Anda di halaman 1dari 3

8.

apa saja Indikasi dari Tonseliktomy

Jawab :

Indikasi absolut Tonsilektomi:

a. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur dan
komplikasi kardio-pulmoner.

b. Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase.

c. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam.

d. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi (suspek penyakit
keganasan).

Indikasi relatif Tonsilektomi :

a. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat.

b. akibat Tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis.

c. tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian
antibiotik β-laktamase resisten. (Rehatta, N margarita Et al. 2019 : 87-88)

13. Apa saja indikasi, kontra indikasi, efek samping miloz 150mg

Jawab :

Indikasi : menurunkan rasa cemas dan memberi rasa kantuk hingga efek anastesia yang bermanfaat
pada pasien yang akan menjalani operasi. Dapat juga digunakan pada pasien tertentu yang
membutuhkan efek sedasi dan anestesi lebih panjang yang ditentukan oleh dokter yang merawat.

Kontra indikasi : alergi terhadap midazolam atau obat golongan benzodiazepine, Riwayat gangguan
pernapasan kronis, termasuk asma, emfisema, bronkitis, PPOK, dan penyakit lainnya.

Efek samping : Mengantuk, Pusing, Sakit kepala ringan, Mual dan muntah, Pandangan kabur, Bersin-
bersin, Hidung meler, Badan lemas tidak bertenaga, Amnesia atau hilang ingatan ringan setelah
menjalani prosedur. (ISO 2010 :209)

18. Apa saja komplikasi dari tonseliktomy

Jawab : Komplikasi tonsilektomi dapat terjadi saat pembedahan atau pasca bedah.
a. Komplikasi saat pembedahan dapat berupa perdarahan dan trauma akibat alat. Jumlah perdarahan
selama pembedahan tergantung pada keadaan pasien dan faktor operatornya sendiri.Perdarahan
mungkin lebih banyak bila terdapat jaringan parut yang berlebihan atau adanya infeksi akut seperti
tonsilitis akut atau abses peritonsil. Pada operator yang lebih berpengalaman dan terampil,
kemungkinan terjadi manipulasi trauma dan kerusakan jaringan lebih sedikit sehingga perdarahan juga
akan sedikit. Perdarahan yang terjadi karena pembuluh darah kapiler atau vena kecil yang robek
umumnya berhenti spontan atau dibantu dengan tampon tekan. Pendarahan yang tidak berhenti
spontan atau berasal dari pembuluh darah yang lebih besar, dihentikan dengan pengikatan atau dengan
kauterisasi. Bila dengan cara di atas tidak menolong, maka pada fosa tonsil diletakkan tampon atau
gelfoam, kemudian pilar anterior dan pilar posterior dijahit. Bila masih juga gagal, dapat dilakukan ligasi
arteri karotis eksterna. Dari laporan berbagai kepustakaan, umumnya perdarahan yang terjadi pada cara
guillotine lebih sedikit dari cara diseksi. Trauma akibat alat umumnya berupa kerusakan jaringan di
sekitarnya seperti kerusakan jaringan dinding belakang faring, bibir terjepit, gigi patah atau dislokasi
sendi temporomandibula saat pemasangan alat pembuka mulut

b. pasca bedah dapat digolongkan berdasarkan waktu terjadinya yaitu immediate, intermediate dan
late complication.

c. Komplikasi segera (immediate complication) pasca bedah dapat berupa perdarahan dan komplikasi
yang berhubungan dengan anestesi. Perdarahan segera atau disebut juga perdarahan primer adalah
perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama pasca bedah. Keadaan ini cukup berbahaya karena
pasien masih dipengaruhi obat bius dan refleks batuk belum sempurna sehingga darah dapat
menyumbat jalan napas menyebabkan asfiksi. Asfiksi inilah yang dapat mengakibatkan tersumbatnya
saluran napas dan membuat komplikasi yang berat dan mengancam jiwa. Penyebabnya diduga karena
hemostasis yang tidak cermat atau terlepasnya ikatan. (Rehatta, N margarita Et al 2019 : 84-85)

23. Apa saja yg di demontrasikan perawat RR ke Perawat Bangsal

Jawab :

a. Setelah pasien sadar atau memungkinkan untuk dipindah ke ruangan rawat inap/intensif, perawat RR
menghubungi ruangan yang akan dituju (by phone)

b. Perawat RR mendokumentasikan kegiatan pada buku rekam medis

c. Perawat RR melakukan serah terima pasien pada petugas ruangan

d. Perawat melakukan cuci tangan (Rehatta, N margarita et.al. 2019 : 16)

28. data fokus

Jawab : Ds : -

Do : pasien mempunyai riwayat penyakit Asma, pasien mengalami sesak nafas yang mengarah ke gagal
nafas.
Dapus :

ISO Indonesia. 2010. Informasi Spesial Obat Vol.46. PT ISFI, Jakarta.

Rehatta, N margarita. Et al. Anestesiologi dan Terapi Intensif. Pt Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai