Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Keluarga Berencana
1. Pengertian keluarga berencana (KB)

Menurut Irianto K (2014) Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program


pemerintah yan dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai
unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.

2. Pengertian IUD
IUD adalah alat kontrasepsi modern yang telah dirancang baik bentuk, ukuran,
bahan dan fungsi dan letakan di dalam kavum uteri sebagai usaha menghalangi
fertilisasi dan menyulitkan telur berimplantasi dalam uterus
3. Jenis-jenis IUD
IUD terdiri dari dua jenis yaitu: IUD Non-hormonal dan IUD mengandung
hormonal.
a. IUD Non-hormonal
pada saat ini IUD telah memasuki generasi ke-4. Karena itu berpuluh-puluh
macam IUD telah dikembangkan. Mulai dari generasi pertama yang terbuat dari
benang sutra dan logam sampai generasi plastic (polietilen) baik yang ditambah
obat maupun tidak. Menurut Putri Rani Pratama, (2016) IUD non Hormonal
dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Copper-T
Jenis ini berbentuk huruf T yang terbuat dari polietilen yang bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga ini memiliki
efek anti fertilitas yang cukup baik. Jenis ini melepaskan levonorgestrel
dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun.
2) Copper-7
Berbeda dengan Copper-T, jenis IUD ini memiliki bentuk seperti angka “7”
dimana memiliki ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan dililit kawat
tembaga dengan luas permukaan 200 mm2. Fungsi bentuk seperti angka “7”
ini memudahkan dalam pemasangan kontrasepsi.
3) Multi Load
Jenis Multi Load terbuat dari polietilen dengan dua tangan, kanan dan kiri,
berbentuk seperti sayap yang fleksibel. Jenis ini memiliki panjang 3,6 cm dari
atas hingga bawah dan lilitan kawat tembaga memiliki luas permukaan 256
mm2 atau 375 mm2. Multi Load memiliki tiga ukuran yaitu standar, small,
dan mini.
4) Lippes Loop
Merupakan jenis yang terbuat dari polietilen berbentuk spiral atau huruf S
bersambung. Lippes Loop terdiri dari empat jenis yang berbeda menurut
ukuran panjang bagian atasnya, yaitu tipe A berukuran 25 mm dengan benang
berwarna biru, tipe B berukuran 27,5 mm dengan benang berwarna hitam,
tipe C berukuran 30 mm dengan benang berwarna kuning, dan tipe D
berukuran 300 mm dengan benang berwarna putih dan tebal.

b. IUD yang mengandung hormonal


a) Progestasert-T = Alza T
 Panjang 36 mm,lebar 32 mm, dengan 2 lembar benang ekor warna
hitam
 Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat, melepaskan 65
mcg progesteron per hari
 Tabung insersirnya berbentuk lengkung
 Daya kerja: 18 bulan
 Teknik insersi: plunging (modified withdrawal).
b) LNG-20
 Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20 mcg per
hari
 Sedang diteliti di Finlandia
 Angka kegagalan/kehamilan angka terendah: <0,5 per 100 wanita per
tahun
 Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan
ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya, karena 25%
mengalami amenore atau perdarahan haid yang sangat sedikit.

4. Tinjauan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD


a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya)
b. Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan pelatihan
c. Sarana dan prasarana
Agar dapat melaksanakan pelayanan KB sesuai dengan metode kontrasepsi
yang diberikan maka kelengkapan alat atau ketersediaan alat merupakan hal utama
yang harus dimiliki oleh tempat pelayanan KB
d. Sumber informasi
Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang
sehingga mengetahui tentang hal yang baru termasuk pemilihan alat kontrasepsi IUD
dimana alat kontrasepsi IUD ini adalah salah satu alat kontrasepsi jangka panjang
yang mudah dijangkau dan tidak memiliki kandungan hormon
e. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga didefinisikan yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan
yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang dapat
memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimaannya
f. Dukungan tenaga kesehatan
Dukungan tenaga kesehatan adalah kenyamanan fisik dan psikologis,
perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima
individu dari tenaga kesehatan. Dukungan tenaga kesehatan dapat berwujud
dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi. Tenaga kesehatan
merupakan sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat
jarang memberi dukungan dan memiliki peran yang sangat cepat berubah.
5. Mekanisme kerja
a) Cu T 380 A
IUD copper/tembaga bekerja utamanya sebagai spermasida. Ion-ion tembaga
menghambat gerak sperma dan pengaktifan enzim akosoma sehingga sperma
jarang meraih saluran falopi dan tidak mampu membuahi sel telur. Reaksi
radang steril yang terbentuk di dalam endometrium memfagosit sperma. Bukti
riset menemukan bahwa IUD tidak begitu efektif jika pembuahan sudah
terjadi, artinya bukan piranti aborsi. Utamanya IUD mencegah kehamilan
dengan membunuh sperma (spermasida) karena itu mencegah
pembuahan
b) Levonorgestrel
Levonorgestrel menyebabkan lendir serviks menjadi lebih tebal sehingga tidak
bisa memasuki saluran reproduksi atas wanita dan tidak bertemu ovarium.
Perubahandi dalam cairan saluran uterus ini juga merusak migrasi sperma.
Perubahan endometrium ini mencegah tertanamnya ovum yang terbuahi ke
dinding rahim. IUD ini berefek meniadakan ovulasi 5-15%, namun lebih
tinggi di tahun-tahun pertama.

