Anda di halaman 1dari 10

4(2)

PAJAK PENGHASILAN

PASAL
DASAR HUKUM
1.Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang PPh
2.Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016
3.Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 5
Tahun 2002
4.Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 40
Tahun 2009
Bendahara Pemerintah
sebagai Pemotong PPh Pasal 4 ayat 2

yang melakukan pembayaran atas Objek PPh Pasal 4 ayat 2

Objek PPh
Pasal 4 ayat 2 Kode MAP Tarif

1. Pengalihan Hak atas Tanah/Bangunan 411128 - 402 2,5%

2. Sewa Tanah dan/atau Bangunan 411128 - 403 10%

3. Jasa Konstruksi
Pelaksanaan Konstruksi
- Kualifikasi Kecil 2%
- Kualifikasi Menengah dan Besar 3%
- Non Kualifikasi 411128 - 409 4%
Perencanaan / Pengawasan Konstruksi
- Kualifikasi Usaha 4%
- Non Kualifikasi 6%
Tata Cara Pemotongan dan Pelaporan

PPh Pasal 4 (2)

Dipotong pada saat Bendahara membayarkan penghasilan

Bukti Potong SPT Masa


PPh Pasal 4 (2) SSP PPh Pasal 4 (2)

Dibuat 3 (tiga) Dibuat atas Nama Lampiran:


Rangkap : Bendahara dan 1. Bukti Potong Lembar ke-2
1. Untuk Rekanan Ditandatangani 2. SSP Lembar ke-3
2. Untuk KPP oleh Bendahara
3. Untuk Arsip
Disetor maks Dilaporkan ke KPP
tanggal 10 Bulan maks tanggal 20
berikutnya Bulan berikutnya
Nama Bendahara Kode SSP
PPh Pasal 4 ayat 2
Kode Kode Ket
Akun Jenis
Pajak Setoran
411128 402 Pengalihan
Tanah/Bangunan
Jumlah Pajak
Terutang 411128 403 Sewa
Tanah/Bangunan
411128 409 Jasa Konstruksi

Disetor paling lambat


tanggal 10 bulan
berikutnya
SPT Masa
PPh Pasal 4(2)

Dilapor paling lambat


tanggal 20 Bulan
berikutnya
Contoh 1
Penghitungan PPh Pasal 4 ayat 2

Instansi ABC melakukan pengadaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pembangunan


Gedung) yang dilakukan oleh PT. Konstruksi (kualifikasi usaha kecil) dengan nilai
Jasa sebesar Rp 1. 000.000.000 (lima ratus juta rupiah) dan PPN sebesar Rp
100.000.000 (lima puluh juta rupiah).
Maka pajak yang harus dipotong oleh Instansi X atas jasa tersebut adalah :
Nilai Kontrak Rp 1.000.000.000
PPN Rp 100.000.000
Total tagihan dari rekanan (PT. Konstruksi) Rp 1.100.000.000

PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong :


Tarif x Nilai Jasa : 2% x Rp 1.000.000.000 = Rp 20.000.000
PPN dipungut : 10% x Rp 1.000.000.000 = Rp 100.000.000
Total PPN dan PPh dipungut/dipotong = Rp 120.000.000

Dibayar kepada rekanan :


Rp 1.100.000.000 - Rp 120.000.000 = Rp 980.000.000
Contoh 2
Penghitungan PPh Pasal 4 ayat 2

SMPN 5 Depok menyewa Gedung untuk tempat belajar siswa kepada Tn Parno
selama 2 bulan dengan harga sewa sebesar Rp 8.000.000 pada tanggal 07 Januari
2018.

Maka pajak yang harus dipotong oleh SMPN 5 Depok atas jasa tersebut adalah :

PPh Pasal 4 ayat (2)


= Tarif x Harga Sewa
= 10% x 8.000.000
= Rp 800.000

Dibayar kepada Pulan (Harga sewa – PPh dipotong)


= Rp 8.000.000 - Rp 800.000
= Rp 7.200.000.
MARI BERSAMA-SAMA MENGAMANKAN
PENERIMAAN NEGARA
AGAR DAPAT MEMBERI
MANFAAT BAGI NEGARA DAN
MASYARAKAT INDONESIA

#PajakMilikBersama

Anda mungkin juga menyukai