Anda di halaman 1dari 3

1.

Setelah ibu melahirkan bayi, saat proses pengkajian bayi tersebut mengalami asfiksia, apa tindakan
keperawatan yg tepat dlm menangani kondisi tsb ?

Jawab :

A. Dengan tindakan pemberian nafas buatan oleh perawat

B.dengan tindakan resusitasi dilakukan untuk mengembalikan napas bayi yang mengalami kondisi
asfiksia neonatorum.

C. Dengan cara membuat bayi menangis agar jalan nafas pasien lancar

D. Dengan cara menaruh pasien ke dalam inkunator agar suhu pasien stabil

E. Melakukan pengecekan suhu terlebih dahulu dan menghangatkan bayi dengan handuk hangat

2. Bagaimana cara perawat menilai kondisi bayi yg mengalami asfiksia ?

Jawab :

A. Yaitu dengan melakukan skor Apgar untuk menilai asfiksia pada bayi baru lahir bisa berkisar dari 0
sampai dengan 10. Jika setelah 5 menit diperiksa ternyata skor Apgar bayi di atas angka 7, kemungkinan
besar ia mengalami asfiksia perinatal.

B. Yaitu dengan melakukan skor Apgar untuk menilai asfiksia pada bayi baru lahir bisa berkisar dari 0
sampai dengan 10. Jika setelah 10 menit diperiksa ternyata skor Apgar bayi di atas angka 7,
kemungkinan besar ia mengalami asfiksia perinatal.

C. Yaitu dengan melakukan skor Apgar untuk menilai asfiksia pada bayi baru lahir bisa berkisar dari 0
sampai dengan 10. Jika setelah 10 menit diperiksa ternyata skor Apgar bayi di bawah 7, kemungkinan
besar ia mengalami asfiksia perinatal.

D. Yaitu dengan melakukan skor Apgar untuk menilai asfiksia pada bayi baru lahir bisa berkisar dari 0
sampai dengan 10. Jika setelah 5 menit diperiksa ternyata skor Apgar bayi di bawah angka 7,
kemungkinan besar ia mengalami asfiksia perinatal.

E. Yaitu dengan melakukan skor Apgar untuk menilai asfiksia pada bayi baru lahir bisa berkisar dari 0
sampai dengan 10. Jika setelah 8 menit diperiksa ternyata skor Apgar bayi di bawah 7, kemungkinan
besar ia mengalami asfiksia perinatal.

3. Seorang tenaga medis menemui anak yg mengalami kejang demam saat sedang memberi
penyuluhan, apa penanganan pertama yg dilakukan tenaga medis tsb ?

Jawab :
A. Baringkan anak di lantai dan longgarkan pakaian. Pada bayi, rebahkan di pangkuan dengan posisi
wajah bayi menghadap ke bawah. Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar
dari rongga mulut, untuk mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.

B. Baringkan anak di atas lantai dan longgarkan pakaiani,pada bayi rebahkan di pangkuan dengan posisi
bayi menghadap ke atas. Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar dari rongga
mulut, untuk mencegah saluran nafas tersumbat.

C. Baringkan anak di atas kasur dan gunakan pakaian yg ketat, pada bayi rebahkan di pangkuan dengan
posisi bayi menghadap ke atas. Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat keluar dari
rongga mulut, untuk mencegah saluran nafas tersumbat.

D. Baringkan anak di lantai ,longgarkan pakaian dan pegang pergelangan tangan dan kaki anak dengan
kuat, rebahkan di pangkuan dengan posisi bayi menghadap ke atas. Miringkan posisi tubuh anak agar
muntah atau air liur dapat keluar dari rongga mulut, untuk mencegah saluran nafas tersumbat.

E. Baringkan anak di kasur dan gunakan pakaian yg ketat. Pada bayi, rebahkan di pangkuan dengan
posisi wajah bayi menghadap ke bawah. Miringkan posisi tubuh anak agar muntah atau air liur dapat
keluar dari rongga mulut, serta mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.

4. Apa saja komplikasi yg dapat terjadi pada pasien trauma abdomen

Jawab :

A. Trombosis Vena, Emboli Pulmonar, Atelektasis.

B. Emboli pulmonar, lupus, pneumonia.

C. Atelektasis, sepsis, lupus.

D. Pneumonia, trombosis vena, sirosis hepatis

E. Lupus, sirosis hepatis, atelektasis

5. Seorang team tenaga medis akan melakukan pemeriksaan kepada pasien trauma abdomen,
pemeriksaan penunjang apakah yg cocok untuk pasien tsb ?

Jawab :

A. Pemeriksaan X-Ray untuk screening trauma tumpul dan trauma tajam

B. pemeriksaan thorax

C. Pemeriksaan EKG

D. Pemeriksaan AGD
E. Pemeriksaan BNO-IVP

Anda mungkin juga menyukai