6. Keuntungan dan Kerugian


a) keuntungan
 Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi Sangat efektif → 0,6 – 0,8
kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam
125 – 70 kehamilan).
 AKDR dapat efektik segera setelah pemasangan.
 Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT – 380A dan tidak perlu
diganti)
 Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat –ingat
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual
 Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
 Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR ( CuT 380A)14
 Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila
tidak terjadi infeksi)
 Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir)
 Tidak ada interaksi dengan obat – obat
 Membantu mencegah kehamilan ektopik.
b) Kerugian
 Pada 4 bulan pertama pemakaian dapat terjadi resiko infeksi.
 Kekurangan IUD alatnya dapat keluar tanpa disadari.
 Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah menstruasi dan kram
menstruasi.
 Walaupun jarang terjadi, IUD dapat menancap ke dalam rahim.
 Perdarahan dan rasa nyeri.
7. Efek samping dari IUD
 Perdarahan
 Infeksi
 Mulas-mulas atau rasa nyeri
 Kehamilan
 Keputihan
 Ekspulsi
 Keluhan suami
 Keguguran
 Komplikasi pada pemasangan
 Hamil ektopik
8. Persyaratan pemakaian IUD
 Usia produktif
 Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
 Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
 Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
 Setelah mengalami abortus dan tidak melihat adanya infeksi
 Resiko rendah dari IMS
 Tidak menghendaki metode hormonal
 Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
 Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.
9. Yang tidak diperkenankan menggunakan, yaitu:
 Kehamilan
 Penyakit kelamin (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dan sebagainya)
 Perdarahan dan dari kemaluan yang tidak diketahui penyebabnya
 Tumor jinak atau ganas dalam rahim
 Kelainan bawaan rahim
 Penyakit gula (diabetes militus)
 Penyakit kurang darah
 Belum pernah melahirkan
 Adanya perkiraan hamil
 Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim
 Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
10. Teknik pemasangan AKDR/IUD
a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
b) Masukan lengan IUD didalam kemasan sterilnya, pakai kembali sarung tangan
yang baru.
c) Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.
d) Lakukan tindakan septik dan aseptik pada vagina dan serviks.
e) Jepit bibir serviks dengan tenakulum.
f) Masukan IUD ke kanalis servikalis dengan teknik tanpa sentuh, kemudian
dorong ke dalam kavum uteri hingga mencapai fundus.
g) Tahan pendorong (plunger) dan tarik selubung (inserter) kebawah sehingga
lengan IUD bebas.
h) Setelah pendorong ditarik keluar, baru keluarkan selubung.
i) Gunting benang IUD, keluarkan tenakulum dan spekulum dengan hati-hati.
j) Dekontaminasi dan pencegahan pasca tindakan.
11. Kunjungan ulang AKDR/IUD
Setelah pemasangan IUD perlu dilakukan kontrol medis dengan jadwal:
 Dua minggu setelah pemasangan.
 Satu bulan setelah pemeriksaan pertama.
 Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua.
 Setiap enam bulan sampai satu tahun.
 IUD dapat dibuka sebelum waktunya bila dijumpai:
a) Ingin hamil kembali.
b) Leukora, sulit diobati dan klien menjadi kurus.
c) Terjadi infeksi.
d) Terjadi perdarahan.
e) Terjadi kehamilan mengandung bahan aktif dengan IUD.

Anda mungkin juga menyukai