Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurmala Indah Septiany

NPM : 175050010

Prodi / kelas : Pendidikan Matematika / A

Tugas : Metodologi Penelitian

1. Tentukan masalah yang berhubungan dengan Pendidikan Matematika


2. Tulislah latar belakang masalah berdasarkan soal no. 1
3. Tulislah rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah yang
sudah dituliskan pada soal no. 2
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Melalui Model Talking Stick

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa kemampuan matematis
yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu kemampuan matematis tersebut adalah
kemampuan komunikasi. Komunikasi matematis memiliki peran yang penting
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan adanya komunikasi matematis maka
siswa dapat menyampaikan ide- ide matematika, dapat bertukar pendapat dengan
cara berdiskusi, sehingga siswa terlatih berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
Namum nyatanya masih kurang untuk mengungkapkan pemahaman dan idenya,
selain itu siswa juga masih sulit untuk mengomunikasika n gagasan/ide matematika
melalui simbol atau notasi matematika. Komunikasi matematis yang rendah akan
menyebabkan hasil belajar siswa juga rendah. Rendahnya komunikasi matematis
dan hasil belajar matematika disebabkan oleh pembelajaran matematika yang
dilaksanakan masih terpusat pada guru. Salah satu upaya dalam mengembangka n
kemampuan komunikasi adalah dengan menyelenggarakan proses pendidikan yang
berkualitas.
Komunikasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Guru
mengguanakan komunikasi untuk menejelaskan materi yang akan disampaika n
kepada siswa. Sedangkan siswa menggunakan komunikasi untuk mengungkapka n
ide – ide terkait konsep materi ajar. Menurut konsep komunikasi, pembelajaran
adalah proses komunikasi fungsional antar siswa dengan guru dan siswa denga
siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan
bagi siswa yang bersangkutan (Suherman, 2001).
Kemampuan komunikasi matematis termasuk kedalam daya matematika,
National Council Teachers of Matematics (NTCM) (Sumarmo, 2010) menyatakan
daya matematika adalah kemampuan untuk mengeksplorasi, menyusun konjektur
dan memberikan alasan logis, kemampuan masalah non rutin, menomunikas ika n
ide-ide mengenai matematika dan menggunakan matematika sebagai alat
komunikasi, menghubungkan ide- ide dalam matematika, antar matematika, dan
kegiatan intelektual lainnya.
Kemampuan komunikasi matematis memiliki peranan yang penting dalam
pelajaran matematika dan dirasa sangat perlu dimiliki oleh setiap siswa, karena
kemampuan komunikasi merupakan salah satu komponen tujuan pembelajran di
dalam kurikulum 2013. Menurut NCTM dalam Suhaedi, Didi (2012: 3)indikator
komunikasi matematis antara lain:

1) Kemampuan menyatakan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis, dan


mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.

2) Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide


Matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya.

3) Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi-notasi Matematika dan


struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarka n hubunganhubunga n
dan model-model situasi.

Menurut studi pemula yang dilakukan (Chotimah : 2014), bahwa kemampuan


komunikasi matematis siswa SMP di Kota Bandung masih sangat rendah, ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran guru belum terbiasa memberikan soal –
soal kemampuan komunikasi matematis dalam pelajaran matematika kepada siswa.
Selain itu, aspek kemampuan dasar siswa juga ikut mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematis.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 07 Bandung.
(Chotimah : 2014), menyadari akan pentingnya kemampuan komunikasi matematis
doirasakan perlu bagi siswa, maka guru mengupayakan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan – pendekatan atau metode metode yang dapat memberi
peluang dan mendorong siswauntuk melatih kemampuan komunikasi dalam
pembelajaran matematika.
Menurut Tim MKPBM (2001: 169), kemungkinan salah satu penyebab siswa
tidak menyenangi pelajaran matematika adalah cara mengajar guru yang tidak
sesuai dengan siswa. Guru yang mengajar dengan metode yang cukup sulit
dimengerti oleh siswa, bahkan malah mempersulit siswa yang bisa memaha mi
materi dan mengomunikasikan kembali materi yang telah siswa dapatkan. Salah
satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikas i
matematis siswa adalah model pembelajaran Talking Stick.
Model pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran yang
mengarahkan siswa dalam satu kelompok. Pembelajaran dengan model Talking
Stick dimulai dengan pembagian kelompok dengan satu kelompok sekitar 4-6
siswa. Menurut Huda, Miftahul (2013: 225) langkah- langkah model pembelajaran
Talking Stick yaitu: (1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya
± 20cm, (2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi
pelajaran, (3) Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam
wacana, (4) Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajar i
isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan, (5) Guru
mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru
memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
bagian untuk menjawab semua pertanyaan dari guru, (6) Guru memberi
kesimpulan, (7) Guru melakukan evaluasi atau penilaian.
Model pembelajaran Talking Stick merupakan model yang menekankan
untuk melatih siswa mengemukakan pendapat dari ide-ide yang dipahami,
sehingga dapat diharapkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran cukup
besar yang akan berdampak siswa menjadi aktif dan hasil belajar meningka t.
Dalam model pembelajaran Talking Stick, masing - masing anggota kelompok
mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dengan
menyusun dan mengkomunikasikan ide-ide matematika mereka. Dalam hal ini
pula, proses belajar lebih menyenangkan sehingga terjalin interaksi antar siswa
dan guru yang aktif sehingga proses pembelajaran lebih berjalan efektif dan
optimal.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitia n
dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
SMP Melalui Model Pembelajaran Talking Stick”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang
mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunaka n
model Talking Stick lebih baik daripada siswa yang mendapatkan
pembelajaran matematika dengan menggunakan model Accelerated
Learning ?
2. Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan menggunakan model Talking Stick ?

Anda mungkin juga menyukai