1. Pengertian
Menurut swanburg(2012) Pre coference adalah komunikasi ketua tim dan peawat
pelaksanan seelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift e rencana kegiatan
pada shift tersebut yan dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yan
dinas pada tim tersebut hanya satu orang maka pre coference ditiadakan .
Post coference adalah komunikasi katim dan dan perawat pelaksanan tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada berikut. Isi post coference adalah
hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan hal penting untuk operan. post coference
adalah fase dimana dari hasil pemahasan dibua evaluasi dari setiap coference yang sudah
dilaksanakan sehingga tahu apa yan haus dilakukan berikutnya.
2. Tujuan
Pre coference
a. Membantu untuk mengidentifikasi Masalah-masalah pasien merencanakan asuhan
keperawatan dan merencanakan evalusi hasil
b. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
Post conference
a. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah
b. Membandingkan massalah yang dijumpai
c. Mendiskusikan asuhana keperawatan atau tindakan yang belum dilaksanakan
3. Syarat pre dan post conference
Menurut Nursalam (2011) syarat pre dan post conference yaitu:
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam ceference adalah kepala ruang, ketua tim dan anggota tim
4. Tuntunan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post conference
a. Tujuan yang telah dibuat dalam conference seharusnya dikonfirmasi terlebih dahulu
b. Diskusikan yang dilakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok yang
dinamis
c. Instruk klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang kepada
fokus yang dibicarakan,tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan balik yang
diperlukan secara tepat
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada point -point penting
selama berdiskusi berlangsun
e. Atmosfwer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok, mengandung
keinginan anggota diskusi untk memberikan responnya dan menerima pendapat atau
pendangan yang berbeda untuk selanjutnya mencari persamaannya
f. Besar kelompok seharunya dibatasi 10-20 orang untuk memelihara pertukaran ide-ide
yang ade kuat diantara mereka
g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung
- Ketua tim menanyakan tindak lanjut asuhan klien yang harus dioperkan kepada
perawat shift berikutnya
- Ketepatan dokumentasian
DAFTAR PUSTAKA
Amalia,Endra dkk.(2015).Hubungan Pre dan Post Coference Keperawatan Dengan
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di RSUD DR.Achmad Mochtar
BukitTinggi:Stikes Perintis Sumbar
Fitrianola,Rezkiki dkk.(2019).Pengaruh Pelaksanaan Pre dan Post Coferece Terhadap
Pendokumetasian Asuhan Keperawatan:Stikes Fort De Kock BukitTinggi
Nusalam(2011).Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional.Jakarta:Salema Medika
Seniwati(2010). Evalusi Operan,Pre Post Conference Supervisi dan Kinerja Perawat di RSU
Haji Makasar.Program Studi Magister Manajemen Ilmu Keperawatan :Universitas
Hasanuddin
Swanrug,R.C.(2012).Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan:Untuk Perawat
Klinis. Jakarta:EGC.