1. Tentukan masalah yang berhubungan dengan Pendidikan Matematika
2. Tulislah latar belakang masalah berdasarkan soal no. 1 3. Tulislah rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dituliskan pada soal no. 2 Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Melalui Model Talking Stick
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa kemampuan matematis yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu kemampuan matematis tersebut adalah kemampuan komunikasi. Komunikasi matematis memiliki peran yang penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan adanya komunikasi matematis maka siswa dapat menyampaikan ide- ide matematika, dapat bertukar pendapat dengan cara berdiskusi, sehingga siswa terlatih berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Namum nyatanya masih kurang untuk mengungkapkan pemahaman dan idenya, selain itu siswa juga masih sulit untuk mengomunikasika n gagasan/ide matematika melalui simbol atau notasi matematika. Komunikasi matematis yang rendah akan menyebabkan hasil belajar siswa juga rendah. Rendahnya komunikasi matematis dan hasil belajar matematika disebabkan oleh pembelajaran matematika yang dilaksanakan masih terpusat pada guru. Salah satu upaya dalam mengembangka n kemampuan komunikasi adalah dengan menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas. Komunikasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Guru mengguanakan komunikasi untuk menejelaskan materi yang akan disampaika n kepada siswa. Sedangkan siswa menggunakan komunikasi untuk mengungkapka n ide – ide terkait konsep materi ajar. Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antar siswa dengan guru dan siswa denga siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan (Suherman, 2001). Kemampuan komunikasi matematis termasuk kedalam daya matematika, National Council Teachers of Matematics (NTCM) (Sumarmo, 2010) menyatakan daya matematika adalah kemampuan untuk mengeksplorasi, menyusun konjektur dan memberikan alasan logis, kemampuan masalah non rutin, menomunikas ika n ide-ide mengenai matematika dan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi, menghubungkan ide- ide dalam matematika, antar matematika, dan kegiatan intelektual lainnya. Kemampuan komunikasi matematis memiliki peranan yang penting dalam pelajaran matematika dan dirasa sangat perlu dimiliki oleh setiap siswa, karena kemampuan komunikasi merupakan salah satu komponen tujuan pembelajran di dalam kurikulum 2013. Menurut NCTM dalam Suhaedi, Didi (2012: 3)indikator komunikasi matematis antara lain:
1) Kemampuan menyatakan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis, dan
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.
2) Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide
Matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya.
3) Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi-notasi Matematika dan
struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarka n hubunganhubunga n dan model-model situasi.
Menurut studi pemula yang dilakukan (Chotimah : 2014), bahwa kemampuan
komunikasi matematis siswa SMP di Kota Bandung masih sangat rendah, ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru belum terbiasa memberikan soal – soal kemampuan komunikasi matematis dalam pelajaran matematika kepada siswa. Selain itu, aspek kemampuan dasar siswa juga ikut mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 07 Bandung. (Chotimah : 2014), menyadari akan pentingnya kemampuan komunikasi matematis doirasakan perlu bagi siswa, maka guru mengupayakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan – pendekatan atau metode metode yang dapat memberi peluang dan mendorong siswauntuk melatih kemampuan komunikasi dalam pembelajaran matematika. Menurut Tim MKPBM (2001: 169), kemungkinan salah satu penyebab siswa tidak menyenangi pelajaran matematika adalah cara mengajar guru yang tidak sesuai dengan siswa. Guru yang mengajar dengan metode yang cukup sulit dimengerti oleh siswa, bahkan malah mempersulit siswa yang bisa memaha mi materi dan mengomunikasikan kembali materi yang telah siswa dapatkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikas i matematis siswa adalah model pembelajaran Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam satu kelompok. Pembelajaran dengan model Talking Stick dimulai dengan pembagian kelompok dengan satu kelompok sekitar 4-6 siswa. Menurut Huda, Miftahul (2013: 225) langkah- langkah model pembelajaran Talking Stick yaitu: (1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20cm, (2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, (3) Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana, (4) Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajar i isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan, (5) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab semua pertanyaan dari guru, (6) Guru memberi kesimpulan, (7) Guru melakukan evaluasi atau penilaian. Model pembelajaran Talking Stick merupakan model yang menekankan untuk melatih siswa mengemukakan pendapat dari ide-ide yang dipahami, sehingga dapat diharapkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran cukup besar yang akan berdampak siswa menjadi aktif dan hasil belajar meningka t. Dalam model pembelajaran Talking Stick, masing - masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dengan menyusun dan mengkomunikasikan ide-ide matematika mereka. Dalam hal ini pula, proses belajar lebih menyenangkan sehingga terjalin interaksi antar siswa dan guru yang aktif sehingga proses pembelajaran lebih berjalan efektif dan optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitia n dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Talking Stick”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunaka n model Talking Stick lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan model Accelerated Learning ? 2. Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model Talking Stick ?