis Juvenile Deliquency
3. Hukum

Pihak yang Terkait:


1. Orangtua dan Keluarga
2. Kawan Sebaya
3. Guru
4. Kepolisian
5. Masyarakat

D. PENELITIAN RELEVAN
1. Geng Motor
Sebenarnya tidak ada pengertian yang mutlak mengenai apa itu geng motor, tetapi tidak sedikit
juga sumber yang menjelaskan mengenai pengertian geng motor, diantaranya:

 Sebenarnya geng motor terbentuk akan kesamaan hobi ngebut dengan motornya baik di
siang maupun malam hari. Susahnya mencari event otomotif di tahun 80-an juga
merupakan salah satu motif berkumpulnya anak muda kemudian membentuk geng demi
hobi ngebut dijalanan. Pada saat itu, walaupun sering terjadi kebut-kebutan yang cukup
mengganggu tapi geng motor belum se-brutal sekarang. Saat itu, menurut narasumber
penulis (salah satu eks pentolan geng motor tahun 80-an), apabila ada masalah maka akan
diadakan duel resmi antara individu-individu yang bermasalah dan disaksikan oleh para
“tetua”. Seiring dengan perkembangan zaman dan jumlah anggota, terjadi perubahan
dalam arti solidaritas, keberanian, serta tujuan yang berujung pada pertikaian yang
melibatkan gerombolan kelompok dan tentunya mendatangkan korban masyarakat biasa

 Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak keberingasan anak
remaja terutama anak sekolah yang sudah bisa menggunakan kendaraan motor.
Perkembangannya, tak lepas dari trend mode yang sedang berlangsung saat itu. Maka
dari itu aksi brutal itu perlu diredam. Mulanya berbuat jahat dari yang ringan seperti
bolos sekolah, lama-lama mencuri, merampok dan membunuh. Lumrahnya jika sudah
berani jahat ada indikasi mereka mengkonsumsi narkoba.

 Geng Motor, berdasarkan pada prinsipnya pengertian dari geng motor itu sendiri adalah
sebuah perkumpulan yang didalamnya terdapat beberapa orang yang suka kebut kebutan
di jalan raya dan motor sebagai objeknya, kegiatan mereka yang cendrung sering terlibat
dalam dunia kriminalitas, kekerasan, penjarahan.

2. Geng Motor dan Patologi Sosial


Berita tentang pengaruh geng motor terhadap pergaulan remaja telah cukup lama
dianggap meresahkan masyarakat, sehingga dapat dikategorikan sebagai kondisi patologi sosial,
yakni penyakit masyarakat yang perlu segera diobati.
Subkultur geng anak muda, kata kriminolog Cloward dan Ohlin, akan tumbuh subur
tergantung pada tipe atau cara pertentangan di mana mereka tinggal. Ada tiga tipe geng, pertama,
geng pencurian (thief gangs), mereka berkelompok melakukan pencurian yang mula-mula hanya
untuk menguji keberanian anggota kelompok. Kedua, geng konflik (conflict-gangs) kelompok
ini suka sekali mengekpresikan dirinya melalui perkelahian berkelompok supaya tampak gagah
dan pemberani. Ketiga, geng pengasingan (retreats gangs), kelompok geng ini sengaja
mengasingkan dirinya dengan kegiatan minum minuman keras, atau napza yang kerap dianggap
sebagai suatu cara ”pelarian” dari alam nyata. Tetapi bisa saja sebuah geng memiliki lebih dari
satu macam tipe.
Dalam geng acapkali tumbuh subkultur kekerasan (subculture of violence). Munculnya
subkultur itu disebabkan oleh adanya sekelompok orang yang memiliki sistem nilai yang berbeda
dengan kultur dominan. Masing-masing subkultur memiliki nilai dan peraturan berbeda-beda
yang kemudian mengatur anggota kelompoknya. Nilai-nilai itu terus berlanjut karena adanya
perpindahan nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hal ini diperparah oleh adanya perubahan yang cepat (reformasi) dalam masyarakat.
Perubahan pada struktur sosial memperlemah nilai-nilai tradisional yang berasosiasi dengan
penundaan kepuasan, belum lagi peningkatan jumlah anak muda dari kelas menengah yang tidak
lagi memiliki keyakinan bahwa cara untuk mencapai tujuan mereka adalah melalui kerja keras
dan menunda kesenangan. Di Indonesia keberadaan geng motor ini memiliki banyak sekali
penyimpangan-penyimpangan. Untuk itu masih diperlukan penelitian yang mendalam agar soal
geng ini dapat ditanggulangi secara tepat dan penuh kebijakan. Meskipun demikian, secara
umum ada karakteristik yang sama untuk remaja di seluruh dunia. Mereka energik dan dinamis,
senang mencoba hal baru yang penuh tantangan dan memiliki keingintahuan yang besar serta
sangat terfokus pada diri sendiri.
Media massa sebagai lembaga kemasyarakatan memiliki peranan yang sangat penting, sebagai
wadah informasi yang masyarakat butuhkan sehingga menjadikan seseorang mengetahui dan
mengikuti peristiwa yang melibatkan orang lain. Salah satu fungsi media menurut Jay Black dan
Frederick C. Whitney adalah menginformasikan. Dalam menginformasikan pesanya, media
massa mempunyai landasan bahwa berita harus faktual dan objektif, orientasi berita yang
disajikan harus berdasarkan kebenaran fakta, keberadaan fakta di lapangan bukan opini atau
interpretasinya sendiri (Nurdin, 2003:245). Nilai objektif merupakan hal yang membingungkan
karena tidaklah mungkin ada objektivitas mutlak. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara
ilmiah, tidak juga diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia (realitas) dibentuk dan
dikontruksi (Eriyanto, 2002 :15) Setiap realitas yang kompleks dan tidak beraturan dipahami dan
semua melibatkan konsepsi yang mau tidak mau sukar untuk dilepaskan dari subjektifitas. Jadi,
pandangan positivis.

Anda mungkin juga menyukai